Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melaporkan Arman dan Rania
Para hakim yang bertugas memimpin sidang perceraian Aurora menyaksikan semua pertengkaran yang ada di hadapan mereka. Bahkan semua orang yang hadir disana termasuk pengacara juga melihat dan mendengarkan pernyataan dua bela pihak.
"Jangan kurang ajar Aurora, kau itu hanya gadis miskin yang beruntung ku nikahi dan keluargaku lah yang mengangkat derajatmu sampai kau bisa bersanding denganku". Arman geram karena perempuan dihadapannya ini tidak mau mematuhinya.
" Mengangkat derajat seperti apa??, dengar Arman tak seperpun hartamu yang kuambil, bahkan sisa uang bulanan yang kau berikan pun telah kuberikan kembali kepadamu. Kalau kau berpikir karena orangtuaku mengambilnya, pergi saja memintanya pada mereka!! ". Aurora berucap tidak terima dihina terlalu lama oleh nya.
" Tidak usah banyak drama deh, turuti saja to kau juga bisa menikmati hasilnya". Ucap Rania dengan santai.
"Hahahaha", maaf yah saya bukan perempuan murahan yang membuka selangkangannya untuk laki-laki, hanya karena uang seperti mu, jadi jangan jangan samakan kamu denganku!! ". Aurora tersenyum miring memandang Rania dengan remeh.
" Jaga mulutmu perempuan miskin!! ". Rania berteriak tidak terima dihina seperti itu.
" Ya terus apa namanya dong perempuan yang belum menikah malah mau dipakai oleh lelaki yang bahkan bukan suaminya, wanita murahan kan?? ". Ejek Aurora lagi.
Plak.. Tamparan dilayangkan Arman kepada Aurora karena jengah tingkah perempuan itu.
Semua yang menyaksikan itu segera melerai.
" Terima kasih tamparannya Arman, ini bahkan jadi bukti baru jika kau melakukan KDRT dan lihat saja, kalian akan masuk penjara karena menganiaya dan juga perzinaan, akan kupastikan itu terlaksana". Ucap Aurora meninggalkan keduanya yang mematung mendengar perkataannya.
Arman dan Rania kini mulai was-was karena pertengkaran barusan. Di liriknya sekitar dan mereka terpaku melihat para hakim yang mempimpin sidang mereka menyaksikan pertengkaran mereka dan menggelengkan kepalanya.
"Apa yang anda lakukan pak? ? tindakan anda ini malah memperburuk keadaan". Ucap sang pengacaranya menggelengkan kepalanya.
" Lalu bagaimana sekarang?? Tanyanya dengan ketakutan.
Arman mengacak rambutnya dengan kesal. Dia tidak menyangka akan kelepasan seperti ini dan dihadapan hakim pula.
"Kita akan menunggu sidang minggu depan dan kita akan kumpulkan bukti dan jangan bertindak gegabah lagi. Sepertinya istri anda itu tidak main-main dengan ucapannya!! ". Ucap Pengacara dengan was-was.
Sang pengacara khawatir karena dia melihat ketiga hakim dan jaksa melihat semua kejadian itu bahkan beberapa orang dari mereka juga merekamnya.
Aurora segera menjalankan motornya kerumah sakit untuk visum dan membawanya ke polisi sesuai dengan perkataannya tadi yang melaporkan Arman dan juga Rania ke polisi. Dia memang sudah mempersiapkan semua bukti yang dia punya termasuk bukti pernikahan siri Arman dan juga Rania.
"Kalian akan membayar mahal dengan semua perlakuan kalian kepada ku!! ". Ucapnya dalam hati.
Setelah semua urusannya dengan polisi selesai, Aurora bergegas pulang ke rumahnya karena tidak ingin meninggalkan kedua anaknya bersama sahabatnya terlalu lama.
" Assalamualaikum ". Ucap Aurora ketika dirinya memasuki rumah.
Dia membuka cadarnya dan mengisahkan jilbab kecil yang biasa dia pakai dirumah.
" Ya Allah apa yang terjadi padamu Aurora??, kenapa wajahmu lebam seperti itu?? Seru kedua sahabat Aurora itu.
"Tadi aku ditampar oleh Arman, dan baguslah, aku sudah melaporkan nya ke polisi!! ". Senyum Aurora kemudian meringis karena perih dia rasakan pada bibirnya.
" Ya sudah, kamu obati dulu lukamu baru istirahat, anak-anak sudah tidur, kamu sudah makan?? Tanya mereka bersamaan.
"Belum, tapi aku akan makan sebentar lagi!! ". Ucap Aurora dengan senyum tipis.
" Makanlah dulu, kami sudah memasak makanan untuk mu, sekalian kami makan siang tadi!! ".
" Makasih ya, maafkan aku sudah merepotkan kalian". Ucap Aurora sendu.
Dia beruntung memiliki teman-teman yang baik dan selalu ada dalam setiap kesempatan dalam hidupnya.
"Sama-sama, lagian kita sudah temanan sejak kecil jadi santai saja". Safa tersenyum lembut pada sahabatnya itu.
" Benar kata Safa, kita ini sudah teman sejak kecil tak perlu sungkan seperti itu pada kami, namanya kita sahabat, tentu saja mendukung sahabatnya selama itu untuk kebaikan!! ". Kini Salwa mengutarakan perasaanya pada sahabatnya
" Terima kasih ya, aku sungguh berterima kasih pada Allah diberi sahabat baik seperti kalian!! ". Aurora menghambur kepelukan dua sahabatnya itu.
Ya mereka memang berteman sejak mereka masih sekolah SD Bahkan sampai mereka kini sudah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri-sendiri.
Safa bekerja sebagai Dokter bedah di sebuah rumah sakit terkenal dan terbaik di kota ini sedangkan Salwa bekerja pada perusahan IT dengan jabatan Manager. Sedangkan Aurora sendiri bekerja di sekolah Sebagai Guru dan dia juga seorang pengusaha online serta penulis.
Ketiganya sangat dekat bahkan Aurora menjadi anak angkat dikeluarga dua sahabatnya itu.
"Terus kapan panggilan sidang berikutnya?? Salwa bertanya dengan penasaran.
" Sidangnya dilanjutkan Minggu depan, tapi kelihatannya mereka akan menghadirinya dari penjara karena laporan ku sudah selesai dan mungkin besok pagi mereka akan ditahan". Aurora menjawab sahabatnya dengan senyum paksa.
Bohong jika hatinya tidak terasa sakit. Dikhianati dan dihina habis-habisan oleh pasangan yang seharusnya menjadi tempatnya bernaung dan diberi perlindungan tapi hanya luka yang diberikan.
Dia pikir Arman akan berubah karena dia sendiri melihat perubahan suaminya yang lebih baik tapi sejak kehadiran mantan kekasihnya suaminya itu sangat berbeda dan sangat kasar.
"Kamu yang sabar yah, pasti akan ada hikmahnya dibalik ini semua, ingat kamu harus kuat, kamu punya anak-anak sekarang!! ". Safa mengelus pundak sahabatnya itu dengan sayang.
" Benar yang dikatakan Safa, kamu jangan menyerah, aku yakin kamu akan mendapatkan keadilan dan kebahagiaan nantinya, kamu harus kuat untuk anak-anak mu". Salwa ikut mendekat dan memeluk sahabatnya itu.
"Iya, aku akan kuat untuk anak-anak, makasih". Aurora memeluk keduanya menumpahkan tangisnya yang sejak tadi dia tahan.
" Menangislah tapi setelah itu kamu harus bangkit". Salwa menyemangati sahabatnya itu.
Sedangkan dilain tempat kini terjadi pertengkaran antara sepasang kekasih
"Sekarang bagaimana?? Tanya Rania dengan rasa Khawatir.
" Aku juga tidak tahu Rania, diamlah dulu, biarkan aku berpikir, aku pusing!! ". Arman menggenggam erat setir mobilnya melampiaskan rasa jengkel nya karena perempuan di sebelahnya mengoceh tanpa memberikan solusi.
" Kamu kok gitu sih!!, aku ini khawatir tentang istrimu yang sok itu, bagaimana jika dia benar-benar melaporkan kita ke polisi??". Ucapnya dengan cemberut.
" Dia tidak akan berani, aku yakin!! ". Ucap Arman dengan lantang tapi dalam hatinya juga merasakan kekhawatiran yang sama tapi dia menepisnya.
" Aku berharap seperti itu, apa jadinya jika dia benar-benar melaporkan kita, bisa hancur karier kita berdua". Rania memilih kepalanya yang tiba-tiba pusing.
Benar juga kata Rania, bagaimana jadinya karier mereka, jika Aurora benar-benar melaporkan mereka??