"Tolong lepaskan saya!" seru gadis cantik itu saat tubuhnya di seret menuju ke kamar yang sangat ingin dia hindari, salah rasanya dia telah menerima tawaran dari teman nya karena dia sangat butuh uang sekali.
"KAU! BISA DIAM ATAU TIDAK, ATAU KAU INGIN AKU PENGGAL DI SINI JUGA KEPALAMU!" teriak pemuda tampan namun sangat mematikan itu, bahkan wanita yang tadi di bentak oleh pria itu langsung diam dengan tubuh bergetar hebat.
"Tolong lepaskan saya tuan." seru gadis itu memohon.
"ck kau lupa bahwa aku sudah membeli mu dengan harga mahal." seru pria itu.
"Akan saya ganti tuan, tapi mohon lepaskan saya."
"Aku tidak butuh uang mu, karena mulai sekarang kau akan menjadi pemuas dan j*lang ku." bisik pria itu dengan begitu tegas dan dinginnya yang terdengar sangat menyeramkan.
Bagaimana kelanjutannya??
kepoin ceritanya yaaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18_Ngantuk?
Tiba-tiba dari belakang terdengar pintu di tutup dan di kunci membuat Mikaila otomatis memutar badan nya dan benar saja dia melihat sosok Dave yang menjulang tinggi sedang menatap intens ke arah nya setelah mengunci pintu tersebut.
Hal itu membuat Mikaila merinding, dia takut sekali sekarang ini bagaimana dia bisa kabur sekarang.
"Kenapa? Takut?" tanya Dave dengan menyeringai.
"Ke... Kenapa?" tanya Mikaila namun Dave tidak menjawab dan mendekat ke arah Mikaila hingga Mikaila harus mundur ke belakang sampai punggung nya mentok ke dinding.
"Kenapa hm?" tanya Dave dengan jarak yang cukup dekat hingga Mikaila bisa merasakan deru nafas pria di depannya itu.
Mikaila sangat gugup, dia pun menundukkan kepalanya agar pandangannya tak bertemu dengan Dave, namun Dave segera menarik dagu wanita nya itu sehingga tatapan mereka pun bertemu.
"Aku besok akan ke Jerman." ucap Dave membuat Mikaila spontan mengeluarkan suaranya.
"Bukankah kamu baru saja tiba kenapa harus kembali ke Jerman?" tanya Mikaila yang merasa tidak suka dengan ucapan Dave, entah lah apakah dia tidak ingin di tinggal.
Engan berani Mikaila memegang lengan kekar Dave mencoba mencegah agar Dave tidak pergi, berjauhan dengan Dave membuat dia takut dan Dave tahu akan hal tersebut.
"Apakah tidak bisa di wakili oleh Max saja?" tanya Mikaila membuat Dave mengerenyitkan dahinya.
"Tidak bisa karena harus aku sendiri yang turun langsung." jawab Dave membuat Mikaila merasa sedih.
"Apakah aku bisa ikut ke sana, aku begitu bosan di mansion terus." pinta Mikaila siapa tahu Dave bisa berubah pikiran.
Sedangkan pria itu tampak berpikir membuat Mikaila merasa tegang saja karena takut tidak di izin kan.
"Baiklah kau bisa ikut." ujar Dave membuat Mikaila membelalakkan matanya terkejut namun juga begitu senang sekali.
"Terima kasih." ucap nya dengan spontan langsung memeluk tubuh kekar Dave membuat Dave tiba-tiba mematung namun dengan cepat dia menetralisir keterkejutan nya.
"Bersiap-siap lah besok pagi pagi kita berangkat." ucap Dave kemudian pergi dari sana.
Dengan senang hati Mikaila langsung menyiapkan semua keperluan nya, dia begitu excited sekali karena ini pertama kali nya dia ke Jerman atau bisa jadi ini pertama kali nya keluar negeri, kampungan sekali tapi memang begitu kenyataan nya.
Pagi harinya Mikaila sudah siap dengan pakaian rapi nya begitu pun dengan Dave yang sudah tampan dengan setelan jas nya.
Mereka berdua turun dan melihat anak buah Dave sudah menunggu di sana untuk segera berangkat dan mereka memutuskan untuk sarapan di dalam pesawat saja.
Sekarang ini Dave dan yang lainnya sudah berada di dalam pesawat pribadi nya, interior yang begitu mewah sekali membuat Mikaila merasa begitu beruntung bisa menaiki pesawat tersebut.
"Makan lah." ucap Dave saat melihat Mikaila hanya memandangi sarapan yang baru saja di sajikan.
"Eh... Iya." jawab Mikaila dengan pelan dia mengambil sarapannya, begitu banyak hidangan yang di hidang kan bahkan membuat Mikaila berdecak kagum karena selama ini dia belum pernah makan makanan semewah ini.
Yap Mikaila duduk di samping Dave dengan Max dan Willi yang berada di depan mereka sedangkan yang lainnya duduk di kursi sebrang.
Setelah sarapan rasanya Mikaila begitu bosan karena dia hanya duduk sana di sana maklum lah perjalanan ke sana panjang.
"Ngantuk?" tanya Dave yang begitu lembut sekali membuat semua orang melihat ke arah dua insan yang seperti lupa kalau ada penghuni lain di bumi ini sekalian mereka berdua.
"He'em." jawab Mikaila sambil menguap karena mengantuk.
"Yuk kita ke kamar." ucap Dave menarik lembut tangan Mikaila hingga saat mereka sampai di dalam kamar membuat Mikaila terpanah lagi, bagaimana bisa ad kamar di sala pesawat.
"Tidur lah, saat sudah sampai akan aku bangunin." ucap Dave kemudian pergi dari sana menyusahkan Mikaila sendirian.
Dia begitu sangat lembut sekali saat bersama nya kali ini padahal biasanya akan begitu marah.
'apakah aku membuat kesalahan dan Dave akan membuang ku di Jerman?' pikir Mikaila yang sudah menjadi jadi saja.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13
