Alicia yang hanya seorang Anak Angkat tak pernah menyangka jika pertemuan tak Terduga antara dirinya dengan Seorang CEO benar-benar merubah jalan hidupnya
Demi Balas Budi Pada Orang Tua Angkat Yang Telah Merawatnya, Alicia terpaksa Menemani Rekan Bisnis Ayah Angkat nya. Namun, Takdir Berkata Lain, di saat yang Sama dia Bertemu dengan Seseorang yang Berujung sebuah tragedi tak terduga dan membuat status nya pun berubah dan hidupnya kian semakin sulit.
masalah dan kebahagian datang silih berganti, alicia pun harus kuat menjalani itu bersama dengan keluarga barunya.
Apakah Tragedi tak terduga itu ?
dan masalah apa yang terus menerpa alicia dan keluarga barunya ?
dan Bagaimanakah Akhir hidup dari Alicia ?
Akankah Takdir Alicia akan berakhir Bahagia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azzahra1206, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada yang Aneh
Pak Hadi berjalan mendekati istrinya yang sedang merangkul Alicia.
" nak terimakasih sudah menyelamatkan istri saya" ucap pak Hadi
" sama-sama pak, " sahut Alicia sembari tersenyum
" meli, bawa Alicia ke klinik segera ya, kaki nya sepertinya terkilir, siku nya juga sepertinya terluka. " ucap bu mona
" baiklah bu, ayo Alicia " bu mona pun membimbing Alicia untuk pergi dari sana.
Raka memperhatikan Alicia yang berjalan tertatih-tatih.
" Tunggu " ucap Raka
Alicia dan bu meli menoleh pada Raka.
" Terima kasih dan Maaf " ucap Raka singkat.
Alicia tersenyum
" sama -sama pak, maafkan saya juga " sahut Alicia
Alicia dan bu mona permisi dan segera berbalik, namun Alicia merasa tubuh nya melayang, ternyata Raka menggendong Alicia, Alicia pun kaget dan melihat ke arah Raka.
" pak..ini " ucap Alicia gugup
" dengan begini kau akan lebih cepat sampai ke klinik. " sahut Raka.
Raka masuk ke lift sambil menggendong Alicia diikuti oleh bu meli.
Pak Hadi dan bu Mona melihat kepergian putra nya itu.
" Pa, apa Raka tidak menyukai gadis itu ya pa ? padahal gadis itu menantu idaman mama sekali pa , " ucap bu Mona lesu
" Raka itu sulit ditebak Ma, kita hanya bisa menunggu saja. "
...****************...
Pintu lift di lobi terbuka lebar, menampakkan pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. seorang sedingin Raka Hadi Wijaya terlihat menggendong seorang wanita sekarang.
para karyawan terbengong-bengong dan beberapa karyawan Wanita terlihat iri dengan gadis yang ada dalam gendongan Raka
" pak, saya bisa jalan sendiri pak. para karyawan bapak melihat kita " ucap Alicia
" Apa bedanya jika aku menurunkan mu sekarang ?" tanya Raka
Alicia hanya diam dan terlihat bingung. sementara bu meli mengikuti keduanya dari belakang.
..
sesampainya di klinik
" kaki nya hanya cedera ringan, tapi akan lebih baik jika dia istirahat dulu selama 1 minggu. pengobatan akan lebih cepat sembuh jika tidak banyak berjalan " ucap dokter pada bu meli dan Raka yang masih menemani Alicia di klinik
" baik terimakasih dok " ucap bu meli
" sama -sama " sahut dokter itu lalu berlalu pergi
bu meli membantu Alicia untuk berdiri.
" kau bisa istirahat dirumah selama 1 minggu. dan kau akan tetap dianggap hadir masuk kantor. anggap saja ini ucapan terimakasih dan maaf dariku " ucap Raka
" terimakasih banyak pak " sahut alicia sembari menunduk
" hmmm." sahut Raka singkat.
...****************...
sudah 1 minggu Alicia beristirahat dirumah. hari ini dia berencana untuk kembali ke kantor. dia sedang bersiap -siap.
" fan.. udah siap belum ayo cepetan " teriak Alicia memanggil fanny.
" iya bentar lagi " sahut fanny.
tak lama keduanya keluar dari kontrakan mereka dan keduanya melihat ada mobil berwarna merah terparkir di halaman kontrakan mereka. kaca mobil itu pun terbuka dan terlihatlah Risya yang tersenyum manis
" hay kak .. berangkat bareng yuk . " ucal Risya
" tapi kami gak mau ke kampus dek.. kita mau berangkat magang. " sahut Alicia
" iya tau, aku juga mau ke kantor papa, mau magang juga " sahut Risya lagi
" tapi kamu kan baru tahun kedua dek ? kok udah magang ? " tanya alicia bingung.
" ya aku ngajuin magang duluan, biar bisa bareng sama kakak.." sahut Risya senang.
" ayo masuk, ntar telat loh " sambungnya
Alicia pun tersenyum lalu dia dan fanny masuk ke dalam mobil Risya.
...
" oh ya kak..makasih ya udah nolongin mama, mama udah cerita sama aku semuanya. maafin kak Raka juga ya. " ucap Risya
" iya, udah baik-baik aja kok semuanya " sahut Alicia sembari tersenyum.
" yeay,,, akhirnya bisa ngabisin banyak waktu sma kakak. , sama kak fanny juga.. " ucap Risya senang
" untung aku disebut. aku hampir loncat nih dari mobil " sahut fanny bercanda
ketiga wanita di dalam mobil itupun tertawa sepanjang perjalanan.
...
" iya ma, kak Alicia udah sehat lagi. jalan nya udah normal kok.. udah bener-bener sehat ma. mama tenang aja ya.. ada Risya disini. jadi kak Raka itu gak akan bisa macem-macem dia. " ucap Risya pada Mamanya lewat telpon
" ya sudah syukurlah kalo nak Alicia sudah sembuh.. awasi kakakmu itu ! jangan lupa !" pesan bu mona pada Risya
" tenang Ma, Aman. " sahut Risya yakin
...****************...
1 bulan berlalu sejak kejadian malam itu. Hari-hari Alicia pun berjalan lancar, baik di kantor maupun di pekerjaan sampingan nya di mini market.
di kantor, kedatangan Risya yang bergabung bersama mereka terkadang membuat Alicia merasa begitu senang. perlahan tapi pasti dia mulai sering tidak memikirkan masalah itu lagi. dan benar-benar mencoba memulai kehidupan yang baru.
..
Tapi sepertinya semua itu tidak sesuai harapan nya.
Pagi ini saat terbangun dari tidurnya, Alicia merasakan kepalanya sangat pusing. perutnya terasa bergejolak, perlahan Alicia bangun dan ke kamar mandi, sesampainya disana dia memuntahkan semua isi perutnya sampai sekujur tubuhnya terasa lemas tidak bertenaga. Alicia terduduk di kamar mandi sembari mengusap perut dan memijat kepalanya yang terasa sangat pusing. perlahan pandangan nya berputar dan gelap lalu sedetik kemudian dia tidak ingat apa-apa lagi.
...
" cia.. akhirnya lo sadar juga , gue khawatir " ucap fanny panik sembari menangis.
Alicia melihat sekeliling. dia mendapati dirinya di klinik praktek bidan yang tak jauh dari kontrakannya.
tak lama bu bidan pun masuk dan mengecek keadaan Alicia yang baru sadar itu.
" gimana keadaan teman saya bu bidan ? dia sakit apa ? " tanya fanny
bidan itu menatap Alicia dan fanny secara bergantian.
...****************...
Sementara itu Raka sedang terbaring tak berdaya di tempat tidurnya. bu mona menemani putra pertama nya itu dengan wajah panik dan khawatir.
" pa, gimana Raka pa, Raka jarang sakit pa. kenapa hari ini wajahnya begitu pucat, tadi juga dia muntah-muntah terus pa " ucap bu mona sembari menangis.
Pak hadi menenangkan istrinya itu
" sebentar lagi dokter ilham sampai ma, sabar ya " ucap pak Hadi menenangkan istrinya itu
bu mon terlihat menangis sembari mengusap wajah Raka yang terlihat pucat itu.
...
" bagaimana keadaan anak saya ham ? " tanya pak Hadi pada sahabatnya, dokter ilham
" Raka hanya kelelahan saja, dan untuk muntah-muntah nya kemungkinan dia salah makan. tidak ada yang aneh di tubuh Raka, semua baik -baik saja Hadi. kau tenang saja. " ucap dokter ilham
" tapi anak saya akan baik-baik saja kan ?" tanya bu mona
" tentu saja, setelah dia bangun .segera beri makan dan minumkan obatnya. " ucap dokter ilham.
Pak hadi pun mengantarkan sahabatnya itu sampai ke halaman rumah.
..
bu mona terus mengusap wajah putra nya yang terlihat pucat itu
" kamu kenapa sih sayang ? tidak biasanya anak mama yang kuat ini sakit. " ucap bu mona sambil menangis
Raka perlahan membuka Matanya
" Ma..." ucapnya lirih
bu mona terkejut dan mendekati Raka yang baru sadar.
" sayang..apa yang dirasa sayang ? ada yang sakit ? " tanya bu mona khawatir
" kepala Raka pusing Ma, trus perut Raka mual banget lagi Ma. " ucap raka lirih
" makan dulu ya..baru minum obat. " ucap bu mona
hari ini Raka seperti anak kecil yang benar-benar mencuri perhatian sang mama sepenuhnya.
...****************...