Berkisah tentang seorang wanita bangsawan bernama Maybell Ainsley yang menikah dengan Raja Richard Gustarte dan menjadi ratu kerajaan Ironvale.
Semua orang berfikir bahwa Ratu Maybell, adalah wanita yang sempurna, akan tetapi, tidak ada yang tahu bahwa di balik semua kesempurnaan itu. Dirinya sangat menderita atas pernikahannya yang tidak bahagia. Ratu Maybell di benci tanpa alasan yang jelas oleh suaminya sendiri. Tak hanya itu, raja yang membenci ratu, selalu saja merendahkan semua kerja keras yang dia lakukan.
Suatu hari, Ratu Maybell yang berhenti mencintai Raja Richard kini menyaksikan sang Raja jatuh cinta pada seorang wanita biasa.
Ratu Maybell kehilangan segalanya, termasuk kedudukannya sebagai Ratu. Tak sampai disitu, Raja Richard yang memiliki dendam kesumat terhadapnya membuat Mantan Ratu berakhir di penjara bawah tanah.
Akan tetapi, ketika Maybell membuka matanya setelah tertidur sejenak, Maybell mendapati dirinya kembali ke masa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NATALIA SITINJAK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18. Ciuman.
"Janji apa itu? Katakan padaku sekarang juga."
"Itu...."
"Katakan."
Ratu Maybell terlihat kesal.
"Katakan Padaku Janji Apa Yang Kalian Buat Saat Aku Menuju Ainsley."
Sir Andras mengambil tangan dari pipinya. Kemudian memegangnya erat, sesekali dia mengelus telapak tangan itu dengan ibu jarinya. "Aku telah membuat kesepakatan pada raja Richard, dimana isinya, aku akan berada di barisan terdepan dengan membawa nama raja Richard. Kemudian, sebagai imbalan jika pasukan yang aku pimpin memenangkan perang, anda tidak akan dibuat menderita lagi olehnya.
"....."
Seketika isi kepala Maybell menjadi kosong. Kemudian, ratu berteriak. "APA KAU GILA ... MENGAPA MELAKUKAN ITU!."
"Karena Ratuku terlihat sangat tersiksa." Sir Andras, menarik tangan ratu Maybell lebih dekat dan kembali memasukkannya dalam pelukan yang erat. "Aku tidak tahan lagi melihat raja bodoh itu menghina anda. Bajingan itu telah kelewatan batas, dia selalu melampiaskan amarahnya kepada anda atas semu ketidakmampuannya dalam melakukan apapun."
"Hahhh...." Kepala Maybell menjadi pusing. Jadi ini semua karena aku, karena aku Andras berada di barisan terdepan, dia mati supaya aku tidak di rendahkan oleh Richard lagi. Sekali lagi Maybell seperti akan menangis, dia mengutuk dirinya sendiri karena telah menjadi penyebab kematian sir Andras di masa depan.
"Aku minta maaf... Aku minta maaf Andras."
"Tidak-tidak, itu bukan salahmu jadi tidak perlu minta maaf ... Lagi pula aku berencana untuk tidak melakukannya."
Maybell mengangguk.
"Benar! Jangan lakukan itu, jangan pergi ke medan perang-."
"Aku tetap akan pergi berperang."
"Apa? Kenapa kau masih ingin pergi, tidak ada alasan lagi bagimu-."
"Saya akan pergi sebagai kesatria Ratu, kali ini saya akan memenangkan perang atas nama Ratu bukan raja Richard."
Raut wajah ratu Maybell semakin buruk. "Aku tidak butuh itu, aku tidak butuh kamu melakukan itu, yang aku butuhkan hanya kamu yang terus berada di sisiku," katanya sambil mengguncang bahu sir Andras.
Andras yang melihat kekhawatiran di wajah Ratu Maybell tersenyum kecil. Jarang sekali melihatnya seperti ini. Dalam hatinya, Andras merasa senang. Tapi yang terpenting sekarang adalah, dia harus tetap hidup melakukan sesuatu. Ratunya di masa depan telah dibuat sangat menderita oleh Raja Richard. Karena itulah, dia akan membalasnya dengan cara yang lebih kejam, dengan caranya sendiri.
" ... Ada satu hal yang ingin aku tanyakan."
"Huh? Apa ? Apa itu?."
Puffft... Ekspresinya itu.
Sir Andras mencium lembut ratu Maybell.
"....? Mengapa kamu mencium ku."
"Anda jadi terlihat lebih cantik."
BADUM.
"Ah itu- ...."
Ratu Maybell mengalihkan pandanganya kearah lain, dia mulai berkeringat dingin saat jantungnya berdetak sangat cepat. Tunggu Tunggu Tunggu Mengapa Dia Mengatakan Itu Di Saat Seperti Ini.
...[ Maybell Aku Mencintai Mu. ]...
Setelah berkedip dua kali dan mengatur ekspresi pada wajahnya, ratu Maybell menatap sir Andras dengan cara yang lebih lembut
"Sudah lama aku tidak bertemu dengan Ratuku, aku merindukan mu."
"Apa boleh mencium seperti itu saat merindukan seseorang?."
"Tentu saja bolehkan, kamu juga merindukan ku kan. Kamu bisa mencium ku sepuasnya jika kamu mau," berbisik. "Aku tidak akan keberatan jika kamu melakukannya lagi."
Tersipu Malu.
Sekali lagi Ratu Maybell kehabisan kata-kata, dengan panik dia berkata. "Be-berisik," kemudian Ratu Maybell menarik rambut sir Andras dan memintanya untuk berhenti membahas prihal ciuman saat wajahnya semakin memerah padam.
Sir Andras tertawa melihat itu, dia merasa sangat senang, hatinya yang hancur karena sebelumnya ratu mengusirnya telah kembali utuh. Dia bahagia karena menjadi orang pertama yang dirindukan oleh ratunya. Karena itu, sir Andras mengambil tangan yang menarik rambutnya kemudian menariknya untuk berbaring diatas tempat tidur.
"Maybell aku sangat senang."
".... Aku juga."
Ratu Maybell yang berhenti meronta, membalas pelukan Andras diatas tempat tidur. "Ini bukan mimpikan."
"Ini nyata Ratuku, ini nyata," katanya sambil memberi ciuman halus di antara bibir mereka.
Ratu Maybell membalas ciuman lembut itu, dia melingkarkan lengannya di leher Andras yang berada di atasnya, membawa sensi ciuman mereka ketingkat yang lebih panas hingga membuat sesak. Begitu ratu Maybell hampir kehabisan nafas, sir Andras menarik bibirnya, menciptakan benang tipis yang terbuat dari air liur di antara mereka.
Keduanya bertatapan cukup lama dan kembali berpelukan untuk melepaskan rindu satu sama lain.