Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

༻𓆉༺

Malam kini berlalu, kini hari dimana Bai Yi-Chen, Bai Qing-He, dan Bai-Cuan berangkat ke sekte Tian-xu yang akan menjadi tempat Perguruan mereka.

Bai Yi-Chen kini telah siap dengan semua barangnya, remaja itu kini memakai hanfu putih yang sangat indah dengan corak awan ke emasan dan mahkota yang mengikat rambutnya menjadi satu, Bai Qing-He menggunakan hanfu biru yang lebih gelap dan rambutnya di ikat satu toncang dengan, sementara Bai-Cuan masih dengan hanfu hitam dengan corak emas berbentuk awan, dengan rambutnya yang di ikat membentuk tonjolan tanpa ada rambut yang keluar lagi.

Ketiga pemuda itu kemudian berjalan keluar dari paviliun mereka. Bai Zi-Ling dan Bai-Ning berdiri di halaman keluarga Bai, merak melihat dua putra mereka yang mendekat ke arah mereka dengan senyum polos.

"Ibu..., apa kita akan bersama lagi...?" tanya Bai Qing-He dengan wajah cemberut dan suara pelan.

Bai-Ning kemudian berkata. "Tentu saja..., kita akan bertemu lagi. Kalian jangan khawatir..., ayah dan ibu pasti akan terus mengirimkan surat untuk kalian... " ucap Bai-Ning yang menepuk lembut kepala Bai Qing-He.

Di samping itu, ada Bai Zi-Ling yang berhadapan dengan Bai Yi-Chen, Bai Yi-Chen tersenyum pada sang ayah dan kemudian berkata. "Ayah..., aku akan berangkat. Kalian jaga kesehatan.... " ujarnya berpamitan.

Bai Zi-Ling kemudian tersenyum dan menepuk pundak putra pertamanya. "Kau juga jaga kesehatan di sana..., kalian harus bertahan saat ujian. Dan jagalah adikmu..., kemampuan beladirinya begitu lemah dan hanya bisa meracik pil sebagai alkemis... " pesan Bai Zi-Ling.

Bai Yi-Chen kemudian mengangguk lalu menyentuh Tangan sang ayah yang masih memegang pundaknya dan kian berkata. "Pasti..., aku tidak akan mengecewakan kalian. Aku akan melindungi Qing-He dengan Baik.... " ujarnya.

Suasana itu kini di penuhi dengan rasa haru. Bai-Cuan yang telah selesai memindahkan seluruh barang bawaan ke kereta ksemudian memanggil sang tuan. "Tuan muda...., semuanya sudah siap.... " panggil Bai-Cuan.

Kini keluarga itu salin menatap, Bai Yi-Chen dan Bai Qing-He berkata. "Ayah...ibu..., kami berangkat... " pamit mereka serempak.

Bai-Ning dan Bai Zi-Ling kemudian membalas dengan tatapan penuh arti. "Berhati-hatilah...." balas mereka.

Kini Bai Yi-Chen Dan Bai Qing-He masuk ke dalam kereta kuda sementara Bai-Cuan menjadi kusirnya dan duduk di depan mengendalikan kuda.

Dua kuda berjalan, Empat roda kemudian berputar. Kereta kuda itu kini berjalan meninggalkan kediaman. Bai-Ning, dan Bai Zi-Ling hanya bisa menatap kepergian putra-putra mereka dengan rasa berat di hati.

Kereta kuda kini berjalan menjauh dari ibu kota kekaisaran dan bergerak menuju ke sekte Tian-xu yang berada di perbatasan seluruh kekaisaran, bisa saja di ibaratkan bahwa sekte Tian-xu adalah pusat garis penghubung seluruh Kekaisaran dan menghubungkan seluruh kekaisaran da-huang.

Sebenarnya di tiap kekaisaran juga memiliki beberapa sekte, ada yang punya lima sekte, tiga, atau dua dalam satu kekaisaran. Setiap sekte ini didirikan untuk melatih para kultivator memberantas kejahatan klan iblis dan siluman di dunia, mengingat aturan alam dewa yang tudak mengizinkan kultivator yang menjadi dewa ikut campur dalam masalah dunia.

Kini dalam kereta kudanya, Bai Yi-Chen bertanya pada Bai-Cuan. "Bai-Cuan...., menurut pendapatmu kapankah kita akan sampai....?" tanyanya yang tak pernah keluar dari gerbang kekaisaran awan.

Bai-Cuan dengan pandangan menatap ke arah jalan kemudian berkata. "Menjawab tuan muda...., kita akan sampai dalam kurung waktu tiga hari... " jawabnya.

Bai Qing-He kemudian berkata. "Tiga hari...? Ujian murid baru sekte Tian-xu tujuh hari lagi. Itu berarti kita bisa memanfaatkan waktu untuk berlatih sekarang.... " ujar Bai Qing-He.

Bai Yi-Chen kemudian membalas. "Bisa saja kita berlatih..., tapi setelah terobosan ku akan ada banyak kultivator jahat yang mengintai..., mungkin saja kita sedang di ikuti sekarang dan tengah menungguku dalam keadaan lengah dan menyerang kalian... " Pikir Bai Yi-Chen sembari mengelus dagunya.

Bai-Cuan kemudian mengatakan sesuatu untuk menenangkan sang tuan. "Tuan muda jangan khawatir..., aku bisa melindungi tuan muda dengan Baik dan aku juga akan menjaga tuan muda kedua tentunya..." ujarnya.

Bai Yi-Chen Yang merasakan sesuatu dalam kesadaran spiritualnya seolah-olah ada yang memanggilnya. "(Perasaan apa ini....? Apakah guru sedang memanggilku....?)" batinnya.

Bai Yi-Chen kemudian mengatakan sesuatu pada Bai Qing-He dan Bai-Cuan. "Kalian berdua jaga aku..., aku merasakan gejolak energi di dalam kesadaran spiritualku..., aku akan segera kembali.... " ujarnya yang langsung duduk bersilang.

Bai Qing-He lalu berkata. "A... Apa...? Lalu bagaimana jika ada orang jahat yang datang kak...?!! Bagaimana jika terjadi sesuatu pada mu...?!!" tekan Bai Qing-He.

Bai-Cuan Kemudian membalas perkataan Bai Qing-He. "Tuan muda kedua..., anda tenang saja..., aku ada di sini dan lagipula tuan muda pertama hanya akan masuk ke kesadaran spiritualnya sebentar.... " balasnya.

Bai Yi-Chen kemudian menambahkan. "Yang di katakan Bai-Cuan benar..., aku hanya akan sebentar.... " ujarnya.

Bai Qing-He kemudian menganggukkan kepalanya dengan wajah takut.

Bai Yi-Chen kemudian mulai menyerap energi spiritual lalu menutup matanya dan masuk ke dalam kesadaran spiritualnya.

di sana ia melihat sang guru dan bertanya. "guru... apa kau yang memanggil ku....?" tanyanya.

Long Yi-Chen kemudian berkata. "benar..., Aku memanggilmu karena aku merasakan sesuatu di dekat mu. auranya seperti mahkluk dari kalangan iblis siluman.... " jawabnya.

Bai Yi-Chen kemudian mengernyitkan dahi dan berkata. "iblis siluman....? bukankah mereka berasal dari suatu benda atau mahkluk hidup...? jadi menurut guru dia dari kalangan mana...?" tanya Bai Yi-Chen menanyakan karakteristik makhluk yang akan di hadapi nya.

Long Yi-Chen kemudian berkata. "ini dari kalangan tumbuhan...., tapi aku tidak tahu sejenis apa.... " ujarnya.

Bai Yi-Chen yang mendengarnya kemudian pamit pada gurunya. "guru..., kalau begitu biarkan aku keluar..., aku harus melindungi adik dan bawahan ku... " pamitnya yang di balas anggukan.

Bai Yi-Chen kemudian menceburkan diri ke perairan dan kembali ke dunia nyata. dan tepat di saat Bai Yi-Chen membuka mata, mereka telah sampai di hutan bambu.

Bai Qing-He yang menatap ke arah luar jendela kereta kuda kemudian melihat-lihat pemandangan bambu. "wah... kakak lihatlah. di sini indah sekali....!!!" ujarnya dengan riang.

tak berselang lama Bai Yi-Chen mendeteksi adanya serangan yang mengarah pada Bai Qing-He. Bai Yi-Chen kemudian menarik lengan hanfu Bai Qing-He dengan tangannya.

"Qing-He hati-hati....!!!" seru Bai Yi-Chen.

kemudian sebuah batang bambu yang runcing dan tajam hendak mengenai Bai Qing-He dan di ikuti oleh berhentinya kereta kuda secara mendadak yang menimbulkan guncangan.

Bai Yi-Chen kemudian bertanya pada Bai-Cuan. "Bai-Cuan apa yang terjadi....?!!" tanyanya dengan suara lantang kemudian memgang pedang dan menebas batang bambu runcing itu.

Bai-Cuan yang memegang kendali kuda kemudian menjawab. "maaf tuan muda....!!!, di depan tiba-tiba batang bambu melengkung dengan sendirinya...!!!, seperti di kendalikan oleh sesuatu....!!!" balas Bai-Cuan.

kini Bai Yi-Chen menggertakkan gigi lalu dengan suara lantang berkata. "sialan....!!! Semuanya keluar....!!! kita di sergap...!!!" pekiknya.

Bai-Cuan kemudian langsung keluar dari kereta kuda sedangkan Bai Yi-Chen menggandeng tangan Bai Qing-He lalu keluar dari arah depan.

Bai Qing-He hanya busa menelan ludah dan bertanya dengan gemetar. "ka... kakak...., apa yang terjadi...?" tanyanya sembari berlindung di belakang Bai Yi-Chen.

tak berselang lama seorang wanita berhanfu hijau gelap berjalan ke arah mereka.

"hari yang baru...., berarti mangsa baru untuk ku serap esnsi rohnya...., hahahahaha.....!!!" tekan wanita itu dengan tawa jahat.

Bai-Cuan mengeluarkan pedang dari sarung pedangnya dan berkata. "kau adalah iblis siluman bambu....!!! berani sekali menghalangi kami....!!!" sergah Bai-Cuan tak senang.

wanita itu kemudian berkata. "kalian terburu-buru sekali untuk pergi..., lagipula kalian akan segera mati di tanganku dan berkumpul di neraka...., hahahahaha....!!!" balas wanita itu.

Bai Yi-Chen kemudian maju dan berkata. "Bai-Cuan...!!! Qing-He....!!! lakukan serangan cepat.....!!!" tegasnya.

"BAIK....!!!" balas Bai Qing-He dan Bai-Cuan.

kini Bai Yi-Chen berdiri dengan pedang kaisar abadi, Bai-Cuan dengan pedangnya, lalu Bai Qing-He dengan senjata yang tak di ketahui kegunaannya yang berbentuk bola-bola kecil seukuran kelereng.

kini tiga pemuda itu berhadapan langsung dengan siluman bambu yang siap menyerang mereka.

Bai Yi-Chen kemudian dengan suara lantang mengucapkan sebuah kata. "SERANG......!!!" serunya yang kemudian membuat siluman bambu, Bai Qing-He, Bai-Cuan, dan dirinya masuk dalam pertarungan.