"Maafkan aku Dimas mungkin aku pernah mencintaimu tapi itu dulu sekarang cinta itu sudah mati. aku sudah mencintai orang lain . Ikhlaskan kepergianku Dimas . " pinta Kania yang lebih memilih melanjut kan pernikahannya dengan seseorang . Yuk nantikan di updatean terbaru aku , jangan lupa (Like/ subscribe/follow akun ku , Miss Jingga , Happy Reading ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Setelah pelajaran sekolah selesai Kania langsung diajak Dika pulang , mereka berjalan menuju tempat parkir mereka . Sedangkan Sandra dan kedua teman nya yang membawa kan tas Kania , mereka ketemu diparkiran ,
"Nia kamu kuat nggak Naik motor sama Dika, " Tanya Lisa. Yang kasian melihat wajah pucat Kania.
"Apa pulang bareng aku aja yuk sekalian aku antar , kan kita searah . " Ucap Bianca dan diangguki oleh Lisa,
Sambil berfikir , Dika menimpali,
"Iya Nia , kamu bareng mereka aja ya, dari pada ntar tambah sakit, " ucap Dika , meyakinkan Kania , sebab ia tidak ingin Nia kenapa-kenapa.
"Memang nya kamu nggak sibuk Bi , aku nggak enak ngerepotin kalian, " jawab Kania.
"Nggaklah , Nia, kayak sama siapa aja sih , kamu ini " Bianca.
"Yaudah yuk , keburu sore , kamu didepan aja ya Nia , aku biar yang dibelakang , "ucap Lisa, Sedang Bianca menuju ke arah supir,
"Masuklah Nia ," ucap Dika yang membukakan pintu buat Nia,
"Makasih ya Dika, " ucap Nia , yang diangguki Dika ,
Sedangkan Sandra sendiri , dia diam saja , tisak ikut masuk mobil .
"Loh, San ... Kamu pulang bareng kita ap Dika , " ucap Lisa dari kursi belakang .
"Aku... "... " jawab Sandra
"Biar Sandra pulang bareng aku , kalian duluan aja" jawab Dika yang menyela ucapan Sandra.
"" Yaudah .. Kita dukuan Ya , bye" ucap Lisa mewakili mereka ber tiga.
*Tiinnnn..tiin.."suara klakson mobil Bianca
dibalas lambaian tangan Dika dan Sandra.
****
Jendral baru memasuki rumahnya, sesampainya diruang tamu ia mendengar suara ribut dikamar orang tuanya.
" Prang ... ", terdengar suara dari arah kamar orang tuanya,
Ya Jendral, yang nama aslinya Jendral Setiawan, seorang anak tunggal, pemilik perusahaan export. Yang bernama Restu Setiawan dan Ambarwati.
mereka salah satu keluarga yang kaya raya , namun kondisi rumah tangga mereka yang berantakan, tak seperti rumor diluar sana , mereka yang selalu tampil harmonis . sebab Restu yang sering bermain dengan wanita diluar sana , bahkan pernah dengan salah satu teman istrinya.
Namun Ambar tidak bisa berbuat apa-apa , Dia yang hanya ibu rumah tangga , hanya bisa bersabar melihat kelakuan suaminya , seringkali saat sang suami pulang dalam keadaan mabuk karena ditinggal wanitanya , dia yang menjadi sasaran amuk suaminya .
Bergegas Jendral menuju kekamar ibunya ,
"Cukup pah , papa keterlaluan selalu mukulin mama, seharusnya papa mikirin perasaan mama , mama sudah bersabar selama ini , tapi papa selalu saja mengecewakan kami. " teriak Jendral.
"Plak.. "Diam , anak kurang aj*r , berani kamu bicara keras dihadapan ku" bentak pak Restu yang tidak terima di teriaki Jendral.
"Memangnya apa yang harus membuat saya takut , Anda yang selama ini memberikan contoh yang tidak baik , jadi jangan salah kan kalau saya seperti ini.. " Ucap Dika seraya menahan amarah nya,
"Huh.. " Restu yang bergegas pergi begitu saja meninggalkan anak dan istrinya. Pergi menggunakan mobilnya.
***
Jendra langsung menghampiri mama nya masih menangis , ia melihat kepala mama nya berdarah ,
"Mama, mama baik-baik saja? Kepala mama berdarah " ucap Jendral yang kasian melihat mama nya berantakan. Kemudian ia membangunkan mama nya menuju kursi yang ada didekatnya.
"Mama nggak papa sayang, jangan khawatirkan mama , yang penting kamu baik-baik saja " ucap Ambarwati menenangkan anaknya.
"Maafkan mama ya sayang , kamu harus melihat kejadian ini setiap saat. " ucap Ambar yang menyayangkan rumah tangganya yang seperti ini.
"Nggak mama, ini bukan salah mama , aku tau mama bertahan demi aku , tapi aku mohon sama mama , kalau mama tidak sanggup mama bilang , biar Jendral yang menghadapi papa, aku mohon ya mah, " ucap Jendral , di angguki mamanya.
"Mah.. maaf " Ucap Jendral seraya menyodorkan surat dari guru BK nya yang merupakan om nya itu.
"Ini apa Jendral, kamu buat masalah lagi? " tuduh mama Ambar.
"Maaf mah , Jendral nggak bisa nahan emosi . " ucap Jendral .
"Besok kita konsultasi ya ke psikolog , mama nggak mau tau , Jendral , jangan buat mama makin menyesal jendral. " ucap Ambar,
Seraya menangisi kondisi jendral , yang tidak bisa mengontrol emosinya itu , karena trauma nya ,dari dulu sering melihat ibunya dipukuli ayahnya.
"Iya mah , " ucap Jendral yang langsung berhambur memeluk mama nya.
"Sudah sekarang tolong ambilkan kotak obat didapur , mama mau mengobati luka mama"ucap ambar.
" Baik mah. " jawab Jendral yang langsung berjalan keluar , menuju ke arah dapur .
Jendral sebenarnya anak yang baik hanya saja dia tidak bisa mengontrol emosinya , yang akan keluar menggebu-gebu saat dia sedang tertekan . Dia dulu pernah menjadi sasaran kemarahan papa nya waktu kecil. Dia seperti memiliki dendam dan amarah ke papa nya .
Namun setiap melihat mama nya, orang
yang disayanginya , emosinya bisa berangsur menurun. Dia dulu pernah dibawa ke psikolog waktu kecil setelah menjalani terapi dan rutin minum obat di nyatakan sembuh .
Saat itu papa nya jarang pulang dan sering keluar kota. Jadi jarang dan melihat orangtuanya bertengkar.
Namun menginjak remaja dia mulai berulah
Lagi , mamanya sudah membujuk nya untuk melakukan terapi lagi dan konsultasi , namun dia selalu menolak .
*****
Dikediaman Kania , mama Rania menangis melihat anak gadisnya terluka ,
"Sayang kenapa kamu bisa seperti ini nak" ucap mama Rania yang telihat sangat sedih melihat kondisi anaknya.
"Mama jangan nangis ya , Nia baik-baik saja kok mah " ucap Nia berusaha menenangkan mamanya.
"Ya sudah kamu ganti baju dulu ya dikamar , "
Habis itu kita makan bareng-bareng sama temen-temen kamu. "ucap mama Rani.
"Iya mah " ucap Nia yang langsung jalan masuk kemarnya.
"Kalian temen sekolah Nia ya , namanya siapa nak, saya Rania mama nya Nia" ucap Rania memperkenalkan diri.
" Saya Lisa Tante, kalau Dia Bianca , kamu temen sekelas Nia dari masuk kelas Satu tante. "ucap Lisa sambil menyalami mama Rania.
" Bianca tante"ucap bian ke mama Nia.
"Kalian makan sama-sama ya disini, tante sudah masak banyak tadi , rencana papa sama kakak pertama Nia mau pulang tapi pesawatnya delay. Jadi di undur . " ucap Mama Rania.
"Makasih tante , malah jadi ngerepotin tante. " ucap mereka,
"Tidak apa-apa, jangan sungkan . Kemana Dika nak , kok belum kelihatan ? Ucap mam Rania.
"Dika tadi nganterin Sandra tante soalnya tidak bareng kami. " ucap Bian.
"Ya sudah tante kedapur dulu ya , " ucap Rania meninggalkan mereka.
Beberapa saat setelah Kania selesai bersih-bersih, dia turun menemui teman-temannya. Dan langsung mengajak mereka makan bersama.
Tak lama mereka memulai mengunyah makanan mereka, terdengar suara mobil dan motor memasuki pelataran rumah mereka, dan mulai terdengar suara orang ngobrol sambil berjalan ke arah mereka
"Assalamualaikum, " Ucap mereka bersamaan. Ya mereka , Dika, Kiano dan juga Sandi yang pulang les dijemput Kiano.
"Wa'alaikum salam, " jawab mereka bersamaan ,
"Udah pulang , nak? kalian langsung bersih-bersih ya , kita makan sama-sama" Tanya Rania ke anak-anak nya.
"Iya mah.. " Jawab mereka yang bergegas kekamar masing-masing.
Tak lama mereka datang keruang makan , dan makan bersama -sama sambil bergurau.
(Dibalik musibah yang dialami Kania , justru membawa kebahagian , kebersamaan , canda dan tawa dari mereka semua .)
(Happy reading❤)
****
