anak perempuan yang melihat ayah nya meningal di depan mata nya, kini sudah menjadi wanita yang dewasa dan penuh dengan amarah,
dia tidak akan puas sampai dia membalas dendam dengan orang yang membunuh ayah nya, bahkan ia rela menjadi istri penganti agar bisa bakas dendam dengan pelaku yang sudah mengambil nyawa ayah nya,
Risa hanya ingat satu hal yang pasti dalam kejadian alam itu, anak kecil bernama Kenzo juga ikut menghabisi ayah nya, dia kini tumbuh dengan dengan yang membara,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku cemburu
Pagi ini Risa membuka Handphone nya, dan dia membaca pesan yang membuat nya sangat bahagia, ternyata itu adalah pesan dari perusahaan nya, yang mengatakan bahwa dia diterima bekerja sebagai sekretaris di perusahaan itu,
" akhirnya aku bisa kerja di sana, aku akan kumpulin banyak uang, biar bisa pindah dan susun rencana " duduk di sofa nya sambil menatap handphone nya dengan bahagia,
" rencana? " ucap viola yang tiba tiba saja masuk, tanpa mengetuk pintu,
Risa kaget dia menatap viola dari atas hingga bawah, penampilan viola yang selalu saja mencolok, itu sebab nya dia cocok menjadi istri Kenzo, karena karakter nya cocok menjadi istri jadi calon calon kandidat negara,
" iya, rencana, karena setelah aku cerai dengan Kenzo, aku berencana akan pindah, karena aku tidak mau menganggu rumah tangga orang lain " jelas Risa,
Kenzo yang mencari cari viola sejak tadi, juga berdiri diluar paviliun, dia ingin masuk dan membawa viola pergi, namun dia mendengar pembahasan mereka yang seperti sangat menarik bagi nya,
" ya baguslah kalau kau sudah menyusun semua rencana mu, aku harap setelah kau pergi, Kenzo dan aku aman di sini, di rumah kami " ucap viola,
" harus nya kau sadar, ini adalah rumah yang aku dan Kenzo beli, rumah impian kami, tapi kau sama sekali tidak punya malu untuk tinggal di sini, dan berlagak seperti nyonya " ucap Risa,
Kenzo yang mendengar hal ini sontak tersenyum dan berkata di dalam di hari nya " dia masih ingat hak itu, "
Viola menatap setiap sudut paviliun yang kini sudah menjadi tempat tinggal Risa, bahkan ia sekarang menyebut nya rumah " kau sangat rapi, semua nya kau susun dengan tertata, dan aku merasa... "
" tata letak nya sama dengan rumah mu, itu benar sudah aku katakan, rumah itu aku yang memegangnya, aku menyusun nya sesuai dengan keinginan ku " ucap Risa memotong ucapan Viola,
" jangan harap kau bisa meninggalkan jejak di rumah itu lagi, besok aku akan meminta beberapa orang untuk mengubah style rumah itu dan semua perabotan nya, sebelum kami pergi honeymoon " menatap sinis Risa,
Ini adalah part yang mungkin sangat di tunggu Kenzo, karena dia semakin mendekat kan telinga nya, agar dengar dengan jelas apa jawaban dari Risa,
" ya silahkan, karena sekarang aku bukan siapa siapa lagi, aku tidak masalah mau kau apakan rumah itu " mengikat rambut nya
" baiklah, aku harap kau bisa ikut dengan ku, dan mengambil foto pernikahan kalian, Karena itu akan segara di ganti, " ucap viola dengan wajah yang ingin rasa nya di cakar,
Risa mencoba untuk tetap tenang dan menahan amarah nya, agar dia tidak terlihat sangat berharap lagi " ya silahkan, " Risa berat sekali ingin melanjutkan kata kata nya, namun ini harus ia katakan, agar viola berhenti mengira dia cemburu " bahkan di sini sangat sempit dan sepertinya tidak ada tempat yang cukup, jadi kau buang saja, aku tidak masalah "
Deg..
Jantung Kenzo rasa nya berhenti berdetak, wanita yang ia cintai, yang ia minta dengan taruhan yang cukup besar ternyata memang tidak menyukai nya sejak awal, apakah ini akhir dari semua nya,
Viola tersenyum bahagia " bagus, ini adalah jawaban yang ingin ku dengar " berbalik badan dan keluar
Risa menutup pintu nya setelah viola keluar, dia bersandar di sana dan menutup mata nya " aku tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak ingin foto itu di lepas " menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya
*
*
*
Viola masuk ke dalam rumah dan melihat Kenzo yang sudah rapi dan juga sangat tampan dengan pakaian kantor nya yang sudah ia siapkan
" mas, kamu mau berangkat sekarang? " mendekati Kenzo dan merapikan dasi nya, padahal itu sudah rapi,
Kenzo menolak viola, dia menepis pelan tanggan nya " aku buru buru, jadi kamu ngak usah ikut campur, dasi ku juga sudah rapi " menatap dirinya di cermin,
Viola merangkul tangan Kenzo " oh iya mas, aku mau panggil beberapa pekerja untuk datang ke rumah kita, ada beberapa yang seperti nya harus di rombak di rumah kita ini " menatap sekitar,
Kenzo yang sudah tau bahwa viola akan mengatakan ini " baiklah, jika dulu rumah ini adalah tangung jawab Risa, karena Risa sudah tidak tinggal disini, jadi kau berhak atas rumah ini " berat namun inilah kebenaran nya, rasanya tidak ingin mengatakan hal ini, tetapi Risa saja tidak peduli, lalu untuk apa Kenzo mempertahan nya,
Risa dan Kenzo tak sengaja bertemu di pagar depan, Risa dengan pakaian nya yang rapi, siap untuk bekerja di hari pertama nya, dan begitu pula dengan Kenzo,
" aku harap kau menyukai pekerjaan mu yang baru " Kenzo memulai pembicaraan di Anatar mereka,
Risa menarik nafas nya, tak ingin rasa nya bertemu lagi dengan Kenzo, namun itu adalah hal yang mustahil karena mereka tinggal di dalam satu halaman, akau tidak seatap, " ya aku juga merasa aku akan menyukai nya " Risa tersenyum
" siapa yang kau suka? " Kenzo menatap Risa sangat dalam, seolah penuh makna,
Risa menahan agar di mata nya tidak terlihat jelas bahwa dia menyukai Kenzo, walau baru baru ini, tetapi perasaan terhadap Kenzo itu murni, " tentu saja pekerjaan ku, aku berangkat dulu, ini hari pertama ku dan aku tidak ingin terlambat " membuka pintu pagar dan segera keluar,.
" bahkan dia sangat cantik, walau sedang gugup " ucap Kenzo,
*
*
*
" ini adalah rapat pertama mu, apakah kau sudah menyiapkan semua nya, file dan slide presentasi nya? " Akbar menatap Risa yang sejak tadi sudah berada di samping nya, dan tentu saja dengan semua bahan dan alat yang di bawa oleh seorang sekretaris
Risa menatap Akbar laku tersenyum " sudah pak, saya sudah siapkan semua dan ini adalah jadwal baru pak, yaitu makan malam " jelas Risa,
" makan malam? biasanya saya datang ke acara acara seperti itu bersama sekretaris saya, apakah kamu mau ikut dengan saya? " tersenyum canggung
Risa menatap Akbar, dia juga tersenyum " tentu pak " jawab nya,
Risa dan Akbar masuk ke dalam ruangan rapat, Risa sangat handal dan lincah dalam hal ini, dia mencatat semua materi yang Akbar dan rekan kerja nya sampaikan, dia sahabat teliti,
Bahkan banyak orang di sana yang memuji nya, karena tak hanya cantik, tetapi dia juga sangat pintar dan terampil,
" selesai rapat ini kita akan makan siang, jadi kamu mau makan siang apa? " Akbar menatap Risa yang masih menyusun bebeakan berkas nya,
Risa menatap Akbar " saya apa saja pak, " jawab nya,
" saya juga apa saja, asal makan nya sama kamu " duduk di sebelah Risa,
" Kalau boleh saya tau, kenapa sekretaris bapak yang lama mengundurkan diri? " menatap Akbar dengan berkas yang masih berada di tanggan nya,
" hmmm, dia sebenarnya tidak memundurkan diri, saat ini dia masih bekerja di sini, hanya saja di bagian lain " jelas Akbar,
" kenapa di bagian lain pak? " bingung
" itu karana dia sudah menikah, dan saya tidak mau terjadi masalah dalam kelurga nya hanya karena saya, oleh sebab itu saya memilih sekretaris lain " Akbar tersenyum
" kamu tulus banget senyum nya Bar, kamu lagi bahagia ya? " kosa kata Risa mulai non formal,
" alasan aku bahagia itu ya kamu Risa, kamu orng nya " ucap Akbar
...Happy reading guyss ...
...^^^jangan lupa like dan coment ^^^...