NovelToon NovelToon
You Are Mine

You Are Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha / Pernikahan rahasia
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lunavery

Pertemuan di suatu peristiwa yang cukup menegangkan. membuat sang pria yang ditolong jatuh hati pada penolongnya.
Aland Rey Dewantara menklaim bahwa Sera Swan adalab miliknya.

Hai.. readers..
Karya pertama ku dan pengalaman pertamaku..
Semoga suka ya. mau tes duku nih ombaknya.. hehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunavery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 17 : Penculikan

Sera terbangun dan merasakan pusing. Mata mengerjap dan tersadar di sebuah ruangan tua. Hanya ada ranjang dan kursi. Lampu temaram yang semakin terlihat gelap.

Sera mencoba bangun namun ia melihat tangannya terikat dan tak bisa bergerak. Kepalanya sekali lagi berdenyut mengingat hal terakhir kalinya. Sosok Paul yang tersenyum mengerikan lalu semuanya menjadi gelap.

Sera tidak gegabah dan dia tau dirinya diculik. Jika berteriak semakin membuat si penculik agresif. Sera mencoba untuk duduk dan berhasil. Hanya tangan yang terikat sehingga Sera masih bisa mencoba berkeliling kamar.

Tak ada apapun yang bisa membantunya keluar dari ruangan ini dan Sera mencoba membuka ikatan itupun terlihat susah. Butuh waktu untuk membukanya dengan baik tanpa di potong.

Kerongkongannya terasa kering ntah sudah berapa lama dirinya tak sadarkan diri. Bunyi seseorang membuka kunci membuat Sera cukup waspada dan berdiri di belakang pintu.

Paul masuk dan tak menemukan Sera di atas ranjang. Sera yang berniat menyerang pun segera menendang Paul sekuat tenaganya hingga Paul tersungkur dan pecahan piring yang di bawanya mengenai tangannya.

“Seraaaaaa...” Teriaknya mencoba bangkit.

Sera sudah terlebih dulu berlari sekuatnya namun saat keluar kamar dia langsung menuruni tangga dan mencari pintu untuk keluar namun sayangnya setiap pintu terkunci dengan rapat. Jendela pun sudah tertutup dengan kayu sehingga rumah itu sangat gelap dan tua.

Duk duk duk bunyi langkah kaki Paul yang sudah bangun pun mencari kemanapun Sera bersembunyi. Karena Paul yakin Sera tidak bisa keluar dari rumah ini.

Sera bersembunyi di balik lemari dekat dengan pintu.

KRekkkk

Sera menginjak sebuah patahan kayu dan Paul menemukannya. Sera mundur perlahan dan bersikap waspada.

“Kenapa kamu menculikku?” tanya Sera. Suaranya semakin serak karena kehausan dan lelah.

Paul berjalan santai dan memasang wajah tersenyum namun yang di lihat Sera itu adalah senyum seorang psikopat.

“Aku menyukaimu sejak kita bertemu di toko roti dan aku ingin memilikimu seutuhnya. Ayo kita menikah..” jawab Paul dengan enteng.

Sera tersenyum tipis, benar dugaannya kalau orang ini adalah psikopat.

Sera mencoba untuk tenang. Walaupun jantungnya sudah berdebar keras. Jika dirinya gegabah ntah apa yang akan dilakukan oleh Paul. Sera yakin saat ini Aland dan daddy nya sedang mencarinya.

‘Aku harus bertahan..’ batinnya.

Sera terpojok di dinding dan Paul sudah berada di hadapannya. “Bagaimana aku bisa menikah dengan tagan terikat seperti ini.” Ucap sera mencoba mencari pendekatan.

Paul menatap puja kepada Sera, “ Apa kamu mau menikah denganku?” ulang Paul.

“Tidak se....”

BUUGGG

“Aarghh” Sera memekik.

Paul memukul dinding tepat disamping kepala Sera. Sera pun kaget dan menutup matanya.

“Aku tidak suka di tolak Sera Swan Alexander.” Ucapnya lirih seakan sedih mendengar jawaban Sera.

‘Bener sakit nih cowok’ batin Sera menahan tangis.

“Aku belum menyelesaikan kata kataku Paul. Aku tidak bisa menikah dengan tangan terikat seperti ini..” lanjut Sera lebih berani dengan menatap pada mata Paul.

Paul mencoba mencari kebohongan namun dia pun luluh dengan kelembutan suara Sera.

“Jika aku melepaskan ikatan ini apa kamu tidak akan kabur?” tanya Paul mengeluarkan sebuah pisau dari sakunya dan menunjukkan didepan mata Sera.

‘Oke dia memiliki pisau. Setidaknya bukan sebuah pistol’ batin Sera. Dia harus mencoba menyusun rencana. Sera harus tau dimana dia berada sekarang.

Sera mengangguk, “Aku tidak akan kabur. Aku yakin kamu sudah membawaku jauh dari keluargaku dan mereka sulit menemukannya.” Jawab Sera dengan nada sedih yang di buatnya.

Paul pun percaya dan segera melepaskan ikatan Sera. Sera melihat pisau itu tersimpan di saku dan terlihat beberapa kunci juga tergantung di saku celananya.

Setelah ikatan terlepas Sera pun di tarik oleh Paul kembali ke kamarnya. “Aku akan kembali mengambilkan beberapa roti dan minuman untukmu.” Ucap Paul lalu kembali mengunci pintu kamar tersebut.

****

Di tempat lain masih berada di mansion keluarga Alexander. Aland sedang memantau CCTV dan kendaraan yang mencurigakan. Tepat saat akan terjadi CCTV itu di rusak saat sebelum lampu padam.

“Shiitt..”

Aland pun tak tinggal diam, dia menelpon sesorang kenalannya di London.

“Kenapa keamanan di mansion ini sungguh buruk Tuan Harry.?” Tanya Aland dengan nada geram.

“Aku tidak memiliki musuh selama ini. Jadi aku tidak mempekerjakan bodyguard terlalu banyak.” Jawabnya. Terlihat Harry pun frustasi karena anaknya menghilang tepat di perayaan ulang tahunnya.

“Berikan nama nama daftar tamu yag datang. Bukankah semuanya sesuai dengan kode yang diberikan dalam undangan.” Pinta Aland

Tak lama ponsel Aland berdering. Dirinya tersenyum melihat nama yang terpampang di layarnya. Kenalannya semasa kecil kini adalah seorang mafia di London.

‘Aku akan segera kesana’

-Peter-

Harry pun melihat daftar nama yang hadir dan dari 30 undangan miliknya semua tidak ada yang mencurigakan kecuali 1 nama.

Harry segera memberitahu Aland. Namun Harry pun takut jika mencurigai nama tersebut. Seingatnya nama ini adalah keluarga dari istrinya.

“Aku akan menanyakan pada Kate terlebih dahulu. Tolong jangan gegabah.” Ucap Harry.

“John Paul Dimitry” gumam Aland.

Lalu matanya menangkap dari cctv di sudut rumah terluar melihat tubuh Sera di bawa masuk ke dalam mobil van putih dan Sera nya terlihat tidak sadarkan diri.

“Apakah kamu mengenal orang itu?” tanya Aland pada Harry.

Deg.

“Itu adalah sepupu dari Kate. Meskipun hanya sekali kami bertemu namun aku yakin dia adalah Paul.” Jawab Harry.

“Untuk sekarang aku tidak ingin istrimu ikut dalam pencarian ini. Jangan pernah memberitahukan apapun padanya.” Ucap Aland.

Harry mengangguk setuju. Dia tidak ingin anaknya semakin terjebak dalam masalah. Harry pikir dia harus memancing Kate untuk bicara.

“Aku akan menemukanmu Sera.” Gumam Aland.

1
IamEsthe
Lebih belajar dialog deh. ini dibilang salah, ya enggak juga tapi kurang tepat juga
IamEsthe
sebentar, boleh tanya maksud tanda akhiran pada dialog tanda titik dan seru itu?


seharusnya,
"Berhenti disana atau kami tembak?"
IamEsthe: jangan dijadikan kebiasaan kalo typo. sayangkan ceritanya bagus tapi kepenulisannya tidak rapi.
Lunavery: typo nya udah jadi kebiasaan kadang lupa editnya lagi.. /Frown/ makasih komennya
total 2 replies
IamEsthe
ganti ke font Bold+italic
IamEsthe
ini bukan sinopsis, tapi lebih ke prolog. tp kalo dibilang prolog juga kurang tepat.

kamu harus tau arti sinopsis dan prolog. dan itu pengenalan tokoh lebih baik dibedakan bab lainnya, biar enggak campur begini.
sonya theca
sudah mampir nihh jangan lupa mampir di karyaku yaa /Joyful//Joyful/
Leon
Bikin adem hati.
Calista Angel
lanjutkan thor
Calista Angel
mampir nih thor,mampir juga di karyaku yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!