Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Naela masih ragu dengan Raisha, dan waspada takutnya kalau Raisha adalah mata mata dari musuh.
"Oke, kita kenalan dulu supaya kenal, saya Raisha, dr bedah sekaligus asisten prof gunawan." Raisha memperkenalkan diri.
Naela mengingat kalau adik narsisnya baru menikah dengan seorang dokter bedah bernama Raisha.
"Jadi kamu, istri bocah gendeng itu."jawab Naela kemudian.
"Bocah gendeng?" heran Raisha sambil mengerutkan keningnya.
"Iya Rendra si narsis dia kembaran gue." jawab Naela kasar, Naela mengambil sesuatu di balik pakaiannya, dan menyerahkan plastik kecil berupa beberapa pil di dalamnya.
"Anda kakak mas Rendra? lalu ini apa?" heran Raisa tentang obat apa itu.
"Itu obat untuk tulangnya, dia mengirim resep ke aku zntuk di racikan obat." jawab Naela.
" Baik kak, nanti saya sendiri yang menyerahkannya, sekarang kita keluarkan pelurunya, saya akan membius lokal lengan and, jadi kak Naela bisa tetap sadar." jawab Raisha.
"Bilang kek dari tadi kalau bius lokal." kesal Naela.
"Maaf kak Naela tidak bertanya." jawab Raisha sambil melaksanakan pekerjaannya.
Raisha bekerja sambil mengajak Naela bicara supaya tidak tegang.
"kok lo mau, menikah dengan wong edan itu?" heran Naela.
"Saya juga kaget dan syok, saat mama kim meminta saya menikah, karena harus tanggung jawab, bahkan pernikahan ini juga bersifat rahasia." jawab Raisha.
"Lo harus sabar, suami lo itu bukan cuma edan, tapi juga narsisnya minta ampun, gedeg gua jika harus berlama lama bersamanya." cerita Naela.
"Tapi lo jangan khawatir, dia sebenarnya pemuda yang baik dan genius, cuma itu cara dia menutup kelebihannya selama ini, supaya semua orang mengira dia bodoh." tambah Naela.
"Kak Naela benar, saya yakin mas Rendra punya alasan tersendiri melakukan semua itu."
"Trus dimana si ulat bulu yang selalu nempel padanya itu?" heran Naela.
" Mereka batal nikah, karena nona Clara tidak mau." jawab Raisha, sambil menjahit lengan Naela yang sudah berhasil diambil pelurunya.
"Oke kak, sudah selasai, itu peluru yang sudah bersarang di lengan Kak Naela." kata Raisha yang sudah selesai dengan tugasnya, tinggal memasang perban saja.
"Sudah, begitu saja? heran Naela.
"Iya sudah, itu pelurunya." Raisha menunjuk ke sebuah mangkok kecil.
"Si Gunawan sialan, ternyata ada bius lokal, si tua bangka itu berarti sudah menipu gue." geram Naela. Raisha tersenyum tipis.
" Mungkin prof Gun, tidak mau kalau anda melihat pekerjaannya dan takut."hibur Raisha.
"Sialan , memang tuh dokter saja yang gebleg, mau ngerjain gue." Naela masih dengan kekesalannya.
"Antar gue ke Bocah edan itu!" pinta Naela pada adik iparnya.
"Rei bereskan ini dulu, dan mengambil kursus roda dulu." jawab Raisha sambil membereskan pekerjaannya.
"Kak, peluru ini kakak simpan atau dibuang saja.?" tanya Raisha.
"Buat gue saja, mau gue periksa dulu." Naela meminta peluru tersebut dan mengantonginya.
Raisha segera mencari kursi Roda dan mengantar Naela ke ruangan Rendra.
"Kak, Naela sendirian?" suaminya tidak ikut?" heran Raisha.
"iya, rencananya mau mengecoh mereka, ternyata ketahuan." Jawab Naela.
"Apa keluarga juga sudah tahu kalau kakak pulang?" tanya Raisha lagi.
"Belum, langsung kesini tadi, untung ada sopir taxi baik, mau mengantar gue kemari."
Mereka sampai di ruangan Rendra, dua asisten tadi juga masih di sana, sibuk dengan laptop masing masing.
"Ehem,ini rumah sakit woi !" suara berat Naela memenuhi ruangan Rendra.
ketiga pemuda itu langsung menoleh.
"Queen." panggil James dan Rocky kompak.
"Kak, kenapa lo, pakai di dorong dorong segala, patah juga kakinya?" sindir Rendra.
"Sialan lo, tahu begini ogah gue bawakan obat lo." kesal Naela.
"Eleh eleh, ngambek, cepet tua ntar." hibur Rendra.
Raisha mendekatkan Kursi roda Naela ke sebelah Rendra.
"Mana obat gue, sudah berhasil?" tanya Rendra.
"di bawa istri lo." jawab Singkat Naela.
Raisha mengambil plastik berisi obat tersebut ke Rendra.
"Ini obatnya mas, demi menjaga obat itu kak Naela terkena tembak di lengannya." Raisha menjelaskan keadaan Naela.
"Benar itu, lalu dimana pete, kenapa tidak melindungi lo?" heran Rendra.
"Enak saja panggil pete, peter dodol." kesal Naela .
"Cie Nyonya mafia sudah mulai bucin nih, manjur juga ide gue ternyata." Rendra keceplosan kalau sudah memberi ide pada kakak iparnya.
"Ide apa, pasti lo yang membuat Peter jadi aneh begitu." kesal Naela.
"Tapi sukses kan, trus bagaimana, jangan bilang lo sudah jatuh cintrong pada mafia pete itu hahaha." Rendra tertawa keras, menertawakan Naela yang sudah masuk jebakan batman Peter, atas ide adiknya yang super nyebelin itu.
"Bisa gila gue deket deket dengan wong edan ini, dan lo Rei, jangan sampai ketularan gila juga!" keluh Naela.
Raisha hanya tersenyum kikuk dia masih merasa agak canggung berhadapan dengan Rendra.
"Minum obatnya malam hari, kalau lo merasa panas atau nyeri, segera minum air putih yang banyak, obatnya sedang bekerja, dan efeknya memang panas dan nyeri." Naela menjelaskan cara minum dan efek dari obat racikan tersebut. Rendra mengangguk faham.
Naela merogoh sakunya, mengeluarkan sebuah peluru yang tadi bersarang di lengannya.
"Ini kalian selidiki jenis senjata apa yang sudah dipakai untuk melukai gue, sepertinya bukan dari geng yang sama!" Naela memberikan peluru tersebut pada Rendra.
James dan Rocky juga ikut memeriksanya.
" dilihat dari pelurunya ibi adalah jenis colt Atau government, dan menurut pengamatan gue geng serigala maupun, black devil tidak memakai senapan jenis ini, apa lo punya musuh baru lagi ?" tanya Rendra. Naela Mengangkat bahunya tanda tidak mengerti karena beberapa bulan ini hidupnya datar datar saja.
"Atau ada yang mengincar obat lo bos?" tanya James.
"Kalau mengincar obat sepertinya tidak karena geng serigala saja tidak tahu kalau resepnya gue ambil, apa ada pergerakan dari geng tersebut kak?" tanya Rendra lagi.
Naela menggelengkan kepala.
"Mereka malah menantang peter untuk mengambil obat mereka kalau mau, bahkan sudah siap tempur." jawab Naela
"Ini kemungkinan ada anak buah lo yang berkhianat, soalnya hanya geng lo yang tahu kalau lo pulang, atau mereka salah sasaran, karena dari senapan yang di pakai bukan dari musuh utama geng lo!" Rendra membuat dua opsi kesimpulan.
" Bisa jadi karena sebelum gue lewat tempat tersebut ada orang orang berlarian ,di daerah tersebut." jawab Naela.
"Lalu siapa yang membawa lo rumah sakit?"
tanya Rendra.
"Sopir taksi, untuk pak tua itu mau mengantar gue, yang lain pada takut, dikira gue penjahat atau mafia." jawab Naela.
"Memang lo apa, kalau bukan mafia, foto model?" sindir Rendra.
"Hehe, beda tipis sih, kita bisa di bilang mafia tapi kita tidak melakukan kejahatan tapi malah membantu kepolisian, apa namanya kalau begitu." hehe heran Naela menyebut dirinya apa kalau bukan mafia.