Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Abian Hilang
Kiran mencoba untuk membuat dirinya tenang dan dengan cepat mengambil minum yang ada di depannya.Ternyata dia pun tak melihat ekspresi para orang yang ada di meja itu.Terkejut iya.. apalagi Asti yang terkejut dan juga takut dengan reaksi Abian.
"Kiran..Ki,Lo sadar nggak sih itu minuman siapa yang Lo minum?" bisik Asti pada sahabatnya.
"Hahh.." Kiran tersadar bahwa apa yang terjadi saat ini membuat hatinya resah.
Namun,terlihat Abian yang masih terlihat santai dengan apa yang terjadi di depannya.Dia sadar barusan istrinya membuat orang terkejut dengan tingkahnya yang dengan lancang mengambil minum bekas Abian minum,padahal selama ini Abian terkenal dengan sifat Arrogan dan juga tidak ada yang berani mengganggu apa yang di miliki Abian,sekalipun cuma makanan atau minuman.
"Habiskan..kamu butuh cairan lebih banyak, biar otak kamu encer" ucap Abian dengan wajah datarnya.
"Maaf sudah lancang." ucap Kiran dengan menundukkan kepalanya.
"Kamu kenapa berani sekali ceroboh banget begitu..aku pesen lagi ya Bii.." ujar Diana
" Nggak usah,ada es jeruk punya dia.." ucap Abian santai
"Tapi, itu bekas dia Bii.."ucap Gema mengerutkan keningnya melihat tingkah Abian yang tak biasa.
Abian tak menggubris perkataan sahabat nya.Hanya saja Abian melakukan mengambil sedotan di dalam gelas itu dan dengan santainya dia menyedotnya.
"Es jeruk asem gini kamu minum ,emang nggak sakit perut?" tanya Abian dengan wajah yang menahan rasa asam dari es istrinya.
"Itu sengaja nggak di kasih gula,cuma jeruknya di tambahin." ucap Kiran menerangkan tentang es yang baru saja Abian coba.
"Lain kali jangan begitu,apalagi makan bakso pedes gitu,minumnya jeruk manis tambah air mineral,paham nggak?!" ucap Abian memberikan komentar apa yang di konsumsi istrinya.
"Iyaa.." jawab Kiran tanpa bantahan.
Tanpa kata apapun lagi Abian beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan meja itu diikuti para sahabatnya.
"Gue nggak tahu apa artinya Abian perhatian sama Lo,gue ingetin jangan pernah menyimpulkan perhatian Abian dengan hati Lo,Abian hanya milik gue..ngerti Lo..!!" ancam Diana sebelum meninggal kan kantin.
Kiran menatap kepergian Diana,wanita itu sudah benar-benar mengancamnya.
"Ki..kamu nggak papa,yuk... sebentar lagi Bell masuk." ucap Asti
Kiran hanya merespon dengan anggukan dan melangkah beriringan menuju kelasnya.
Ujian terus berlangsung,selama ujian pun Kiran dan Abian fokus dengan sekolahnya.
.
.
.
Hari ini terakhir Ujian Nasional dan seperti biasa Abian dan Kiran akan berangkat sendiri-sendiri.Namun,Kiran melihat Abian yang tak seperti biasanya.
"Bii..are you okey?" tanya Kiran saat mereka sarapan
"Hemmm..okey" ucap Abian dengan senyuman terpaksa.
"Kamu yakin,kamu baik-baik saja?" tanya Kiran lagi.
"Iyaa..Kirani..I'm okey.." ucap Abian meyakinkan istrinya.
Setelah itu Kiran pun tak bertanya lagi,Kiran dengan wajah menyelidik melihat suaminya yang suka melamun dari kemarin.Entah apa yang dia pikirkan,namun..Kiran tak berani mendesak nya untuk bercerita.
Saat akan berangkat seperti biasa Abian selalu mencium kening istrinya dan mengecup bibir Kiran dan pagi itu pun dilakukan Abian dengan lebih lama membenamkan bibirnya pada bibir Kiran.
Moment itu yang memuat Kiran bertanya-tanya mengapa sikap Abian sedikit berubah.
Saat ujian berjalan lancar,Karena Kiran keperluan ke perpustakaan jadi dia langsung ke perpustakaan dengan Asti.
Cukup lama dia disana karena dia mengembalikan lumayan banyak buku yang dia pinjam dari perpustakaan.
Jam tiga sore Kiran baru sampai apartment,terasa sepi saat masuk ke dalam ruangan itu.Berulang kali dia memanggil nama suaminya pun tak ada jawaban,Kiran menghubungi nomer Abian ternyata tidak aktif.
"Kemana Abian kok nggak bisa di hubungi sih.."gumam Kiran
Sampai malam ternyata Abian juga belum ada kabar sama sekali.
"Apa aku harus telpon bi Darmi yaa?" gumam Kiran
Kiran mencoba untuk lebih tenang ,tapi..dia belum pernah melihat Abian yang tiba-tiba ngilang tanpa kabar selama nikah dengannya.Karena kelelahan Kiran pun tertidur.
.
.
Pagi hari Kiran sampai sekolah niat awalnya dia akan melihat Abian di kelasnya.Saat berjalan ke arah kelas Abian dia melihat Vian bersama dua sahabatnya menuju ke arah kantin.
"Vian..!" seru Kiran
Sedangkan Vian yang merasa di panggil tentu saja menoleh.
"Kiran , ngapain dia panggil Lo Yan?" tanya Dewa melihat Kiran berjalan ke arah mereka bersama Asti.
Kiran dengan cepat berjalan kearah Vian dan dua sahabatnya.
"Kiran ,Lo manggil gue..ada apa?" tanya Vian penasaran.
"Bisa bicara sama kamu sebentar?" tanya Kiran dengan sedikit ragu.
"Boleh,mau dimana? gimana di kantin saja?"
"Bisa kita ketaman sebentar?" saran Kiran
"Kenapa nggak di kantin,biar kita juga sekalian makan kan?" ucap Dewa.
"Maaf aku perlunya sama Vian doang soalnya ."tolak Kiran
"Yaelah..maen rahasia-rahasiaan segala Lo..?!" ucap Gama seperti tak suka
"Sudahlah sono kekantin duluan,Kiran..kita ke taman yuk.."
Akhirnya kini Kiran dan Vian duduk di bangku taman sekolah berdua.
"Ada hal penting apa sampai sahabat gue nggak bisa dengar?"
"Vi,Abian masuk nggak?"
"Hahh...Lo cuma mau nanya Abian masuk apa nggak?"
"Bukan begitu,soalnya dia nggak bisa di hubungi lagi pula dia nggak ada kabar,telpon pun nggak aktif."
"Emang dari kemaren Abian nggak ada kabar sih..sama kita-kita,hari ini juga nggak masuk.Ehh..tunggu Lo nanya Abian terkesan Lo khawatir banget ,Lo ada hubungan apa sama Abian?"
"Hahhh..maaf Vi,aku nggak bisa terangin apa hubungan aku sama Abian,tapi..kalau ada kabar soal Abian tolong kabarin aku."
"Serius gue nanya apa hubungannya sama Lo, jangan-jangan Lo pacar selingannya Abian."
"Percaya sama aku,aku bukan pacar Abian setidaknya hubungan kami sangat baik,dan petunjuk sekecil apapun tolong kasih tahu aku,dari kemaren aku telpon bi Darmi dan mang Sapto juga nggak aktif hp nya aku jadi bingung mau nanya siapa, sedangkan aku cuma tahu temen Abian cuma kalian."
"Baiklah..kamu bisa kasih nomer hp kamu ke aku?"
"Iya ." jawab Kiran dengan singkat dan. menuliskan nomer telpon nya pada hp Vian.
"Sudah, sebelumnya aku ucapkan terima kasih,maaf kalau ngerepotin kamu,aku cuma khawatir sama dia ,takut kenapa-kenapa ."
"Nggak masalah,walaupun kamu sama Abian belum bisa ngomong apa hubungan kalian aku yakin kalian ada hubungan yang baik."
"Terima kasih Vian ,aku duluan yaa..aku balik ke kelas dulu." ucap Kiran pamit dengan Vian.
Kiran mencoba untuk positif thinking,Abian kenapa nggak ada kabar sama sekali dan dua orang yang dia percaya pun tak ada kabarnya juga.Harapan Kiran hanya bisa menunggu.
Bersambung
Duarrrr.....terkejut semua