NovelToon NovelToon
Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Akademi Sihir / Harem / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life / Barat / Light Novel
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Katsumi

Kalian Bisa Dukung aku di link ini :

https://saweria.co/KatsumiFerisu

Seorang pengguna roh legendaris, yang sepanjang hidupnya hanya mengenal darah dan pertempuran, akhirnya merasa jenuh dengan peperangan tanpa akhir. Dengan hati yang hancur dan jiwa yang letih, ia memutuskan mengakhiri hidupnya, berharap menemukan kedamaian abadi. Namun, takdir justru mempermainkannya—ia terlahir kembali sebagai Ferisu Von Velmoria, pangeran ketiga Kerajaan Velmoria.

Di dunia di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk menjalin kontrak dengan roh, Ferisu justru dikenal sebagai "Pangeran Sampah." Tidak ada roh yang mau menjawab panggilannya. Dipandang sebagai aib keluarga kerajaan, ia menjalani hidup dalam kemalasan dan menerima ejekan tanpa perlawanan.

Tetapi saat ia masuk ke Akademi Astralis, tempat di mana para ahli roh belajar tentang sihir, teknik, dan cara bertarung dengan roh, sebuah tempat terbaik untuk menciptakan para ahli. Di sana Ferisu mengalami serangkaian peristiwa hingga akhirnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26 : Pangeran Sampah Meminta Maaf?

Setelah tiga hari yang penuh keheningan yang tidak biasa, Licia dan Erica akhirnya memutuskan untuk membicarakan perubahan sikap Ferisu. Saat keduanya duduk di kantin, udara dipenuhi rasa penasaran.

"Hei, Erica, apa kau merasa Ferisu-sama akhir-akhir ini agak aneh? Biasanya dia tidur sepanjang pelajaran, tapi beberapa hari ini dia terus melamun, menatap keluar jendela," tanya Licia sambil mengaduk minumannya.

"Aku juga menyadarinya," jawab Erica sambil menopang dagunya dengan tangan. "Yah, dia memang selalu sulit ditebak, tapi ada sesuatu yang berbeda sekarang. Oh, ngomong-ngomong, aku dengar ada rumor baru tentang dia."

"Rumor baru? Apa itu?" Licia menatap Erica dengan penuh rasa ingin tahu.

"Katanya, Ferisu membuat keributan di perpustakaan, lalu akhirnya dia ditampar oleh seorang gadis," ujar Erica dengan nada setengah geli, setengah bingung.

"Eh?! Ditampar?" Licia terkejut. "Ferisu-sama jarang sekali membuat masalah, apalagi sampai seperti itu."

"Benar," Erica mengangguk. "Kalau dipikir-pikir, akhir-akhir ini dia juga sering pergi ke perpustakaan."

Licia mencoba merangkai pikiran. "Apa kau merasa dia mungkin sedang memikirkan sesuatu? Maksudku, dia memang malas dan sering seenaknya, tapi aku tidak merasa dia tipe orang yang sengaja membuat keributan."

"Ya," Erica menghela napas panjang. "Dia memang menyebalkan, tapi dia juga tipe yang lebih suka menjauh dari masalah. Entah apa yang sebenarnya terjadi kali ini."

Keduanya saling bertukar pandang, rasa penasaran makin memenuhi pikiran mereka. Ada sesuatu yang terjadi dengan Ferisu, dan mereka tahu ini bukan hal biasa.

Saat itu, mereka tiba-tiba melihat Ferisu berjalan melewati kantin dengan langkah yang tenang, seperti sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri.

"Itu Ferisu-sama, bukan?" tanya Licia, menunjuk ke arahnya dengan alis terangkat.

"Benar, tapi kenapa dia berjalan ke arah sana? Itu bukan jalan menuju kelas kita," ujar Erica, matanya menyipit. "Licia, ayo kita ikuti dia."

Tanpa ragu, Licia mengangguk, dan mereka segera bangkit untuk mengikuti Ferisu dengan hati-hati. Mereka menjaga jarak, memastikan tidak menarik perhatian Ferisu.

Setelah beberapa saat, Ferisu berhenti di depan sebuah kelas.

Kelas 1-A...

"Kenapa dia ke sini?" bisik Licia, suaranya penuh rasa penasaran.

Ketika Ferisu berdiri di depan pintu, seorang siswa bernama Sirius yang sedang lewat memperhatikannya dan mendekat.

"Ah, Ferisu-sama! Ada keperluan apa Anda di sini?" tanya Sirius sopan meski tampak bingung.

"Sirius, ya," balas Ferisu dengan nada datar, tanpa menunjukkan emosi. "Apa dia ada?"

"Dia...? Maksud Anda siapa, Ferisu-sama?" Sirius menatapnya heran.

"Noa Estonia," jawab Ferisu tanpa basa-basi, matanya tetap mengarah ke dalam kelas.

"Oh, Noa-sama. Dia sedang duduk di bangkunya," kata Sirius, sambil menunjuk ke arah Noa yang sedang membaca buku di salah satu sudut kelas.

Ferisu langsung melangkah masuk tanpa mengucapkan terima kasih, meninggalkan Sirius yang masih kebingungan.

Kedatangan Ferisu ke dalam kelas 1-A segera menarik perhatian semua orang di dalamnya. Suasana yang semula ramai langsung berubah menjadi sunyi. Bisik-bisik mulai terdengar.

"Kenapa Pangeran Sampah ada di sini?"

"Apa yang dia inginkan dari Noa-sama?"

"Dia tidak pernah datang ke kelas lain sebelumnya."

Sementara itu, Erica dan Licia berdiri di dekat pintu, menyaksikan apa yang akan terjadi.

Noa, yang saat itu asyik membaca buku, mendengar langkah kaki mendekat. Ia mengangkat pandangannya dan langsung merasa kesal begitu melihat siapa yang datang.

"Kenapa dia ada di sini?" gumamnya pelan dengan nada kesal.

Ferisu berhenti tepat di hadapannya. Ia berdiri diam, menatap Noa sejenak sebelum akhirnya menundukkan kepala dengan perlahan.

"Aku minta maaf," ujar Ferisu tanpa basa-basi, suaranya terdengar tulus meski tetap datar. "Sepertinya aku terlalu berlebihan di perpustakaan."

Mata semua siswa di kelas melebar karena terkejut.

"Apa aku tidak salah dengar?" bisik seorang siswa.

"Pangeran Sampah... meminta maaf?"

"Dan dia bahkan menundukkan kepala!"

"Apa hubungannya ini dengan Noa-sama?"

Noa sendiri menatap Ferisu dengan tatapan dingin. Meski hatinya terasa sedikit goyah karena permintaan maaf itu, kemarahannya masih belum sepenuhnya reda.

"Maaf?" ulang Noa, nada suaranya penuh skeptisisme. "Anda pikir hanya dengan meminta maaf, semua selesai?"

Ferisu mengangkat kepalanya sedikit, menatap Noa dengan pandangan tenang. "Aku tidak berharap kau memaafkanku sekarang," katanya. "Aku hanya merasa perlu mengakui kesalahanku."

Noa terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Ferisu.

"Kalau begitu, pergilah. Saya tidak ingin melihat Anda lagi," ujar Noa dingin, matanya memancarkan rasa marah dan kecewa.

Ferisu mengangguk kecil, menerima ucapan Noa tanpa membantah. Dengan langkah pelan, ia berbalik dan berjalan keluar kelas, meninggalkan suasana kelas yang penuh kebingungan dan bisik-bisik.

Di ambang pintu, Licia dan Erica menyaksikan Ferisu lewat, masih tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.

Di dalam kelas, Noa mengalihkan pandangannya kembali ke bukunya, meski pikirannya kacau. Sementara itu, bisik-bisik dari para siswa kelas 1-A mulai kembali memenuhi ruangan.

...----------------...

Erica dan Licia yang menyaksikan Ferisu keluar dari kelas tanpa menyadari keberadaan mereka segera mengejar langkahnya. Mereka menyusulnya hingga ke koridor yang sepi, ekspresi keduanya mencerminkan rasa ingin tahu yang mendalam.

"Ferisu-sama," panggil Licia dengan lembut, mencoba menjaga nada suaranya agar tidak menyinggung, "Apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dengan gadis itu?"

"Ya, kau tak biasanya seperti ini," tambah Erica dengan nada lebih tajam, disertai tatapan dingin yang menusuk.

Ferisu menghentikan langkahnya dan menghela napas panjang. Wajahnya tetap datar, tapi ada sorot lelah di matanya. "Aku hanya mengatakan sesuatu yang berlebihan... dan melukainya."

"Huh! Itu bukan hal baru bagimu, kan?" balas Erica dengan nada sinis. "Kau bahkan sering mengabaikan kami, tunanganmu sendiri."

Ferisu tidak langsung menjawab, hanya menatap Erica dengan mata yang tampak kosong sebelum kembali melangkah perlahan.

Licia, yang merasa suasana mulai memanas, mencoba mencairkan ketegangan. "Ferisu-sama, apa yang kau katakan hingga membuatnya terluka seperti itu?" tanyanya, penuh kehati-hatian.

"Hal yang tidak seharusnya dikatakan," jawab Ferisu singkat, nada suaranya menunjukkan sedikit penyesalan.

Erica mendengus kesal. "Kau bahkan tidak pernah merasa bersalah kalau menyakiti perasaan orang lain. Kenapa sekarang berbeda?" tanyanya tajam, menatap Ferisu penuh curiga.

Ferisu berhenti dan memutar tubuhnya sedikit untuk menatap kedua tunangannya. "Karena untuk pertama kalinya, aku melihat seseorang benar-benar menangis... karena kata-kataku."

Jawaban itu membuat Erica dan Licia terdiam, tidak menyangka akan mendengar pengakuan seperti itu dari Ferisu.

"Jadi, kau merasa bersalah?" tanya Erica akhirnya, meski nadanya masih penuh skeptisisme.

Ferisu mengangguk kecil. "Lebih dari yang kalian pikirkan."

Licia menatap Ferisu dengan ekspresi lembut, tetapi Erica hanya mendengus pelan, tidak puas dengan jawaban itu.

"Kalau begitu, sebaiknya kau pikirkan baik-baik tindakanmu ke depan," ujar Licia, berusaha mengakhiri percakapan dengan nada damai.

"Tentu saja," balas Ferisu singkat sebelum melanjutkan langkahnya, meninggalkan kedua tunangannya yang saling bertukar pandang dalam diam.

1
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
yeahhh, akhirnyaa😆😆
Frando Wijaya
oke next Thor 😃
Nani Kurniasih
beyond the imagination
raja sihir gitu lho 🤩
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
awpkapwka😭
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
yeeahhh akhirnyaa😆😆
Didik Por
Biasa
Nani Kurniasih
rindu sama Laura tanpa sadar memperlakukan noa seperti ketemu Laura.
Nani Kurniasih
namanya apa ya.. putus asa kah viana karena kalah terus
Mizuki
Sekumtum bunga untuk Author
Mizuki
berapa kata bjir kok gak kerasa
Katsumi: 1-1,5k
total 1 replies
Mizuki
tiba-tiba udah ilang lagi aja masalah kontrak sucinya, padahal w pingin lihat penyelesaian masalahnya🗿
Katsumi: nda ada, sekali lewat aja itu kontrak
total 1 replies
Nani Kurniasih
keren banget sih MCnya
Nani Kurniasih
😄😄😄😄 alasan yg gazebo banget
Z Uli
calon heroine
Nani Kurniasih
latihan fisik dikitlah biar kakaknya anteng 😁
Nani Kurniasih
tetaplah kekuatannya jadi rahasia agar musuh jadi lengah
Nani Kurniasih
sebenernya gak mau repot sama hal yg remeh temeh. tapi klo ada masalah yg terlampau pelik baru dech MC yg maju
Nani Kurniasih
deg degan khan. emang sekece itu MC klo udah beraksi gak ada lawan 👍🏻
Nani Kurniasih
segitu gak pake kekuatan sihir ataupun roh. gimana klo pake ya.
Nani Kurniasih
tunjukan keahlianmu ferisu . ganbatte
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!