Aira gadis cantik nan manis namun sayang dengan sifat dinginnya, yang berjuang hidup seorang diri di ibu kota, setelah di usir oleh keluarganya dan bertemu dengan Brian ceo dingin yang tak tersentuh apakah akan tumbuh cinta di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Sudah satu minggu Aira kerja di cafe pelangi, dan menjalani hari hari dengan ke sibukan menjadi waitres di cafe, kadang kala di minta bantuan oleh Manajernya membuat pembukuan atau laporan, karena memang Aira punya kemampuan lebih dari teman temannya,
Selama bekerja di sana, Aira tidak pernah mendapat masalah, pada dasarnya Aira memang anak yang rajin, bisa menyesuaikan diri di tempat kerjanya, tak jarang juga Aira ikut bantu bantu di dapur, kalau cafe sedang sepi, walau pun Aira dingin tapi tak masalah buat mereka, karena Aira anak yang sopan hormat sama yang lebih tua dan tak pernah ikut campur urusan orang lain,
Wajah Aira yang cantik namun dingin itu, membuat banyak para pelanggan terpesona, tapi Aira menanggapi masa bodo, memang hal seperti itu sudah biasa dia terima, saat masih di kampung halamannya banyak yang menyukainya, tapi Aira biasa aja,
*****
Di belahan kota lainnya
Bima abang Aira sedang frstasi mencari ke beradaan sang adik, saat pulang dinas dari luar kota, tak sekali pun dia bertemu sama sang adik,
Membuat hatinya bertanya tanya, "kemana Aira? kenapa tidak ada di rumah, apa yang terjadi!" sehari dua hari, dia masih diam tapi tetap penasaran,
Akan tetapi saat dia pulang kantor, mampir ke warung, dia tidak sengaja mendengar sang adik sudah tidak ada di kampung ini, di usir sama orang tuanya membuat Bima meradang,
"Eh... bu? dengar dengar Aira udah ngak di sini ya?" ucap tetangga Aira sama penjaga warung,
"Iya... Bu, klau ngak salah dengar dia di usir sama Orang tuanya, waktu itu suami saya melihat Aira jalan kaki, pas hujan gede malam itu, pas mau nyamperin suami saya ngambil payung, Airanya udah ngak ada!" ucap sang Ibu,
Deg.....
Jantung Bima berdetak kencang, mendengar adiknya sudah tak ada di kota ini, sudah pergi ngak tau di mana,
"Iya... ya, kasian mah sama neng Aira udah cantik baik hati, ringan tangan, tapi sayang dia ngak pernah di anggap sama Keluarganya, mudah mudahan Aira baik baik aja ya Bu di manapun dia berada?" ucap si Ibu yan satu lagi,
"Aamiin....." Jawab Orang orang yang ada di warung serempak,
"Tau ngak, Bu... kata Bu rt anak anak pada nangis saat tau, Aira udah ngak ada di kampung ini lagi,
"Sama, anak saya sampai murung pas tau guru cantiknya itu udah ngak ada di sini, Bapaknya ngak kalah syok saat tau Aira udah ngak di sini!" ucap Ibu D
"Kok, suaminya ikutan syok Bu?" tanya si Ibu A
"Iya, Aira udah kayak anak buat kami? ucap si Ibu D, karena dia suka bantuin kerjaan suami saya di rumah, kalau suami saya bawa pekerjaan ke rumah pasti di bantuin Aira!"
"Oohh....sama dong kayak pak rt dong!" kata yang lainnya,
"Iya... Bu!" kata si D
Bima yang mengetahui adeknya di usir langsung murka, dia ngak jadi mampir ke warung, malah melajukan mobilnya, agak sedikit ngebut, sampai ke rumah,
Sesampai di rumah Bima langsung masuk tanpa mengucapkan salam,
"Mana... Aira Yah!" tanya Bima sampai ngos ngosan,
ke betulan sore itu keluarga nya lagi kumpul di ruang keluarga,
"Buat apa kamu... tanya tanya anak sialan itu!"
ucap Pak Alek, kesal,
"Aku, tanya Aira di mana... Ayah...?" sampai matanya memerah,
"Dia... Sudah ngak ada di rumah ini, sudah Ayah usir, ingat dia bukan lagi bagian dari keluarga ini!" ucap Pak Alek lantang,
"Apa... salah Aira sampai kalian sangat membencinya, haaah...!!"
"Turunin, nada bicara kamu... Bim!" jangan kurang ajar sama orang tua,
Bima hanya diam mendengar ocehan sang Ayah,
"Anak... itu, tak patut jadi anggota keluarga ini, dia udah mencoreng muka keluarga kita, degan berbuat tak senonoh di luar sana,merusak baju adik mu Ayu dan mencuri perhiasan Ayu!" ucap sang Ayah,
"Itu ngak mungkin...pasti itu fitnah, aku tau Ayu tak pernah menyukai Aira!" Bima memandang Ayu dengan sengit, membuat Ayu ke takutan,
"Terserah, kamu tak percaya!!", ucap sang Ayah dengan kesal
Bima keluar dari rumah sambil membanting pintu, membuat yang ada di dalam rumah terlonjak kaget,
hadeeechhh