NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Simpananmu

Aku Bukan Wanita Simpananmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pembantu / Chicklit
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan Pagi

Leana seorang aktris yang baru saja terjun ke dunia hiburan tiba-tiba didorong ke dalam laut. Bukannya mati, Leana justru masuk ke dalam sebuah novel yang di mana ia menjadi tokoh pendukung yang lemah. Tokoh itu juga memiliki nama yang sama dengannya

Leana menjadi salah satu simpanan tokoh utama yang telah beristri. Namun tokoh utama pria hanya menganggap ia sebagai alat pemuas hasrat saja. Dan terlebih lagi, di akhir cerita ia akan mati dengan mengenaskan.

Merasa hidup sudah di ujung tanduk, Leana berusaha mengubah nasib tokohnya agar tidak menjadi wanita simpanan yang bodoh dan tidak mati mengenaskan. Di sisi lain Leana juga harus mencari cara agar keluar dari dunia novel ini.

Akankah Leana mampu melepaskan diri dari tuannya yang terkenal kejam itu? Dan bagaimana caranya agar Leana mampu kembali ke dunia asalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hasrat Yang Harus Diwaspadai

Tidak ada penjelasan yang harus Dalton jelaskan. Baginya semua ini sudah sangat jelas. Dalam dirinya ia merasa bahwa ini hanya sekedar nafsu saja, nafsu yang tidak bisa ia tahan. Nafsu ini juga seperti lepas begitu saja untuk pertama kalinya. Biasanya ia bisa menawari perjanjian untuk melakukan itu sebelum itu terjadi.

Masih mengherankan, tetapi sebagian dari dirinya menganggap bahwa ini hanya sekedar hasrat biasa. Hasrat yang nantinya jika dilepas akan menjadi hasrat yang biasanya. Namun hasrat ini harus ia waspadai jika jatuh kepada orang yang tidak tepat.

Jelas Dalton bukan orang yang ingin memaksa dalam berhubungan. Ia akan menawarkan, dan jika orang itu mau hubungan semacam itu akan dilakukan. Tetapi kali ini semua jelas salah, gadis itu merasa kotor ketika Dalton sentuh.

"Aku harus bisa mengendalikan diriku dengan lebih baik," gumam Dalton.

Sekarang waktunya untuk pergi kerja. Semalam ia mengantar Anastasia untuk pulang ke rumah. Anastasia yang biasanya dingin juga terbuka kepada dirinya karena insiden malam itu. Harusnya sekarang Dalton harus merayakannya kan? Tetapi kali ini tidak, pikiran mengenai Leana lebih mengusiknya. Pikiran Dalton berkelana karena nafsu yang lepas untuk pertama kalinya.

Pekerjaan yang Dalton lakukan juga tidak semaksimal biasanya. Kerap kali pria itu memeriksa jam di dinding dan berpikir keras. Rebecca yang beberapa kali masuk ke dalam juga bingung dengan keadaan Dalton saat ini.

"Ada apa? Apakah kau sedang banyak pikiran?" Rebecca bertanya dengan nada yang merayu.

Wanita itu seperti biasanya kurang ajar dengan menyetuh Dalton secara sensual. Biasanya Dalton akan menerimanya dan tidak terpancing oleh ular berbisa di sebelahnya. Tetapi kali ini tidak, Dalton dalam mood yang buruk untuk diperlakukan seperti ini. Mau tidak mau Dalton menepis tangan Rebecca.

"Berhentilah, jangan menggangguku!" Dalton berkata dengan begitu cetus.

Sontak Rebecca terkejut, ia tidak biasanya mendapatkan perlakuan seperti ini dari Dalton. "Apa?"

"Hentikanlah! Dan sekarang kembali ke ruanganmu!" perintah Dalton.

Kali ini wajah pria itu benar-benar ganas. Seperti ada bara api yang meluap di dalam tubuhnya. Merasa perasaan asing ini, Rebecca yang masih ingin semuanya aman memilih mengalah dan pergi.

Dalton menyenderkan tubuhnya ke kursi dan memutarkannya. Pikirannya sedang tidak baik-baik saja. Mungkin dengan bertemu Anastasia akan membuat pikirannya menjadi lebih baik

"Aku harus segera menghilangkan semua ini secepatnya."

......................

Seharian di tempat tidur membuat tubuh Leana tambah menjadi sakit. Sebenarnya Leana hanya takut keluar. Ia takut akan bertemu Dalton dan mendapatkan kejadian yang tidak terduga itu. Rasa ketakutan dan jijiknya bercampur menjadi satu. Bodohnya Leana tidak ingin nyonya Merry tahu karena dalam novel nyonya Merry menyayangi Dalton seperti anaknya sendiri.

Perasaan campur aduk masih lekat dalam diri Leana. Ia sudah tidak tahan lagi segera pindah dari tempat ini. Tetapi yang pasti ia harus menghindari sesuatu yang menjijikan yang bernama Dalton.

Makan siang yang biasanya Leana lakukan di dapur belakang kini bisa ia nikmati di meja makan yanh besar. Rasanya cukup terkejut ketika Leana diizinkan untuk makan di meja besar itu. Mira yang melihatnya bingung, sebab ia tidak tahu mengapa Leana hilang dan tidur di kamar tamu lalu kini Leana bisa makan di meja makan mewah ini.

"Leana apa yang terjadi?" Mira bertanya dan tidak memahami situasi saat ini.

Situasi saat ini memang rumit, ditambah lagi perlakuan Dalton saat itu. Namun dalam benak Leana ia bisa membagi sedikit kekhawatirannya pada Mira.

"Akan aku ceritakan nanti setelah aku makan." Leana menjawab sembari mengunyah makanannya.

Mira mengerti. Gadis itu mengangguk. Segera Mira kembali untuk melakukan tugasnya. Hatinya mulai gembira, sahabatnya kini mulai kembali terbuka kepadanya. Mira tidak punya siapapun kecuali Leana dan begitu juga sebaliknya. Jadi menurut Mira mereka semua harus saling bertumpu satu sama lain.

Sedikit demi sedikit Leana menghabiskan makanannya hingga selesai. Tidak ada pekerjaan yang harus dia lakukan saat ini. Karena juga Leana tidak pandai dalam urusan membersihkan rumah, Leana senang bisa libur seperti hari ini.

Setelah semuanya selesai, Leana bergegas menemui Mira yang sedang menyapu halaman. Mira yang sadar Leana yang mendekat memasang wajah gembira. Sedikit sendu bagi Leana membagikan kisah sedih untuk seseorang yang terlihat bahagia.

"Mira!" sapa Leana dengan senyuman. Senyuman khas yang biasanya Leana lakukan ketika bertemu para fans-nya.

"Leana! Apa yang ingin kau ceritakan padaku?" tanya Mira dengan semangat membara.

Leana berkecil hati, ia takut akan membuat Mira bersedih. Wajah Leana yang bahagia digantikan dengan wajah murung.

"Hei! Tidak apa-apa. Aku tidak akan bersedih jika kau berhasil pergi dari sini. Gapai mimpimu di luar sana dan jangan lupakan aku! Itu saja!" Mira berkata dengan penuh perhatian.

"Bukan itu," balas Leana dengan ragu.

"Lalu ada apa? Aku temanmu, setidaknya kau bisa berbagi kesedihanmu kepadaku. Apa artinya sahabat jika tidak bisa berbagi kesedihan dan hanya berbagi kesenangan? Aku ingin jadi orang yang tahu tentang kesedihanmu. Setidaknya kau tidak menyimpannya di dunia yang keras ini."

"Semalam aku hampir diperkosa."

"Apa!" Mira berteriak keras.

Sadar bahwa suaranya begitu kencang, Mira menutup mulutnya rapat. Tidak ada hal yang mengejutkan selama tiga tahun ini kecuali ini. Mira benar-benar sangat merasa bersalah. Ia tidak mampu melindungi sahabatnya ini.

"Lalu bagaimana? Kau tidak apa-apa? Atau ada yang sakit? Atau bagaimana?"

Leana menggeleng tetapi matanya mengeluarkan air mata. Mata bening ini penuh dengan pilu. Mira tidak tahu harus berbuat apa, sebab biasanya Leana tidak pernah menangis seperti ini. Mira juga bukan seseorang yang mampu menghentikan tangisan. Tetapi Mira adalah pendengar yang sangat baik.

"Itu alasanmu hingga bisa di sana semalam?" tanya Mira yang dijawab anggukan kecil oleh Leana.

"Aku tidak tahu harus berkomentar apa. Aku juga tidak tahu bagaimana menanggapinya. Tetapi bagaimana keadaanmu? Apakah orang itu sudah mendapatkan hukuman yang jera?"

Leana lagi-lagi menggeleng. "Entahlah Mira, itu semua tuan Dalton yang melakukannya. Semuanya telah diselesaikan oleh tuan Dalton."

"Oh syukurlah. Tuan Dalton memang sangat baik. Sedari dulu ia sangat baik! Bahkan ia mau menerimaku di sini meski aku bukan seseorang yang hebat," kata Mira dengan penuh bangga.

Leana terdiam. Ia mulai mengurungkan niatnya ketika mendengar pujian Mira kepada Dalton. Ternyata semuanya sama menganggap Dalton sebagai seseorang yang begitu sempurna. Dengan berat hati Leana tidak akan bercerita perihal tadi pagi.

"Jadi sekarang kau baik-baik saja kan?" tanya Mira.

"Hmm, aku baik-baik saja!" jawab Leana.

Sebenarnya perkataan itu adalah sebuah dusta.

"Sebenarnya aku tidak baik-baik saja. Aku benar-benar ingin pulang ke duniaku," batin Leana.

1
Puanrapuh
Dalton nih sbnernya gk sadar bahwa dia jatuh cinta, tpi kapan thor?
Karin Iza
bagus
Rembulan Pagi
Haloo teman temannn, silakan mampirrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!