Samudra Pandu Wirayuda, seorang suami yang merasa tidak bahagia dengan kehidupan pernikahannya dengan Cassandra Morgan. Istrinya yang cantik dan muda tidak mau melayani kebutuhannya dengan baik sebagai seorang istri, baik di ranjang maupun di kehidupan sehari-hari. Alasannya, Cassandra tidak mau bentuk tubuhnya berubah.
Kehidupan pernikahan yang retak ini memancing Samudra untuk mencari kepuasan di luar. Ia kemudian terjebak dalam perselingkuhan dengan Davina Grizelle Ayudia, anak pembantunya yang cantik dan perhatian. Davina selalu ada di kala Samudra membutuhkannya, dan ia merasa sangat bahagia dan puas dengan kehadiran Davina.
Namun, perselingkuhan ini tidaklah mudah. Samudra harus berhadapan dengan konsekuensi dari tindakannya, dan Davina juga harus menghadapi risiko kehilangan pekerjaannya dan reputasinya.
Apakah Samudra akan mampu mempertahankan perselingkuhannya dengan Davina?Ataukah ia akan memilih untuk kembali kepada Cassandra dan memperbaiki kehidupan pernikahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Samudra merasa marah dan khawatir ketika ia mendengar pengakuan dari BI Atun.Ia tidak bisa menerima bahwa Cassandra telah melakukan hal seperti itu kepada Davina.
"Aku tidak akan membiarkan Cassandra melakukan hal seperti ini lagi,bi.Bibi tenang saja,aku akan segera membereskan masalah ini agar tidak terulang kembali." kata Samudra dengan penuh tekad.
Tak lama kemudian dokter pribadi Samudra pun akhirnya tia di kediaman samudra untuk memeriksa keadaan Davina.Dokter segera memeriksa Davina dan memberitahu kepada Samudra bahwa Davina membutuhkan istirahat yang cukup untuk pulih dari kelelahannya.
"Bagaimana keadaan Davina,dokter? Apakah kondisinya cukup parah?" tanya samudra dengan cemas.
"Kondisi Davina baik baik saja,dia hanya kelelahan dan sedikit mengalami dehidrasi.Dia hanya perlu istirahat yang cukup untuk bisa memulihkan kondisi tubuhnya kembali." ucap dokter yang sangat membuat Samudra dan juga Bi Atun merasa lega.
Samudra mengantar dokter sampai di depan rumahnya setelah ia memeriksa keadaan Davina.
"Terima kasih banyak karena sudah menyempatkan waktunya untuk datang kemari, Dokter.Saya berharap Davina akan segera pulih." kata Samudra dengan hormat.
"Sama sama pak Samudra,kalau begitu saya permisi dulu." ucap dokter yang segera pergi meninggalkan kediaman Samudra.
Setelah kepergian dokter dari rumahnya,Samudra yang masih belum terima kalau Davina bisa jatuh pingsan karena hukuman yang diberikan oleh Cassandra,akhirnya membuat Samudra segera menghampiri istrinya ke dalam kamar untuk memprotes tindakannya kepada Davina.
Brakk!!!! Cassandra terperanjat saat Samudra membuka pintu kamarnya dengan keras.
"Mas,bisa nggak kalau buka pintu itu pelan pelan?" ucap Cassandra dengan kesal.
"Tidak bisa, setelah apa yang kamu lakukan pada Davina.Kamu benar benar sangat keterlaluan Cassandra!Bisa bisanya kamu menghukum Davina sampai seperti itu.Davina pingsan gara gara kamu.Kamu terlalu kejam,Cassandra!Davina tidak pantas dihukum seperti itu!" protes Samudra pada Cassandra.
Bukannya merasa menyesal karena ia sudah berlebihan dalam menghukum Davina,Cassandra justru membela dirinya dengan mengatakan kepada Samudra bahwa Davina telah melanggar perintahnya.
"Aku melakukan itu karena Davina telah melanggar perintahku,mas!Davina harus dihukum agar dia tidak melanggar perintahku lagi!" kata Cassandra dengan dingin.
"Tapi bukan begitu caranya,Cassandra!!! Memangnya apa yang Davina lakukan sampai sampai kamu tega memberinya hukuman seperti itu? Davina salah apa sama kamu,Cassandra?Mas benar benar nggak pernah bisa ngerti sama jalan pikiran kamu itu." protes Samudra dengan kesal.
Cassandra berdecak sinis ketika ia melihat reaksi suaminya yang begitu sangat mengkhawatirkan kondisi Davina.Selama tinggal bersama Samudra, Cassandra belum pernah melihat rasa khawatir yang begitu mendalam yang pernah ditunjukkan oleh Samudra kepada orang lain selain kepada Davina.
Davina hanya seorang pembantu dan Cassandra berpikir kalau suaminya itu tidak perlu berlebihan dalam mengkhawatirkan kondisi Davina.Sempat terpikir di benaknya kalau suaminya itu mungkin memiliki perasaan yang lebih kepada Davina,namun Cassandra merasa bahwa Samudra tidak mungkin akan jatuh cinta kepada pembantunya sendiri.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Samudra ketika ia menyadari kalau Cassandra tidak berhenti memandangi nya sedari tadi.
"Aku hanya berpikir tentang sesuatu yang terjadi diantara kau dan juga Davina mas,tapi aku pikir kalau kau tidak mungkin akan jatuh cinta pada pembantu rendahan seperti Davina." ucap Cassandra dengan sinis.
