Fang Lin seorang pemuda kultivator jenius yang dapat mencapai Immortal dalam 1000 tahun, Namun itu semua berkat buku Naga Emas Surgawi. Para kultivator yang mengetahui keberadaan buku Naga Emas Surgawi mencoba merebutnya dari Fang Lin. Hingga suatu saat Fang Lin dibuat terpojok oleh para kultivator kuat di lembah kematian, Karena terpaksa Fang Lin melompat ke jurang kematian tetapi dia berhasil selamat walaupun dalam keadaan sekarat.
Di jurang kematian Fang Lin menemukan Artefak Tuhan, Cawan Suci artefak yang dapat mengembalikan waktu, Hingga Fang Lin kembali ke masa lalu dan mendapatkan sebuah 'System'.
Sebuah System yang dapat membuat Fang Lin menjadi lebih kuat dalam waktu singkat tetapi akan ada banyak misteri yang menghampiri Fang Lin.
Gimana Kelanjutannya? Ikuti Terus Novel Ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ular Petir
Di tempat Yang Jian
Yang Jian sudah mulai memburu para hewan buas di tingkat jendral elite kebawah, Ia saat ini sudah membunuh ratusan hewan buas dan kini Qinya hanya tersisa 15%.
Karena tidak ingin membuat resiko jika bertemu monster kuat, Akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat di bawah untuk memulihkan Qinya.
Namun baru beberapa saat berkultivasi, Tiba-tiba dia merasakan aura monster yang kuat sedang mendekatinya.
Yang Jian langsung berdiri dan mengambil posisi siaga, Dia dengan cepat menarik pedangnya dari sarung lalu menyipitkan matanya ke arah semak-semak.
Selama dirinya berburu di hutan ini, Dia sama sekali tidak pernah menggunakan pedangnya untuk membunuh monster, Karena dia merasa percaya diri dengan kemampuan tangan kosongnya.
"Manusia! Beraninya kau memasuki wilayahku, Apakah kau sudah bosan hidup?!" Sebuah suara berat muncul dari arah semak-semak.
Perlahan sosok monster tersebut keluar dari semak-semak dan terlihat seekor ular biru yang tubuhnya dilapisi oleh petir. Nama hewan buas tersebut adalah ular petir, Ular petir memiliki ukuran 2 meter dan sisik ular tersebut mengeluarkan sengatan-sengatan listrik.
Tingkat Kultivasi ular petir berada di tingkat raja tahap puncak sedangkan Yang Jian berada di tingkat raja tahap akhir walaupun berbeda 1 tahap, Akan tetapi Yang Jian saat ini sedang dalam kondisi tidak prima.
Yang Jian mungkin bisa setara dengan tingkat kaisar tahap awal sekalipun, Tetapi saat ini Qinya hanya tersisa 15% dan staminanya juga sudah berkurang banyak akibat membunuh ratusan monster.
Yang Jian yang memahami kondisinya tidak memungkinkan untuk bertarung memilih untuk berdamai dengan ular yang berada dihadapannya, Jika saja dia melawan ular petir tersebut maka hanya kematian yang menghampirinya.
Yang Jian memang dari dulu tidak mengetahui kemampuan tersembunyi yang dimilikinya, Hanya 1 orang yang mengetahui kemampuan tersembunyi Yang Jian dia adalah tuannya, Fang Lin.
"Aku tidak berniat mengganggu wilayahmu, Aku akan pergi kalau kau tidak nyaman" Ucap Yang Jian pelan lalu bersiap-siap untuk pergi.
"Tidak mengganggu ku? Tapi kau mengganggu wilayahku dan memburu para hewan buas yang harusnya adalah makananku!" Ucap Ular Petir dengan nada sinis.
Setelah berkata seperti tadi, Ular petir itu dengan cepat menerkam Yang Jian, Yang Jian yang melihat itu tak tinggal diam, Dia langsung mengeluarkan aura tingkat rajanya dan memasang pedangnya untuk dijadikan tameng.
~TRAAAANGGGGG~
Pedang Yang Jian menahan serangan dari gigitan ular petir tersebut, Tetapi tidak sampai disitu ular petir dengan segera mengibaskan ekornya ke arah Yang Jian dan menghempaskannya beberapa meter hingga menabrak sebuah pohon dibelakangnya.
~BOOM~
Yang Jian yang menabraknya pohon tersebut langsung memuntahkan darah yang cukup banyak, "Ugh... Sialan, Monster rendahan! Berani sekali kau!" Ucap Yang Jian serak namun memiliki nada kemarahan dibalik kata-katanya.
Yang Jian langsung berdiri dan melesat ke arah ular petir tersebut, Aura hitam pekat keluar dari tubuh Yang Jian hingga membuat keadaan disekitarnya menjadi sesak.
Yang Jian mengayunkan pedangnya dengan secepat kilat, Dia saat ini menggunakan seluruh Qinya untuk serangan terakhirnya.
Ular Petir itu tidak tinggal diam ketika melihat musuhnya melesat untuk menyerangnya, Dengan segera dia mengeluarkan petir dari mulutnya dan mengarahkan ke arah Yang Jian.
Di sisi lain, Yang Jian yang melihat itu hanya tersenyum tipis, Dia dengan cepat menghindari serang ular tersebut menggunakan langkah cahaya.
Ular petir yang melihat serangannya dihindari hanya berdecak kesal, Dia lalu menggunakan ekornya sebagai tameng untuk menahan serangan manusia didepannya.
~SLASH~
Seketika ekor yang dimiliki ular petir terputus dan membuat ular petir terkejut sekaligus kesakitan.
"Ssssssstttttt" Desis Ular Petir kesakitan.
"Berani sekali manusia rendahan seperti mu melukaiku!!" Teriak Ular petir itu sambil meringis kesakitan saat melihat ekornya terpotong.
Yang Jian yang mendengar itu hanya mengabaikannya dan langsung berlutut, Kondisinya saat ini sudah sangat buruk seluruh Qi dan staminanya sudah hampir habis bahkan untuk berlutut saja dia hampir tidak kuat.
Di sisi lain, Ular petir yang melihat kondisi manusia itu mulai melemah hanya tertawa dalam hati, Tidak ingin membuang kesempatan emas, Ular Petir dengan cepat mengeluarkan petir dari mulutnya dan mengarahkannya ke Yang Jian.
Yang Jian yang melihat itu langsung mencoba untuk menghindar, Akan tetapi dirinya tidak dapat menghindari serang petir tersebut dan tak butuh waktu lama serang petir itu mengenai tubuh Yang Jian.
~BZZZTTTT~
~DUARRR~
Yang Jian terlempar jauh kebelakang dan menabrak ke sebuah pohon yang cukup besar, Ia sekali lagi memuntahkan darah kental yang cukup banyak dari mulutnya dan saat ini tulang-tulangnya terasa patah akibat serangan dari ular petir itu.
BERSAMBUNG...
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.
sunggu, dari awal bab menurut pendapat gua, itu sudah baguss, cuman sampai bab ini saja yang entah bagimana pemikiran author, jadi berantakan semua
jadi gak ada kesan apa apa lagi ke mc nya sekarng, jadi gua rasain itu kayak percuman impian mc untuk jadi terkuat sedangkan hal hal sepelah ginian malah berantakan
meskipun dari awal hadiah hadiah sistemnya udah berlebihan untuk sebuah cerita yang banyak babnya, cuman mungkin hal wajar, karna tergantung sistemnya mau di buatin seperti apa
cuman ini sistem loh, jadi gua rasain itu sistem sama mc betul betul sampah beneran
tapi lama.lama sampai di bab ini sungguh, saya sangat kecewa berat, bagaimana tidak? kekasihnya dibantai, orang tuanya dibantai pula, tapi dari ekspresi yang di tunjukan MC, sunggu sangat mengecewakan, MC seolah olah tidak peduli akan hal hal yang berkaitan dengan dia, bahkan tidak ada adegan mc marah besar, setelah diablo menceritakan apa yang terjadi, sunggu tidak ada rasa yang terkadung sedikitpun, saya jadi kecewa setelah membacanya
percuma ada sistem, tapi disaat saat seperti pembantai keluarga MC, bahkan sekelas sistem saja tidak bisa memberitahu atau tidak tahu?
sunggu sesuatu yang mencengangkan, seharussnya dengan mc dampungi oleh sistem, maka hal hal seperti itu adalah masalah sepeleh,
tapi apa?, adegan yang menurut ssaya haruss ada tapi tidak ada, ini memberi kesan bahwa, novel ini tidak layak untuk dibacakan, coba dipikirkan lagi, bahkan keluarga mc dibantai tapi mc hanya menarik napas saja? tidak ada adegan dramatis atau hal lainnya? sunggu sebuah secita yang mecengangkan, nyesel banget baca sampai sini
lebih baik gua laporin ajh kali ya