Bagaimana jika takdirMu telah diatur?
Akan kah kita bisa mengubahnya?
Arumi,,
Gadis muda yang berusaha untuk mengubah arah hidupnya setelah banyak mengalami sakit dan kerasnya hidup.
namun akankah arah yang dia tuju dapat dicapai atau malah harus menerima suratan takdir yang sudah digoreskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Berakhir
Sera yang penasaran akan perubahan sikap Ardian lalu mendatangi kediaman atmaja, ia perlu menyelidiki langsung benarkah Arumi melakukan sesuatu dengan kekasihnya itu seperti yang digosipkan beberapa siswi lain.
Ia melenggang masuk ke dalam mansion dan berlanjut menuju kamar Ardian. namun pria yang dicari tidak kelihatan batang hidungnya sama sekali. Alhasil ia bergegas menuju kediaman ibu Sarah dibagian barat.
Ia yang tidak tahu menahu soal kemalangan keluarga ini tentu sangat terkejut melihat keadaan bu Sarah yang duduk dikursi roda.
Sera mendekat, tidak menyangka keadaan bu Sarah akan seperti ini, "kemana saja aku selama ini, apa yang terjadi bu,,? "
Mereka yang saling sayang bak ibu dan anak kini menangis saling berpelukan, Ibu Sarah yang selama ini menanti kedatangan calon menantunya ini begitu senang. Ia tersenyum setelah selama ini senyum itu seolah enggan untuk singgah.
Tujuan Sera untuk menemui Ardian hari ini sirna sudah, ia malah mendapatkan fakta bahwa paman Hendra ternyata telah tiada.
Sungguh, ia tidak tahu apapun, "kenapa Ardian tidak memberitahukan apapun padaku, ia sebenarnya menganggap aku apa? "
Sera tidak ingin pulang, ia masih diliputi perasaan tak menentu, disatu sisi ia sedih melihat keadaan ibu Sarah, disatu sisi lagi ia marah, Ardian tidak menganggapnya selama ini.
Ia bahkan mendengar gosip tentang hubungan Ardian dan Arumi. Bukan main marahnya, ia harus mengetahui kebenaran itu secepat mungkin.
***
Sedangkan orang yang dicari oleh Sera masih berkutat dengan komputer didepannya, didampingi oleh Arumi yang sudah punya meja pribadi di ruangan tersebut. Arumi sendiri yang meminta, ia tidak enak hati jika harus berleha-leha bak putri raja. Ia harus membalas kebaikan keluarga ini salah satunya membantu Ardian dikantor. Beruntung ia memiliki otak yang cerdas, jadi tidak begitu sulit untuk menyesuaikan diri.
Jika dihari-hari sebelumnya mereka akan pulang bersama, berbeda dengan hari ini, Arumi akan pulang duluan diantar oleh pak Danu, sedangkan Ardian harus meneruskan makan malam bisnis dengan rekan bisnisnya.
***
Arumi yang sudah duluan pulang kini telah tiba dirumah, jika kebanyakan pegawai kantoran akan pulang untuk melepas penat, lain halnya dengan Arumi, ia harus mengunjungi kediaman ibu Sarah setidaknya hanya untuk sekedar menyapa saja.
Nenek bilang, cara itu bisa meluluhkan hati ibu mertuanya secara perlahan, namun nihil, ibu Sarah tetap tidak terjangkau keteguhan hatinya.
Ditambah lagi ia harus bertemu Sera, pertemuan yang tidak pernah terlintas di benaknya namun semuanya jelas nyata.
***
Mereka duduk berdua dibangku taman, hari yang sudah mulai gelap, ditambah dengan tubuhnya kini minta diistirahatkan, Arumi sudah sangat lelah, namun hal ini mau tak mau harus dihadapi juga.
Melihat wajah Sera sebenarnya sudah membuat bulu kuduknya merinding, suasana sudah sangat segenting ini harus ditambah lagi dengan pukulan keras di meja oleh tangan Sera, semakin membuatnya takut saja.
"jelaskan apa yang kau lakukan disini rumi, apa hubungan kalian, aahh aku tahu, kamu jadi pembantu disini seperti bibimu? tidak cukup kah gaji yang diberikan ibuku sampai kau juga harus bekerja banting tulang, atau...
Sera sengaja menggantungkan kalimatnya, ia menunggu reaksi marah namun tidak bisa berbuat apa-apa yang selalu Arumi perlihatkan.
"atau biaya pengobatan kakakmu masih kurang?, hahahaha, sungguh kocak keluargamu rumi"
Arumi yang sudah tidak tahan hendak melawan, namun suara nenek mengalihkan fokusnya.
"jangan buang-buang energimu hanya untuk meladeni orang seperti itu rumi, masuklah nenek perlu bicara dengannya, sambil wajahnya menghardik penuh amarah pada Sera.
***
Sebelum nenek bicara, ia terlebih dahulu tertawa keras, "gadis berwatak bengis seperti inikah yang begitu keras dipertahankan oleh menantuku,?
"entah sihir apa yang kau buat sehingga Sarah begitu mempercayaimu"
Ada satu hal yang perlu kau tahu Sera, Arumi dan Ardian sudah menikah, aku merestui mereka, mulai sekarang berhenti lah datang kemari, dan jangan ganggu hubungan mereka".
Duaaarrr, bagai petir disiang bolong, Sera tidak pernah menyangka ternyata gosip murahan yang didengarnya disekolah bukan sekedar gosip murahan.
Sera menangis, "kenapa nenek tidak pernah merestui ku, aku seperti ini karena nenek bukan? nenek selalu melarang ku datang berkunjung, bahkan nenek mengirimkan Ardian sekolah demi menghindari ku, apa salahku dari awal nek? "
Nenek terdiam, bukan karena tidak bisa menjawab, namun demi menjaga banyak hal, nenek rela menahan semuanya.
Menantu nya sendiri bekerja sama dengan orang lain untuk menguasai perusahaan, bahkan mereka sanggup menghabisi nyawa putranya dan tetap bisa berpura-pura tidak tahu apapun hingga sekarang.
Semua rahasia itu masih disimpan rapat-rapat oleh nenek, ia akan mengungkapkan semua nya jika waktunya sudah tiba nanti.
***
Bersambung...
s'moga berujung indah