Idola! kebanyakan orang pada umumnya, memiliki seseorang yang menjadi idolanya. Tidak soal kamu tua mau pun muda.
Seperti Freya Collie Lambert, gadis berusia dua puluh tiga tahun, diam-diam mengagumi seorang pria dewasa, yang semua orang kenal pria itu sangat kejam dan dingin.
Tidak tahu kapan persisnya, Freya sangat mengagumi sosok pria kejam itu, yang ia ingat, ia tanpa sengaja melihat pria itu membantai sekumpulan pria pembunuh bayaran dengan begitu kerennya.
Austin Chloe, tidak menyangka di usianya yang memasuki hampir empat puluh, yang tepatnya tiga puluh sembilan tahun, di kagumi oleh seorang gadis muda yang sangat jauh di bawah usianya.
Bagaimana sikap Austin Chloe, si pria yang dulunya di anggap semua orang pria sampah, menghadapi gadis muda dan polos yang jatuh cinta padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18.
Cody memandang Austin yang duduk dengan tenang di tempatnya, memperlihatkan senyuman penuh arti kepada Austin.
Tatapan dingin Austin terlihat semakin dingin memandang Cody, dan Cody sama sekali tidak menciut dengan tatapan dingin Austin, yang terlihat ingin menerkamnya.
Cody merentangkan ke dua tangannya lebar-lebar sembari tersenyum, "Bagaimana? apakah kamu bersedia menerima tantangan permainan, yang ku buat? tanah warisan Addison di timur kota, sangat luas, bisa membangun sebuah Mall, dan Hotel! tempatnya sangat strategis! banyak yang menginginkan tanah itu!"
Cody terus menyunggingkan senyuman menyeringainya, menjelaskan taruhan tanah yang ia tawarkan kepada Austin.
Austin diam-diam meremas gelas yang ia pegang. Emosinya perlahan mulai tersulut oleh provokasi Cody. Siapa pun akan tahu akhir dari permainan, yang di buat Cody tersebut.
Cody sengaja melakukan itu padanya, untuk mempermalukan dirinya, dan pasti suruhan rivalnya, untuk membalas atas apa yang telah ia buat pada musuhnya itu.
Karena Austin diam saja, Cody tidak terlalu mengharapkan jawaban Austin. Ia pun mengedarkan pandangannya ke seluruh aula kapal.
"Anda semua tahu siapa Austin Chloe, seorang pria dewasa yang sangat kita segani, dan pria yang saat ini masih sendiri!!" Cody mengedarkan pandangan matanya, melihat setiap wanita yang ada di aula tersebut.
"Jadi... bagi anda! wanita yang ada dalam aula ini! aku memberi kesempatan pada kalian untuk mendekati Tuan Chloe, untuk menjadi pasangannya! jika ada yang suka rela, mau menjadi wanita spesial Tuan Chloe, aku akan memberi anda uang tunai senilai seratus juta!!"
Cody menaikkan hadiah yang ia tawarkan, agar permainan semakin panas, dan semakin panas mempermalukan Austin Chloe, yang tidak diinginkan oleh seorang wanita pun.
"Dan... jika Austin Chloe berhasil malam ini menemukan wanita yang tulus padanya, aku akan memberikan tanah warisan Addison kepada Austin Chloe, sebagai hadiah kemenangannya mendapatkan seorang wanita!!"
"Brengsek!!" Alfred tersulut emosi mendengar perkataan Cody, yang terlihat sekali sedang menyindir Austin.
Aleena menahan tangan Alfred yang hendak berdiri. Ia tidak ingin Alfred terluka, walau ia tahu Alfred memiliki keahlian beladiri.
"Jangan! biarkan pria itu mengoceh, yakinlah.. pasti ada wanita yang akan membuat Cody jatuh terduduk, menyesali tindakannya mempermalukan Austin" bisik Aleena memeluk erat lengan Alfred.
"Apa kamu yakin, sayang?" tanya Alfred jadi antusias mendengar apa yang di katakan Aleena.
"Semoga saja" bisik Aleena penuh harap.
Ia sebenarnya tidak yakin dengan apa yang ia katakan, tapi mendengar nominal hadiah yang di naikkan Cody, semoga saja ada wanita yang tulus menolong Austin.
Sementara Austin masih terlihat tenang, yang sebenarnya sedang menahan emosinya, yang mulai perlahan naik ke kepalanya.
Sabar Austin! kamu seorang Mafia yang tidak memiliki belas kasihan, saat menghadapi siapa pun yang ingin kamu singkirkan! bisik hati Austin dalam hati.
Selang beberapa detik, belum memasuki hitungan dua menit, tidak ada seorang wanita pun yang bergerak mendekati Austin.
Dan suasana aula kapal itu terasa mencekam, saking heningnya mata pria di sana memandang ke arah setiap wanita, yang ada di aula pesta tersebut.
Austin yang terlihat tenang, tanpa sadar melirik ke arah seorang wanita, yang ia rasakan sedari tadi memandang ke arahnya.
Perlahan ia memutar lehernya menoleh ke arah wanita, yang sepertinya cukup berani memandang terang-terangan padanya.
Mata mereka pun bertemu, dan sontak membuat Austin terpaku di tempatnya. Tatapan mata yang ramah, dari wanita yang rasanya ia kenal.
Benar saja! bukankah wanita itu... bukan! gadis! ia terlihat masih remaja, belum menjadi wanita dewasa! bisik hati Austin, menepis sebutan sebagai wanita kepada gadis mungil yang saat ini tengah memandangnya.
Kenapa dia ada di sini? pikir Austin masih memandang gadis mungil, yang tampaknya tidak ingin mengalihkan tatapannya memandang ke arahnya.
Mata Austin melihat pakaian yang di pakai gadis kecil itu, dan ia pun akhirnya mengerti kenapa pelayan toko dessert langganannya itu, bisa berada di acara pesta lajang Cody Addison.
Austin melihat gadis mungil itu memegang sebuah nampan berisi piring dessert. Dan ia pun semakin mengerti, ternyata bukan hanya gadis kecil itu saja berada di kapal pesiar tersebut.
Austin melihat beberapa pelayan dessert lainnya, dengan pakaian seragam toko dessert, sedang melayani tamu dengan makanan penutup, dalam nampan yang mereka pegang.
Bersambung......