Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
setelah hampir dua bulan Nyonya Talita tak sadarkan diri kini mata itu kembali terbuka.ditemani sang suami yang selalu setia berdiri disampingnya.keadaannya membaik namun masih harus dipantau,oleh tim medis.
Sedangkan sang cucu masih harus berjuang antara bertahan atau menyerah.diruangan yang ICU dengan alat bantu yang menempel ditubuh mereka.ya sudah hampir dua bulan tidak ada tanda tanda mereka akan sadar.
"Sebaiknya Mamah istirahat dirumah saja,jangan terlalu dipaksakan nanti Malah ikutan sakit Mah"tutur Arthur ya dia menemani sang Mama menjaga kedua Adiknya.
"Nanti saja Mama tidak bisa tenang meninggalkan kedua Adikmu,Apa kamu tidak kekantor ?"jawab dan tanya Nyonya Utari pasalnya hari ini bukan tanggal merah.jadi kenapa anaknya masih disini.
"Papa yang menyuruh aku kesini untuk menggantikan Mama menjaga mereka.Papa juga menyuruh Mama untuk segera istirahat dirumah"papar Arthur lagi.ya tadi pagi sang Papa sebelum berangkat ke kantor memberitahunya.
"Ya sudah,Mama pulang dulu.Mama percayakan mereka pada mu.jangan lupa untuk makan dan juga istirahat"setelah mengatakan itu Nyonya Utari melangkah pergi dari depan ruang ICU.
Tak terasa kini Nyonya Utari sudah sampai dikediamannya.melangkahkan kaki jenjangnya kearah pintu utama.dan disambut beberapa pelayan dan penjaga rumahnya.
"Ada yang bisa saya bantu Nyonya ?"tanya Dahayu tepat ketika Nyonya Utari sampai diruang keluarga.
"bisa buatkan aku minuman segar,aku sungguh lelah"ucap Nyonya Utari tanpa menoleh sekalipun.
"Baik Nyonya,mohon tunggu sebentar"lanjut Dahayu lagi,setelah membungkuk dia pergi menuju dapur.
Dengan cekatan Dahayu membuat jus mangga segar yang baru dipetik dari kebun belakang dirumah ini.setelah racikannya selesai Dahayu segera memberikannya pada sang Nyonya.
"Ini Jus mangga segar Nyonya yang baru dipetik tadi.dan sekalian cemilannya"setelahnya dia meletakan nampan berisi pesanan Nyonya Utari.
"Ha...segarnya sudah lama aku tidak meminum jus buah lagi,akibat terlalu sibuk"ujarnya pada Dahayu yang berdiri disampingnya.
"Iya sebaiknya Nyonya istirahat saja dirumah agar tidak ikutan sakit Nyonya"Usul Dahayu memberi saran.
"Benar katamu terlalu lama menghirup udara rumah sakit juga tidak baik"setuju dengan usulan Dahayu.
Setelah menghabiskan satu gelas jus mangga dan sedikit cemilan Nyonya Utari pergi menuju kamar nya dan sang suami.dan Dahayu yang membereskan sisa makanannya.
"Kenapa aku merasa pusing ya,mungkin tidur saja bisa membantu mengurangi pusingnya"monolog Nyonya Utari,setelah membersihkan diri dia langsung tertidur pulas.tanpa memikirkan apapun lagi.
Dirumah sakit kini terjadi kepanikan dengan sigap para tenaga medis melakukan tugasnya.didepan ruangan ICU dua pria beda usia kini dengan harap harap cemas menunggu Dokter keluar dari ruangan itu.padahal tadi terlihat baik baik saja dan tampak normal.
"Bagaimana ini bisa terjadi Arthur ?.kemana saja kau pergi ?"cecar Tuan Dariano pada sang Anak Sulung nya.
"Kantin,Sarapan.Maaf Pa seharusnya aku tidak pergi tadi"setelah menjawab Arthur meminta maaf.seandainya dia tidak pergi pasti kejadian ini tidak ada.
"tidak usah meminta maaf ini bukan salah mu.maaf Papa emosi Papa yang tidak stabil"bukan maksud untuk mencecar sang anak,tapi karena panik.saat sedang melakukan meeting denga klient dia ditelpon Putra Sulungnya kalau keadaan salah satu anaknya drop lagi sampai kejang kejang.
"Sudah menghubungi Mama tapi tidak diangkat olehnya"beritahu Arthur.sudah beberapa kali panggilan namun tidak dijawabnya.
"Sudahlah biarkan saja Mama istirahat kasihan dia beberapa hari ini tidak pulang kerumah.Nenek mu juga sudah sadar"jelasnya dan juga memberitahu sang anak jika Ibunya Sudah sadar.
"Syukurlah nenek sudah sadar,jika keadaan sudah membaik aku akan menjenguknya nanti"ucap Arthur lagi pada sang Papa.
Sembari menunggu Dokter keluar dari ruangan sang Adik mereka mengobrol ringan mengurangi rasa cemas dan panik yang melanda.tak lama kemudian Dokter Bayu keluar.
"Bagaimana keadaan Anak ku Bayu ?"tanya Tuan Dariano.