Kisah ini mengkisah kan kehidupan hermanto seorang pemulung dan dia memiliki 1 orang anak yang bernama rico yang masih kelas 5 sd mereka tinggal di sebuah kota kecil di daerah kota medan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wandi hidayah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hermanto sakit
Di pagi yang indah tepat di hari selasa seperti biasa hermanto membangun kan rico untuk pergi sekolah hari ini badan hermanto tampak kurang fit tapi dia tidak memberi tahukan rico agar dia tetap pergi sekolah
Nak bangun udah pagi nanti kamu terlambat pergi sekolah "ujar hermanto
Hermanto terus memanggil rico agar dia bisa bangun hermanto membangun kan rico cukup lama akhir nya rico terbangun juga
Iyah ayah aku udah bangun " Ujar rico
Rico langsung menuju ke kamar mandi hendak mau mandi sedang kan hermanto memasak khas masakan dia setiap pagi nya yah itu hanya tahu dan tempe hanya itu aja yang bisa iya beli untuk makanan sehari hari karna uang yang dia dapat kan belum bisa membeli ikan atau ayam uang yang ia kumpul kan untuk biasa sekolah rico dan membayar tagihan listrik
Setelah rico mandi dia langsung pergi menuju meja makan untuk sarapan pagi
Hari ini kamu jangan cari masalah lagi yah di sekolah nanti ayah yang di panggil untung kamu pas ada masalah di sekolah hanya membersih kan toilet aja "ujar hermanto
Iya ayah aku gak cari masalah lagi kok kemarin pun bukan aku yang salah mana ada aku ambil uang dia " Ujar rico
Yaudah iyah ayah percaya kok sama kamu gak mungkin kamu mau ngambil barang yang bukan milik kamu "ujar hermanto
Rico yang mendengar ucapan ayah nya merasa senang walaupun hidup nya serba kekurangan tapi dia bersyukur dengan kasih sayang ayah nya yang tiada tara rico sangat menyayangi ayah nya karna cuma ayah nya lah saudara dan teman cerita rico
Rico langsung bergegas pergi sekolah karna dia takut terlambat takut di hukum oleh guru
Ayah aku pergi sekolah dulu yah udah mau terlambat nih "ujar rico
Iyah hati hati kamu tuh bawa sepeda nya jangan ngebut ngebut " Ujar hermanto
Iyan ayah ku sayang "ujar rico sambil pergi sekolah
Setelah rico pergi sekolah hermanto hendak untuk pergi mencari barang bekas dia langsung berdiri dari bangku meja makan tiba tiba kepala nya terasa sakit sekali
Aku harus bisa gak boleh sakit demi anak aku " Ujar hermanto dalam hati
Hermanto langsung menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka agar terlihat segar hermanto kebelakang rumah untuk mencari karung untuk tempat berang bekas
Setelah itu hermanto langsung berangkat untuk mencari barang bekas hermanto mencari barang bekas tak pala jauh dari sekitaran rumah nya ia takut kalau terjadi yang tidak mengenakan dia bisa langsung cepat pulang dan tidak mengkhawatirkan anak nya
*****
Rico udah berada di sekolah ia langsung duduk di bangku biasa kali ini rico tidak terlambat masuk sekolah karna dia menggunakan sepeda, rico langsung di hampiri oleh adit
Gimana co marah gak ayah mu karna kejadian semalam "tanyak adit
Eggk kok ayah aku gak marah semalam karna ayah aku tau bukan aku yang salah " Ujar rico
Adit langsung kembali ke bangku nya karna guru udah masuk ke dalam kelas anak murid belajar dengan giat dan mendengar kan dengan baik ajaran ibu guru tak berselang lama bell pelajaran berbunyi rico dan adit langsung menuju ke kantin untuk jajan sesampai nya rico dan adit di kantin mereka di hampiri oleh darma
Darma tidak terima karna rico tidak mengaku mengambil uang darma
Kamu jujur lah co kamu kan yang ngambil uang aku "ujar darma sambil mendorong rico
Rico yang tidak terima sama perlakuan darma ingin menghajar darma tapi untung saja di hentikan sama adit, adit tidak mau kalau rico dalam masalah lagi takut nya rico nanti bisa di keluarkan sekolah kalau rico keluar tidak ada bestie adit lagi
Udah co sabar aja ayok kita pergi aja tinggalin aja si darma gak usah dengerin ucapan dia nanti kalau berantam lagi kalian bisa di keluar kan "ujar adit
Rico yang mendengar ucapan adit langsung pergi dari darma, adit dan rico langsung beli jajanan di kantin dan langsung pergi setelah jajan di kantin adit tidak mau masalah ini menjadi berkepanjangan adit langsung menuju ke bangku panjang yang di bawah pohon rindang dekat dengan parkiran sepeda dan kereta guru mereka makan jajanan di bawah pohon rindang itu
Murid murid sering duduk di bawah pohon rindang itu karna tempat nya dingin dan berangin tak berselang lama bell pun berbunyi tanda jam istirahat telah usai rico dan adit langsung menuju ke dalam kelas
****
Hermanto sedang mencari barang bekas dekat dengan rumah nya tiba tiba kepala terasa sangat pusing hermanto beristirahat sebentar duduk di bawah pohon besar, setelah agak mendingan hermanto melanjutkan mencari barang bekas hermanto terus mencari barang bekas agar bisa di jadikan dengan uang untuk makan sehari hari dan uang jajan rico
Tak berselang lama kepala hermanto terasa sakit lagi hermanto berjalan mencari barang bekas dengan sempoyongan hermanto hampir pingsan dengan membawa karung bekas yang berisi barang bekas kali ini hermanto tidak banyak membawa barang bekas cuma sedikit yang ia dapat kan karna hermanto baru keluar untuk mencari barang bekas
Hermanto di hampiri sama bapak bapak yang membawa sepeda motor hampir seumuran dengan nya bapak ini melihat hermanto jalan sambil sempoyongan
Abg lagi sakit yah "tanyak bapak bapak
Eggk cuma pusing aja kepala saya " Jawab hermanto
Oh, mau saya antarin pulang "ujar bapak bapak
Emg boleh " Tanyak hermanto
Boleh kok naik lah "ujar bapak bapak
Hermanto langsung menaiki sepeda motor yang di kendarai oleh bapak ini, Sesampai nya hermanto di rumah ia langsung masuk ke dalam rumah tak lupa ia mengucap kan terimakasih sama bapak itu telah mengantarkan nya pulang hermanto langsung masuk ke dapur ingin memasak air ia tidak langsung tidur ia masak air hangat untuk di minum nya dan tak lupa juga ia memasak makan siang buat rico hermanto berpikir kalau di tidur takut nya nanti ia lupa memasak makan siang buat rico
Setelah Hermanto memasak ia langsung menuju ke kamar mandi hendak mandi ia ingin badan nya tetap terlihat segar ia tidak mau memanjakan penyakit nya ia takut kalau di manjakan nanti sakit nya makin menjadi jadi, setelah Hermanto mandi ia langsung menuju ke dalam kamar hendak istirahat ia melihat masih pukul jam 11 siang ia akan istirahat sebentar dan akan melanjut kan mencari barang bekas bila badan nya terasa udah mendingan ia tak mau larut dalam penyakit karna ia harus menafkahi anak sulung nya akhir nya hermanto tertidur tanpa ia sadari