Serpihan Luka

Sementara itu Pras yang pagi tadi di marai oleh atasan nya karena telat, kini tengah sibuk.

\`\`Pras... Karena hari ini kamu telat lagi, kamu harus kerjakan ulang ini semua. Sekalipun kamu harus lembur, terserah aku gak mau tau\`

Pras hanya mengiyakan, mau tidak mau pria ini harus lembur sore ini. Pria ini menghubungi Mende unuk memberi tau jika ia akan lebur sore ini, tapi sayang nya ponsel Mende tidak bisa di hubungi.

Jika sudah seperti ini ia yakin jika Mende sedang tidak di rumah, pria ini merasa khawatir siapa yang akan memberi makan ibu nya sore ini.

Pras yang merasa kebingungan pun kembali menghadap ke atasan nya.a ingin meminta ijin agar lembur nya bisa di kerjakan besok sore.

\`jika kau sudah tidak berniat kerja i sini, silahkan mundur. Masih banyak orang yang ingin mengantikan posisi mu akhir akhir ini aku lihat kamu suka sekali telat, walau pun cuma tiga menit\`

`maaf pak karena aku harus mengurus ibu ku dulu`

`kenapa kau menjadikan ibu mu sebagai alesan?

\`itu karena ibu saya sedang sakit, tolong maklumi saya\`

`jika saya terus memaklumi kamu,apa jadinya perusahaan ini. Ku kan punya istri seharusnya istri mu bisa membantu mu`

Pras hanya terdiam, mau tidak mau ia harus lembur sore ini, meskipun pikiran nya sangat tidak karuan.

ingin berhenti kerja agar bisa merawat ibu nya tapi siapa nanti yang akan mencari nafkah untuk kebutuhan mereka. Sungguh pras sekarang merasa di lema berat

wanita yang ia pikir hebat dan bisa diandal kan melebihi Fiona teryata hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri.

Seperti biasa saat Pras pulang kerja, pria ini tidak mendapati Mende di rumah.

Tubuh nya terasa sangat lelah, Pras menjadi malas mengurus ibu nya,dan pekerjaan rumah.

Pras mendarat kan tubuh nya di kursi yang ada di ruang tamu. Rumah nya terasa hambar, tidak pernah lagi Pras mencium aroma kopi setiap berangkat dan pulang kerja. Tidak ada suara tangis bayi, dapur yang biasa ngebul sudah lama libur.

Perut Pras keroncongan mau tidak mau pria ini haus menyeduh mie instan sebagai penganjal perut nya sementara.

baru saja Pras hendak memasukan nya ke dalam perut, tiba tiba ibu nya sudah memanggil, dengan sangat terpaksa Pras masuk ke dalam kamar bu soraya.

\`Ada apa bu\`? Tanya Pras dengan suara lesu.

\`Aku pengen makan martabak buatan Fiona\`!

\`Jangan aneh aneh lah bu, aku capek\`

Tanpa menghiraukan bu Soraya Pras kembali keluar melanjutkan kan nya, pria itu tidak perduli dengan sumpah serapah ng keluar dari mulut ibu nya

selesai makan Pras kembali masuk ke kamar ibu nya.

`Bu,,, Fiona tidak mau rujuk dengan ku, jadi aku tidak bisa memaksa dia` ucap Pras memberi tau ibu nya.

`Bodoh sekali kamu, cuma membujuk gitu aja gak bisa` ucap bu Soraya.

Pras membuang nafas kasar, pria itu keluar dari kamar ibu nya lalu menghubungi Mende untuk segera pulang.

Malam hari setelah selesai makan malam sepasang pengantin baru sedang duduk santai di ruang keluarga sambil menemani Caraka bermain.

Satu jam berlalu akhirnya Caraka minta tidur, dengan cepat Pras langsung mengendong Caraka masuk ke kamar nya.

Baru beberapa menit caraka sudah tertidur pulas, itu membuat Aditya begitu senang.

Fiona hanya tertawa melihat Aditya kegirangan setelah putra nya tidur. Aditya langsung mengajak Fiona masuk ke kamar mereka.

senyum Aditya terlihat mengoda, pria ini sudah tidak sabar lagi untuk mencangkul ladang milik Fiona agar ia bisa menyebar benih benih bungga.

Fiona merasa bingung sendiri menangapi nya, meskipun ia sudah pernah menikah, tapi ini adalah pertama kali nya a akan melakukan hubungan suami istri dengan Aditya.

Fiona meresa jantung nya berdetak semakin cepat, seperti seseorang yang baru pertama jatuh cinta, pertama menikah. Dan pertama untuk berhubungan dengan seorang pria.