Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENOLONG REMAJA MISKIN .
Mendengar ucapan Pengawal nya Terlihat wajah tuan Li Rong sangat bahagia.Terlihat jelas kebanggaan di wajahnya . Dia Merasa bangga saat mendengar semua yang di lakukan Yu Wan. Dia bangga para Putrinya yang sangat Dia sayangi. Walaupun orang berkata Dia Putri Angkat. tapi bagi Dia, Yu Wan Adalah Putri Kandung nya.
"Pasti istriku akan bahagia jika mendengar kabar ini. Biar nanti akan aku beri tahu Dia..." ucapnya dalam hati.
"Putriku memang Hebat...gadis itu... Dia membuatku bangga , tapi dari mana dia Belajar kedokteran...? Ck..Memang sejak kecil Dia sudah menunjukkan kalau Dia memang Cerdas . Tapi aku tak menyangka Kalau Dia akan sehebat ini... Tapi.. sudahlah.. Asalkan anak itu bahagia. Aku juga ikut bahagia..Kau tahu Hu... saat Dia tinggal di sini di hina dan dicaci, Aku sering menangis sendiri. Karena aku tidak bisa berbuat apapun untuk membela Dia. Kau tahu Sendiri, Jika aku memaksa membela Dia, Aku malah bertengkar dengan Ibu. Dan penyakit ibu akan kambuh . Ujung- ujungnya aku berdebat dengan Ayah . Dan aku di katakan anak tak berbakti . Dan Kau tahu Hu...saat Dia kesakitan , Aku merasakan sakit juga . Aku tidak tega melihat penderitaan Dia , saat Dia menderita tinggal di Mension Ini.Namun saat Dia ingin pergi, Rasanya hatimu tak rela, perasaanku tercabik- cabik melihat Putri yang aku sayangi ingin menjauh dariku.. Namun akhirnya aku sadar, Mungkin dia lebih baik pergi dari Mension ini . Hu...Aku harap kau merahasiakan kalau toko obat itu milik Yu Wan . jangan sampai mereka tahu , terutama Can Yu dan kedua tuan muda mu.. dan juga yang lain.. aku tidak ingin mereka mengganggu Yu Wan ... Jikapun nanti nya mereka tahu, mungkin Yu Wan sudah lebih kuat lagi..." ucap tuan Li Rong .
"Baik tuan..hamba akan merahasiakannya . ." ucap pengawal Hu.
"Mana mungkin mereka bisa mengganggu Nona Yu Wan, kalau di samping Nona Yu Wan Ada dua pendekar tangguh..." ucap pengawal Hu dalam hati .
***""****
Sedangkan Yu Wan yang Baru menutup tokonya bersama para pelayan dam pengawal nya yang sudah dia anggap sahabat Sekaligus saudara itu terlihat berwajah lelah.
"Nona.. Air hangatnya untuk mandi sudah tersedia..." ucap Nuan yang masuk kedalam kamarnya. Dia tahu Nonanya pasti sangat lelah setelah memeriksa berpuluh- puluh pasien .
"Baik...sebentar lagi aku akan mandi. Kau kembalilah ke dapur.. Apakah makan malam kita sudah Kau buat...!" Tanya Yu Wan. Sebab mereka semua baru masuk setelah toko di tutup.
"Sudah Nona... tadi sebelum toko di tutup , Kak Dira menyuruhku membuat masakan terlebih dulu. Aku dan Lila masuk kedalam lebih dahulu . toko dia yang jaga bersama Kak Wu Hang. Dia takut anda nanti akan kelelahan dan lapar..." ucap Nuan.
"Ya sudah , Kau bisa menyiapkan makan malam , dan nanti kita akan makan bersama..." ucap Yu Wan.
" Baik Nona.." setelah itu Nuan segera keluar dari dalam kamar sang Nona. Melihat pembukaan toko mereka yang sukses , Nuan semakin bangga para Nonanya .
Dan saat Nuan telah keluar, Yu Wan segera pergi kearah kamar mandi. dengan perlahan dia masuk kedalam bak Mandi setelah Membuka semua bajunya. tinggal satu lembar baju putih tipis membalut tubuh indahnya.
Bulan ini Yu Wan sudah menginjak masa Dewasa. Seharusnya Dia melakukan pesta Kedewasaan, Tapi semua itu tak Dia dapatkan. beberapa hari lalu Yu Wan berumur 15 tahun, Seharusnya saat itu dia memiliki acara kedewasaan. namun Karena tidak memiliki orang tua dan tidak Ada yang memperhatikan, acara itu tidak Terjadi. Dia hanya Merayakan sendiri bersama Nuan sang Pelayan . Diapun Sebenarnya sudah lupa akan hal itu . Maklum bukan Li Yu Wan yang Ada di tubuh ini . Saat itu hari masih pagi buta , tiba- tiba Nuan masuk sambil menangis. tentu saja Yu Wan kaget melihat gadis itu masuk Kekamar sambil menangis.
"Ada apa Nuan..Siapa yang telah menyakiti Kamu...!" Seru Yu Wan dengan wajah kaget.
"Tidak Siapa- Siapa Nona. tapi Nuan sedih, seharusnya Sekarang Nona merayakan hari kedewasaan , tapi Tidak Ada orang Tua yang bisa merayakan untuk anda ..." ucap Nuan dengan wajah sedih dan tak henti menangis.
"Kau ini... Aku fikir ada yang menyakitimu... sudah tidak usah menangis. aku tidak masalah tidak merayakan nya. Anggap saja kita telah merayakan nya bersama. Sini rias rambutku Dan beri Jepit di rambutku. anggap saja aku sudah merayakanya..." ucap Yu Wan sambil menghibur Nuan . Namun tak urung hati Yu Wan sakit merasakan perasaan hati Yu Wan yang sesungguhnya . Mungkin ini perasaan asli tubuh ini, sakit dan Sendiri.
"Yu Wan sedih dan kecewa Nona... kenapa tidak Ada yang ingat hari kedewasaan Nona.. apakah Tuan dan Nyonya besar pun lupa akan hari ini .." ucap Nuan.
"Sudah Cukup Nuan.. jangan menangis lagi . Kita harus bahagia bisa keluar dari rumah itu dan bisa hidup mandiri. bukankah dua hari lagi kita akan membuka toko obat milik kita. Anggap saja itu hadiah kedewasaan yang aku dapatkan..." ucap Yu Wan lembut. Nuan menatap wajah sang Nona yang terlihat matanya memerah. seketika dia berhenti menangis dan tiba- tiba Tertawa.
"Benar kata Nona... kita harus bahagia Karena bisa hidup mandiri tanpa Bantuan orang Tua..." ucap Nuan dengan wajah gembira. Melihat mata sang Nona memerah Karena menahan air mata, Nuan sadar kalau Dia telah membuat hati wanita yang dia sayangi Menderita dan sakit. Karena itu dia berusaha Menyembunyikan kesedihannya dan berusaha tertawa bahagia. Sambil menahan air matanya, Nuan keluar dari ruang kamar sang Majikan . Yu Wan yang mandi sambil mengingat Kejadian itu. Kini tersenyum lesu .
"Li Yu Wan... maaf kan aku..Maafkan Kalau aku juga melupakan hari jadimu. Tapi semua itu bukan salahku. Kau sendiri yang tak mengingat kan aku... tapi sudahlah.. hari- hari kedepannya aku akan membuat tubuhmu ini bahagia. tapi maaf kalau aku merubah jalan cerita yang harus aku jalankan. aku tak mau mati konyol seperti mu. Dan maaf jika aku tidak menyukai Pria seperti Pangeran Bai Si. Aku juga tak ingin berhubungan lagi dengan Pria itu. jadi maafkan aku jika aku harus memiliki Sikap pengecut seperti ini. tapi jangan Khawatir, aku akan membuat tubuh mu berguna bagi kemanusiaan walaupun otak dan jiwanya aku yang punya. Sekali lagi maafkan aku..." ucap Yu Wan.
Setelah itu dia keluar Dari bak mandi. setelah selesai menyisir rambut panjang nya, Dia keluar dari dalam kamarnya. dan ternyata sahabat dan teman nya sudah menunggu dia di meja makan.
"Maaf...kalian lama menungguku...?" ucap Yu Wan.
"Tidak juga Nona...." Jawan Nuan dan Lila . Mereka pun segera makan bersama.
Karena kelelahan,.. setelah makan bersama , Mereka segera masuk Kekamar . Sedang kan Wu Hang kembali kerumah sang Ibu. Sedangkan sang adik tidur bersama Nuan . Melihat itu, Yu Wan Merasa kasihan pada Pria itu. untuk itu Dia membangun beberapa kamar agar Ibu mereka juga bisa tinggal di sana . Dengan catatan , Kalau ibu mereka mau.
Mungkin juga Karena kelelahan, Yu Wan langsung tertidur tanpa melihat hewan peliharaannya yang Ada di Ruang Dimensi nya.
Dan keesokan harinya , Pagi sekali Yu Wan bangun. Dia menyempatkan Diri untuk melihat mereka. dan Bisa kalian tebak, White, dan kedua tupai putih sudah ribut Ingin keluar. tentu saja You Wan kewalahan menasehati mereka . apa lagi si kecil merah dan imut itu , kini sudah bisa berlari. dan Dia sudah Mengenal Yu Wan. ruba merah itu sangat suka di dalam pelukan Yu Wan . Hingga membuat White kesal dan marah . Dan kini Yu Wan bingung dengan rengekan mereka yang ingin keluar. bagaimana bisa Dia Membawa Singa Putih yang kini mulai besar. tingginya sudah bertambah . Karena itu, Yu Wan harus bisa menahan Si Putih yang ingin keluar.
"White...jangan sekarang ya...Kau tahu , kalau Kau keluar, Rumah akan gempar sayang.." ucap Yu Wan yang memang sangat sayang pada Binatang .
Terlihat White mengusapkan kepala nya ke Lengan Yu Wan Seolah Merayu Yu Wan . Setelah Berbicara cukup lama dengan binatang Kesayangan nya, Akhirnya mereka mau dengan janji Yu Wan tetap akan membawa mereka keluar bergantian . Setelah itu, Yu Wan segera keluar dari ruang Dimensi nya. Ketika sudah berada kembali di kamarnya ,kebetulan Nuan mengetuk pintu kamarnya .
"Nona, Nona...Kau sudah bangun...?" ucap Nuan dari luar kamar .
Yu Wan segera Membuka pintu kamarnya. Nuan Melihat sang majikan sudah rapi. Dia tahu kalau Yu Wan selalu bangun pagi sekali .Karena itulah Dia tadi berani mengetuk Pintu kamarnya.
"Ada apa Nuan..?" Tanya Yu Wan.
" Kak Dira mencari Nona..." ucap Nuan.
"Dira...?" Tanya Yu Wan .
"Hmm..." angguk Nuan lucu. Yu Wan pun ikut Nuan ke tempat Dira. ternyata Pria dingin itu berdiri di depan ruang makan .
"Ada apa Dir...?" tanya Yu Wan sambil mendekati Dira.
"Nona... Maaf mengganggu... Ada seorang Wanita tua yang datang pagi sekali. Dia menangis di luar pintu toko..." ucapnya dengan wajah tetap dingin .
"Seorang Wanita tua.. ? lalu di Mana Dia..?" Tanya Yu Wan.
"Ada di halaman samping bersama Sanli ..." jawab Dira.
"Kalau begitu kita kesana..." ucap Yu Wan.
Mereka berdua segera pergi ke tempat wanita tua itu. sedangkan Nuan kembali ke Dapur. Ketika mereka sampai di sana. si Wanita Tua sedang di beri minum oleh Sanli. Dan saat wanita itu melihat Yu Wan datang, Wanita itu segera berdiri dan berlari ke arah Yu Wan .
"Tabib ajaib tolong Cucuku.. aku mohon..." ucapnya dengan air mata kembali mengalir di pipinya.
"Kenapa dengan Cucu anda Nek... dan mana Dia...?" tanya Yu Wan lembut.
"Dia Ada di rumah. Dia tidak mampu berdiri..." ucap si Wanita tua.
"Baik kita Kesana... Dira ambil kan kotak obatku . Dan Kau San...bilang pada Wu Hang kita keluar sebentar..." ucap Yu Wan.
"Baik Nona..." jawab mereka serempak. mereka berdua segera pergi menjalankan tugas dari Yu Wan. sedang kan Yu Wan Membawa Wanita itu keluar.
"Nek.. apakah rumah Nenek jauh..?" tanya Yu Wan.
"Agak jauh nak..kalian tidak apa - apa kan...?" ucapnya dengan tatapan bersalah dan minta maaf.
"Lalu Nenek tadi kemari dengan Siapa...?" tanya Yu Wan.
"Sendiri Nak.. " ucap sang Nenek dengan wajah terlihat sedih .
"Sendiri...? tidak Ada yang mengantar Nenek..?" Tanya Yu Wan dengan wajah kaget.
"Tidak Ada nak..." ucap Sang Nenek. Yu Wan merasakan hatinya tak tega. Tak lama terlihat Sanli datang dengan Membawa Dua kuda. Dan di belakang nya juga Ada Dira yang juga Membawa kuda.
"Kalian sudah tahu kalau rumah Nenek ini agak jauh...?" tanya Yu Wan heran saat para pengawal nya Membawa kuda.
"Tadi Kami sudah bertanya . Dan kita juga do kejar waktu. untung hari masih sangat pagi . jadi kita bisa pergi dan kembali dengan cepat..." ucap Sanli.
"Benar Katamu Ssan...kalau begitu Ayo kita pergi. biar Nenek bersamaku..." ucap Yu Wan.
"Tidak, tidak Nak...biar aku Jalan sendiri..." ucap Wanita Tua itu.
"Nenek...aku harus cepat kembali. Karena sebentar lagi banyak orang yang akan Berobat. lihat saja di luar sana. sudah banyak yang datang..." ucap Yu Wan.
Akhirnya mau tak mau Nenek itu naik juga ke atas Kuda milik Yu Wan. dan akhirnya mereka berangkat ke rumah Nenek tua . Dan ternyata rumah Nenek cukup jauh dari tempat Yu Wan. butuh naik kuda hampir 30 menit untuk sampai di Rumah nya. Rumah itu rumah kecil yang sangat sederhana.
"Ini Rumah Nenek Nak..." ucap Wanita Tua itu.
"Nenek tinggal bersama Siapa...?" tanya Yu Wan Prihatin .
"Bersama Cucu Nenek...Dan dia sedang sakit parah. Nenek takut Dia akan pergi meninggal kan Nenek ..." ucap wanita itu dengan wajah terlihat sangat sedih.
"Jangan Sedih Nek.. akan aku coba mengobati Cucu Nenek . Doakan saja agar aku bisa menyembuhkannya..." ucap Yu Wan menghibur .
Mereka segera masuk kedalam rumah Wanita tua itu. ternyata di sana hanya Ada satu kamar dan satu Ruang tamu. serta bilik terbuka . mungkin untuk Memasak . Melihat keadaan rumah, Yu Wan meminta Sanli dan Dira untuk membelikan bahan makan untuk sang Nenek . Setelah itu Yu Wan langsung mengajak Wanita tua itu masuk kedalam kamar sang Cucu . Ternyata Cucu nya anak remaja yang mungkin baru berusia 8 atau 9 tahunan tubuhnya terlihat kurus dan berwajah pucat . Sejak Yu Wan satang. Anak itu sudah berbaring Setengah melengkung seperti orang menahan sakit di perurnya. Melihat keadaan anak itu, dengan memakai mata saktinya, Yu San bisa tahu kalau anak itu sakit lambung cukup parah . Dan satu lagi.. kurang gizi.
Melihat keadaan anak itu, Yu Wan mengambil pil dari dalam ruang Dimensi nya dan Dia juga mengambil pil Vitamin untuk anak itu. Setelah meminumkan Pil dan air Dimensi pada anak itu, Yu Wan berkata.
"Jangan Khawatir Nek...cucu Nenek akan segera sembuh. Dan ini ada pil yang harus Dia minum Setiap hari satu biji ..." ucap Yu Wan. Belum juga Yu Wan melanjutkan ucapannya , Cucu sang Nenek berseru gembira .
"Nek...perutku sudah tidak sakit lagi..." Ucapnya bahagia.
" Benarkah...? Syukurlah nak... Kau harus berterimakasih pada Kakak ini..." ucap sang Nenek gembira .
"Trimakasih Kak..." ucapnya dengan wajah bahagia.
" Sama- sama..." ucap Yu Wan sambil tersenyum. Melihat Senyuman Yu Wan, terlihat wajah anak remaja itu memerah . Dia merasa malu saat melihat senyuman di wajah cantik Yu Wan.
"Nak...Nenek tidak memiliki banyak uang, ini Ada Sedikit terimalah..." ucap sang Nenek.
"Tidak usah Nek...Pengobatan ini gratis untuk kalian..." ucap Yu Wan.
Dan kebetulan kedua pengawal Yu Wan Sudah datang. Mereka Membawa beberapa bahan makanan kering untuk sang Nenek. makanan ini cukup untuk mereka berdua Selama dua atau tiga minggu.
"Nek...ini Ada bahan makanan untuk kalian. Terimalah..." ucap Yu Wan. Melihat semua itu, Baik Nenek Maupun anak remaja itu terlihat menangis haru.
"Trimakasih Nak...Kau baik sekali..." ucap sang Nenek sambil menangis .
"Trimakasih Kak...aku Lu San akan selalu mengingat Kebaikan kakak ini. Semoga kelak saat aku sudah Dewasa , Aku bisa membalas Kebaikan Kakak..." ucap Anak remaja yang bernama Lu San .
"Boleh...kakak akan menunggu Kau bisa membalas atau membantu kakak. Ya sudah, kami harus pergi . Jangan terlalu keras bekerja dulu. istirahatlah barang beberapa hari. agar kesehatan mu Pulih kembali... " ucap Yu Wan
"Baik Kak..." jawab Lu San .
Mereka segera meninggalkan Daerah kumuh tempat Rumah tinggal Lu San dan Nenek nya. Ketika mereka sampai di rumah kembali. Mereka terpaksa melalui pintu samping . Karena Di depan Toko Obat mereka , Telah Ada Antrian panjang untuk Berobat. Setelah Minum teh hangat dan Kue buatan Nuan dan Lila, Mereka segera Membuka Toko obat mereka. dan Dengan Segera Sanli dan Dira juga Wu Hang di sibukkan dengan menjaga Antrian agar tertip. Sedangkan Nuan dan Lila menjaga Toko Obat. Mereka terlihat Sibuk Melayani orang yang ingin membeli bahan obat atau pil ramuan. Sedang kan Orang yang ingin berobat pada Yu Wan sudah terlihat Antrian panjang . Kebanyakan mereka berasal dari masyarakat kelas bawah. Dan jikapun Ada orang- orang kaya yang ingin berobat, maka Mereka akan menyuruh pelayan mereka atau pengawal mereka untuk mengantri . Sedangkan sang Tuan akan menunggu di Kereta nya.
Dan dalam hal Antrian, Dira dan Sanli tidak membedakan masyarakat Kelas rendah atau para bangsawan. Siapa yang tidak mau mengikuti Antrian, Dira atau Sanli tidak menginjinkan mereka masuk ke ruang Klinik .
Sedang kan Di Mension Tuan Li Rong , Saat Beliau ingin pergi menemui sang Putri, Tiba- tiba Ada panggilan dari Istana yang Mengharuskan Dia pergi ke istana. Dan itu membuat rencananya gagal untuk menemui sang Putri .
🍓🍓🍓🍓
Sedangkan di Dalam istana Kerajaan Sangguan itu sendiri . tepatnya di istana Timur tempat wilayah Putra Mahkota Hong Li Jun berada , Terlihat Putra Mahkota sedang duduk di ruang kerja nya dengan setumpuk Dokumen yang harus Dia selesaikan segera . Tak berapa lama terlihat Pengawal pribadi nya masuk kedalam ruangan itu setelah mendapat kan ijin dari sang Pemilik.
"Ada apa Luo... apakah Kau sudah mendapatkan berita Siapa Tabib wanita itu...?" tanya Putra Mahkota sambil menatap bawahannya sekilas lalu melanjutkan pekerjaannya .
"Soal tabib itu kami belum Menemukan Dia yang Mulia... hanya saja kami menduga , mereka pergi ke kota ini. Sebab kami melacak kalau mereka pergi kearah Ibu kota..." ucap San Luo sang Pengawal.
"Sudah tiga hari ini aku menyuruh kalian mencari keberadaan tabib itu. tapi ternyata kalian belum Menemukan juga..." ucap Putra Mahkota dengan nada dingin. San Luo merasakan hatinya merinding mendengar nada suara marah dari sang penguasa kedua Kerajaan ini.
"Tapi kami mendengar kalau Ada Toko obat yang baru di buka . Dan Katanya tabibnya sangat Jenius dan seorang wanita . Kata mereka semua penyakit bisa dia sembuhkan..." ucap sang Pengawal. Seketika Putra Mahkota menghentikan pekerjaannya . Dia menatap pada pengawal nya .
" Seorang Tabib membuka toko obat...?" tanya Putra Mahkota dengan tatapan penasaran.
"Benar Yang Mulia... baru tiga hari ini toko itu di buka . tapi Pasien si tabib sangatlah banyak. Karena Dia melakukan pengobatan gratis Selama Dua hari. tapi Karena pasien masih banyak yang Antri , Maka Dia menambah hari untuk Pengobatan garisnya. Namun itu Hanya untuk pasien rakyat kurang mampu..." ucap Pengawalnya lagi. Mendengar itu, terlihat senyuman tipis sang Pangeran . Membuat Pengawal nya kaget bukan main. seumur hidupnya, Dia belum pernah melihat Putra Mahkota tersenyum .
"Menarik..." ucap Putra Mahkota pelan.
Namun sang Pengawal sempat mendengar ucapan itu. Membuat Dia semakin tidak percaya dan merinding . Sejak kapan Sang Putra Mahkota merasakan perasaan tertarik pada berita Selain Berita tentang Peperangan .
"Lalu bagaimana berita tentang Putri Angkat Perdana Mentri Li Rong..." ucap Putra Mahkota.
Sebab kemaren pagi dan tadi pagi saat Dia mendatangi tempat itu, Mereka tidak melihat wanita itu berlatih. Sejak kepergiannya Beberapa minggu yang lalu. dan baru tiga hari yang Lalu Dia kembali, Dia belum bertemu dengan wanita kecil dan cerdas itu. Jadi setelah sehari kedatangan nya Dia Mengajak Luo datang ke tempat itu Namun mereka tidak menemui gadis itu.
"Hamba mendengar kalau Putri Angkat Perdana Mentri Li telah keluar dari Kediaman Perdana Mentri Li beberapa minggu yang lalu . Dan mereka belum pernah mendengar lagi kabar wanita itu Yang Mulia.." ucap Luo menjelaskan .
"Ada apa dengan gadis itu...apakah Ada masalah dengan keluarga Perdana Mentri..?" ucap Putra Mahkota. Namun Pengawal Pribadi nya tidak berani menjawab pertanyaan sang Pangeran.
"Ya sudah.. sekarang selidiki tabib itu. apakah Dia tabib yang memiliki pil ramuan yang menahan racun di tubuhku..." Ucap Putra Mahkota yang kembali menyibukkan diri dengan tugasnya.
"Baik Yang Mulia...Kalau Begitu hamba undur diri..." ucap Pengawal Luo.
"Pergilah..." jawab Sang Pangeran.
Namun setelah Kepergian Pengawalnya, Putra Mahkota Hong Lu Jin terdiam tak bisa bekerja. Fikirannya kembali membayangkan Wanita bertopeng yang datang ingin mengobati penyakitnya. Namun Dia yang begitu angkuh mengira wanita itu hanya ingin mendekati Dia. Masih terbatang ucapan Wanita itu saat Dia keluar dari Mension nya . Bagaimana wanita itu meremehkan Dia yang tidak mau di obati .
"Benar- benar wanita berani... aku penasaran dengan wajah di balik topeng itu..." ucapnya perlahan. dan tanpa Dia sadari, terlihat senyuman tipis timbul kembali di bibirnya.
"Ck..Kenapa aku penasaran dengan tabib itu.. kenapa aku merasa kalau Tabib yang Membuka toko obat baru itu, Adalah wanita itu..." ucapnya lagi.
Setelah merenung cukup lama, Dia kembali bekerja .
Sedangkan sang Pengawal kepercayaan Putra Mahkota Yaitu San Luo, Kini segera menugaskan anak buah nya untuk datang ke tokoh milik Yu Wan. Mereka akan mencari informasi tentang pemilik Toko obat itu.
"Cari sebanyak- banyaknya informasi si pemilik Toko itu. aku Ingin nanti sore data si tabib itu sudah Ada di tanganku..." ucapnya datar pada bawahannya.
"Kami akan segera mencarinya Jendral..." ucap bawahannya .
"Jangan hanya bicara. selesaikan tugas kalian secepatnya ..." ucapnya menekankan.
"Baik Jendral..kalau begitu kami pergi..." kata bawahannya .
"Pergilah..." jawab San Luo. Dia tak ingin mendapat Kemarahan tuanya lagi .
🍓🍓🍓
Sedangkan Di sebuah Mension mewah, Terlihat seorang wanita muda sedang marah- marah. saat Dia mendengar dan melihat Kalau di kota itu Ada seorang tabib yang terkenal dengan kejeniusannya. Wanita itu Adalah Putri kepala tabib Istana yaitu Tabib Utama Su Heng .
Wanita itu Putri satu- satunya tabib Su Heng. Tabib Su Heng memiliki dua anak. anak pertama seorang pria yang bernama Su Jang Xi. Dia Pria muda yang terkenal baik hati dan juga menjadi tabib di istana. dan Satunya lagi seorang Putri yang bernama Su Li Mai. Wanita ini berkeinginan menjadi tabib juga. tapi Niat Sebenarnya Dia ingin menjadi tabib agar bisa menjadi tabib Putra Mahkota. Agar dia bisa mendekati Pria tertampan di seluru Benua itu. Dia tahu sang Ayah menjadi tabib pribadi Putra Mahkota sejak lama Selain menjadi kepala tabib Istana. Karena itu Dia berusaha Belajar menjadi seorang tabib . Namun kecerdasan otaknya Kalah dengan sang Kakak. Sudah sejak kecil dia Mengenal ramuan dan obat, tapi Dia tak sejenius sang Kakak. Seperti nya kepintaran sang Ayah menurun Pada sang Kakak.
Dan sekarang dia mendengar kalau di kota ini Ada tabib muda yang baru buka Toko dan buka praktek. Namun kepandaiannya telah menyebar di seluruh kota.
Hari ini Dia sedang berbelanja dengan teman- teman nya. tiba- tiba mereka melihat orang- orang banyak yang berjalan ke satu arah. setelah bertanya Pada seorang Pelayan toko, Pelayan itu berkata Kalau Ada Tabib muda dan Cantik Membuka toko obat dan juga praktek pengobatan. Pelayan itu juga berkata. Kalau tabib itu bertangan ajaib . Semua masalah kesehatan bisa dia tangani. Semua penyakit bisa dia sembuhkan. dan Wanita itu katanya juga sangat ramah dan baik hati. bagi orang tak mampu, dia tidak memungut biaya sepeserpun dari mereka. . Dia hanya mengambil bayaran dari orang kaya saja . itupun baru hari ini . Mendengar semua itu, Mereka semua tak percaya. merekapun segera ingin membuktikannya. Mereka pergi bersama ke toko yang di tunjukkan oleh pelayan tersebut. dan Saat mereka sampai Di sana , Mereka melihat Antrian panjang di depan toko.
Selain membeli obat, Antrian itu ingin pergi berobat. bukan hanya rakyat Miskin yang antri. tapi Dia juga melihat banyak Kereta - Kereta para bangsawan yang berjejer di pinggiran jalan. Dan Parahnya lagi, Teman - temannya berkata akan memberi tahu keluarga mereka. Dia takut tabib itu akan menjadi tabib saingannya. Dan itu mengancam keinginannya untuk mendekati Putra Mahkota yang semua orang tahu Ketampanan dan kesaktiannya .
Dengan perasaan marah dan kesal, gadis itu pulang kembali Kerumahnya. Dia ingin memberi tahu Pada Ayahnya masalah itu. Namun sesampainya di rumah nya, sang Ayah tidak berada di rumah . Mereka berkata kalau Ayahnya pergi bersama para tabib atau Dokter lainnya. Katanya Ada masalah di Istana .
Maaf udahan dulu ya...aku lanjut para episode selanjutnya . Trimakasih 🙏🙏.
Jangan lupa like, Vote dan komennya aku tunggu
Bersambung .
makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙
semangat Thor
ceritanya keren