Evelyn gabriella Wijaya mau tak mau harus menuruti kemauan sang ayah, untuk menikah dengan CEO menggantikan posisi kakak tirinya Aurelia Calista maharani.
Matthew Alexandros louis pria berusia 30 tahun yang kini masih melajang menawarkan untuk menikahi salah satu anak dari lelaki tua yang ingin menyelamatkan perusahaannya diambang kebangkrutan.
Andreas nikolas Wijaya tidak memiliki cara lain untuk menyelamatkan perusahaan yang sedari dulu ia kembangkan kini mulai runtuh, jalan satu satunya ia harus menerima tawaran Matthew sang CEO tampan.
Apakah andreas akan menyerahkan salah satu putrinya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya?, yuk ikuti cerita novel sekarang dan nikmati alurnya, jangan lupa like kome dan vote ya💋❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oliv88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 28
“Apa kau merindukanku” tanya matthew yang terus berjalan mendekat kearah evelyn yang berada dikasur, suara yang sudah lama menghilang beberapa minggu ini
Evelyn tak tau harus mejawab apa mulutnya seperti terkunci
“Kau merindukanku? ” matthew bertanya sekali lagi
“Aduh kenapa makin mepet banget sih ni orang” batin evely yang merasa matthew semakin dekat hingga menghimpit tubuhnya
“T-tuan and...” evelyn belum selesai dengan ucapannya
“Eeemmhh!!”
Matthew mendaratkan bibirnya ke bibir evelyn, ciuman yang sudah lama matthew rindukan, aroma strawberry yang tercium dari tubuh evelyn membuat matthew semakin menikmatinya, tak bisa dipungkiri evelyn juga menikmatinya dan membalas ciuman matthew
Ciuman mereka pun semakin memanas sampai evelyn tak sadar kancing baju piamanya sudah terbuka semua, saat menyadari itu evelyn langsung menutupnya dengan kedua tangannya, matthew melepaskan ciuman itu saat evelyn mulai menutupnya
“Kenapa ditutup, singkirkan tanganmu, itu milikku” ucap matthew tersenyum menatap evelyn
Matthew melepaskan tangan evelyn dan Kembali menyerang bibirnya hingga tangannya yang kekar meremas dua gundukan yang masih terhalang oleh bra, pergerakan matthew pun semakin cepat dari bibir turun ke leher jenjang milik evelyn, tak lupa tangannya sudah melepaskan kaitan bra tersebut
Kini tubuh evelyn sudah polos bagian atas tanpa benda apapun yang menempel, matthew langsung menyerangnya dengan menghisap dan melumat benda kenyal yang selama ini sudah dia incar, tak lupa memberikan tanda merah dibagian dada evelyn
“uhhhh”
Akhirnya suara evelyn keluar dengan sendirinya, suara yang sedari tadi ia tahan kini sudah terlepas, bohong jika evelyn tak menikmatinya
“T-u-a-n ahhh” kenikmatan macam apa ini, evelyn masih bingung dengan gejolak yang terjadi didalam tubuhnya
“Nikmatilah” ucap matthew tersenyum senang saat melihat evelyn tidak menolaknya
Matthew memberhentikan aktifitasnya sebentar dan membuka kancing bajunya satu persatu sehingga memperlihatkan tubuhnya didepan evelyn, evelyn sedikit kaget dan terpesona dengan tubuh gagah milik suaminya itu
“Yaampun roti sobek” batin evelyn melihat perut matthew
Tanpa basa basi lagi matthew menyerang evelyn Kembali, matthew menarik selimut yang sempat evelyn Tarik untuk menutupi tubuhnya, dia Kembali melahap bukit kembar milik evelyn, kemudian tangannya Kembali melepaskan penghalang bawahnya evelyn dan melemparnya kesembarang arah, kini tubuh kedua itu sudah benar benar polos tanpa sehelai benangpun
Evelyn terkejut melihat milik matthew yang sudah berdiri tegak, bentuk yang tidak pernah evelyn lihat selama hidupnya, matthew yang menyadari tatapan evelyn pun merasa bangga
“Kau ingin mencoba nya?” ucap matthew dengan bangganya
“Tuan sepertinya a-aku tidak bisa melanjutkannya” ucap evelyn terbata bata
“Kau harus mencobanya evelyn” bisik matthew ditelinga evelyn
Matthew Kembali menyerang evelyn yang sempat tertunda tadi, evelyn sudah pasrah karna dia juga tidak bisa menolaknya, sebuah gejolak yang aneh pada tubuhnya membuat evelyn sangat menginginkannya
Dengan perlahan matthew menyatukan tubuhnya dengan evelyn dan mencoba menerobos masuk, namun beberapa kali senjatanya selalu meleset
“Ohh shitt dia virgin” batin matthew yang terus berusaha menyatukannya
Hingga miliknya berhasil masuk kearea sensitif evelyn
“AAhhhhhh!!! Sakittt!!!” teriak evelyn merasakan begitu sakit dan perih diarea bawah miliknya
Bulir bulir air pun keluar dari mata evelyn ketika merasakan berapa dasyatya sakit yang dia rasakan saat milik pria itu berhasil masuk
“Aku akan hati hati, tahanlah sebentar lagi akan nikmat” matthew mengecup kening sang istri
Hentakan demi hentakan terdengar bersahutan didalam kamar, entah berapa kalinya permainan yang dilakukan mereka, evelyn yang sudah sangat kelelahan hanya bisa pasrah, berbeda dengan matthew yang tidak kenal kata Lelah, matthew terus melancarkan aksinya, pergulatan panas itu berakhir dengan tumbangnya matthew disamping evelyn, jam sudah menunjukkan pukul empat pagi, coba tebak kira kira berapa lama mereka bergulat hehe…
Matthew menarik evelyn yang sudah tak berdaya kedalam pelukannya, dia mengecup wajah kelelahan itu akibat ulahnya, tak butuh waktu lama evelyn sudah terlelap dalam pelukan matthew
“Kau milikku sekarang dan selamanya evelyn gabriella louis” ucapnya kemudian mengecup evelyn Kembali
Keesokan paginya evelyn terbangun saat matthew Kembali menyerangnya, ya matthew Kembali menyerangnya dipagi itu, pria ini benar benar tidak ada kata Lelah, evelyn pun tetap pasrah atas perlakuan suaminya itu, tidak seperti tadi malam, kali ini matthew hanya sebentar melakukannya dan Kembali memeluk evelyn
“Tuan kau benar benar tidak punya perasaan, kau menyerangku dipagi ini, padahal tadi malam kau menyerangku juga sampai pagi” ucap evelyn kesal dengan matthew bahkan rasa sakit dan perih yang ia rasakan diarea bawahnya belum hilang
“Hahaha… maafkan aku evelyn karna kau sangat nimkat” matthew tertawa puas melihat wajah evelyn yang memerah bak kepiting rebus
“Akkkhhh apa yang kau lakukan tuan turun kan aku” evelyn sontak kaget saat tubuhnya diangkat oleh matthew ala ala bridal style
“Membatumu mandi, aku yakin kau tidak bisa berdiri dengan baik saat ini” ucap matthew
Evelyn menyandarkan kepalanya dada bidang matthew, rambut panjangnya menutupi wajahnya yang memerah, ingin sekali dia menghilang dari bumi ini
Matthew kembali tersenyum senang saat melihat ada bercak darah di kasurnya, yang dia yakini itu adalah dara keperawanan evelyn
"Terimakasih evelyn" ucapnya mencium ujung kepala evelyn yang berada digendongannya
Matthew merebahkan tubuh evelyn ke dalam bathup, mengisi air hangat ditambah aroma terapi yang menjadi favoritenya saat ini, saat sudah beres matthew langsung masuk kedalam bathup yang sama
“Ehhh tuan stop stop, kenapa anda juga ikut masuk” ucap evelyn menyetop tubuh matthew dengan tangan mungilnya
“Ya mau berendamlah” ucap matthew
“Tunggulah aku selesai terlebih dahulu” ucap evelyn
“Bathup ini sangat besar evelyn, kalau bisa berdua kenapa harus menunggu” ucap matthew Kembali
“Tapi..” belum sempat evelyn menyelesaikan ucapannya sudah dipotong oleh matthew
“Tidak ada tapi-tapian, aku juga sudah melihat semuanya dan sudah merasakannya, atau kau mau mencobanya dibathup ini?” tanya matthew tanpa rasa malu, dia merebahkan tubuhnya dibelakang Wanita itu
“Dasar maniakkk,, bisa bisanya dia memikirkan melakukan itu dibathup ini” batin evelyn
Akhirnya kegiatan keduanya pun sudah selesai, perubahan drastis yang ditunjukan oleh matthew membuat evelyn heran, pria yang dia kenal dulunya tidak mau disentuh sama sekali, tapi sekarang dia yang selalu menyentuhnya