Rahasia Desa Cendono Wenggi

Di sisi lain,Erlangga sedang ngobrol dengan Pak RT. "Jadi pendi itu dari jakarta Pak?"

"Iya emang kalian siapa?"

"kami saudara nya dari desa sana!"Erlangga menunjuk desa yang terletak di bawah gunung.

"Oh,ya saya sangat beruntung mereka kesini desa ini sudah maju,hanya saja... Mata hari belum terbit."

"Oh ya sudah Pak saya dan teman saya berangkat dulu ya!"Erlangga memakai celana levis baju kemeja hitam dan pakai topi,Erlangga memiliki tubuh kekar dan tinggi puti hidung mancung dan memiliki tahi lalat di atas bibir.

"Gimana tuan kita berangkat sekarang?

"Ya kita berangkat sekarang!"Saat mereka melewati rumah yang di tempati Sela sebelum nya,Erlangga merasakan energi yang tidak asing bagi nya."Apa ini kenapa energi ini bercampur?"

Erlangga memutar badan dan melihat sekeliling jika ada orang."energi siapa ini kenapa tidak asing bagi ku?"

Di kediaman Mahesa,Sela sudah selesai mandi dan terlihat lah Mahesa tidur dengan bertelanjang dada.

"Sela pergi ke arah teras,dan melihat ke bawah,terlihat di sana Mahes Mati sedang memegang kupu-kupu"Andai aku tau selama ini Sela,bahwa aku mencintai kamu,"Mahes Mati tertunduk lesu.

Mahes Mati tampa sengaja melihat teras kamar mahesa,terlihat lah Sela sedang tersenyum ke arah Mahes Mati,Mahes Mati ikut tersenyum dan dada nya mulai sakit kembali.

Lama mereka bertatapan sampai suara yang mengagetkan Sela,dan teryata Mahesa bangun"Kenapa kamu tidak bangun kan aku?"Mahesa menatap Sela tajam.

"Aku takut untuk membagun kan kamu..."Sela menunduk takut.

"Dasar pelayan rendahan,Mahesa mendorong tubuh Sela ke lantai dan teryata tangan Sela sedikit terluka.

"Hiks-hiks-hiks,ibu sakit."

Mahesa yang mau keluar dari kamar menoleh merasa kasian,ingin menghampiri tapi melihat Ibu ratu yang berada di lorong mengeleng,akhir nya Mahesa pergi meninggalkan Sela.

"Hiks-hiks-hiks."Sela menangis sambil membalut luka yang berdarah.

Di tempat lain Erlangga sudang berada di depan rumah pendi.Kamu yakin edan ini rumah nya?"

"Yakin tuan!!"

Erlangga mengetok pintu.Tok-tok-tok,keluarlah seorang wanita paru baya yang sekitaran berumur 50 tahun.

"Ya kalian siapa?"

"Apa ini rumah pendi saya teman nya?"

"Iya betul tapi pendi nya sudah pinda rumah!!itu kelang tiga buah ruma,rumah nya warna coklat,ayo saya antar."

Mereka pun datang ke rumah itu dan sang ibu mengetok pintu keluar lah Pendi dari belakang."Eh ibu ada apa bu?pagi-pagi ganggu orang lagi nikmat saja jadi mati lagi kan Bu."

"Pendi,diamlah ada tamu malu!!"

"Siapa Bu?"

Erlangga menoleh ke arah Pendi di ambang pintu

Cetarrr!! suara jantung Pendi berdetak begitu kuat. Tampa sadar Pendi menyebut nama"Sela..."ucap Pendi liri

Begitu Erlangga membuka topi dan topi jaket teryata seorang pria yang hampir mirip dengsn sela."Aku bukan sela,tapi aku kakak nya!!"

"Siapa bang?"keluar lah seorang wanita yang mengendong anak yang berusia 1 tahun.

"Tamu buatkan kopi!"mereka masuk ke dalam dan meminum kopi dan cemilan ringa.

"Ada apa kak Erlangga mencari saya?semua angota keluarga Pendi duduk di ruang tamu.

"Aku mau bertanya,apa kamu tau di mana Sela?sudah lama aku tidak melihat nya."

"Maap kak,mungkin saja Sela masih berada di desa jati dan tinggal di rumah mahes mati."

"Apa- jadi kalian meninggal kan Sela di sana?aku kira kamu tulus dengan sela teryata kamu sudah menika?"Erlangga melirik istri dari Pendi.

"Ya sudah saya permisi!"Erlangga pergi mengunakan teleportasi orang tidak liat karna hari ujan deras.

Di sisi lain Sela menatap ke arah jendela hari hujan lebat."Pendi apa kamu masih setia dengan ku?tapi aku tidak lagi setia,cinta ku masih untuk mu Pen."

"Sedang apa kamu,"tanya Mahesa.

Sela buru-buru mengelap air mata nya." Tidak saya tidak apa-apa,"Sela melihat ke arah taman.

Mahesa bersandar di ranjang menikmati secangkir kopi,didalam kamar hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka.

Sela turun ke bawah dan menuju taman,Sela melihat kupu-kupu yang berterbangan di taman."Andai aku bisa menjadi seperti kalian,aku bisa bebas untuk kesana kemari,"Sela tersenyum sambil menegang kupu-kupu.

Namun tiba-tiba ada air yang terasa hangat menyiram kepala Sela."Ups engak sengaja,"putri Ajeng menyiram kepala Sela dengan teh hangat.

Sela bangkit melihat putri ajeng yang menatap sinis."putri apa kamu tidak takut di marahi kakak mu?"salah satu putri bangsawan menyahuti.

"Coba kalian liat ke atas!!"mereka melihat ke arah yang di tunjuk Ajeng,teryata di sana sedang melihat mereka tetapi hanya tersenyum.

"Kakak ku saja tidak perduli,apa lagi aku!!"Ajeng pergi meninggalkan Sela.

Sela pergi ke kamar mandi den membersikan bekas tumpahan teh."Dasar putri kurang ajar!!"

"Kamu bilang adik ku kurang ajar?dia itu lebi pintar dari kamu,kamu hanya seorang playan rendahan,bahkan kamu bisa saja memberikan kesucian kamu dengan rakyat jelata."

"Plakk...Cukup kamu menghina ku Mahesa,"

Mahesa memegang pipi,nya yang terasa panas."Kamu berani-berani nya,"Mahesa menarik Sela dan membentur kan nya ke meja.

Seketika penglihatan sela menjadi pudar,dan sela pingsan di tempat,satu jam kemudian Sela terbangun dengan kepala yang berdenyut.Darah masi menetes di pipi nya.

Sela berdiri dan membersikan luka yang di akibatkan oleh mahesa."Aw,perih."

Saat setelah selesai membersikan luka Sela melihat Mahesa tidur dengan pulas."Dasar lelaki bajingan!!"

Mereka saat ini makan bersama di ruang makan,dan di sana semua angota kerajaan sudah berkumpul."Mana istri kamu Mahesa?"raja roki bertanya.

"Dia jatuh dari tangga Ayah handa."

"Sudah kamu panggilkan tabib?"

"sudah Ayahanda."

Di sisi lain Erlangga menatap kediaman mahes mati."Nanti malam kamu selidiki di dalam istana apa ada Sela di dalam!!"

"Baik tuan!!"

Mereka pergi dari gerbang istana Mahes Mati.

"Setelah kita menemukan Sela kita akan membawa dia kemari."

"Bagai mana dengan raja dan ratu tuan?"

"Kita tunda dulu,kita Selamatkan Sela terlebih dahulu."

"Baik tuan!!"

Di sisi lain Sela sedang duduk di kamar dengan masih merintih kesakitan."ayah ibu Sela janji akan membatu ayah keluar dari sini."

Saat malam hari sela menyelinap masuk ke dalam ruang tahanan, dan Sela malam ini sangat mudah memasuki ruangan,karna hari sudah menunjukan pukul dua belas tepat.Sela menyusuri lorong dan banyak tahanan tapi semua tertutup semua.