Kisah seorang murid yang menjadikan gurunya sebagai inspirasi terbesar nya. Terjadi di dunia modern, yang semuanya serba ada namun serba sulit banyak kekurangan.
Murid yang selalu berusaha mencari perhatian sang guru. Dengan kemampuan aneh yang dimilikinya. Dan bagaimanakah kisah kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bara Bagaskara Pengganti Bintang?
Bara dan Riz berjalan perlahan memasuki halaman rumah Bintang, dimana Bintang masih ada di dalam bilik tempat pemandian jenazah. Karena kini Bintang sedang dimandikan oleh saudaranya dan juga Modin kampung Idiom.
Mamaknya Bintang yang datang dari arah dalam rumah Bintang, saat melihat Bara bagaikan melihat sosok Bintang lagi, dia langsung memeluk Bara, sembari berkata, "Bara....Bara Bagaskara!! Kau akhirnya datang.... mamak sudah menunggu mu sejak tadi Bara ..." ucapnya Mamaknya Bintang, yang tenggelam dalam pelukan Bara.
Bara dibuat tambah bingung dengan sikap mamaknya Bintang padanya itu. Tak seperti biasanya, mamaknya Bintang seolah tak pernah berjumpa dengan Bara. Bahkan Mamaknya Bintang memeluknya.
Dengan perlahan, dan rasa tak enak hati. Bara pun dengan hati-hati bertanya pada mamaknya Bintang, "Mak... Memangnya ada apa dengan Bintang? Kenapa ini bisa terjadi padanya? Apakah dia terjangkit penyakit 'ain juga?" tanya Bara, kini sembari memegang pundak mamaknya Bintang. Mamaknya Bintang telah melepaskan pelukannya.
Mamaknya Bintang mendengar pertanyaan dari Bara, dia pun tersadar bahwa dia telah melakukan hal yang diluar kesadaran nya. Dia tak sadar bahwa Bara Bagaskara itu bukanlah anaknya. Dia hanyalah sahabat Bintang.
Tak lama kemudian setelah terdiam sejenak mendengar pertanyaan dari Bara, Mamaknya Bintang pun menjawab, "Bintang meninggal dunia setelah dia diterkam buaya." ucap Mamaknya Bintang.
"Buaya?!!!" terkejut lah Bara mendengar nya.
Buaya dari mana? Pikir Bara, dan Riz juga berpikir yang sama. Karena mereka pikir dari mana Buaya itu berasal?
"Tunggu dulu Mak? Kok diterkam buaya?" ucap Bara dan Riz secara bersamaan seketika itu.
Sedangkan mendekatkan pertanyaan bertubi-tubi dari Bara dan Riz. Mamaknya Bintang semakin tak kuasa menahan tangisannya. Beliau semakin menangis menjadi.
"Sudah sudah Mak...." kembali Bara menenangkan mamaknya Bintang.
Mamaknya Bintang hampir lupa mereka tak dipersilahkan masuk ke dalam rumahnya. Beliau pun mempersilahkan Bara dan Riz masuk. Dan setelah itulah mamaknya Bintang menceritakan segalanya.
...****************...
Saat itu setelah satu keluarga makan bersama diruang makan, tepatnya setelah solat idul Fitri Berjama'ah dimasjid. Bintang masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat hpnya. Tiba-tiba ada buaya muncul dari balik pintu kamarnya, saat itu juga kamarnya ternyata dibawah kasurnya ada genangan air. Yang ternyata itu sebuah danau buaya. Buaya itu tampak tak jahat saat itu, tapi tiba-tiba....
Aaa... Mamak!! Tolong!!!
Ada suara jeritan dari dalam kamar Bintang. Yang saat itu juga Mamak juga melihat Bintang terkapar tak berdaya setelah dilukai oleh Buaya itu. walaupun sedikit aneh, karena Bintang tak sadarkan diri namun di tubuhnya tak ada bekas luka sedikitpun. jadi sekeluarga Bintang hendak membawanya ke rumah sakit. Namun,
"Mak...Bintang sudah tewas tak dapat diselamatkan." ucap Mas iparnya Bintang. Suaminya mbaknya Bintang. Dia memeriksa denyut nadi nya Bintang yang telah tak bernyawa lagi.
Mamaknya pun langsung menangis tersedu. Dan semua keluarga menangis.
...****************...
"Mamak juga gak tau kenapa saat Bintang sudah meninggal tak ada bekas tanda-tanda adanya buaya sedikitpun dikamarnya Bintang." ucap Mamaknya Bintang mengakhiri ceritanya.
Sedangkan mendengar cerita dari Mamaknya Bintang, Bara malah semakin penasaran, hingga kedua alisnya begitu mengerut hampir menyatu. "Sudah mamak cek lagi kamarnya?!" tanyanya.
"Sudah nak... Beneran udah gak ada tanda-tanda bekas adanya buaya itu muncul! Padahal saat Bintang diterkam itu, mamak ini benar-benar melihat dengan mata kepala mamak sendiri loh!" ucap Mamaknya Bintang meyakinkan.
Bara dan Riz kini pun saling tatap. Masih dengan rasa tak percaya dan rasa penasarannya. "Masak sih??" pekik keduanya secara bersamaan.
.
.
.
Lanjutannya besok 😘