NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 14

"Hey Dini! kamu lihat Naira nggak?" tanya Zahra.

"Nggak! tadi di kelas pagi juga nggak masuk." jawab Dini.

"Oh begitu! ya udah terimakasih yah." ucap Zahra.

Zahra pun langsung menelpon Naira tapi nggak aktif,jadi bertanya-tanya kenapa dan ada apa,Zahra pun berniat ingin ke Rumahnya Naira tapi di urungkan,karena Afwi Calon Suaminya menjemput di Kampus.

"Assalamualaikum Sayang." ucap Afwi.

"Waalaikumsalam Mas! kok tumben jemput Ara!" sahur Zahra bingung.

"Ck.apa nggak boleh menjemput Calon Istri sendiri,lagian ada yang Mas ingin bicarakan di Rumah kamu Sayang." kesal Afwi.

"Ya bukan begitu maksud Ara Mas! huft..ya sudah yuk kita pulang." pasrah Zahra.

Afwi pun langsung membukakan pintu mobil untuk Zahra Calon Istrinya,Zahra pun tersenyum dengan perlakuan manis dari Calon Suaminya seraya masuk ke dalam mobil.

***

Di Rumah Naira

Naira sedang berada di dalam kamarnya sudah memutuskan untuk menerimanya,karena Naira pun sebenernya sudah punya perasaan itu,Naira pun keluar dari kamar dan menghampiri Bunda Dina yang sedang duduk di ruangan tamu.

"Bun! Nai pergi dulu yah,mau menemuinya." pamit Naira.

"Oh kamu sudah yakin sama dia Nai!" ucap Bunda Dina.

"Nai! minta doanya saja dari Bunda,semoga keputusan yang Nai ambil nggak salah." sahut Naira.

"Ya itu mah sudah pasti Nai! nanti kamu bawa ke sini yah untuk di kenalin sama Bunda,karena Bunda juga penasaran sama orang yang membuat Anak Bunda ini galau semalaman." pinta Bunda Dina.

"Ish! Bunda apaan sih,ya udah yah Nai pamit Assalamualaikum." pamit Naira.

"Ya hati-hati,Waalaikumsalam." balas Bunda Dina.

Naira pun keluar dari Rumah,setelah mencium punggung tangan Bunda Dina dan langsung bergegas pergi menuju ke Restoran dengan sangat terburu-buru,sampai-sampai Naira mau menabrak seseorang pejalan kaki yang sedang menyebrang,akhirnya Naira pun banting setir tapi malah menabrak pohon besar.

Braaakkk

Ada Polisi yang sedang bertugas di jalanan melihat itu pun langsung menolongnya dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat.

***

Di Restoran

Ada seorang Pemuda sedang menunggu seseorang yang tak kunjung datang,sampai hampir jam tiga pun nggak datang-datang,ya Pemuda ini adalah Arfi yang sedang menunggu Naira,karena waktu sudah jam empat,akhirnya Arfi memutuskan untuk pergi dari Restoran tersebut dengan rasa kekecewaan,karena tidak datangnya itu artinya dia di tolak oleh Naira.

Di Tempat lain

Deg

"Astagfirullah! ada apa ini,kenapa saya nyeri sekali rasanya." batin Bunda Dina.

Di saat merasakan kesakitan di dadanya,tiba-tiba Hp nya berdering,Bunda Dina pun langsung mengangkatnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam apa bener ini dengan Keluarga dari saudari Naira."

"Benar Pak! maaf ini dengan siapa?"

"Saya dari Kepolisian mau memberi kabar,kalau saudari Naira mengalami kecelakaan dan sekarang berada di Rumah Sakit xx."

"Astagfirullah baik Pak! saya akan segera kesana sekarang juga dan terimakasih atas informasinya."

Tut

Tut

Bunda Dina pun mengakhiri panggilan telpon dan langsung bergegas pergi ke Rumah Sakit,di perjalanan menuju ke Rumah Sakit,Bunda Dina pun memberi kabar ke Zahra Sahabatnya Naira,kalau Naira kecelakaan dan masuk Rumah Sakit,Zahra yang mendapatkan kabar itu pun langsung khawatir dan bergegas mengajak Calon Suaminya untuk pergi ke Rumah Sakit sekarang juga,ya karena Afwi pun sedang berada di Rumah Zahra.

***

Di Rumah Sakit

Bunda Dina yang sedang menunggu di luar ruangan Naira yang sedang di periksa oleh Dokter,tak lama Dokter pun keluar ruangan dan langsung menanyakan Keluarga dari Pasien,Bunda Dina pun langsung menghampiri Dokter tersebut.

"Maaf yah Bu! apa orang yang bernama Arfi itu ada di sini,soalnya Pasien mengigau nama itu terus,tolong kalau bisa datangkan orang ini,saya permisi dulu." saran Dokter tersebut langsung pergi ke kamar Pasien yang lainnya.

"Astagfirullah! ya Dok silahkan,siapa yah yang di maksud." ucap Bunda Dina bingung.

"Ada apa Bun! kenapa bingung begitu?" tanya Zahra yang baru datang dan menghampiri bersama Afwi Calon Suaminya,keduanya pun langsung mencium punggung tangan Bunda Dina secara bergantian.

"Kata Dokter! Naira mengigau nama Arfi terus,apa Cowok semalam yang meminta Naira untuk serius dan apa orang yang sama dengan orang yang telah menolong Bunda dulu." jawab Bunda Dina sambil menebak-nebak.

"Maksudnya gimana sih Bun?" tanya Zahra bingung.

Bunda Dina pun bercerita soal semalam ke Zahra,karena Naira semalam bercerita,kalau ada Cowok yang ingin serius dengan Naira,mangkanya Naira berniat untuk menjawab keseriusan Cowok tersebut.

"Jadi begitu Ra! semalam Naira ada perjanjian sama seorang Cowok tersebut,kalau Naira menerima keseriusan si Cowok ini,maka Naira datang ke tempat janjian mereka,tapi kalau Naira nggak datang berarti Naira menolaknya,maka si Cowok ini akan menjauhi Naira,jadi tadi siang Naira buru-buru pergi untuk menemui Cowok ini,naas nya Naira malah kecelakaan,pasti si Cowok ini mengira kalau Naira menolaknya,karena batas perjanjiannya sampai jam tiga sore ini.'' cerita Bunda Dina.

"Begini saja Tan..." ucap Afwi terpotong.

"Eh..Nak Afwi! jangan panggil Tante yah,panggil Bunda seperti Zahra." potong Bunda Dina seraya meminta.

Permintaan dari Bunda Dina membuat Afwi pun menoleh ke Zahra,di balas dengan senyuman dan menganggukkan kepala oleh Zahra Calon Istrinya.

"Baiklah Bun! tadi Bunda bilang kalau Naira mengigau nama Arfi kan,apa mungkin itu Arfi yang kita kenal." pasrah Afwi seraya menebak.

"Justru itu yang membuat Bunda bingung,karena semalam Bunda nggak melihat orangnya langsung,apalagi Dokter menyarankan untuk mencoba mendatangkan orang bernama Arfi ini." bingung Bunda Dina.

"Ya sudah Bun,Mas! coba kamu hubungi Arfi yang kamu kenal,termasuk saya juga sama." saran Zahra.

Zahra dan Afwi pun langsung menghubungi Arfi yang mereka kenal padahal orangnya satu,tapi nomornya nggak aktif,mereka berdua pun memutuskan untuk bertemu langsung dengan Arfi.

"Bunda tunggu di sini saja yah! Ara dan Mas Afwi mencoba mencari Arfi ke Rumah Tantenya,semoga Arfi yang di maksud bener dia." ucap Zahra sambil berharap.

"Iya Ra! tolong yah,Bunda sudah bingung harus bagaimana,melihat Naira yang belum sadar begitu membuat Bunda hiks." sahut Bunda Dina sambil menangis.

"Sudah Bun! kami berdua pergi yah,doakan saja semoga bener dia orangnya biar kita nggak mencari Arfi yang lain." pamit Zahra,Afwi mengangguk.

Zahra dan Afwi pergi dari Rumah Sakit menuju ke Rumah Tante Ami untuk mencari Arfi,setelah mencium punggung tangannya Bunda Dina,butuh beberapa menit sampailah di Rumah Tante Ami dan langsung masuk seraya mengucapkan salam dan salamnya di jawab Tante Ami,keduanya pun langsung menyalami tangan Tante Ami dengan takzim.

"Tan! apa Arfi ada di sini...

Bersambung

~ *See You Next* ~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!