NovelToon NovelToon
Aku, Dia, Dan Sahabatku

Aku, Dia, Dan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir
Popularitas:365
Nilai: 5
Nama Author: Selvia Febri

"Aku, Dia, dan Sahabatku" adalah sebuah novel yang mengeksplorasi kompleksitas persahabatan dan cinta di masa remaja, di mana janji dan pengorbanan menjadi taruhannya. Lia Sasha putri, seorang siswi SMA yang ceria, memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Pandu Prawinata , sahabatnya sejak SMA . Mereka membuat janji untuk bertemu kembali setelah 8 tahun, dengan konsekuensi yang mengejutkan: jika Pandu tidak datang, berarti Pandu sudah meninggal. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka diuji ketika Lia jatuh cinta dengan Angga, seorang laki-laki yang pengertian dan perhatian. Di tengah gejolak cinta segitiga, persahabatan mereka menghadapi ujian yang berat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvia Febri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 10

"Gue mau ngobrol sama lo," ujar Pandu dengan nada yang lembut. "Jangan takut, gue nggak bakal ngapa-ngapain lo. Gue cuma mau ngertiin kenapa lo berani datang ke kelas gue."

Lia menatap Pandu dengan tatapan yang waspada. Ia masih merasa takut pada Pandu, tapi ia juga ingin mencoba mengerti sikap Pandu yang menakutkan tapi juga menarik.

"Gue ingin menjalani hidup gue dengan penuh semangat," jawab Lia dengan suara yang tegas. "Gue nggak mau takut sama siapapun. Dan gue percaya kalau gue bisa berteman baik sama lo."

Pandu terdiam sejenak, merenungkan jawaban Lia. Ia terkejut mendengar keberanian Lia. Ia tidak pernah menemukan anak perempuan yang berani menentang nya seperti Lia.

"Lo berani ya," ujar Pandu dengan nada yang sedikit kagum. "Gue penasaran mau liat sampai kapan lo bisa bertahan di kelas gue."

Pandu kemudian menatap Lia dengan tatapan yang mendalam. "Gue sebenarnya org baik kok. Cuma gengsi dan cuek aja," lanjutnya dengan nada yang sedikit malu.

"Lo nggak perlu takut sama gue," ujar Pandu sambil mengusap rambut nya dengan sedikit canggung. "Gue cuma mau melindungi teman-teman gue aja. Gue nggak suka ada yang ngusik mereka."

Lia menatap Pandu dengan mata yang berbinar. Ia terkejut mendengar penjelasan Pandu. Ternyata Pandu bukanlah orang yang buruk. Ia hanya salah menilai Pandu.

"Oh ya? Kok lo nggak mau ngobrol sama gue?" tanya Lia dengan nada yang penasaran.

"Gue takut nggak bisa menahan diri buat ngejek lo," jawab Pandu dengan senyum kecil. "Gue gengsi aja kok."

Lia tersenyum lebar. "Ya sudahlah. Gue nggak papa kok di ejek sama lo. Asal lo jangan bully gue aja."

Pandu tertawa kecil. "Oke, deal. Gue janji nggak bakal bully lo. Tapi, lo harus janji buat tetap berani ngelawan gue."

Lia menangguk mengerti. "Oke, deal."

Lia dan Pandu kemudian berbincang sambil menikmati minuman yang mereka pesan. Mereka berbagi cerita tentang kehidupan mereka masing-masing. Lia menceritakan tentang keinginannya untuk menjadi wanita karir yang sukses, sedangkan Pandu menceritakan tentang hobinya bermain basket dan cita-cita nya untuk menjadi atlet profesional.

Lia merasa senang bisa menjalin pertemanan dengan Pandu. Ia menemukan sisi lain dari Pandu yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Pandu ternyata orang yang baik dan menarik. Ia berharap bisa menjalin persahabatan yang erat dengan Pandu dan bersama-sama menjalani masa sekolah yang menyenangkan.

"Eh, Lia, kamu kok diam aja? Mikirin apa sih?" tanya Pandu dengan nada yang lembut. Pandu menatap Lia dengan tatapan yang penuh keingintahuan.

Lia tersenyum malu. "Nggak papa, aku cuma mikirin tentang kehidupan baru aku di kelas IPS 3 aja."

"Oh, ya? Gimana rasanya berada di lingkungan baru?" tanya Pandu dengan nada yang penasaran. "Seru kan?"

Lia menangguk mengerti. "Seru sih, tapi juga menantang. Aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan teman-teman baru. Terutama si Pandu itu. Dia kok tetap menakutkan."

Pandu tertawa kecil. "Ah, pandu itu cuman gengsi aja, kok. Nggak usah takut sama dia. Lagian, kan ada gue. Gue bakal lindungi lo."

Lia tersenyum lebar. "Beneran?"

"Iya, beneran. Gue nggak suka ngeliat teman gue di bully," ujar Pandu dengan nada yang tegas. "Lagian, lo udah jadi teman gue sekarang."

Lia merasa lega mendengar kata-kata Pandu. Ia berharap Pandu akan menepati janjinya dan melindunginya.

"Makasih, Pandu," ujar Lia dengan senyum yang tulus. "Aku seneng bisa berteman sama lo."

"Sama-sama," jawab Pandu dengan senyum yang menawan. "Gue juga seneng bisa berteman sama lo."

Mereka kemudian terus berbincang sambil menikmati minuman yang mereka pesan. Pandu menceritakan tentang kehidupan nya di sekolah dan bagaimana ia menjalani hari-harinya dengan teman-teman nya. Lia mendengarkan dengan seksama dan menanggapi cerita Pandu dengan senyum yang tulus.

Lia merasa bahagia bisa menjalani aktivitas bersama dengan Pandu. Ia berharap bisa menjalin persahabatan yang erat dengan Pandu dan bersama-sama menjalani masa sekolah yang menyenangkan. Ia yakin bahwa perubahan besar yang ia lakukan akan membawa kebahagiaan dan pengalaman baru yang menakjubkan dalam hidupnya.

1
Bé tít
Bikin penasaran!
Selvia Febri: hehe iy yuk d pantau dan baca terus y
total 1 replies
Shogo Makishima
Kece banget!
Selvia Febri: terimakasih
total 1 replies
Renji Abarai
Gimana nih thor, update-nya kapan dong?
Selvia Febri: sudah di update
untuk bab 24 nya lanjut hari besok ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!