NovelToon NovelToon
Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kebangkitan pecundang / dan budidaya abadi / Epik Petualangan
Popularitas:14.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.

Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.

Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.

Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 13 : Babak 8 Besar

"Xiao Shu!" Zhang Bai yang melihat putranya terhempas jatuh dari panggung pertarungan dengan cepat melesat ke arahnya.

"Xiao Shu, kau baik-baik saja?" tanya pria itu dengan cemas.

"A-aku baik-baik saja, Ayah." Zhang Shu berusaha bangkit. Tapi tubuhnya langsung terjatuh lalu memuntahkan seteguk darah segar.

Melihat hal ini mata Zhang Bai menjadi kelam. Dia memutar tubuhnya kemudian menunjuk Zhang Yu yang masih berdiri di atas panggung pertarungan. "Beraninya kau melukai Xiao Shu, aku akan memberimu pelajaran!"

Mengiringi kalimatnya, Zhang Bai mengeluarkan aura kekuatannya yang berada di tingkat grandmaster bintang lima. Tentu saja, dengan kekuatan sebesar itu banyak orang yang kesulitan bernafas.

Hanya beberapa orang yang tak terpengaruh, salah satunya adalah Xuan Yin. Dia terus memperhatikan Zhang Yu, ketika melihat tanda darinya, dia seketika ingat dengan kesepakatan kemarin malam.

"Pantas saja dia ingin aku membelanya. Ternyata ada beberapa orang yang berpikiran sempit." Xuan Yin menatap Zhang Bai sekilas, lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Zhang Yu.

"Harusnya sudah waktunya, bukan?" Xuan Yin merasa dirinya harus segera bertindak.

"Patriark Zhang, bukankah ini salah? Seorang tetua mengeluarkan surat kekuatannya karena putranya kalah dalam pertarungan. Dalam kompetisi tentu saja ada kalah dan menang. Selama tidak menggunakan cara curang, dan tidak terjadi pembunuhan, harusnya ini tidak masalah, bukan?" Xuan Yin sengaja mengatakannya sedikit keras agar semua orang bisa mendengar.

Wajah Zhang Bai menjadi kusut, sementara Zhang Lei perlahan mengerutkan keningnya.

"Pangeran Ketujuh benar. Karena dalam peraturan dilarang saling membunuh, maka yang dilakukan Zhang Yu masih dalam konteks pertarungan." Zhang Lei tahu bagaimana harus memposisikan diri. Dia berdiri dari tempat duduknya dan berkata pada Zhang Bai. "Tetua Ketiga, bawa kembali dan cepat obati putramu."

Zhang Bai masih menyimpan kedongkolan terhadap Zhang Yu. Tapi dalam situasi ini, ia tidak mungkin untuk bersikukuh.

"Baik, Patriark." Peraturan dalam acara kedewasaan sejak awal hanya ditekan untuk tidak saling membunuh. Ia tidak akan menang jika berdebat. Terlebih pangeran ketujuh sudah angkat bicara. Dia sama sekali tidak memiliki pilihan selain membawa Zhang Shu pergi dari sana.

"Pemenang pertarungan ini adalah Zhang Yu!" Tetua Keempat langsung mengesahkan Zhang Yu sebagai pemenang begitu melihat tanda dari Zhang Lei.

Zhang Yu kembali ke tempat duduknya dengan ratusan pasang mata tertuju kepadanya. Yang awalnya menatap remeh dan hina, kini sangat-sangat berbeda.

Dari semua itu, ada mata yang memperhatikan dengan tajam dan penuh kekesalan. Berada di tempat duduk paling depan, matanya mengikuti Zhang Yu yang bergerak ke tempat duduk belakang.

"Kurang ajar! Harusnya aku yang menjadi pusat perhatian. Tapi kenapa malah dia?!"

"Kakak Feng, Zhang Shu kalah karena terlalu meremehkannya. Selain itu Zhang Shu tidak lebih kuat darimu, jadi kau pasti bisa mengalahkannya."

Mendengar ini Zhang Feng tersenyum samar. "Ya, aku pasti akan mengalahkannya!"

"Zhang Feng!"

Wajah Zhang Feng menjadi datar saat namanya disebutkan. Namun itu hanya berlangsung beberapa detik, karena sejurus kemudian senyum di antara bibirnya kian mengembang.

"Sekarang giliranku! Aku ingin tahu siapa yang akan menjadi lawanku." Zhang Feng langsung melompat ke atas panggung pertarungan. Tangannya membawa pedang berwarna merah yang memancarkan energi panas. Sekali lihat, orang-orang dengan segera mengenali itu adalah pedang naga api milik Tetua Pertama yang merupakan artefak kelas menengah.

Zhang Yan melihat kertas di tangannya lagi, lalu memanggil satu nama yang akan berhadapan dengan Zhang Feng.

"Zhang Hen?!"

Seorang pria berpakaian biru berdiri dari tempat duduknya. Wajahnya pucat dan berkeringat. Dia seperti tidak ingin naik ke atas panggung setelah melihat lawannya adalah Zhang Feng.

Tetua Keempat angkat bicara melihat sikapnya. "Cepat naik! Apa hanya akan diam di sana?!"

Zhang Hen masih diam beberapa saat. Dia meneguk ludah dengan susah payah lalu perlahan melangkahkan kaki menuju ke atas panggung pertarungan.

"Kakak Feng, ...." Zhang Hen menyatukan kedua tangannya dengan gugup.

Cih!

Zhang Feng mendengus. "Tetua Keempat, apa sudah bisa dimulai?" tanyanya.

Zhang Yan terlebih dahulu bertanya pada Zhang Hen apa sudah siap bertarung atau belum. Ketika melihat anggukan darinya, dia memberi aba-aba dan memulainya.

"Mulai!"

Zhang Feng langsung bergerak dengan cepat sambil membawa pedang naga api. Saat ia mengayunkannya, siluet api menyambar seperti ombak.

Pria itu bahkan tidak bisa menghindar. Serangan yang terlampau cepat memaksa dirinya untuk bertahan, tapi sangat disayangkan tingkat kekuatannya yang masih berada di tingkat pemula tidak sanggup menahan serangan tersebut.

Tubuhnya terhempas jatuh dari panggung pertarungan. Pakaian hangus dan terdapat banyak sobekan.

Suasana sempat menjadi hening karena pertarungan yang berakhir dengan cepat.

"Tidak diragukan lagi Zhang Feng memang kandidat paling kuat untuk memenangkan acara kedewasaan." Suara dari kerumunan penonton memecah keheningan.

"Itu benar! Zhang Feng sudah pasti akan jadi pemenang dalam acara kedewasaan."

"Tapi jangan lupakan Zhang Yu. Dia mengalahkan Zhang Shu dengan mudah. Sepertinya dia juga berpeluang besar untuk memenangkan acara kedewasaan."

Di antara banyak orang yang mengagungkan Zhang Feng, tiba-tiba dari kerumunan penonton ada yang menjagokan Zhang Yu. Awalnya hanya satu dua orang yang bicara seperti itu, tidak lama terus bertambah dan dalam sekejap sudah mencapai tiga puluh persen dari orang yang hadir.

Zhang Feng melihat hal ini dan menjadi sangat marah. Setelah kemenangannya telah disahkan, dia kembali ke tempat duduk dengan tatapan semakin tajam.

"Aku tidak akan membiarkanmu! Tunggu saja, saat bertemu di atas panggung pertarungan aku akan membuatmu babak belur dan memohon ampun." Zhang Feng diam-diam mengulum senyum saat memikirkan rencananya. Dia melirik kepada Zhang Yu dan mendengus pelan.

Sementara itu, babak enam belas besar berlanjut setelah Zhang Yu dan Zhang Feng memastikan diri melaju ke babak selanjutnya.

Zhang Ying dan lima orang generasi muda, bergantian lolos setelah mengalahkan lawan masing-masing.

Benar-benar beruntung, Zhang Ying menghadapi lawan yang memiliki tingkat kultivasi sama dengannya. Itu membuatnya menjadi satu-satunya dari kelompok tingkat kedua yang masih bertahan di babak delapan besar.

"Ying'er, selamat untukmu karena lolos ke babak delapan besar."

Zhang Ying tertawa renyah dengan ucapan Zhang Feng. "Tapi sepertinya aku tidak akan bisa lanjut ke babak selanjutnya."

"Sudah sangat baik kau bisa sampai di babak delapan besar dengan tingkat kultivasi mu saat ini. Tapi alangkah baiknya jika kau menyerah saja dari pada terluka." Zhang Feng mengingatkan.

"Jika lawanku adalah Kakak Feng, tentu saja aku akan langsung menyerah. Tapi jika itu yang lain, aku akan bertarung. Siapa yang tahu aku memang dan lolos ke babak empat besar," ucap gadis itu disertai tawa.

Pada saat yang sama, Tetua Keempat telah mendapat nama-nama yang akan berhadapan. Dia melihatnya beberapa kali untuk memastikan dan menyebut dua nama secara langsung.

"Zhang Yu! Zhang Ying!"

Ketika dua nama ini disebutkan, Zhang Ying yang sedang asyik berbicara dengan Zhang Feng langsung terdiam. Dia mengangkat wajahnya sambil melirik ke belakang mencari keberadaan Zhang Yu.

Zhang Feng juga terkejut saat mendengar dua nama pertama. Tapi dia dengan segera mengendalikan ekspresi wajahnya. "Ying'er?"

Zhang Ying berdiri dari tempat duduknya. "Kakak Feng tenang saja. Aku akan mengalahkannya!"

1
DARIZ
lanjut thor
MUHAMMAD SALEH
Lumayan
Hendra Jeff
Mantap luar biasa
Ana Suryana
Luar biasa
Holly Abdillah
tdk ada MC di cerita ini
Holly Abdillah
disini tdk ada MC
Holly Abdillah
tdk ada MC di cerita ini semuanya MC
Holly Abdillah
cerita MC sering hilang kebanyakan yg tdk penting /Frown/
Wachid Hasyim
pasti lawanya di biarkan kabur
Wachid Hasyim
budaaall
Siti Solekah
Luar biasa
Rakhmadi Enim
Biasa
Rakhmadi Enim
Kecewa
Wachid Hasyim
kayak pesawat aja. mengalami turbulensi
Wachid Hasyim
kenapa gk di hancurkan saja dentianya
Wachid Hasyim
kenapa harta klan wen gk di kuras
Wachid Hasyim
karene mengganggu saja.
Wachid Hasyim
hukuman yang adalah musnahkan dentianya
Wachid Hasyim
hancurkan
Wachid Hasyim
kenapa xiomei tidak menurunkan ilmunya kepda xua yin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!