Rachel seorang mualaf mantan kupu-kupu malam dan dinikahi oleh seorang anak ustad, berharap pernikahannya akan membawanya ke surga yang indah.
Namun, ternyata semua tidak seindah yang dia bayangkan. Farhan menikahi Rachel hanyalah untuk menolongnya keluar dari dunia hitam.
Mampukah Rachel bertahan dalam rumah tangga yang tanpa cinta?
Jangan lupa subcribe sebelum melanjutkan membaca.
info tentang novel mama bisa di dapat di
ig reni_nofita79
fb reni nofita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9.Pekerjaan Suami
Hari ini Farhan dan Rachel pergi ke rumah sakit. Sebelumnya pria itu telah membuat janji untuk berobat. Sampai di rumah sakit, mereka langsung dipersilakan masuk karena dokter telah menunggu.
Farhan telah berkonsultasi dengan Dokter itu sebelum bertemu hari ini. Sehingga dia tidak perlu menjelaskan apa tentang maksud kedatangannya.
Dokter di bantu satu orang perawat mengambil sampel darah Rachel. Setelah itu melakukan rangkaian pemeriksaan lainnya.
Dua jam telah berlalu, akhirnya semua telah selesai dilakukan. Dokter mengatakan besok hasil lab dapat di ambil.
Farhan mengajak Rachel mengunjungi butik membeli banyak baju untuk wanita itu. Dia berencana membawa istrinya ke kampung.
"Mas, buat apa beli baju sebanyak ini?" tanya Rachel di dalam mobil.
Tadi di butik Farhan meminta pelayan butik mencarikan baju seukuran Rachel sebanyak sepuluh pasang. Dia tidak melihat harganya. Itu membuat Rachel merasa tidak enak. Walau Farhan telah menjadi suaminya, dia tidak ingin menghabiskan uang pria itu.
"Besok kita ke kampung orang tuaku. Aku ingin mengenalkan kamu dengan mereka," ucap Farhan sambil fokus menyetir.
"Besok, Mas?" tanya Rachel kaget.
Dia belum siap bertemu kedua orang tua Farhan. Dari cerita pria itu kedua orang tuanya, orang yang cukup disegani di kampung mereka. Ayahnya juga seorang pemuka agama.
Rachel takut kedua orang tua Farhan tidak bisa menerima kehadirannya. Apa lagi jika mereka tahu latar belakang pekerjaan dia. Walau Farhan tidak akan mengatakan semua itu, tapi kekuatiran tetap ada pada dirinya.
Farhan meraih tangan Rachel, mengecupnya. Dia tahu apa yang wanita itu pikirkan.
"Jangan kuatir. Aku tidak akan mengatakan apapun tentang masa lalumu. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, walau kecil," ucap Farhan lembut.
Merasa terharu dengan ucapan Farhan, Rachel menangis. Pria itu mengusap rambut Rachel dan menyandarkan kepala wanita itu kebahunya.
"Maaf, selama di kampung aku minta kamu memakai hijab. Orang tuaku seorang pemuka agama. Aku takut nanti ini akan jadi bahan gunjingan jika melihat kamu berpakaian terbuka."
"Baik, Mas. Terima kasih karena selalu mengerti aku," ucap Rachel.
Sampai di apartemen, setelah mengganti pakaiannya Rachel langsung menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.
Saat sedang memasak, dia merasakan ada tangan memeluk tubuhnya. Rachel tahu pasti jika itu tangan suaminya.
"Setelah rumah kita siap, akan ada dua orang yang akan membantu kamu membereskan semua pekerjaan rumah. Kamu tidak perlu memasak lagi," ucap Farhan dengan tangan masih melingkar di pinggang wanita itu.
Walau di hati pria itu masih ada nama seorang wanita yang dia cintai, tapi Farhan tidak memungkiri hatinya jika dia menyayangi Rachel.
Rachel membalikkan tubuhnya menghadap Farhan. Dia melingkarkan tangannya di leher pria itu.
"Mas, aku senang melalukan semua ini. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membalas semua kebaikanmu. Apa lagi saat melihat kamu lahap memakan masakanku, aku bahagia banget. Walau nanti ada pembantu, bolehkan aku tetap memasak untukmu?" tanya Rachel dengan nada manja.
"Tentu saja boleh. Tapi kalau kamu capek, biarkan bibi yang melakukan. Aku menikah denganmu bukan untuk menjadikan kamu pembantu," ucap Farhan tersenyum.
"Aku lebih senang jika memasak aku yang melakukan. Pekerjaan lain boleh dibantu bibi," ucap Rachel.
"Rachel, dalam ajaran Islam, pekerjaan rumah tangga sejatinya adalah tanggung jawab suami. Namun jika dilakukan para istri maka pahalanya setara dengan jihad. Dalam beberapa hadits Rasulullah SAW disebutkan bahwa pekerjaan rumah tangga adalah kewajiban suami. Itulah aku mempekerjakan dua orang untuk melakukannya karena aku tidak bisa. Aku tidak boleh membebani semua padamu."
"Aku tidak merasa terbebani. Bahkan aku senang melakukan itu semua," ucap Rachel. Dia memeluk erat tubuh sumainya itu.
Rasanya Rachel ingin mengucapkan terima kasih setiap detik untuk semua yang pria itu lakukan untuknya. Sejak kepergian kedua orang tuanya, barulah Rachel merasakan kebahagiaan lagi.
Setelah makan malam dan mengerjakan solat isya seperti biasa, mereka menonton sebelum tidur. Rachel meletakkan kepalanya di paha pria itu. Dengan lembut Farhan mengusapnya.
"Mas, apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Rachel.
"Jangankan satu, seribu pertanyaan boleh kamu ajukan," jawab Farhan dengan tersenyum.
"Mas, kenapa kamu memilihku untuk dijadikan pendamping hidupmu. Setelah melihat kehidupanmu, aku yakin banyak wanita yang ingin menjadi istrimu. Kamu juga bisa memilih wanita seperti apa yang kamu mau, tapi kenapa pilihanmu jatuh padaku?" tanya Rachel.
Farhan memandangi wajah istrinya itu secara intens mendengar pertanyaannya. Dia tidak tahu harus menjawab apa.
...****************...