NovelToon NovelToon
Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Kedua orangtuanya Clara meninggal, ayahnya meninggal karna sakit-sakitan. Setelah dua bulan kepergian ayahnya, Ibunya Clara pun meninggal dunia karna sakit kanker. Karna kedua orangtuanya meninggal Clara harus menggantikan kedua orangtuanya bekerja sebagai pembantu, namun saat Clara sedang menunggu bus di halte untuk pergi ke rumah tujuannya, tiba-tiba Clara diculik dan dibawa ke sebuah hotel hingga dirinya diperkosa oleh orang tak di kenal hingga hamil diluar nikah.

Saat tau dirinya hamil, Clara mencari pekerjaan lain dan tidak jadi ke rumah bos orang tuanya. Di sana Clara bertemu dengan seorang pria tampan yang akan menjadi majikannya, namun banyak keanehan dengan sikap tuan majikannya terhadap dirinya, majikannya seperti tengah menyembunyikan sesuatu darinya.


Rahasia apakah yang disembunyikan tuannya Clara?
Akankah Clara bakal bertemu dengan pria yang telah memperk*sanya? Dan apakah setelah bertemu dengan pria itu, Clara akan pergi jauh dari pria itu dengan membawa anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Devan menerima perjodohan dengan Sesil

Sinar matahari yang masuk melewati celah-celah jendela kamar membuat tidur Clara terusik, wanita itu langsung membuka matanya dengan perlahan dan pandangannya seketika mengarah ke arah jam dinding.

"Baru jam setengah 6 tapi matahari seperti sudah begitu tinggi," gumam Clara lirih.

Tangan Clara lalu mengelus sebuah tangan yang memeluk perutnya dari semalam.

wanita itu memilih merubah posisi tidurnya menjadi terlentang dan menatap wajah Devan yang masih tertidur.

Clara tersenyum kecil dalam keadaan tidur saja Devan sangat tampan dan berhasil membuka jantung Clara berdetak tidak normal bahkan pipinya sampai bersemu merah.

Dengan perlahan Clara mengangkat tangannya dan mengusapkannya di kepala Devan untuk merapikan rambutnya yang berantakan.

Bagaimana bisa ia tidak jatuh cinta pada Devan, pria ini begitu tampan walaupun sifatnya sedikit menyebalkan, tapi Clara yakin Devan memiliki sifat baik dan penyayang terutama kepada anak-anak.

"Kenapa kamu menatap aku seperti itu? Aku yakin kamu pasti sedang mengagumi ketampanan aku kan di dalam hati kamu?" tanya Devan yang sudah bangun.

Clara tersenyum malu-malu dan menggeleng pelan. Sungguh ia tidak tahu kapan Devan bangun, jika saja ia tau mungkin ia akan berpura-pura tidur daripada malu ketahuan memandang Devan dalam keadaan tidur.

"Morning s*x yuk." ajak Devan.

Semalam Devan tidak jadi meminta jatah pada Clara karena wanita itu bilang ia mengantuk dan ingin tidur lebih awal, jadi Devan harus mengalah.

"Mas Devan, tapi nanti kalau ketahuan mamah sama papah gimana?" tanya Clara dengan harap-harap cemas. Masalahnya sekarang bukan hanya ada Mira tapi ada juga papah mertuanya menginap di sini.

"Kita nggak akan ketahuan kalau kamu gak terlalu keras mendesahnya, lagian kamar kita kedap suara Clara," ucap Devan dengan senyum menggoda.

Clara memukul lengan Devan karna salah tingkah.

"Mau ya?" tanya Devan sekali lagi, Clara mengangguk pelan.

***

Setelah selesai acara bercintanya yang memakan waktu 2 jam membuat Clara merasa sedikit lemas tapi hatinya merasa puas.

Setelah mandi dan keramas, Clara menyiapkan semua perlengkapan kantor Devan dari mulai baju, celana, tas dan lain sebagainya kemudian ia menaruhnya di ranjang.

Clara lalu berjalan ke arah laci, tempat dimana dasi Devan tersimpan rapi di sana.

Saat Clara sedang memilih-milih dasi yang cocok dengan kemeja Devan, Clara tidak sengaja melihat sebuah benda berwarna hitam yang tidak asing lagi baginya. wanita itu lalu mengambilnya.

"Astaghfirullah, bukankah ini topeng milik pria yang udah memperk*sa aku waktu itu, tapi kenapa bisa ada di sini," gumam Clara.

Clara ingat betul topeng milik pria yang sudah mengambil kesuciannya waktu beberapa bulan yang lalu, tapi kenapa bisa ada disini?

"Clara apakah semua perlengkapan aku sudah siap?" tanya Devan yang baru keluar dari dalam kamar mandi.

Clara lantas berdiri dengan membawa topeng itu dan juga dasinya.

"Mas Devan, mas menemukan topeng ini dimana?" tanya Clara sambil menunjukkan topeng yang di maksud.

Devan terdiam ia menatap topeng itu.

"Kenapa gua bisa lupa gak buang topeng itu, kalau udah begini, gua harus mencari alasan yang masuk akal agar Clara gak curiga kalau sebenarnya topeng itu milik gua," batin Devan.

"Itu topeng milik sepupu aku. Dulu di rumah ini kami merayakan pesta topeng, jadi mungkin tertinggal," jawab Devan dengan perasaan gugup.

"Tapi kok mirip kaya punya pria yang brengsek itu ya," ucap Clara dengan polosnya.

"Tentu saja bisa mirip, Clara. Karena topeng model begitu sangat banyak Clara," ucap Devan.

"Ya udah kamu ke dapur sana, sepertinya mamah udah menunggu kamu," ucap Devan.

Clara mengangguk ia lalu keluar dari kamar meninggalkan Devan yang tengah bernafas lega.

***

Ting... tong...

"Loh tumben pagi-pagi sekali ada tamu nggak biasanya," ucap Clara.

Miraa yang akan beranjak untuk membuka pintu di tahan oleh Clara.

"Biar Clara saja nyonya," ucap Clara lalu melangkahkan kakinya menuju pintu depan.

Clara membuka pintunya, dan ia melihat seorang wanita dewasa dengan seorang pria yang sepertinya mereka adalah sepasang suami istri dan ada sesosok balita kecil yang berdiri dengan tangan memegang dot berisi susu.

"Om van."

Clara tersenyum ramah menyambut mereka.

"Ehh..." Clara terlonjak kaget saat perutnya tiba-tiba di peluk oleh balita berusia sekitar 3 tahun itu.

"iihh pelutnya besal lucu ya Mi," ucap balita itu dengan nada khas cadelnya.

Wanita yang di panggil mama itu hanya tersenyum melihat tingkah putranya.

"Ada adek bayinya loh di dalam," ucap wanita itu.

"Selius Mi?" tanya balita itu dengan wajah begitu antusias. Clara hanya terdiam merasa geli karena jari jemari mungil bocah tampan itu membuat pola-pola abstrak di perutnya.

"S-ilakan masuk pak Bu," ucap Clara dengan sebuah senyum canggung.

"Terima kasih, maafin kelakuan anak saya ya? Maklum dia baru pertama kali liat wanita hamil," ucap wanita itu.

Clara tersenyum tulus. "Nggak apa-apa Bu, anak ibu gemesin," ucap Clara sambil mengelus pipi gembul balita itu yang sedang di tempelkan di perut buncitnya.

"Suami kamu mana?" tanya pria yang bersama wanita itu.

"Eh suami?" tanya Clara kaget.

"Iya si Devan kemana?"

Dira terdiam kenapa pria itu tau jika Devan suaminya, darimana pria ini tahu padahal yang tau ia menikah kan hanya penghulu, wali hakim dan juga teman-teman Devan saja, pikir Clara.

"Em tuan Devan sedang sarapan di belakang pak," jawab Clara gugup.

"Tuan? Jadi kamu bukan istrinya Devan?" tanya wanita itu.

"Bukan Bu, saya pembantu rumah tangga."

"Oh astaghfirullah, maaf saya kira kamu istrinya Devan."

"Te, dedek bayinya gelak-gelak pengin kelual. Yo kelualin te, nanti dedeknya nanis."

Clara hanya bisa tersenyum mendengar perkataan polos bocal kecil di bawahnya ini.

"Dedeknya keluarnya nanti kalau udah 9 bulan, tampan," jawab Clara.

"Sarga cucu oma!" suara Mira berhasil mengagetkan balita yang sedang bermain dengan perut Clara.

"Oma!" balita itu berlari menuju ke arah Mira.

"Cup... Cup ... Cup, cucu oma sudah besar sekarang," ucap Mira sambil mencium seluruh wajah cucu laki-lakinya ini.

"Tania, Gio kalian pulang kok nggak bilang-bilang dulu sama mamah."

Suami istri itu bergerak maju mendekati Mira lalu bersalaman.

"Mau ngasi kejutan buat mamah," ucap Tania sambil memeluk Mira.

"Gimana kabar mamah sehat?" tanya Gio sambil memeluk mertuanya.

"Mamah sehat Gio, ya udah kita ke dapur yuk kita sarapan bersama dulu."

"Clara ayo kita ke dapur," ajak Mira.

Clara mengangguk mengikuti mereka ke dapur kembali.

***

"Clara kenalin ini Tania, meskipun Tania bukan anak kandung saya. Tapi saya sudah menganggap Tania sebagai anak kandung saya sendiri, jadi Tania adiknya Devan, dan ini suaminya Gio. Mereka selama ini memang tinggal di Inggris," ucap Mira memperkenalkan anaknya kepada Clara.

Tania memang sudah tau kalau dirinya bukan anak kandung Mira dan Arga saat ia berusia 7 tahun. Tetapi kasih Tania tidak merasakan kurang kasih sayang dari Mira dan Arga, mereka sangat menyayangi dirinya sama seperti kepada Devan. Dan Devan pun sayang sedari kecil kepada Tania, Devan selalu menganggap Tania sebagai adik kandungnya.

Ibu Tania meninggal saat melahirkan dirinya, dan saat Tania berusia 3 bulan. Ayah Tania sahabat Arga, dan saat ayah Tania bangkrut saat itu juga Tania sedang sakit, ayah Tania tidak mempunyai uang apalagi saat itu ayah Tania juga sedang sakit kangker. Saat ayah Tania dibawa kerumah sakit, beliau menitipkan Tania kepada Mira dan Arga untuk menjaga putri satu-satunya, Mira dan Arga pun dengan senang hati menerima Tania karna mereka pengen punya anak perempuan agar keluarga mereka lengkap.

Clara mengangguk sambil tersenyum ramah kepada Tania dan Gio.

"Mah bang Devan kok nggak nikah lagi? katanya mau sama Sesil," ucap Tania di sela-sela acara sarapan mereka.

Mira melirik Devan yang terlihat masa bodo dengan pembicaraan mereka.

"Hem, Devan nggak mau sama Sesil, padahal mamah dan papah udah mencoba mendekatkan mereka...." ucap Mira yang menjeda ucapannya.

"Devan papah ingin bicara serius sama kamu." lanjutnya

"Bicara aja pah."

"Devan, papah kan udah pernah berpesan sama kamu saat 1 tahun kepergian istri kamu. Kamu harus sudah menikah lagi sebelum usiamu menginjak 34 tahun karena papah ingin kamu mempunyai penerus, tapi jika sampai usia kamu sudah 34 tahun atau lebih dan kamu belum menikah maka semua aset milik kamu akan papah serahkan sama adik papah yang di Singapura, kamu masih ingat kan, Devan!" ucap Arga tegas.

Devan mengangguk pelan sambil mentap papahnya. Pria itu mendesah frustasi.

"Bang Devan nikah aja sama Sesil, dia gadis terpelajar kok, kuliah aja di luar negeri, aku jamin deh hidup Abang akan bahagia dengannya," ucap Tania.

Mendengar perkataan Tania, Clara menjadi berkecil hati. Clara mengingat dirinya hanya seorang gadis dari kalangan bawah, apalagi dirinya seorang pembantu dan hanya lulusan sekolah menengah atas.

Clara juga ingin merasakan bangku kuliah tapi sepertinya itu hanya mimpi. Di umurnya saja yang masih muda ia sedang hamil sekarang. Clara hanya bisa tersenyum ikhlas menerima takdirnya ini, yang terpenting baginya nanti bisa membahagiakan anak-anaknya saat nanti telah lahir.

Devan melirik Clara yang tengah menikmati sarapannya, sepertinya Clara terlihat cuek saja dengan pembicaraan mereka.

"Pah, apa aku harus menikah sama Sesil?" tanya Devan.

"Iya Devan supaya kamu mempunyai penerus, meskipun papah sudah punya cucu dari adik perempuan kamu, tapi papah pengen punya banyak cucu. Untuk apa kekayaan papah sama kekayaan kamu ini kalau tidak banyak penerus untuk melanjutkannya," jawab Arga.

"Baiklah Devan akan mencoba membuka hati untuk Sesil, karena aku tidak ingin semua aset perusahaan berpindah pada orang lain, meskipun aku mempunyai perusahaan milik Devan sendiri," ucap Devan.

Clara tersenyum sendu mendengar perkataan Devan, nasi di mulutnya tiba-tiba terasa hambar bahkan untuk menelannya saja ia merasa kesulitan.

"Sepertinya aku udah gak ada harapan lagi mas Devan mencintai aku, sadar Clara kamu hanya pembantu dirumah ini, kamu gak cocok menjadi pendamping mas Devan," batin Clara tersenyum getir.

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dasar devan manusia plin plan....

jangan nyesel ya nanti ketika Clara udah nyerah dan memilih untuk mundur... Clara berserta anak anak akan pergi meninggalkan kamu ....

gerammmm deh pengen mukul tuh kepala devan... egois banget,,,


buat kaka author semangat....
ditunggu kelanjutan nya...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
nah loh mama nya udah curiga...

pasti bapaknya juga udah tau tuh bahwa yang dikandung Clara cucu kandung nya juga
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
loe egoissss banget devan...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
semoga devan suatu saat nyesel... atas perbuatan nya sama clara.... dan bucin
Cucu Suryamah
lanjut
Yessica Gutierrez Mamani
Empati kuat!
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Saya tidak sabar untuk melihat kelanjutannya, semangat ya author!
Fuji Fitri: Terimakasih banyak udah baca novel aku, besok bakal up lagi ya kak😊🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!