Cherry Cute Edouard Matulessy nama yang begitu panjang, tapi tak sepanjang kisah asmaranya. Gadis 23 tahun dengan fisik sempurna, tapi lagi-lagi tak sesempurna kisah percintaannya.
Yang pada akhirnya memilih berlayar untuk melupakan nasib percintaannya atau malah menemukan cinta baru di dalam kapal pesiar.
Bagaimana cherry si gadis cantik menyempurnakan kisah cintanya???
Yang penasaran bisa mampir!!! 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riska nur agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bibit Posesif
"Waduh!!! sepertinya anda harus bekerja lebih keras tuan! ", batin bawahan Ad yang jadi supir saat ini, ia tak menyangka gadis incaran tuanya merupakan gadis patah hati. " Berarti bukan jodoh! " jawab spontan juga.
"Jodoh? hehe! ", tawa garing Cherry mulai memejamkan matanya, " Apa aku punya jodoh? Kira-kira kapan? ", tanya asal.
" Ada, sebenar lagi juga datang! " celetuk spontan.
Jrengggg...
Mata Cherry terbuka lebar mendengar ucapan yakin lawan bicaranya.
"Kau cenayang? " tanya Cherry memajukan duduknya agar lebih dekat dengan sang supir, ia begitu antusias mendengarnya.
Jrengggg...
Mata supir terbuka jauh lebih lebar dari mata Cherry, ia begitu syok tak menyangka kalimat itu keluar dari bibir cantik nona muda Matulessy.
"Waduh, kayaknya salah bicara! " batin supir menyadari kesalahannya.
"Hey, kau cenayang? " tanya Cherry lagi saat tak ada jawaban.
"Te.. tentu saja bukan, hehe! seperti yang saya katakan, setiap manusia di ciptakan berpasangan, apa lagi nona sangat cantik, kaya, dari keluarga terpandang, pasti jodohnya akan cepat datang! " terang supir sedikit beralasan. "Memuji sedikit tak apa kan? lagi pula tak tertulis di peraturan!! " batinnya mulai ketar ketir sendiri di buatnya.
"Kau tau aku dari keluarga terpandang, kau cenayang kan, ngaku aja! " desak Cherry.
"Saya membaca data diri anda sebelumnya, agar tidak salah orang, hehe! " balasan begitu cepat dari supir.
"O! " hanya satu huruf tapi mengandung kekecewaan di dalamnya. "Huh, Tiba-tiba mengantuk, bangunkan aku kalau sudah sampai! " lanjutnya.
"Siap nona! " jawab supir. "Aman! " lanjutnya dalam hatinya.
Otomatis suasana menjadi hening, tapi itu jauh lebih baik, pikir supir. 90 menit waktu yang di perlukan mobil agar bisa terparkir di hotel berlabel bintang 5.
"Tuhan, nikmat mana lagi yang kamu dustakan! " batin supir menatap sebentar seorang gadis cantik yang sedang tertidur, "Nona, nona, kita sudah sampai tujuan, nona! " panggil supir membangunkan, "Pria bodoh mana yang melepaskan berlian seperti ini! " batinnya lagi saat melihat bidadari menggeliat, tanpa di sadari ia akan mendapatkan masalah sebentar lagi.
"Hmm, thanks! " ucap Cherry yang sudah mulai sadar akan tidurnya, membuka dompet dan memberikan uang tips ucup banyak.
"Ah, tidak perlu nona! " tolak supir, yang benar saja, ia bukan supir sungguhan di sini.
"Ambil saja, untuk anak istrimu! " paksa Cherry yang terlihat sedikit mengantuk, berlalu keluar mobil.
"Eh? " bingung sopir menatap uang di tangannya, jangan lupa alis yang menukik tajam itu. "Jangan bilang dia ngigo!! anak istri dari mana coba, jomblo parah ini! " kesal supir tapi tetap mengantongi uang tipsnya.
Cherry kembali di arahkan pegawai hotel menuju kamarnya. Kemewahan, fasilitas, keramahan, tak dapat di ragukan lagi dengan label bintang 5 tersemat jelas.
...----------------...
Di sebuah apartemen, Ad kembali mendengar laporan Cherry sudah sampai di kamar hotelnya, sembari melihat cuplikan video di dalam sebuah mobil, tapi tak lama ia mengeram kecil saat bawahannya yang di tugaskan menjadi supir menatap lama Cherry yang tertidur pulas.
"Panggil Afonso kemari! " perintah Ad pada Hugo dengan wajah tak menyenangkan.
"Baik tuan! " jawab Hugo segara menghubungi rekannya yang tadi ditugaskan menjadi supir Cherry, "Sudah ku peringatkan berkali kali untuk hati-hati, dia memang berniat menggali lubang kuburannya sendiri! " batinnya, Akhir akhir ini tuannya begitu sensitif jika menyangkut nama Cherry.
"Apa mantan tunangan gadis patah hati itu masih mengganggunya? ", tanya Ad tak ingin ketinggalan sedikitpun berita tentang Cherry.
" Tetap masih, tapi Tuan Matteo membentengi nona muda dengan sangat ketat, dan ada berita baru dari tuan Luiz yang mungkin bisa ada tebak! " ucap Hugo menjeda.
"Pasangan penghianat itu menikah! " Spontan Ad tertuju pada Luiz dan Dylla.
"Tepat sekali, walau pun sampat ada penolakan dari nyonya Thomas tapi pada akhirnya terlaksana juga! " terang Hugo.
"Heh, dia bodoh kan! menyia nyiakan berlian cantik hanya untuk wanita rendahan, tapi tak apa, biar aku menjadi pemiliknya sekarang, bagaimana menurutmu? " Tanya Ad akan pendapat Hugo.
"Menurut saya pilihan anda sangat tepat! Dengan latar belakang nona muda, rekam jejak yang lurus, gadis yang sangat menjunjung harga dirinya, sangat cocok untuk di jadikan istri, apa lagi wajah sangat cantik, mata indah, warna kulit eksotis, dan body yang.... "
"Cukup! " potong Ad, "Aku meminta pendapatmu bukan memuji gadisku! " lanjut terlihat marah, berjalan mendekati Hugo, dari duduk nyamannya.
Ting Tong...
" Se..sepertinya Afonso sudah tiba, biar saya.. "
Bug..
Belum selesai dengan ucapannya, Hugo lebih dulu di hadiah I satu pukulan tepat disudut bibirnya.
"Jangan memujinya lagi", ucap enteng Ad kembali ke posisi semula. " Buka pintunya! " perintah dengan susana hati yang tak baik.
"Ba.. baik tuan! " jawab Hugo, "Matilah kau Afonso!! " batin nya melihat awan hitam menyelimuti tuannya dengan ringisan kecil merasakan sakit di bibirnya.
.
.
. Akan mulai berlayar💪💪