Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XVIII Tuduhan
Mereka pergi kesebuah toko pakaian menjulang 4 lantai, terdapat cctv didepan toko itu, tempat yang berada diujung jalan untuk melihat cctv untuk membuktikan apa yang dilihat oleh Adriana.
Han dan Calvin masuk ketoko, mereka meminta izin untuk melihat cctv hari ini, setelah sekian penjelasan dan mereka mengatakan adalah polisi, pemilik toko mengizinkan. Mereka berlima masuk kedalam toko menuju ruang cctv, disana Han mencoba mencari dari jam mereka berada disana saat tragedi.
" Itu." tunjuk Adriana melihat seseorang yang mencurigakan dari cctv, pria berdiri membelakanginya cctv dari dia datang, wajahnya tidak jelas, tetapi Kenzo merasa akrab melihat orang ini, dia memiliki firasat pernah melihatnya dan mencoba mengingatnya.
" Kenapa dia terlihat akrab?" gumam Kenzo, Calvin menepuk bahu Kenzo karena melihat Kenzo seperti orang bingung.
" Kau tau?" tanya Calvin, Kenzo menggelengkan kepala. Mereka mencoba mencari wajah yang jelas, tetapi orang itu benar-benar menutup tubuhnya, setelan hitam dan masker juga topi bundar menutupi dirinya ditambah cctv dilihat dari atas.
Mereka tidak menemukan apapun, tiba-tiba Kenzo mendapat pesan dari sang ibu untuk meminta menjemputnya dirumah sakit. Kenzo meminta Calvin mengantarnya pulang dan mereka bubar, terlalu banyak kejadian hari ini yang membuat mereka merasa lelah menghadapi kasus yang berantai.
Setelah pulang, Kenzo membersihkan diri, Khanva sudah berada dirumah saat Kenzo menyuruhnya pulang kerumah menjaga Khayra, setelah membersihkan diri Kenzo langsung pergi kerumah sakit menjemput sang ibu. ia menunggu diruang tunggu, seseorang berpakaian jas putih memakai masker hijau perawat, tatapan matanya melihat pada Kenzo membuat Kenzo mengingat sesuatu.
Lama Kenzo menatap orang berjas putih itu, saat orang itu tersungging senyum dibalik masker, Kenzo langsung berdiri menghampiri orang itu lalu menarik kerah bajunya, semua orang yang berada dirumah sakit terkejut melihat apa yang dilakukan Kenzo.
" Kau orang dimalam itu kan?" Kenzo memelototi pria itu, pria itu membiarkan Kenzo mencengkram kerahnya, ia lalu menarik masker wajahnya dan menampakkan wajah tampan pria itu ia adalah dokter Rhyan.
" Kau sepertinya salah orang." katanya, Kenzo menatap tajam padanya.
" Aku tidak mungkin salah mengenali orang, kau orang yang berada dimalam itu, kau yang membunuh supir taksi untuk menghilangkan jejak." kata Kenzo pelan, hanya mereka berdua yang mendengar.
" Kalau Iya, apa kau memiliki bukti?" bisiknya ditelinga Kenzo, ia tersenyum licik membuat Kenzo mengangkat tangan untuk menghajarnya, beruntung Anggraini datang menghentikan putranya itu.
" Apa yang kau lakukan?" teriak Anggraini menahan tinjunya di udara, Kenzo erat sekali mencengkram kerah Rhyan, pria itu sama sekali tidak bergeming.
" Kenzo, lepaskan Dokter Rhyan." kata Anggraini mencoba melerai putranya yang tidak mau melepasnya cengkramannya, orang-orang yang berada dirumah sakit mengelilingi mereka menonton apa yang terjadi, ada yang memvideokan mereka dan jelas Kenzo yang bersalah karena menyerang seorang dokter terkenal.
" Kenzo, lepaskan." Anggraini masih berusaha, Kenzo bahkan tidak mengendurkan tangannnya, dia semakin terpancing melihat senyum pria itu, Anggraini memukul tangan putranya, ia bisa melihat kemarahan yang akan segera meledak jika tidak dihentikan.
" Iblis sepertimu tidak bisa dibiarkan hidup." kata Kenzo, Anggraini terkejut ia menatap wajah Kenzo dan Rhyan secara bergantian.
" Apa yang kau katakan?" kata Anggraini menahan suaranya agar tidak terdengar orang lain, putranya sudah menggila, ia tidak tau apa permasalahan antara putranya dan Dokter Rhyan.
" DIA TELAH MEMBUNUH SESEORANG" teriak Kenzo marah, dia tidak bisa menahan diri, ia lebih baik salah menuduh orang daripada ia kehilangan pelaku yang sebenarnya, Ia memang tidak melihat orang itu membunuh supir taksi tetapi siapa lagi selain orang itu karena tidak ada orang lain lagi, dan ia yakin bahwa orang yang dia lihat adalah dokter Rhyan, ia tidak bisa melupakan pandangan dan senyuman mengejek darinya, Semua orang dapat mendengar apa yang dikatakan Kenzo, mereka mulai berbisik-bisik diantara mereka.
" Apa kau memiliki bukti menuduhku membunuh orang?" kata Rhyan, semua orang mulai membicarakan fitnah Kenzo, apalagi reputasi Dokter Rhyan yang terkenal sopan dan baik itu membuat Kenzo semakin geram.
" Pembunuh memang pandai menyembunyikan diri." kata Kenzo kesal.
" Aku akan menuntutmu, aku adalah seorang dokter dan kematian adalah hal wajar dirumah sakit, kenapa kau menuduhku membunuh. " kata Dokter Rhyan, Anggraini ketakutan jadi ia memaksa putranya melepaskan cengkeramannya. Ia mencoba melerai cengkraman tangan Kenzo.
" Kau tau bukan itu maksudku, kau yang membunuh supir itu dimalam tanggal 10 Oktober, kau tadi tidak menyangkalnya." kata Kenzo semakin kesal, Rhyan hanya menatap padanya membuat Anggraini takut putranya tidak terkontrol dan mulai salah menuduh orang.
" Kalau kau tidak melepaskannya, mama akan menghentikanmu mencari tau tentang kematian Kenza." Akhirnya cengkraman itu mengendur setelah mendapat ancaman dari sang ibu, Anggraini menghela nafas. pandangan Kenzo dan dokter Rhyan tidak lepas, terlihat leher pria itu merah karena Kenzo sebenarnya ingin mencekik pria itu.
" Dokter Rhyan maafkan putraku, dia biasanya tidak pernah seperti ini, maafkan dia..." Anggraini berulang kali menundukkan kepala meminta maaf.
" Dokter Anggraini, dia telah mencemarkan nama baikku dengan menuduhku membunuh orang, aku tidak bisa membiarkannya begitu saja." kata Rhyan tegas, Ia mengeluarkan ponsel lalu menghubungi polisi.
Kenzo tidak percaya, dia sangat yakin bahwa Rhyan adalah orang dimalam itu, senyum mata yang tidak bisa ia lupakan, apalagi pria itu dengan ambigu memberitahukannya, walaupun kata itu antara ia mengaku atau menantangnya itu jelas bahwa ia tidak memungkiri bahwa dia ada dimalam itu.
Keamanan datang menahan Kenzo sampai polisi datang, Anggraini memohon pada Rhyan agar melepaskannya tetapi pria itu seolah tidak mendengar dan bersikeras ingin Kenzo ditahan agar dia tidak berbicara sembarangan, polisi datang dan terkejut bahwa yang datang adalah Adriana dan Han, mereka sempat bingung dengan apa yang terjadi dan Kenzo menjadi pelaku penyerangan.
Setelah dijelaskan oleh Rhyan apa yang terjadi, Han dan Adriana melakukan sesuai dengan prosedur, Han memborgol tangan Kenzo, Anggraini sudah menangis karena khawatir dengan Kenzo. Setelah meminta Rhyan menulis laporan mereka membawa Kenzo.
Anggraini diminta pulang oleh Kenzo dan mengatakan bahwa ibunya tidak perlu khawatir karena dia akan ditahan hanya beberapa hari untuk efek jera, karena tidak ada kejadian yang serius. Kenzo menyerahkan kunci mobil pada Anggraini lalu digotong pergi, Anggraini tetap tidak tenang, ia mengikuti mobil polisi menuju kantor polisi.
Didalam mobil, Han menyetir dan Adriana mengawal diduduk disebelah Kenzo, ia tidak bisa melepaskan borgol Kenzo karena prosedur yang harus diikuti walaupun ia ingin melepaskan pria itu dengan mudah.
" Ada apa?" tanya Adriana tidak tahan, karena ia tau Kenzo tidak akan menyerang orang lain alasan.
" Dokter Rhyan adalah pria dimalam itu, dia yang membunuh supir taksi dihari aku datang kekota." kata Kenzo.
" Kau yakin?" kata Adriana ragu.
" Kau tidak percaya?" kata Kenzo menatap Adriana, ia lalu melihat pada Han.
" Han, kau juga?" Kenzo menghela nafas, tanpa dijawab Han dia tau bahwa tidak akan ada yang percaya.
" Bukan tidak percaya, hanya saja kau tau reputasi dokter Rhyan sangat terkenal, kau menuduhnya tiba-tiba tentu saja tidak ada yang percaya, tanpa bukti bagaimana kau bisa mengatakannya didepan banyak orang sama saja mencemarkan nama baik, itu hanya mengundang bencana untuk dirimu sendiri, lihat kau bahkan akan ditahan dikantor polisi." jawab Adriana, Kenzo menghela nafas berat apa yang dikatakan Adriana memang benar, dia terlalu implusif tadi.
" Kau yakin bahwa pembunuh itu Dokter Rhyan?" tanya Han.
" Kau ingat aku dan Louis pernah membahas mayat Elvina dan supir taksi, bahwa pembunuh memiliki profesi yang paling memungkinkan adalah dokter bedah, dokter forensik dan Chef pada pembunuh supir." kata Kenzo, Andriana mengingatnya.
" Benar." kata Adriana
" Tidak salah lagi, dia adalah pembunuh berantai ini, pembunuh yang membuat lambang Bintang ditengah lingkaran." kata Kenzo yakin.
" Aku tidak melihat lambang itu pada mayat supir taksi." kata Adriana.
" Aku melihatnya." kata Han, membuat Adriana dan Kenzo menoleh padanya, Sebenarnya Kenzo juga tidak memperhatikan itu.
" Lambang itu digambar kecil di mobil taksi, saat aku ingin memeriksa mayat aku melihat lambangnya tetapi aku mengabaikannya karena tidak tau." jawab Han, mereka semakin yakin bahwa pembunuh kini sudah ditemukan.
Dirumah sakit, Dokter Rhyan membuka komputernya, membuka sebuah web cerita yang ia tulis sendiri, bayangan masa lalu terbayang dan itu dimulai 5 tahun yang lalu.