seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 18
Tentu hal itu sontak membuat Killa terkejut dan refleks menghindar secepat kilat, pasalnya Killa sejauh ini belum pernah ada yang berani menyentuhnya dan memang sedari awal dia tidak ingin bermain main dalam membangun cinta sebelum halal bersama lawan jenis nya.
Prinsip Killa adalah tidak ingin berpacaran kepada siapapun kecuali pada yang telah halal untuknya menaruh hati dan membangun cinta yang di ridhai olah sang khalik.
Yah tentu adegan itu tak luput dari sepasang mata yang diam diam memperhatikannya sejak tadi.
Kini latihan hari ini telah usai. Terlihat seluruh anggota menjalankan kendaraan masing-masing, Killa mulai kebingungan dan ada rasa sedikit khawatir karena pulang nya kali ini benar benar sudah gelap dan waktu sekarang menunjukkan pukul 19:30 tentu dia kebingungan pulang bersama siapa, jalan kaki pun mustahil untuk dia lakukan karena takut pada jalanan yang akan dilalui nya sangat gelap dan sepi.
akhirnya Killa memberanikan diri untuk menahan orang yang menjadi pemimpin pasukan pengibar itu.
"ekhm assalamualaikum, pulang bersama siapa"tanya Killa
"nggak ada" dengan jawaban singkat dan tanpa ekspresi apapun
'ya Allah ni orang kayak udah mau Nelan orang, ngga bisa Killa kamu harus berani minta tolong Ama dia' monolognya dalam hati
"naik aku antar pulang" ucapnya kemudian
"haah, oh oke" setelah mengerti maksud ucapannya Killa langsung naik
"ekhm cieeciee, cuek cuek perhatian hahaha" jahil senior mereka
Killa hanya terkekeh atas ulah seniornya, kemudian mereka melaju tanpa mengeluarkan sepatah katapun
"makasih yah sudah mau ngantar dan maaf merepotkan sedikit" ucap Killa sebelum berlalu
"iya sama sama, tidak baik seorang cewek malam begini jalan sendiri" ucapnya pada Killa yang membuat nya bingung
Kemudian dia sudah siap untuk menjalankan motornya kembali namun sedetik kemudian berhenti kala mendengar kalimat Killa
"hati hati yah, ini sudah malam jangan ngebut" kemudian Killa berlalu cepat
Yang di balas dengan senyuman oleh dantonnya itu,
'Degh'
'tadi aku nggak salah lihat kan, ternyata dia bisa juga senyum yah walaupun sedikit saja sih. Duh tapi kok agak lain rasanya' monolog Killa sendiri
"wah habis darimana nih anak gadis kok baru balik malam begini " sura bariton berasal dari teras rumah membuyarkan lamunan Killa
"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh yah, aku baru selesai latihannya yah" ucap Killa
"heeh😏"terkekeh dengan sinisnya kemudian berlalu meninggalkan Killa
"huuf, sampai kapan aku bisa akur dengannya"
"kamu kenapa nak malam begini baru pulang" tanya ibunya yang baru saja dari dapur
"eh iya Bu, assalamualaikum"kemudian mengalami tangan ibunya
"Killa baru selesai latihannya Bu, berhubung kegiatan Killa h-7 lagi jadi pelatih nya nambahin jadwal nya" jelas Killa
"oh, ya sudah kamu sana bersih bersih dulu baru istirahat yah" ucapnya lembut kepada sang anak, karna dia tahu pasti anaknya itu kini lelah sekali.
"iya Bu"kemudian. Berlalu meninggalkan Amira di ruang tamu
Killa yang memang sedari pagi hingga malam ini belum istirahat setelah selesai bersih bersih dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim sudah sangat terlelap.
Ketika itu waktu menunjukkan jam 1 malam, dia terbangun karena mendengar ribut ribut, ternyata ibunya merasakan sakit perut yang luar biasa
"Killa tolong hubungi nenek dan kakek kamu yah berikan informasi seperti nya ibu akan lahiran" pintanya pada sang anak
"hah, baik bu" Killa yang belum sepenuhnya tersadar hanya melakukan apa yang di perintahkan saja
tuut tuut tuut...
terdengar panggilan telepon telah tersambung
"halo assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, ada apa nak Killa ?" tanya orang di sebrang telepon
"wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh nek, ini nek ibu bilang akan segera lahiran karena dia sekarang sedang kesakitan perutnya" ucap Killa kemudian menjelaskan maksud dari di telponnya selarut ini
"Alhamdulillah, baik nak Killa nenek akan segera akesana yah" ucapnya kemudian segera siap siap untuk menuju ke rumahnya anaknya
Tak berselang lama setelah panggilan terputus, berhubung jarak rumah orang tua Amira dan orang tuanya tak terlalu jauh olehnya mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke sana
"assalamualaikum, Killa dimana ibu kamu nak" tanya sang nenek pada cucu kesayangannya itu
"ibu ada di kamar nek" kemudian menuntun neneknya untuk ke kamar
'haah haaah, uuuuukh' terdengar suara mengejan dari kamar itu yang sudah bisa di pastikan bahwa itu adalah Amira yang akan segera lahiran
"ya Allah Amira, kamu kenapa begini nak ?" tanya ibunya yang terlihat khawatir pada kondisi sang anak, karena melihat kondisi Amira yang terlihat sangat kacau saat ini
"ibu sakit Bu hufff, aaahkk ibuu" racau Amira yang terlihat sangat kesakitan
Killa yang melihat itu segera sadar sepenuhnya ternyata ibunya akan segera melahirkan tentunya dia akan segera mempunyai seorang adik, Killa terlihat begitu bahagia sekaligus sedih di waktu bersamaan. Bahagia karena dia akan memiliki seorang adik namun sedih karena melihat betapa sakitnya ibunya melahirkan, Killa melihat pengorbanan ibunya yang dengan segenap hati memperjuangkan demi anaknya lahir kedunia ini
'ya Allah ya rabbku engkau maha pengasih lagi maha penyayang lancarkan lah persalinan ibu hamba. Aamiin' doanya dalam hati
Ooeeek
Ooeeek
Ooeeek
setelah beberapa jam kemudian dan melewati waktu yang begitu menegangkan akhirnya terdengar suara tangisan bayi yang begitu nyaring di penghujung malam yang sunyi di temani dengan seorang bidan Amira berhasil lahiran secara normal di rumahnya sendiri.
"Alhamdulillah, akhirnya lahiran juga" ucap bidan yang menemani proses lahiran Amira
"selamat yah anaknya perempuan"ucapnya lagi kemudian menyerahkan anaknya pada Amira yang sudah di bersihkan sebelumnya
"selamat yah nak"ucap ibu Amira
"iya Bu, terimakasih"sambil tersenyum mengambil anaknya dari gendongan bidan
"ma syaa Allah, dedek bayi cantik bangeet" ucap Killa yang sudah berani mendekat di samping ibunya
Yah sedari tadi Killa tidak di izinkan masuk kamar oleh sang bidan di tambah lagi Killa tidak berani melihat secara langsung kesakitan yang di alami oleh ibunya, kalau bisa memilih lebih baik sakit itu di alihkan padanya di banding melihat ibunya yang sangat kesakitan seperti tadi. Tapi mau bagaimana lagi itu sudah menjadi kodrat seorang wanita yang akan lahiran merasakan sakit
kini Killa tersadar seberapa berdosanya kita pada ibu yang apabila tidak berbakti pada orang tua terutama ibu.
"nak Killa sebaiknya kamu masukkan bubur untuk ibu yah, agar dia bisa makan lebih dulu. agar ada tenaga dan minum vitamin untuk pengembalian stamina" ucap sang bidan yang memandu proses lahiran Amira tadi
"baik bu" ucap Killa sambil tersenyum dan kemudian melangkah menuju dapur untuk melaksanakan apa yang telah di arahkan oleh bidan tadi padanya.