Dante, pria kejam yang hidup di dunia kelam, tak pernah mengenal rasa iba. Namun segalanya berubah saat ia bertemu Lea, gadis lugu yang tanpa sengaja menjadi saksi pembunuhannya. Lea, seorang guru TK polos, kini menjadi obsesi terbesarnya—dan Dante bersumpah, ia tidak akan melepaskannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Di malam yang sunyi,sepasang adik kakak sedang duduk merenung di atas kursi yang sudah usang. Tatapan waswas terpancar di mata lea,matanya sudah merah menahan tangis sejak tadi,lia yang berusaha menenangkan ketakutan sang adik,walaupun tak bisa di pungkiri dirinya juga sangat takut kehilangan lea .
"bagaimana ini kak?"tanya lea dengan suara yang bergetar,lia menghela nafas panjang,lalu menggeleng pelan,lea meringis,dia menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.
"kepada siapa dia menjual ku...."
Lea menggigit bibir nya,bahkan suaranya sangat bergetar,kali ini dia tidak bisa menahan tangis nya,dia menangis terisak. Di malam yang sunyi hanya terdengar isakan pilu seorang guru tk yang sudah di jual oleh ayah nya sendiri.
Lia mengangkat kepalanya,tangan nya mengepal kuat,pandangan nya tertuju kepada sang adik yang sedang menangis,"kita pergi sekarang!"ucap lia dengan tegas,lea menghentikan tangis nya,air matanya sudah basah,"kemana?"lirih nya sangat pelan.
Lia menggigit bibir,matanya menerawang memikirkan kemana malam ini dia akan pergi. Sungguh kehidupan yang sangat malang,lea dan lia hidup dalam keadaan miskin,luntang lantung beruntung dia sekarang mendapat kontrakan murah walaupun sangat tidak layak,dan sekarang mereka harus memikirkan akan pergi kemana lagi,saat mereka tidak memiliki banyak uang lag.
"apa dia ayah kita?"tanya lea memecah keheningan di antara mereka,lea menoleh dia mengangguk pelan ,"aku menyesal mengatakan nya....tapi..ya dia adalah ayah kandung kita!"jawab lia dengan nada putus asa.
"bukan kah seorang ayah akan melakukan apapun demi putri nya?"tanya nya dengan menundukan kepalanya,lea menghela napas dengan kasar,ada sesuatu yang sesak di dalam sana,namun lea tidak tahu harus melakukan apa.
Lia mendongak kan kepalanya,menatap jam dinding yang melingkar di tembok yang sudah sangat kusam,"pukul 12.00 malam..."lirih nya pelan,lea menoleh ,"Waktu terus berlalu, namun nasib kami masih sama. Gelap, dingin, dan penuh ketakutan."
ucap lea dengan menyipitkan matanya ikut menatap jam itu.
Lia tertawa kecil,dia menertawakan kehidupan nya yang terasa di permainkan oleh takdir,dua gadis muda saling terdiam,larut dalam pikiran nya masing masing,"harus nya aku membunuh nya saja waktu itu...menyusahkan saja!"gumam lia dengan menekankan setiap perkataan nya.
"ayo kita pergi...si bajingan itu sudah menerima uang nya,ada kemungkinan mereka akan mengambil mu sekarang atau besok pagi."ucap lia dengan menggenggam tangan lea,berusaha meyakinkan.
"aku punya ponsel"ucap lea dengan menyimpan ponsel tersebut di atas meja,"ini terlihat keterlaluan,namun saat ini kita butuh uang,ponsel ini harga nya sangat mahal cukup untuk membayar sewa rumah."ucap nya lagi dengan memandang ponsel keluaran terbaru itu.
Lia mengerutkan dahi nya,lalu pandangan nya menatap tajam ke arah sang adik,"di mana kau mendapatkan ponsel semahal itu?"tanya nya dengan tatapan mengintimidasi,"hey jangan salah paham,aku tidak membeli nya atau pun mencurinya!" jawab lea dengan membulatkan matanya berusaha meyakinkan sang kakak.lia masih menatap tajam sang adik,dengan menyipitkan mata dia meneruskan pertanyaan nya lagi,"lalu?"
"ada yang memberiku ponsel ini"ucap lea dengan cepat,"secara tiba -tiba? Atau...."belum sempat lia meneruskan perkataan nya,lea sudah lebih dulu menyela,"tidak....jangan berkata macam-macam kak!ini aku mendapatkan nya dari seseorang yang aku selamat kan dari rampok waktu itu. Dan dia menggantikan ponsel ku."jelas nya dengan tatapan tajam.
"berani kau menatap seperti itu kepada kakak mu sendiri?"ucap lia dengan mata yang melotot,reflek lea langsung mengalihkan pandangan ke arah lain,"ah tidak..maafkan aku,tapi kita bisa gunakan ponsel ini untuk menyewa rumah,dan kita pergi jauh dari sini."
"ini rumah nya tuan...saya sudah memastikan rumah gadis itu di sini!" ucap salah seorang pria di luar sana,yang sukses membuat kedua gadis itu kaget.
Suara langkah kaki semakin dekat,pintu memang sudah di kunci ,namun pintu itu sangat reot dan usang,akan sangat mudah untuk mendobraknya.
"bagaimana ini kak?"ucap lea dengan suara yang sudah bergetar,jantung nya berdetak lebih cepat,bukan hanya lea,lia pun merasakan hal yang sama,walaupun lia tidak akan di ambil akan tetapi dia tidak ingin kehilangan keluarga satu satu nya.
"kita berjalan ke arah dapur ayo.."bisik lia dengan menarik tangan lea pergi ke arah dapur,mereka berdua berjalan mengendap-endap ke arah belakang,nafas mereka seakan tertahan,keringat mulai bercucuran,angin malam yang dingin tidak membuat mereka kedinginan sama sekali.
Lia membuka pintu belakang dengan sangat pelan dan hati hati,lia terlebih dulu keluar ,"ayo..."bisik nya sambil mengulurkan tangan kepada lea,saat lea ingin menggapai tangan sang kakak tiba tiba
BUGH
Lea membulatkan matanya ,"KAKAK....."teriak nya histeris,air matanya luruh begitu saja,dia sangat kaget melihat lia di pukul dari belakang oleh seorang pria menggunakan balok,lia terkapar di bawah rerumputan tak sadarkan diri.
"siapa kalian?"tanya lea dengan suara yang bergetar,kepada para pria di belakang nya,lea ingin sekali memeluk kakak nya yang sudah tak sadarkan diri di sana,namun para pria tersebut semakin mendekat ke arah nya,membuat langkah nya reflek mundur perlahan,dengan cahaya lampu yang remang -remang,membuat penglihatan nya kurang jelas.
Lea mundur berlahan
DUKH
Punggung Lea menabrak seseorang,dia menengok kebelakang,dengan posisi punggung nya masih bersandar kepada seorang pria tersebut.
Lea menyipitkan matanya,"kamu..."lirih nya dengan nada yang tidak percaya,saat lea ingin mundur pria itu langsung membius lea dengan menggunakan semprotan
PUSH....
Dan bruk lea pingsan....
Pria itu langsung mengendong tubuh mungil lea,dan membiarkan lia yang masih tergeletak di luar di atas rumput yang sangat lebat.
"ayo..."ucap pria tersebut kepada para pelayan nya.
"tapi tuan...gadi itu?"tanya salah seorang pelayan sambil menunjuk ke arah lia.
"biarkan saja!"ucap nya tegas,membuat para pelayan tersebut menunduk ketakutan.
Malam itu lea di bawa pergi oleh pria tersebut,lea di masukan kedalam mobil yang begitu mewah,pria itu menatap wajah manis lea dengan tatapan yang sangat dalam,terukir senyuman tipis di sana,"orang tua bodoh!" lirih nya pelan.
Ponsel nya berdering menganggu keheningan di dalam mobil yang sunyi itu,pria tersebut berdecak,lalu mengangkat panggilan tersebut.
"heh dimana ...aku dengar kau menyewa sebuah rumah?untuk apa?"tanya seseorang di sebrang sana,
"bukan urusan mu..diamlah urus saja gadis yang menolong mu dari rampok itu!"ucap nya dengan ketus,lalu menutup nya dengan sepihak.