Gadis Bar Bar Yang Misterius

" Wahh, kalau begitu mari kita berpesta, silah kan nikmati semua yang ada disini sepuas kalian, gue pamit dulu mau menyapa beberapa kenalan" ucap Alvin sambil berlalu kearah kenalannya

"OK sweet girl, party time, Let's go Ciana" ucapku sambil mendahului semuanya sambil mengajak Ciana

" Ehh, kok kita ditinggal sih, kita juga ikut kali" ucap Vivi yang berniat menyusulku dan Ciana tapi mendengar ucapkan ku dia berhenti

" Lo boleh ikut, tapi Lo tdak bisa menikmati minuman yang selama ini kalian mau coba" ucapku

" Ehh, ya udah deh nggak jadi ikut, Yuk Ria kita pesan minuman sambil mencari pasangan yang cocok untuk kita" ucap Vivi yang disetujui oleh Ria, karna memang rencana dia kesini mau cari jodoh yang tampan

" Yuk, pokoknya gue harus dapat yang yahh setara lah dengan bang Victor" ucapnya memilih kriterianya sendiri

Disaat Ria dan Vivi sibuk memesan minuman bersama tamu yang lain, mereka juga mencari lelaki dengan kriteria mereka masing masing

Sedangkan disisi berbeda tempat Queen dan Ciana saat ini, Queen memilih menuju kearah rooftop, agar bisa berbincang dengan Ciana tanpa ketahuan siapa pun

(Yah, Luciana adalah asisten pribadi Queen yang sengaja dia tempatkan di perusahaan yang dipimpin oleh Jack yaitu Q&A Industry sedangkan Q&E Corp's atau Q&E company dipimpin oleh kakak dari Luciana yaitu William

Queen sendiri tidak pernah terlibat secara langsung dengan perusahaannya sendiri secara tidak ada orang lain didalam perusahaannya itu, semua diisi oleh anak buah Red Dragon yang sudah berkeluarga Queen memberi kepercayaan penuh atas perusahaan itu kepada Liam dan para anak buahnya)

"Ciana, Kamu harus mencari tau bagaimana kita bisa tidak tau informasi apapun yang telah terjadi dengan Ayana selama ini, apa orang yang menjadi mata mata kita di kediaman tua Bangka itu sudah berbalik menyerang kita?" ucapnya curiga akan terjadi sesuatu dengan anak buah yang sudah dia kirim untuk memantau setiap kegiatan Ayana

Dan bahkan selama ini, dia tidak tau apapun yang terjadi dengan sang adik yang bahkan hidup entah seperti apa dulu

"Baik Queen akan saya cari tau dan mungkin harus mengirim Tim Alpha untuk ini, karna melihat mata mata kita sebelumnya entah benar itu masih mata mata kita atau orang lain" ucap Ciana seakan curiga bahwa mata mata yang mereka kirim untuk memantau perkembangan dan setiap aktifitas dari Ayana , telah tiada

" Lakukan dengan cepat, saya ingin mengetahui semuanya secara cepat dan detail tanpa ada yang terlewat" ucapku sambil berjalan menuju tangga darurat untuk turun ke pesta sebelum ada yang mencurigai mereka

" Baik Queen" ucap Ciana lalu menelfon Tim Alpha yang ada dimarkas Red Dragon dan menyusul Queen kembali keacara

Sedangkan di tempat Vivi dan Ria sekarang mereka sudah menikmati minuman yang mereka pesan sedari tadi

"Vi, ternyata benar yah, kalau minuman ini sangat enak dan menenangkan" ucap Ria yang ingin meminta minuman pada pelayan yang memberi mereka minuman tadi, tapi mereka tidak pernah lepas dari perhatian Victor yang memang sedari tadi memperhatikan sang adik

" Ria tungguin Gue, kan gue juga mau nambah, mumpung Queen ngizinin gue" ucap Vivi yang ingin menambah juga minumannya

"yaudah sini" ucap Ria

Tak lama setelah itu Alvin sebagai tuan rumah naik keatas panggung

" tes.. Tes.., semua mohon perhatiannya,

maaf mengganggu waktu anda sedikit, tapi saya ingin menyampaikan, kalau saya ingin membuat sebuah hiburan untuk yang masih single yah ingat bahwa hanya yang single yahh, yaitu pesta dansa " ucap Alvin dengan wajahnya yang menyebalkan bagi sahabatnya

" baik lah mari kita mulai ingat yang single yahh, yang sudah memiliki pasangan dilarang keras" ucapnya lagi saat melihat beberapa kenalannya yang dia tau sudah memiliki pasangan ingin ikut berdansa

Queen dan Ciana baru sampai kebawah tidak tau apa apa, dan seseorang entah siapa yang mendorong mereka sampai ikut dalam pesta dansa itu

Tepat saat ingin melangkah keluar, musik berbunyi dan seseorang menarik tangannya untuk berdansa dan setelah Queen perhatikan ternyata laki laki di depannya itu adalah Luke, yah dia King Lukas Addison dan yang sedari tadi memperhatikannya juga dia

" kamu siapa? Ucapku berpura pura tak mengenalnya

" kau tak mengingat ku?" ucapnya seakan tak percaya dan memulai gerakan dansanya

"Aku ingat, tapi aku tidak tau kau siapa?" ucapku lagi sambil mengikuti gerakan dansanya

"Oh, maaf namaku Lukas panggil saja Luke" ucapnya lagi saat mengingat jika aku tak ada saat mereka melakukan perkenalkan, bukan mereka tapi hanya Alvin

"Namaku Queen" ucap ku juga memperkenalkan diri

"kenapa kau memilihku sebagai pasangan dansamu" ucapku penasaran

" hanya Kau yang kukenal, Jadi Why not?" ucapnya enteng

"memang tidak ada yang lain" ucapku sambil memperhatikan sekitar dan ternyata Meraka semua sudah memiliki pasangan masing-masing

(Ria bersama pria yang berbadan tegap hampir mirip dengan Victor tapi dia memiliki warna mata hampir mirip dengan Queen,

Vivi bersama Alvin , Ciana bersama Ciano entah kenapa nama mereka mirip

Jack juga sudah mendapat pasangan yang terlihat malu saat Jack berbincang dengan dan begitu juga dengan Victor sedangkan Ayana bersama pria yang memiliki kemiripan dengan Alvin)

" Sekarang kamu Taukan kenapa aku memilih kamu, karna hanya kamu yang tersisa" ucapnya itu membuat Queen kesal

" jadi seandainya masih ada yang belum berpasangan selain gue, Lo Akan memilih dia,Hah" ucap Queen kesal dan ingin melepaskan tangan Luke dari pinggangnya

"Iya, kenapa memangnya" ucap luke santai tapi memilih mencengkram erat pinggang ramping Queen

" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati

" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke

" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya

"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang

Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai

" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya

"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari

"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya

" Heh, apa Lo bilang pinggang gue kecil, ini namanya body goals, impian banyak wanita tau" ucapku tak mau kalah dan menyusulnya

" tubuh Lo nggak menarik buat gue" ucapnya berbohong, Karna saat Queen mulai mengalungkan lenganya pada leher Luke di situ dia sedikit tertarik dengan Queen

" Lo bilang tubuh gue nggak menarik, Lo pikir tubuh Lo juga menarik? Lo bahkan nggak ada tampan Tampanya tuh" ucap ku mengejek Luke

" Tubuhku memang menarik, dan aku juga sangat tampan banyak wanita yang mengejar ku" ucapnya percaya diri

" Ohh, banyak yang mau sama Lo" ucapku tak percaya

"Hmm, banyak banget bahkan sampai antri" ucapnya lagi dan tambah membuatku kesal

"trus, kenapa loh lebih milih gue yang bahkan nggak kenal sama Lo, hahaha udah nggak laku yah" ucapku sambil tertawa dan membuat Luke tak bisa menjawabnya dan memilih pergi

sedangkan disekitar Meraka berdebat tadi banyak orang yang kaget dengan interaksi keduanya soalnya rumor yang beredar Luke bahkan tidak bisa bersentuhan dengan lawan jenis kecuali keluarganya

Dan sahabatnya yang sangat tau tentang masalah itu dibuat terkejut, Bagaimna tidak dari yang mereka dengar tadi Luke yang menarik tangan Queen lebih dulu

" Vin, itu Luke beneran baik baik aja kan, nggak kambuh lagi kan" ucap pria yang tadi berdansa dengan Ria kepada Alvin

"nggak tau Bryan, tapi kayaknya nggak deh, soalnya cukup lama tadi mereka berdebat" ucap Alvin

Sedangkan di tempat lain Luke yang menyadari tidak ada keanehan pada dirinya juga heran