Pesona Mama Mertua Muda

Gadis itu, sejak tadi juga sudah berusaha menelpon nomor itu. Akan tetapi nomor itu ternyata sudah mati, hingga tidak bisa dihubungi. Isvara sebenarnya tidak sebodoh itu asal percaya dengan pesan asing yang baru saja ia terima, tetapi setelah ia berusaha mencari tahu siapa pengirim itu. Dirinya tidak mendapatkan apapun.

Sedangkan firasatnya mengatakan bahwa ia harus datang, selain ingin tahu siapa yang mengirim pesan itu. Tentu rahasia apa yang dimaksud oleh orang itu tidak kalah membuatnya penasaran.

Isvara terlihat sedang menimbang-nimbang, apakah dirinya akan datang ke tempat itu atau tidak. Rasa penasarannya begitu tinggi, entah kenapa ia merasa bahwa ia harus datang. Walau masih ada sedikit keraguan di hatinya.

Namun, untuk datang sendiri sebenarnya Isvara tidak berani. Apalagi memang sudah malam, gadis cantik itu takut pesan yang ia terima itu hanyalah jebakan untuknya. Walau ia juga tidak terlalu yakin, karena merasa dirinya sama sekali tidak punya musuh.

"Apa aku kasih tau Dion sama yang lainnya ya, biar aku nggak sendirian?"

Tiba-tiba ponselnya muncul notifikasi pesan masuk, Isvara langsung membuka pesannya. Sekilas ia menduga, pengirim pesannya sama dengan yang tadi. Hanya ia orang itu mengirimi pesan dengan menggunakan nomor berbeda.

087xxxx

Jangan kasih tau siapapun, atau kamu tidak akan pernah tau rahasia yang selama ini disembunyikan oleh adik kamu, Ineisha. Jadi datanglah sendiri, jika kamu memang penasaran.

Setelah membaca pesan baru, Isvara semakin yakin orang yang mengirimi pesan adalah orang yang sama. Ia mencoba menelfon nomor itu, tetapi tetap tidak tersambung. Sepertinya orang itu, langsung menonaktifkan nomornya setelah mengirim pesan pada Isvara.

Isvara melihat jam dinding yang tergantung di dinding kamarnya, sekarang sudah jam 8 malam yang berarti tinggal satu jam lagi. Sedangkan pesan pertama tadi ia terima pada jam 6, memang cukup lama dirinya berpikir. Bahkan sampai sekarang pun, ia belum memutuskan untuk pergi menemui orang misterius itu atau tidak.

Isvara menghela napas pelan, setelah berpikir panjang akhirnya ia memutuskan menemui orang yang mengiriminya pesan misterius itu.

Semua orang memang sedang sibuk mengurus pernikahan Ineisha yang akan diadakan besok, tetapi tidak serta merta bisa membuatnya bisa keluar dari rumah dengan sesuka hati. Apalagi haru sudah malam.

Isvara memikirkan cara untuk keluar dari rumah tanpa ketahuan oleh siapapun, hingga akhirnya ia mempunyai ide menyamar menjadi salah satu team WO agar tidak dapat dikenali oleh keluarganya.

Gadis cantik itu segera mengganti bajunya, selain itu ia juga akan menggunakan masker agar membuatnya semakin sulit dikenali.

"Aku sudah siap," katanya sambil menatap cermin.

Dengan mengendap-endap, Isvara keluar dari kamarnya. Tidak lupa ia mengunci kamarnya sebelum pergi. Ia melihat para sepupunya berjalan ke kamar Ineisha, mereka memang sangat excited sekali dengan pernikahan Ineisha sampai mereka memutuskan menginap di kamar Ineisha agar bisa tidur dengan gadis itu, karena setelah menikah mereka tidak akan bisa melakukannya.

Takut ketahuan, Isvara segera bersembunyi. Setelah semua terasa aman, Isvara kembali mengendap-endap agar bisa keluar dari rumah.

Saat berjalan mengendap-endap, jantung Isvara berdetak lebih kencang. Ia begitu takut ketahuan, tetapi ternyata nasib baik berpihak padanya. Isvara berhasil keluar dari rumah dengan selamat dan tanpa ada yang menyadari kepergiannya.

Karena ini ia pergi tidak ingin diketahui siapapun, tidak mungkin Isvara menggunakan mobilnya. Gadis cantik itu segera memesan ojek online, agar lebih cepat sampai memang lebih enak naik ojek online dibandingkan taksi online.

Isvara juga memutuskan jalan sedikit, agar tidak di depan rumah naik ojeknya. Kalo di depan rumah jelas ia bisa ketahuan nanti.

"Atas nama Isvara?" tanya tukang ojeknya.

"Benar, Pak," jawab Isvara segera menaiki motor tukang ojek itu, setelah memastikan alamat yang akan didatangi oleh penumpangnya adalah alamat yang benar. Tukang ojek itu segera mengendarai motornya.

Sampailah, Isvara di taman anggrek yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Namun, tentu saja gadis cantik itu memilih jalan kaki. Pasti tidak akan sanggup, sudah malam juga jalan kaki malam-malam bukanlah hal yang benar. Apalagi sekarang sedang maraknya kejahatan.

Isvara ternyata sampai lebih dulu dari orang misterius yang mengiriminya pesan, memang masih ada waktu sepuluh menit dari waktu yang orang itu tentukan.

Pesan misterius masuk lagi, Isvara segera membacanya.

087xxx

Saya tahu kamu sudah datang, kamu duduk saja di kursi yang ada di taman itu. Sebentar lagi ada orang yang akan memberikan kamu sesuatu, sesuatu yang bisa membuatmu mengetahui rahasia yang disimpan oleh adikmu.

Isvara memperhatikan sekelilingnya yang terlihat sangat sepi, gadis itu tiba-tiba merasa merinding luar biasa. Bagaimana tidak, kini ia sedang berada di depan seorang diri, pada malam hari pula. Isvara akui dirinya kini merasa sangat takut, tetapi gadis itu tidak ingin memperlihatkan rasa takutnya.

"Siapa pun kamu, tunjukkan wajahmu. Saya ingin tahu siapa kamu yang sudah sok tahu tentang adik saya, memangnya kamu siapa sampai tahu rahasia apa yang adik saya simpan? Jangan berani-beraninya kamu mengerjai saya!" teriaknya tanpa perduli apapun.

Ternyata teriakan Isvara tidak membuahkan hasil, tidak ada orang yang muncul. Hingga mau tidak mau, ia duduk di kursi yang dimaksud oleh orang misterius itu.

Tiba-tiba muncul seseorang yang menggunakan penutup wajah berwarna hitam memberikannya sebuah kota, tetapi ketika Isvara ingin bertanya apa maksudnya pada orang itu. Namun, orang itu malah buru-buru lari dari hadapan Isvara.

Isvara ingin mengejarnya, tetapi ia lebih tertarik dengan isi kotaknya. Perlahan gadis itu membuka kotak yang berwarna hitam itu, terlihat ada sebuah ponsel. Selain itu juga ada sepucuk surat.

"Kamu tonton dan cermati video yang berisi rahasia adik kamu itu," ujar Isvara membaca sepucuk surat itu, dengan jantung yang berdetak tidak karuan. Ia mencoba mengaktifkan ponsel itu, untuk melihat video yang dimaksud.

Bertapa terkejutnya Isvara saat melihat video-video yang ada di ponsel itu, ada video percakapan Ineisha bersama temannya, mereka tengah merencanakan sesuatu hal yang sangat jahat. Yaitu rencana untuk menjebak Chio untuk tidur bersamanya, agar Chio mau menikahinya setelah itu.

Isvara mengenal teman Ineisha itu, namanua yaitu Leony Susanto. Yang gadis itu tahu, Ineisha dan Leony sangat dekat padahal mereka baru saja kenal.

Ineisha memang sangat kecintaan, ia tidak mau sampai Chio malah bersanding dengan Kakaknya. Gadis itu ternyata bisa melihat bahwa Chio maupun Isvara mempunyai perasaan saling tertarik, entah mereka berdua menyadarinya atau tidak.

Makanya, sebelum keduanya menyadari perasaan mereka. Atas hasutan Leony—temannya, Ineisha sampai berani merencanakan itu. Dengan bantuan Leony juga akhirnya rencana Ineisha berhasil.

Saat pesta kostum yang diadakan oleh salah satu teman Ineisha yang bernama Imel, yang kebetulan mengenal Chio dan teman-temannya. Jadi mereka juga diundang oleh Imel.

Sebenarnya, Ineisha juga mengajak sang Kakak untuk ikut menghadiri pesta itu. Namun, karena Isvara kurang suka dengan pesta hingga membuatnya menolak ajakan sang adik. Tentu Ineisha lebih senang Kakaknya tidak ikut, jadi ia bisa menjalankan rencananya tanpa ada gangguan.