NovelToon NovelToon
Cinta Gadis Cacat

Cinta Gadis Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Arrayan menikahi Bella, seorang gadis cacat, karena dendam. Kecelakaan tragis yang menewaskan kedua orang tuanya membuat Arrayan yakin Bella adalah penyebabnya.

Namun, Bella hanyalah korban tak bersalah, sedangkan pelakunya adalah Stella, adik angkatnya yang penuh ambisi. Ketika Stella melihat wajah tampan Arrayan, dia menyesal menolaknya dulu dan bertekad merebutnya kembali. Di tengah rahasia yang semakin terungkap, cinta dan kebencian menjadi taruhan.

Akankah Arrayan menemukan kebenaran sebelum semuanya terlambat? Apa pilihan Arrayan saat cinta dan balas dendam saling beradu?

Happy reading 😘🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 ( Berkenalan )

Malam itu Arrayan sedang mencari toko bunga yang masih buka, ia lupa ingin membeli sebuket bunga karena besok pagi ia ingin pergi ke pemakaman kedua orang tuanya. Esok adalah hari peringatan kematian Lais dan Nania seperti biasa Arrayan ingin membeli bunga Rose kesukaan sang mama.

Setelah dua jam berputar-putar akhirnya ia melihat satu toko bunga milik Bella yang masih buka. Arrayan langsung memarkir kan mobilnya agak menjauh dari Toko. Netranya tertuju pada dua orang yang berpenampilan seperti preman membuat Arrayan sedikit curiga dan memutuskan untuk berjalan pelan menuju toko.

Benar saja saat Arrayan sudah berada di samping toko, Ia mendengar obrolan kedua preman itu sembari tertawa lepas. Arrayan terkejut saat mendengar teriakan seorang wanita dari dalam meminta tolong tanpa basa-basi lagi ia langsung menghajar kedua pereman yang ada di depan dan langsung masuk ke dalam menolong Bella setelah kedua preman itu sudah pingsan karena di hajar Arrayan.

Setelah mengantar Bella ke rumah sakit, Arrayan memutuskan pulang tidak menemui Bella, sampai akhirnya tiga hari kemudian Bella sudah diperbolehkan pulang kembali ke toko. Johan menyarankan untuk kembali ke rumah takut para preman itu datang lagi dan menganggu putrinya.

Tentu saja Bella menolak, sudah susah payah ia membujuk papanya tidak mungkin ia kembali ke rumah itu lagi. Johan hanya pasrah dan tidak ingin memaksa putrinya kembali ke rumah. Akan tetapi, ia malah menyuruh dua bodyguard untuk berjaga di depan toko bunga Bella.

Bella terpaksa menerima bodyguard itu untuk berjaga di toko bunganya daripada harus kembali ke rumah orang tua angkatnya. Walaupun ia merasa sang papa sangat berlebihan, tetapi tidak bisa bohong kalau memang ia juga masih merasa takut dan sedikit trauma dengan kejadian empat hari lalu yang hampir di lecehkan preman.

Pagi ini ia kembali membuka tokonya, selama Bella di rumah sakit Johan memperkerjakan dua orang untuk merenovasi ulang toko Bella yang rusak akibat ulah para preman itu. Mulai dari kaca Toko yang pecah, bunga yang rusak membuat Johan harus membeli semua bunga yang baru karena semuanya rusak tidak ada yang tersisa.

“Permisi … apa aku sudah bisa memesan bunga?” teriak Arrayan yang kembali ke toko Bella. Ia datang sangat pagi saat Bella masih membersihkan toko.

Bella tidak langsung menghampiri Arrayan yang berteriak terus dari luar. Melihat raut wajah Bella yang ketakutan, Nuri berjalan menuju pintu depan menghampiri Arrayan.

Cekleek

“Kau …?” kaget Nuri.

“Maaf, apa tokonya sudah buka? Aku ingin membeli bunga,” ujar Arrayan.

“Belum, sebentar lagi saya masih beres-beres di dalam,” ujar Nuri yang berdiri di depan pintu yang terbuka sedikit.

Bella yang penasaran dengan sosok pria yang terlihat sedikit dari dalam itupun bergegas keluar ingin melihat Arrayan,”Siapa, kak?” tanya Bella yang membuka lebar pintu tersebut dan terkejut melihat Arrayan pria yang sudah menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit kata Nuri.

“Kamu ... pasti mau ambil jaketnya kan?” lanjutnya.

“Eh! Enggak … enggak. Aku kesini ingin membeli bunga. Bisa aku membelinya sekarang karena setengah jam lagi aku dan keluarga ku ingin pergi ke makam memperingati kematian kedua orang tuaku,”

Bella terdiam dan memandangi Arrayan cukup lama mendengar kedua orang tuanya sudah tiada sama seperti dirinya yang tidak punya orang tua. Namun, Arrayan masih beruntung dia tahu siapa orang tuanya sedangkan dirinya yang berada di panti asuhan saat usianya berumur tiga tahun belum pernah sekalipun tahu siapa orang tua kandungnya.

Bella mempersilahkan Arrayan masuk ke dalam dan menyuruhnya untuk duduk. Dengan cepat ia merangkai bunga pesanan Arrayan sedangkan pria itu hanya diam menatap Bella dan sesekali tersenyum padanya tapi saat Bella menatap ke arah Arrayan pria itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain seolah tidak ingin Bella tahu kalau dia sedang menatap gadis itu yang diakui Arrayan sangat cantik dan memiliki wajah keibuan.

“Ini bunganya, Tuan dan ini jaketmu,” ujar Bella.

“Terimakasih,”

Arrayan memberikan beberapa lembar uang dan ingin membayar, tetapi Bella menolaknya,”Tidak usah, anggap saja bunga ini sebagai tanda terimakasihku karena Tuan sudah menolongku kemarin. Ya, walaupun gak sebanding dengan bantuan Tuan padaku tapi hanya ini yang bisa aku berikan padamu dan tentunya doa untuk mendiang kedua orang tuamu,” tolak Bella.

“Ehm … kau benar ini gak sebanding dengan bantuan ku yang sudah menolongmu. Jadi, aku ingin yang sebanding agar kau bisa membalas bantuan yang ku berikan,” balas Arrayan menatap Bella dengan tatapan sulit diartikan.

Seketika Bella takut dan memundurkan dirinya perlahan pada Arrayan dengan raut wajah ketakutan seketika Bella teringat kembali saat preman itu berusaha melecehkannya.

“Eh! Jangan salah paham. Aku gak bermaksud apapun padamu. Aku hanya ingin berkenalan saja denganmu tapi kalau kau menolak aku tidak memaksanya. Jangan takut bagitu aku bukan pria seperti yang kamu pikirkan,” ujar Arrayan yang panik melihat Bella ketakutan menatap dirinya.

Bella sedikit lega seraya mengelus d4d4nya dengan menarik napas dan mengeluarkannya perlahan lalu kembali menatap Arrayan ragu apakah ia bersedia berkenalan dengan pria yang baru saja dua kali bertemu?

“Aku Riyan,” ujar Arrayan menyodorkan tangan pada Bella.

“A-aku Bella,” ujar Bella meraih tangan Arrayan dan mereka pun saling berjabat tangan.

“Terimakasih kamu mau berkenalan denganku, dan jaket ini untukmu,” Arrayan memberikan jaketnya pada Bella bahkan ia memakaikannya ke tubuh Bella membuat gadis itu sedikit canggung.

“Terimaksih, Tuan,” ucap Bella.

“Riyan, bukan Tuan. Baiklah aku pamit dulu, Bella. Senang berkenalan denganmu”

Arrayan bergegas keluar menuju pintu toko yang sudah terbuka lebar karena toko sudah dibuka. Arrayan menaiki motornya dan langsung memakai helemnya. Ia melambaikan tangannya pada Bella dari luar lalu melajukan motornya meninggalkan toko Bella merasa malu ia hanya menundukkan kepalanya, tetapi entah mengapa hatinya terasa sangat senang.

Degh!

Seketika senyuman Bella luntur melihat dirinya di cermin yang berada tepat di hadapannya, matanya berkaca-kaca melihat dirinya di pantulan cermin yang berukuran panjang memperlihatkan dirinya secara keseluruhan.

“Ck, sadar diri kau Bella. Mana ada laki-laki yang mau denganmu!” Bella tersenyum getir seraya menggenggam tongkatnya dengan penuh kekecewaan menyadari keadaan dirinya yang c4c4t.

*

*

Setelah perkenalan itu Arrayan menjadi sering mengunjungi toko bunga Bella bahkan hampir setiap hari. Dirinya pun bingung mengapa ia jadi sering kesana hanya untuk sekedar melihat Bella dan berpura-pura membeli bunga padahal ia tidak tahu bunga itu untuk siapa.

Seperti sekarang tepat saat toko Bella sudah buka, Arrayan sudah berada di depan kebetulan juga yang ada di depan pintu adalah Bella yang baru saja membuka pintu tokonya lebar-lebar. Arrayan terkejut dan langsung pergi begitu saja melihat Bella berada tepat dihadapannya. Ia mengira itu adalah Nuri gadis yang biasa membuka toko.

“Riyan …” panggil Bella.

Langkah kakinya terhenti kala mendengar panggilan Bella. Arrayan berbalik menghadap Bella sembari cengengesan. Bella ingin melangkah menghampiri Arrayan, tetapi dengan cepat pemuda itu berlari dan kini berada di hadapan Bella dengan perasaan canggung.

“Kenapa kamu lari?” tutur Bella lembut.

“Aku malu … maaf jika aku sering datang ke toko mu, Bella,” ujar Arrayan.

“Masuklah, kita bicara di dalam saja,” ajak Bella.

Arrayan menahan tangan Bella ketika gadis itu akan melangkah,”Di sini saja, Bella. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu,” ujar Arrayan dengan serius.

Bella tertunduk menatap tangan Arrayan yang menggenggamnya lalu mendongak kembali menatap pemuda itu dengan tatapan bingung. Bukannya melepaskan genggaman tangan Bella malah Arrayan kembali menggenggam tangan kanan Bella dengan tangan Arrayan yang satunya.

Arrayan menatap lekat pada Bella yang sedari tadi menatap kosong dirinya. Dalam hati Bella berkata apa sebenarnya yang ingin dilakukan pemuda itu padanya. Tidak kah ia malu menggenggam gadis c4c4t seperti dirinya? Lalu Arrayan menarik napas dalam, menghembuskannya pelan dan dengan lantang ia berkata.

“Aku menyukaimu, Bella. Mau kah kau menjadi kekasihku?”

“Apa?!”

*

*

Bersambung

1
Sunaryati
Jangan sampai Narra jadi korban, Thoor, Stella sudah menang lama dan berkali-kali, maka hari ini Stella dan preman yg membantunya harus tertangkap dan Narra selamat. Kutunggu balasannya
leahlaurance
anak Stella bukan anak mu.bodoh
😅
leahlaurance
gimana nanti riaksi suami nya klau tahu kamu bukan pelaku nya
leahlaurance
Luar biasa
leahlaurance
bingung baca, ingat kan undur balik😇
Sunaryati
Untuk kali ini usaha Stella jangan sampai berhasil, bahkan langsung tertangkap saja, kasihan Bella jika berpisah lagi sama Arrayan
Sunaryati
Benar Bella jangan memaksa Arayan menemui Stella sebelum berubah. Itu akan menjerumuskan suamimu dalam penderitaan batin.
Widi Widurai
gpp jg sih toh ponakan bella jg
Widi Widurai
yaa ternyata lucas pernah ons sama stella
s
obsesi si Stella mah/Right Bah!//Right Bah!/
s
padahal part yg di club itu, arayyan main narik tangan stella dong. salah sendiri buka kesempatan buat dia masuk cuman perkara kemiripan wajah doang/Panic//Panic/
Sunaryati
Nah itulah jika menutupi tidak melaporkan kala ada pembunuh,mengakui perbuatannya, kau akan/ hampir dibunuhnya juga
Sunaryati
Masa anak 4 tahun sudah bicara pacar
Eka Erna wati: lima tahun bunda😁
total 1 replies
Sunaryati
Arrayan kau selalu mengedepankan emosimu, dan selalu cepat membuat kesimpulan itulah akibatnya kau menganggap istrimu telah meninggal, tanpa menyelidiki juga mudah percaya dari penglihatan sekilas. Dengan Kecerobohanmu itu kau masuk jebakan Stella hingga menikahinya.
Sunaryati
Kau yang tsk gigih mencari Arrayan. Selesaikan dulu pernikahanmu dengan Stella baru mengejar Bella dan putrimu
Sunaryati
Lanjuut, wah ternyata Bella punya saudara dan syukurlah yang menemukan dan merawat Bella saat dicelakai Stella kakak kandungnya. Setelah ini mudah- mudahan hanya bahagia yang kau rasakan Bella
Sunaryati
wah ada yang cemburu dan marah, kenapa Arrayan? Selidiki dulu sebelum mengmbil kesimpulan, ingat kau sudah tertipu Stella bertahun- tahun, jangan ulangi kesalahan yg sama
Sunaryati
Itu Ayah kandungmu Narra, semoga segera bertemu dan bersama lagi, Stella dapat balasan, atas beberapa kejahatannya
Greenindya
kok diulang ya
Widi Widurai
uda tau klg mreka gtu. ngapain di lindungi cb. biar aja daisy yg cacat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!