"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2 : Pentolan Sekolah I
...tet!!... Saatnya jam istirahat...
...Pengumuman waktu istirahat menggaung hingga ujung paling belakang bangunan sekolah. Para siswa menutup lembar buku mereka, dan bersiap keluar untuk pergi ke kantin atau sekedar bertemu dengan teman-temannya....
..."Baiklah anak-anak ibu tutup pelajaran hari ini. Silahkan manfaatkan waktu istirahat dengan baik" Bu Dyah menenteng tas berisi buku mapel....
..."Terimakasih bu" Teriak para pelajar dengan serempak....
...Mereka mulai keluar dari kelas masing-masing, termasuk Arya yang merupakan siswa kelas 9A. Ia, Novan, Adit dan Miko berjalan menuju kantin untuk membeli makanan....
...Sesampainya di kantin, situasinya memang sangat ramai sehingga untuk masuk saja mereka memerlukan waktu yang lama....
...Memang jenjang SMP dan SMA dipadukan menjadi satu di sekolah ini. Walaupun bangunan kelasnya dipisah, namun fasilitas seperti lab, kamar mandi, dan kantin dijadikan satu, sehingga wajar saja kondisi kantin saat istirahat sudah seperti antrean bansos....
..."Woii minggir kalian!!" Hardik seseorang dari luar kantin....
...Seorang pelajar dengan topi terbalik dan seragam acak-acakan berjalan dengan pongahnya, sementara dibelakangnya para kacung-kacungnya juga tak kalah sombongnya....
...Tanpa diperintah, kumpulan pelajar yang mengantri makanan langsung memberi jalan pada mereka. Dengan wajah mengintimidasi mereka melenggang dengan santainya diantara para pelajar yang sudah antri sejak lama....
...Arya dan teman-temannya kembali antri, dan tak lama pesanannya jadi. Mereka segera mencari posisi yang agak jauh dari para berandal tersebut....
..."Mereka siapa sih??" Arya tampak geram....
..."Merekalah anak-anak 9H. Kelas mereka memang isinya berandal semua" Bisik Novan....
..."Bisa dibilang, merekalah pentolan sekolah di angkatan kita" Imbuh Miko....
...Arya mengepalkan tangannya. Ia benar-benar geram melihat orang-orang yang bertingkah laku seperti dia....
..."Tcihh pentolan apaan, mereka cuma mental keroyokan. kalau berani satu lawan satu, habis mereka" Adit yang dari tadi bungkam, ikut menyuarakan emosinya....
..."Emang berani??" Sahut Miko....
..."Beranilah, suruh maju tu Erga ama kroni-kroninya, Aku juga bisa ngelayanin mereka sendirian" Adit menyeruput kuah baksonya....
..."Kok bisa, para kakel dari SMA gak ada satupun yang ngasih mereka pelajaran??" Cecar Arya....
..."Mereka punya koneksi dengan kakel yang juga berandal. Jadi pada makin takut tuh ama mereka" Jelas Novan panjang kali lebar....
...Arya menganggukan kepalanya, merespon penjelasan dari kawannya....
..."Woii kau yang pake headset, sini!!" Teriak Erga yang sudah selesai makan....
...Teriakannya yang kencang menarik perhatian seluruh pelanggan kantin. Tatapan mereka tertuju pada seorang siswa yang memakai headset di kepalanya....
...Siswa tersebut melangkah menuju Erga dan gerombolannya dengan tenang. Berbeda dengan para siswa yang melihat situasi tersebut dengan wajah tegang....
..."kau sepertinya anak orang berada deh, bayarin kita-kita dong" Erga menepuk pundak siswa tersebut....
..."Kalo tidak mau?? bagaimana??" Sahutnya dengan senyum di bibirnya, seolah-olah menantang Erga dan kawan-kawannya....
..."Haha, bisa aja bercandanya" Erga dan kawan-kawannya tertawa terbahak-bahak sementara siswa lainnya mencoba memalingkan wajahnya karena tahu hal yang buruk akan terjadi....
..."kalau kau enggan membayar... aku tidak akan segan segan untuk menghajarmu... mengerti!!" Erga meremas pundak siswa tersebut....
..."Woii kalian!! jangan ganggu dia!!" Arya menggebrak meja, ia benar-benar tak tahan dengan perlakuan Erga....
..."Wahh abis nih" , "Pasti bonyok dah tu anak", "Aduhh kena bogem dah ni anak"....
...Para siswa terlihat berbisik-bisik dengan lawan bicaranya. Mereka sangat menyayangkan keberanian Arya yang mereka anggap salah tempat....
...Bimo salah seorang kawan Erga dengan angkuhnya menatap Arya. ia beranjak dari duduknya, lalu berjalan mengitari Arya dan teman-temannya....
..."Kau murid baru kan, gak usah sok jago deh!! Kalo emang kamu mau selamat, jangan sekali kali bikin masalah dengan Bos!!" Telunjuknya berkali-kali mengarah ke wajah Arya....
..."Bim, aku paling tidak suka kalau usai makan seperti ini harus direcokin orang-orang kayak dia. cepet beresin!! Kalian juga bantu Bimo!!" Erga memerintahkan anak buahnya untuk menghajar Arya....
...Kacung-kacungnya segera mengitari Arya yang kini menatap Bimo dengan penuh amarah, rasanya ia ingin sekali meninju wajah pemuda tambun sok jagoan tersebut....
..."Aduh, kayaknya emang kalian mau nyari ribut ya" Adit terlihat mencoba berdiri lalu meregangkan badannya....
...Melihat Adit ikut terjun dalam masalah mereka, Bimo menelan salivanya. Ia benar-benar takut jika harus berhadapan dengan Adit yang perawakannya sangat atletis. Novan turut berdiri dengan wajah penuh kebencian, sementara Miko menyusul walaupun hatinya dipenuhi oleh rasa takut....
...Anak buah Erga hanya beradu pandang, hingga membuat Erga geram dan segera berlari ke arah Arya dengan melayangkan sebuah bogem mentah....
..."Mati aja kau sialan!!" Erga mengambil ancang-ancang dan hanya tinggal menunggu waktu untuk dia meninju wajah Arya....
...Bugg!!!......
...Pelajar dengan headset di kepalanya, yang sedari tadi diam melepas tinjunya ke arah tengkuk Erga. Erga memekik kemudian tubuhnya rebah ke lantai....
..."Akhhh!!!" Erga mengerang kesakitan, sementara para antek-anteknya meringis ketakutan melihat pemandangan di hadapannya....
...Suasana di kantin menjadi riuh, beberapa siswa berlarian keluar dari kantin sementara anak-anak SMA berhamburan menuju kantin untuk melihat apa yang terjadi....
..."Woii kenapa diem doang, itu bos lu ditonjokin" . "Serang balik dong ah" . "Cemen banget sih, belagu doang digedein" ....
...Para siswa SMA yang mayoritas preman menyoraki adik kelas mereka yang mereka anggap "Berandal kemarin sore". Sementara anak buah Erga yang kebingungan tampak ciut disoraki oleh puluhan siswa....
..."Wuihh rame nih" Seorang pelajar berwajah Tionghoa ikut masuk ke dalam kantin....
...Dialah William Damian, salah seorang siswa yang disegani di sekolah tersebut. Bisa dibilang dia setara dengan berandal kelas kakap di sekolahnya....
...Note : Ilustrasi Wajah Ian...
..."Apakah kau terluka??" Ian mendekati siswa dengan headset yang masih mematung ditempat....
..."Aman" Sahutnya dengan tampang dingin....
...Note : Ilustrasi Ryan...
...Ryan adalah kawan baik dari Damian / Ian. Saat mendengar kabar Ryan hampir dikeroyok ia langsung bergegas menuju kantin....
...Walaupun sebenarnya ia yakin Ryan mampu meladeni mereka sendirian, namun ia hanya mengantisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan....
..."Oii... ni bocah bawahannya Nichole kan?? Mana tu anak" Ian mengamati sekumpulan siswa SMA yang langsung diam seribu bahasa....
...Terlihat seorang pelajar berperawakan tinggi besar dengan luka di keningnya tergopoh-gopoh menuju Erga yang masih terkulai lemas. Dengan gemetar ia meminta maaf pada Damian dan memapahnya keluar dari kantin diikuti oleh Bimo CS....
..."Oke kawan-kawan tontonan gratisnya sudah selesai, dalam hitungan 10 harus segera bubar , atau aku sendiri yang akan bertindak... 1, 3,7,9..." Hitung Ian dengan mengacungkan jarinya....
...Para siswa membubarkan diri mendengar ancaman dari Ian, sementara Arya and friend pasrah duduk di tempatnya karena memang hitungan dari Ian melawan Hukum Archimedes....
..."Kenapa kamu malah duduk" Bisik Miko yang sudah gemetaran....
..."Liat aja tu orang ngitungnya gimana, The flash pun juga ga bakal bisa pergi dari sini kalo itungannya secepat itu" Jawab Arya dengan santai....
...Miko, Novan, dan Adit segera ikut duduk, sementara Ian dan Ryan juga mengambil posisi duduk di dekat mereka....
..."Terimakasih sudah membelaku tadi, tapi tindakanmu tadi membahayakan dirimu" Ryan mengawali pembicaraan....
..."Ahh Enggak kok, tadi aku agak terbawa emosi" Arya menggaruk rambutnya yang tak gatal....
..."Bentar lagi tim keamanan pasti menuju kemari, bagaimana kalau kita kembali ke kelas saja" Usul Miko dengan lirih....
..."Justru malah mereka akan mendatangi kelasmu. Tunggui saja disini lalu jelaskan, mereka pasti akan memaklumi" Jelas Ian....
..."Maaf, apakah mereka nanti akan menyimpan dendam dan memusuhi kami??" Arya tampak gelisah jika saja kelompok Erga menyimpan dendam pada Arya dan teman-temannya....
..."Musuhi saja jika berani, Aku akan ada di belakangmu" Sahut Ian....
...Arya dapat bernapas lega. Ia berhasil mendapat dukungan dari dua pentolan sekolah sekaligus. Rasa khawatir yang menyelimuti hatinya perlahan sirna....
..."Oh ya, sepertinya aku pernah melihatmu bersama Kirana. Apakah kau kekasihnya??" Ian tampak penasaran....
..."Ahh tidak, dia itu kakak ku. Berangkat dan pulang aku selalu bersamanya" Terang Arya....
...Ian dan Ryan menganggukan kepalanya, mereka kemudian memesan makanan karena memang jatah istirahat siswa SMA beberapa menit lebih lambat dari siswa SMP....
...Arya dan kawan-kawannya mengakhiri perjamuan pada siang itu dan berpamitan pada dua Iblis Shouran yang telah berikrar membantu mereka....
...****************...
...Di belakang bangunan gudang, sekelompok pelajar dengan wajah gahar tampak mengerumuni seorang siswa yang masih terkulai lemas.Tampak pemuda tambun yang memapahnya di kantin siang tadi, ada juga Bimo dan anak buah Erga yang setia mendampinginya dimanapun berada....
..."Dia terlalu sembrono menantang Ryan bertarung. Untung Damian tidak ikutan menghabisinya" Ujar Pria di dekat tangga dengan sebatang Rokok di antara jari jemarinya....
..."Lantas bagaimana yang harus kita lakukan, Kapten??" Tanya Nichole padanya....
..."Tentu saja, membalas!! Aku tidak peduli cara dan akibatnya. Segera rencanakan sesuatu untuk mencelakai pemuda itu" Perintah pelajar tersebut sembari membuang puntung rokoknya....
...Orang itu berlalu meninggalkan Nichole dan Bimo CS dengan diikuti para Anak buahnya yang berbaris di belakangnya....
..."Lihat saja nanti, dendam Erga akan kubalaskan... Pastii!!" Gumam Nichole....
...****************...
...Bel istirahat usai telah kembali dibunyikan, para siswa kembali ke kelas dengan kondusif. Di ruang kantin yang terlihat berantakan, Tim keamanan terlihat sedang meneliti permasalahan yang terjadi....
...Sementara di ruang kelas yang terletak di lantai atas, terlihat seseorang sedang mengawasi mereka semua, dengan tatapan dingin penuh kebencian....
..."Hmm?? ... balas dendam?? mencelakai?? menarik" Ucapnya dengan nada lirih....
...----------------...