Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Di negara lain, Maximilliam sudah kembali ke perusahaan setelah beberapa hari tak masuk, banyak karyawan yang sudah mengetahui tentang perceraian dia dan juga Rain. Bahkan sebagian dari mereka tidak menyangka jika Rain bisa mendapat kan bos mereka yang bisa di bilang anti dengan namanya perempuan.
Saat Maximilliam masuk ke dalam perusahaan, semua karyawan sontak membungkuk kan tubuh mereka saat berpapasan dengan nya. Sapaan demi sapaan mereka terdengar sangat memuakan bagi Maximilliam yang suka ketenangan.
Pria itu mempercepat langkah nya menuju ruangan nya, di luar ruangan lebih tepatnya bilik tempat Monika bekerja wanita itu sudah menunggu nya dengan pakaian yang terbilang tidak pantas untuk di gunakan bekerja di sebuah perusahaan besar.
"Pagi tuan." Sapa wanita itu dengan suara sedikit mendayu.
Maximilliam tak melirik nya, pria itu terus melangkah tanpa menghiraukan Monika yang berusaha menggoda nya dengan pakaian yang dia gunakan. Setelah Maximilliam masuk, kini Morgan yang melewati wanita itu. Tatapan sinis pria itu begitu menusuk.
"Apakah kau sedang menjalang di sini?" Tanya nya dengan pedas, pria pendiam itu sebenarnya bermulut pedas. Hanya saja semua itu di tutupi dengan sifat dan sikap diam nya apalagi jika di samping Maximilliam.
Monika yang mendapatkan teguran seperti itu menipiskan bibirnya, wanita itu tak menyangka jika ini kedua kali nya dia mendapat kan teguran dari asisten pribadi sang tuan. " Maafkan saya.."
"Ganti pakaian mu, jika kau tak ingin leher mu patah saat ini juga." Potong Morgan saat Monika akan melayangkan sebuah alasan yang menurut nya sangat klasik bagi wanita penggoda seperti wanita di hadapan nya.
Dengan takut - takut, Monika segera mengangguk. Dia kembali ke bilik kerja nya dan mengambil ponsel untuk menghubungi siapapun untuk mengantarkan dia pakaian ganti, Morgan kembali melanjut kan langkah nya memasuki ruangan Maximilliam.
"Kau sudah menyelesaikan nya?" Tanya Maximilliam saat Morgan masuk.
"Sudah tuan." Jawab Morgan.
Yang di maksud oleh Maximilliam adalah Monika. Ya, Morgan melakukan hal tersebut tak bukan dan tak lain adalah karena perintah dari sang tuan. Apalagi setelah Morgan mengadukan kejadian saat itu pada pria itu, Maximilliam semakin enggan bertemu dengan wanita manapun setelah kepergian Rain.
"Apakah kau sudah tahu kemana dia pergi?" Tanya Maximilliam lagi.
Morgan menggeleng kan kepala, "Belum ada laporan dari mereka kemana nyonya Rain pergi, apalagi tak ada daftar nyonya di setiap bandara." Jawab Morgan yang mengerti siapa orang yang di maksud.
"Terus cari keberadaan dia, selama apapun kalian mendapat kan posisinya. Aku akan tetap menunggu." Ucap Maximilliam yang membuat Morgan bingung dengan apa yang sebenarnya tuan nya itu ingin kan.
"Baik tuan."
🦋🦋🦋
Di negara belahan dunia lain, setelah beberapa hari berlalu. Kini Nick dan juga Andrew tengah menemui klien yang ingin menggunakan jasa mereka, lebih tepatnya adalah Angello.
"Jadi?" Tanya Nick pada intinya.
Orang yang duduk di hadapan kedua nya menyodorkan selembar foto, Nick dan Andrew langsung mengambil foto tersebut. Kedua nya melihat siapa orang yang akan menjadi terget Angello saat ini, mereka sedikit familiar dengan wajah di foto tersebut.
"Apakah dia seorang model yang tengah naik daun saat ini?" Tanya Andrew setelah dia mengingat siapa orang yang ada di foto tersebut.
Orang yang menjadi klien mereka mengangguk kan kepala, Andrew mengangguk - angguk mengerti. Keduanya tak menanyakan alasan orang tersebut menargetkan wanita dalam foto itu, karena mereka tahu jika masalah di antara kedua nya adalah privasi mereka.
"Baiklah, dan sesuai kesepakatan awal. Bayaran pertama sebagai uang muka adalah setengah nya, dan jika pekerjaan sudah selesai. Kau baru melunasi nya." Ucap Andrew yang menerima permintaan klien tersebut.
Setelah Andrew mengatakan hal tersebut, orang di hadapan mereka mengeluarkan sebuah koper yang berisi uang jutaan dollar. Orang tersebut membuka koper untuk meyakinkan Andrew dan juga Nick jika dirinya memberikan uang asli dan sesuai dengan perjanjian mereka.
Nick dan Andrew tentu saja mengecek nya, dia selalu melakukan hal itu dalam setiap transaksi meski dengan klien yang sudah berulang kali menggunakan jasa mereka. " Kita terima uang ini, mungkin dalam beberapa minggu kau akan mendengar kabar baik." Nick dan Andrew menjabat tangan orang tersebut, sekaligus berpamitan pada orang itu untuk menyampaikan pada orang yang akan mengeksekusi tugas ini. Yang tak lain dan tak bukan adalah Angello.
"Ya, ku harap tak memakan waktu lama." Jawab orang tersebut yang juga menerima jabatan tangan kedua pria tersebut.
Nick dan Andrew keluar dari ruang VIP di restoran yang menjadi tempat mereka bertransaksi, kedua nya berjalan menuju ke arah parkiran dimana ada Angello juga di sana yang sudah menunggu.
Wanita itu tak ikut dalam kesepakatan yang terjadi dengan klien, tapi dia dapat mendengar kan apa yang mereka ucapkan di dalam sana dengan alat menyadap suara yang di bawa oleh Nick.
"Nih." Andrew menyerahkan koper berisi uang tersebut pada Angello, dan dengan senang hati Angello menerima koper tersebut.
Bayaran pertama selalu Angello gunakan untuk biaya transportasi dan juga membuatan topeng silikon untuk dia gunakan sebagai penyamaran. Dan pembuatan topeng silikon yang sangat sempurna dan benar-benar menyerupai wajah asli tentu saja membutuhkan biaya yang sangat mahal, maka dari itu Angello tidak pernah mengambil tugas dengan bayaran kecil.
Ketiga orang tersebut memasuki mobil, dengan Nick yang mengemudi. Angello yang duduk di belakang membuka koper tersebut dan menghitung uang di dalam sana, "Target nya?" Tanya Angello dengan tangan yang menengadah ke arah Andrew.
Andrew segera mengeluarkan selembar foto dari dalam saku jaket nya, pria itu segera menyerahkan nya pada Angello. "Seorang model yang saat ini tengah naik daun, entah apa motif orang itu menargetkan nya." Ucap Andrew sembari memberikan selembar foto itu.
Angello mengangguk - angguk, "Model ya? Kemana tujuan kita untuk tugas ini?" Tanya wanita itu pada Andrew yang tengah sibuk dengan laptopnya.
Andrew sedikit ragu untuk mengatakan nya, dan Angello menyadari keterdiaman pria itu. " Ada apa? Apakah di berada di benua lain? Atau negara yang jauh dari sini? "Tanya wanita itu.
Andrew menoleh ke arah Nick, Nick yang ditatap seperti itu menatap Andrew bingung. Andrew langsung memiringkan laptopnya ke arah Nick saat pria itu memelankan laju mobil yang tengah dia kemudi kan. Tiba-tiba Nick menghentikan mobil nya, Angello semakin bingung dengan apa yang terjadi pada dua pria itu.
"Ada apa? Apakah benar-benar jauh dari negara ini?" Tanya Angello, wanita itu sudah memisahkan beberapa uang untuk pembuatan topeng silikon dan beberapa lagi untuk biaya perjalanan nya nanti.
Andrew menoleh, "New York," Ucap pria itu pelan.
byangin doang udh mrinding,ngeri bgt.....
Srius angelo bsa blik lg k tbuhnya????
semangat terus Thor
brrti yg d dlm peti tu,myatnya angelo yg d awetkn????
yg d dlm peti spa dong???
krain samuel....
Abis tu orng d bongkar aibnya sm angelo,pdhl udh koar2 aja sok ga trima....skrng udh tau kn rena????
thor 😀