NovelToon NovelToon
Menepati Janji Beda Alam

Menepati Janji Beda Alam

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mengubah Takdir / Persahabatan / Mata Batin / Hantu / Tumbal
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: gitafiq

Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.

Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JOROK

Hari ini sari sudah merasa lebih enakan. Sari yang sedari tadi bersiap-siap untuk berangkat sekolah masih menunggu ratna yang masih di toilet untuk buang air kecil. Sambil menunggu ratna, sari duduk dimeja belajarnya sambil membuka buku PR-nya karena waktu baru menunjukkan jam 6 pagi. Sari memang sudah siap terlebih dahulu pagi-pagi kerena ia malas mengantri dikamar mandi. Sari pun membuka bukunya memeriksa lagi tugas yang dikerjakannya lataran kemarin ia sempat sakit sehingga ia diberi tugas oleh gurunya.

Tiba-tiba terdengar dobrakan pintu seperti ada yang memaksa ingin masuk ke dalam kamar.

Ternyata itu ratih, dina yang sama-sama didalam kamar dengan sari pun membukakan pintu kamar.

Belum sempat dina menanyakan kepada ratih apa yang sebenarnya terjadi, ratih tampak ketakutan dengan terbata-bata berkata "Anu si ratna di toilet!!"

Tampak kesal dina mendengar penjelasan ratih yang terbata-bata pun sedikit membentak ratih "iya aku tau ratna di toilet, memang kenapa dia di toilet"

Mendengar temannya ratna terjadi sesuatu hal dengannya, sari langsung bangkit dari meja belajarnya menghampiri ratih yang masih tampak syok berusaha menjelaskan apa yang terjadi terhadap ratna.

"Itu sar, din si ratna di toilet nangis terus tiba-tiba ketawa-tawa sendiri".Mendengar penjelasan ratih pun dina berinisiatif untuk melapor ke pengurus asrama yang tinggal tinggal tidak jauh dari asrama yang masih satu area asrama namun berbeda gedung.

"iya udah sar, aku nyamperin pengurus asrama dulu, terus kamu ratih temani sari ke toilet lihat keadaan si ratna" mendengar ucapan dina, sari dan ratih pun pun bergegas menuju toilet untuk menghampiri ratna"

Setibanya sari dan ratna di depan toilet, sudah banyak anak-anak asrama yang berkumpul namun tidak ada yang berani masuk kedalam toilet dan hanya melihat ke arah toilet. Sari pun menerobos kerumunan sambil diikuti oleh ratih.

Sari sebenarnya takut namun narin terus mengikutinya sehingga membuat dirinya berani karena sari yakin narin akan melindunginya.

Ratih terhenti langkahnya didepan pintu toilet "sar aku takut, kita disini aja ya sambil tunggu dina panggil pengurus asrama" sari pun menganggukkan kepala kepada ratih.

Walaupun sari tidak masuk kedalam toilet tapi sari bisa melihat di toilet kalau ratna tengah berada didalam salah satu bilik toilet yang tertutup sambil masih terus menangis namun sari juga melihat ada sosok nenek tua penunggu toilet yang ia lihat tempo lalu berdiri tepat didepan bilik toilet yang didalam ada ratna, sosok nenek tua tersebut juga sedang menangis. Melihat itu, sari yakin kalau ratna dirasuki oleh nenek tua tersebut.

Tak lama dina pun datang bersama dengan pengurus asrama yaitu pak deden. Saat pak deden melihat keadaan ratna yang masih berada didalam toilet ia pun berusaha membuka pintu bilik toilet tersebut namun terkunci.

Karena digedung asrama ini hanya khusus untuk perempuan, pak deden pun menyuruh salah satu anak asrama untuk ke asrama laki-laki datang untuk membantunya mendobrak pintu toilet.

Pak deden berusaha mendobrak pintu bilik sendirian sambil menunggu anak asrama datang, namun sebenarnya saat pak deden berusaha mendobrak sendiri terlebih dahulu, bersamaan juga sari melihat sosok nenek tua tadi terlihat marah dan langsung masuk menembus pintu bilik toilet seakan-akan ia memasuki tubuh ratna yang ada didalam.

Benar saja, tak lama ratna berteriak dari bilik tersebut lalu meringkik tertawa sambil perlahan terdengar suara pintu bilik toilet terbuka lalu ratna keluar perlahan dengan keadaan rambut terurai berantakan, mata merah dan bau amis seperti darah menstruasi.

Sambil berjalan ratna dengan badan membungkuk melewati pak deden yang tengah terduduk kelantai karena syok mendengar teriakan tadi. Ratna terus berjalan keluar toilet menghampiri penghuni asrama yang berada di lorong depan toilet satu per satu tak ada yang berani pergi karena takut akan terjadi apa-apa kepada mereka.

"baris lurus kalian!!" kata ratna yang mereka tau pasti itu bukan ratna. Entah kenapa saat sosok tersebut berbicara melalui ratna semua penghuni asrama menurut ucapan ratna untuk berbaris memanjang disepanjang lorong menuju toilet karena memang sedari tadi mereka bergerombol didepan pintu toilet.

Tak lama datang beberapa anak asrama laki-laki yang disuruh untuk membantu pak deden tadi. Melihat beberapa laki-laki tadi sosok yang ada didalam tubuh ratna memerintahkan mereka untuk memanggil penghuni asrama perempuan untuk ikut berbaris dengan anak-anak asrama yang sudah baris karena memang ada beberapa yang masih berada didalam kamarnya.

"berhenti!! Kalian cari lagi anak perempuan yang tinggal di asrama ini. Suruh mereka cepat kesini!! Dengan melihat wajah ratna yang menyeramkan, laki-laki tersebut pun menuruti yang disuruh oleh ratna.

Sambil terus mondar-mandir ratna memerhatikan wajah anak-anak penghuni asrama. Pak deden pun keluar dari toilet lalu berbicara ke arah ratna " apa maumu? Kenapa kamu memasuki tubuh ratna? "

Mendengar pertanyaan pak deden ratna pun menghampiri pak deden dan tertawa "kalian sudah membuat rumah ku kotor. Sudah lama aku diam tapi anak-anak ini tidak tau diri!!

Anak-anak asrama yang ditunggu pun datang tanpa disuruh karena melihat sudah banyak yang berbaris mereka pun baris menyambung barisan yang terputus. Anak laki-laki dari asrama sebelah pun masih ada disitu tetapi tidak berani mendekat karena merasa takut.

Masih terus mondar-mandir dengan tubuh yang membungkuk ratna terus memperhatikan satu per satu wajah anak-anak asrama. Ratna terhenti tepat didepan sari, terus menerus ratna mendengus bau badan sari sambil berkata "bau mu harum pasti darahmu manis hihihi" sambil tertawa melengking membuat yang lain melihat mengarah ke sari"

Narin yang sedari tadi mengikuti sari, mendengar ucapan nenek yang merasuki ratna langsung mencekik leher ratna. Mereka yang ada di sana terlihat syok karena ratna terlihat seperti tercekik padahal tidak terlihat tercekik, tentu saja karena mereka tidak melihat apa yang sebenarnya terjadi. Hanya sari yang bisa melihatnya tapi sari pura-pura tidak melihatnya karena mengingat pesan ibunya dan juga pesan narin, walaupun sebenarnya sari khawatir karena narin sudah menyakiti badan ratna

sambil terus memegangi lehernya ratna "Ba baiklah tidak ku sentuh milikmu, ini punyamu". Perlahan narin melepas tangannya dari leher ratna membuat sari sedikit lega.

Sambil terus memegangi lehernya, ratna pun kembali berjalan memerhatikan kembali wajah-wajah anak asrama.

"ratih, sarah, meli, fitri, rini dan laras kalian bersihkan rumah ku!!! Kalian tidak mencium bau tubuhku? Ini bau darah kalian!! Kalian manusia paling jorok yang pernah kutemui. Buang air kecil tidak kalian siram, pembalut yang masih berdarah kalian buang sembarangan. Aku tidak mau tau jika tidak kalian bersihkan rumah ku maka aku tidak mau pergi dari tubuh anak ini!!!.

Pak deden yang mendengar ucapan ratna langsung mengerti kenapa penunggu toilet tersebut marah "cepat yang 6 orang tadi disebutkan turutin aja apa katanya, biar cepat dia pergi kasian teman kalian dirasukinya"

Ratih, sarah, meli, fitri, rini dan laras pun keluar barisan menuruti perintah ratna untuk membersihkan toilet.

Mereka pun membersihkan toilet, sambil terus dipantau oleh ratna yang masuk juga kedalam toilet

Sambil menunggu mereka membersihkan toilet sari melihat kearah narin yang sedari tadi tidak beranjak meninggalkan sari.sambil terus melihat narin. narin pun tersadar kalau dirinya ditatap oleh sari. Sari pun tersenyum dan berkata terima kasih tanpa bersuara. Sari kembali dibuat terharu oleh narin karena lagi-lagi sudah melindunginya.

Mereka pun sudah selesai membersihkan toilet dan mereka kembali kedalam barisan. Disusul oleh ratna dibelakang. "ku peringatkan kalian aku tidak tinggal diam jika hal ini kembali terjadi, dan tidak segan aku akan menyakiti kalian langsung". Perlahan sosok itu pun pergi dari tubuh ratna meninggalkan ratna tergeletak lemas.

Setelah sosok itu pergi, mereka pun berbondong menghampiri membantu ratna. Sari pun melihat kalau sosok nenek tua tersebut kembali ke toilet, kerumahnya.

1
Abdy
semangat
Abdy
lanjuttttt
puspa
semangat!
miskah
💕
agungpuri
menyala sari/Ok/
rahmawati
bagusss/Good/
rahmawati
lanjut!!! /Drool/
agata swing
lanjut kak🙌🙏
agata swing
semangat lanjutkan👌
Anonymous
/Good/
Anonymous
lanjuttt
Anonymous
/Plusone/
Ndaa
smngtttt
Anonymous
👌
Sandy
Wuihh! Simpel tapi menghibur banget ni novel.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!