NovelToon NovelToon
Pesona Suami Tetangga

Pesona Suami Tetangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Kehadiran Damar, pria beranak satu yang jadi tetangga baru di rumah seberang membuat hidup Mirna mulai dipenuhi emosi.


Bagaimana Mirna tidak kesal, dengan statusnya yang belum resmi sebagai duda, Damar berani menunjukkan ketertarikannya pada Mirna. Pria itu bahkan berhasil membuat kedua orang tua Mirna memberikan restu padahal merek paling anti dengan poligami.

Tidak yakin dengan cerita sedih yang disampaikan Damar untuk meluluhkan hati banyk orang, Mirna memutuskan mencari tahu kisah yang sebenarnya termasuk masalah rumahtangga pria itu sebelum menerima perasaan cinta Damar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hasutan

Seperti duduk di atas tumpukan jarum, Mirna gelisah dan berkali-kali menoleh ke arah pintu masuk restoran.

Kelihatan jelas ia sangat tidak tenang sampai tangannya terasa dingin dan jantungnya berdebar.

 

Tidak ada niat untuk selingkuh tapi Mirna terpaksa berbohong pada Damar karena pesan yang masuk ke handphonenya tadi pagi mengusik hatinya yang sedang mencari informasi sebanyak mungkin untuk memulihkan ingatannya.

 

Saat melihat sosok yang ingin ditemuinya siang ini, Mirna hanya menghela nafas tanpa senyuman. Hati kecilnya merasa bersalah karena sudah membohongi Damar.

Bukan Dewi yang akan ditemuinya siang ini dan restoran yang dipilihnya juga bukan tempat dimana Damar menurunkannya tadi.

 

“Selamat siang Mirna.”

 

“Siang juga, Fir,” sahut Mirna dengan senyum terpaksa.

 

“Maaf aku terlambat.”

 

“Tidak apa-apa, aku masih belum bulukan menunggumu,” canda Mirna membua Firman tertawa pelan sambil menarik kursi yang ada di dekat Mirna.

 

Seorang pelayan mendatangi mereka sambil membawakan buku menu. Setelah memesan, Mirna pun merubah posisi duduknya supaya terlihat lebih santai tapi Firman bisa menangkap kalau Mirna sedang gelisah.

 

“Kenapa ? Takut Damar datang lagi sambil marah-marah ?” ledek Firman sambil terkekeh.

 

“Tidak,” Mirna menggeleng dan berusaha tersenyum.  “Damar sedang ada lunch meeting.”

 

“Tetap saja seperti waktu itu dia bisa tiba-tiba muncul tanpa terduga. Jangan-jangan dia memasang alat pelacak pada handphonemu atau bahkan di dalam tasmu.”

 

Mirna kembali menggeleng. “Aku yakin Damar tidak sampai begitu.”

 

“Boleh aku tahu informasi apa yang bisa aku dapatkan darimu ?”

 

Firman tidak langsung menjawab, jari-jarinya bergantian mengetuk-ngetuk meja menciptakan irama yang sebetulnya cukup menganggu Mirna karena membuat rasa gelisahnya semakin meletup.

 

“Apa Damar sudah cerita kalau kecelakaan itu terjadi sekitar tengah malam ?”

 

“Belum,” sahut Mirna sambil menggeleng pelan.   “Apa aku sendirian saat itu ?”

 

“Ya, kamu hanya sendirian.”

 

“Jadi kamu tahu detil kejadiannya, Fir ? Bisa tolong ceritakan padaku,” pinta Mirna dengan wajah memohon.

 

Firman tersenyum tipis. “Seharusnya Damar yang menceritakannya padamu termasuk alasan kamu pergi sendirian di tengah malam begitu tapi aku juga mengerti kalau sampai ia berat mengatakan yang sebenarnya.”

 

“Apa maksudmu, Fir ?”

 

Firman menarik satu sudut bibirnya. “Sejak kamu koma, aku sudah menduga kalau Damar tidak akan bilang apa-apa padamu bahkan mungkin ia berharap ingatanmu tidak akan pernah kembali lagi apalagi Rangga tidak tahu apa-apa tentang masalah yang terjadi di antara kalian.”

 

“Jangan asal bicara Firman, aku yakin mas Damar tidak punya pikiran semacam itu !” suara Mirna sedikit meninggi.

 

Ada rasa tidak suka saat mendengar Firman terus memojokkan Damar tapi Mirna tidak bisa berbohong kalau rasa penasaran terus mendesak di dalam hatinya.

 

“Aku tidak asal bicara tapi juga tidak akan memaksamu untuk percaya. Alasanku ingin bertemu siang ini hanya untuk memastikan apakah tebakanku soal Damar benar dan ternyata dugaaanku tidak meleset sedikit pun.”

 

Mirna memijat pelipisnya yang mulai berdenyut tapi tidak ingin menyudahi pembicaraan dengan Firman hanya saja selera makannya langsung hilang saat pelayan mengantarkan pesanannya.

 

“Kalau kamu memang mengenaku dengan baik, kamu pasti masih ingat kalau aku tidak suka bertele-tele jadi tolong ceritakan kejadiannya padaku. Masalah aku percaya atau tidak, kamu tidak perlu memusingkannya,” tegas Mirna.

 

Firman tersenyum sambil mengangguk-angguk.  “Tentu saja, aku paham dan menghargai keputusanmu. Sampai detik ini aku masih mencintaimu Mirna, itu sebabnya aku tidak ingin kamu disakiti terus menerus oleh Damar sekalipun masalah yang memicu pertengkaran kalian adalah Anita, sepupuku sendiri.”

 

“Mbak Nita ?” Mirna nampak terkejut dan alisnya langsung berkerut.  “Apa hubungannya dengan mbak Anita ?”

 

“Kamu lupa kalau Rangga, Damar dan Anita pernah terlibat cinta segitiga ? Damar pernah bilang pada mbak Nita kalau ia mundur karena keluarga kalian sudah banyak menolongnya tapi kenyataannya ia malah menikahimu. Kalau saja Damar mau jujur, ia menikahimu supaya bisa tetap dekat dengan Anita tanpa dicurigai Rangga.”

 

Irama jantung Mirna berdebar tidak karuan dan ia pun berusaha mengingat-ingat kejadian yang disampaikan Firman.

Sekilas Mirna ingat kalau hubungan Rangga dan Damar sempat renggang tapi ia lupa penyebabnya.

 

“Hati-hati karena sekarang mbak Nita bekerja di perusahaan Damar padahal bisa saja kakak sepupuku itu bekeja di kantor calon suaminya.”

 

Sambil mendengarkan Firman bicara, Mirna berusaha mencoba menikmati makan siangnya yang rasanya hambar dan tenggorokannya susah menelan.

 

 

 

 

***

 

 

Meskipun Mirna tidak bisa mempercayai sepenuhnya omongan Firman tapi kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya mulai mengganggu pikiran Mirna dan membuat hatinyatidak tenang.

 

Baru saja kakinya menginjak lobby, handphone Mirna berdering dan terlihat nama Damar di layar.

 

“Sudah selesai acara makan siangnya, sayang ?”

 

Mirna terdiam, rasanya tidak nyaman mendengar panggilan sayang yang keluar dari mulut Damar setelah mendengar cerita Firman.

 

“Mirna, kamu kenapa ?”

 

“Aku nggak apa-apa, baru saja sampai di kantor. Ada apa ?”

 

Mendengar nada bicara Mirna, Damar sempat menautkan alisnya tapi tentu saja tidak bisa terlihat oleh istrinya.

 

“Sepertinya aku akan pulang terlambat malam ini dan tidak sempat balik ke kantor. Aku sudah minta tolong pada Asih untuk mencarikan sopir yang bisa mengantarmu pulang. Maaf karena ada urusan mendadak di lokasi proyek.”

 

“Hhhmmm, nggak apa-apa. Kalau begitu apa boleh aku langsung pulang setelah ini ? Kepalaku agak sedikit pusing.”

 

“Kamu makan apa, kok mendadak pusing ? Atau Dewi sedang ada masalah yang membuat kamu sampai kepikiran ?”

 

Tanpa sadar Mirna menggeleng. “Tidak, tidak ada apa-apa. Mungkin karena cuaca cukup panas hari ini lagipula aku sudah janji ingin membuat kue dengan Chika.”

 

Helaan nafas Damar terdengar lega dan ia pun tertawa pelan.  “Aku sudah khawatir aja kamu kenapa-napa. Kalau begitu aku akan minta Asih mencarikannya sekarang juga.”

 

“Hhhmmm.”

 

“Kabari aku kalau sudah sampai rumah. Saranku bikin kuenya agak sorean aja, kamu istirahat dulu sekalian ajak Chika tidur siang.”

 

“Iya.”

 

“Aku balik kerja dulu, sayang. Semoga aku bisa pulang sebelum makan malam.”

 

“Hati-hati,” ujar Mirna sebelum mengakhiri panggilan teleponnya dengan Damar.

 

 

Bruk !

 

Mirna terkejut saat seseorang menabraknya hingga handphone di tangannya jatuh ke lantai.

 

“Maaf, maaf.”

 

Ternyata Anita yang buru-buru mengambil gawai milik Mirna dan mengembalikan pada pemiliknya.

 

“Eh, nggak apa-apa Mbak.”

 

“Sorry banget, Mir, aku benar-benar nggak sengaja.”

 

“Beneran nggak apa-apa, Mbak, memangnya mbak Nita mau kemana ?”

 

Tatapan Mirna menelisik dari ujung kepala hingga kaki. Anita sudah menenteng laptop dan satu tas lagi yang kelihatannya berisi sejumlah dokumen.

 

“Mau meeting menyusul Damar…. Eh maaf maksudku Pak Damar. Ada masalah di lokasi proyek.”

 

“Masalah keuangan ?” tanya Mirna dengan alis menaut.

 

“Iya, ada kebocoran biaya dan jumlahnya cukup membuat rugi perusahaan.”

 

Mirna baru mau membuka mulut lagi untuk bertanya tapi Anita seperti tidak tenang apalagi saat mobil berhenti persis di depan lobby.

 

“Maaf pesanan mobilku sudah datang. Kapan-kapan kita janjian makan siang berdua.”

 

Tanpa menunggu jawaban Mirna, setengah berlari Anita langsung memasuki taksi online yang dipesannya sementara Mirna masih bergeming menatap mobil itu keluar melewati gerbang kantor.

 

Ucapan Firman kembali terngiang-ngiang di dalam pikiran Mirna membuat kepalanya kembali berdenyut.

 

“Apa kamu benar-benar percaya alasan Damar mempekerjakan Anita adalah demi Rangga ? Posisi Anita bukan abal-abal dan banyak perusahaan yang memberikan tawaran gaji yang lebih baik tapi kenapa malah perusahaan Damar yang menjadi pilihannya ? Firasatku mengatakan kalau mereka berdua yang mengatur semua ini, bukan sekedar kebetulan.”

 

 

 

 

1
Herman Lim
bgs Rangga yg jls anita juga ikut terlibat di dlm nya
Andri Yukarthi
kog jd berdebar² bacanya /Shhh/
Aningrum
next
Herman Lim
moga Mirna CPT ingat kembali ssemua ingat dan obat yg buat Mirna lupa ingatan segera di temukan
Andri Yukarthi: yg sabar pak Damar...kasian istrimu
Baretta: Terima kasih karena selalu setia memberikan komentar kak Herman 🙏🙏
total 2 replies
Andri Yukarthi
dari awal udh seru...bikin penasaran
Herman Lim
apa Thor jgn buat penasaran terus 😭
Bunda HB
lebih baik mirna gk kluyuran kemana2 sbb amnesia jdi mudah di hasut org2 dengki ,iri. otak nya gk singkron. koyo org b***h....
Herman Lim
gila memutar balik kan fakta sungguh keji kalian berdua
Herman Lim
lanjut Thor semangat utk up ❤️
Herman Lim
ahhh moga Mirna CPT ingat kembali semua yg ilang dari ingatan nya
Herman Lim
apa bnr istri damar adalah Mirna yg mn karna kecelakaan ilang ingatan Mirna nya Thor jgn buat penasaran donk
Baretta
Maaf agak lambat kak Herman 🙏🙏
Herman Lim
lanjut Thor makin penasaran aja
Herman Lim
kayak nya Mirna tuh istri damar cuma karna kecelakaan dia melupakan semua waktu yg telah di lwtkan bersama damar
Aan
lanjutkan Thor 😍 can't wait too long
Aan
lanjutkan Thor 😍
Aan
Berani ya pegang2 adik orang
Aan
mgkin sdh pergi
pergi ke akhirat mgkin
Baretta
Sudah ada di depan mata Kak 😊😊🤭
Aan
Seperti ya
ah... lama2 jadi maminya sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!