NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Tiri

Menjadi Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Keluarga / Suami Tak Berguna / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Carrot_Line

Bangun-bangun sudah menjadi Ibu sambung 4 anak, Li Hua tidak habis pikir dengan itu. Memiliki suami yang suka berfoya-foya dan jarang pulang kerumah.

Menanggung kehidupan keempat tauge kecil membuat Li Hua harus berpikir tentang uang!
Uang,uang dan uang. Dia terus memikirkan itu demi kelangsungan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carrot_Line, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kami datang menjemput mu

Hembusan angin besar menggoyangkan beberapa ranting bunga plum. Beberapa kelopak bunga berjatuhan dengan lambat, jika diperhatikan kelopak-kelopak itu terlihat begitu penuh keanggunan. Terbang terbawa angin, dan hinggap dimana pun.

"Dia datang kemari?"

Kelopak mata dengan bulu mata lentik terbuka, sorot matanya terlihat tajam. Ujung bibir tipis nya sedikit terangkat, gadis bertudung wol itu menatap kelinci putih bercelemek biru.

"Benar, Nona pemilik sempat ingin memaksa masuk kedalam wilayah ini. Tapi saya menghentikan nya."

Gadis itu hanya mengangguk, kembali menyandarkan punggungnya di pohon bunga plum. Menatap sekat ruang yang membatasi ruang dimensi dengan nanar.

"Nona pemilik terlihat berubah."

"Maksud mu?"

"Saat kami bertemu, dia tidak ingat dengan pertengkaran kalian."

Suara tawa kecil terdengar dari gadis itu, dia tidak percaya. Bagaimana bisa pemilik ruang seberang melupakan kejadian itu? Sorot matanya menjadi dingin, anehnya bibir tipis miliknya terlihat tersenyum manis.

Kelinci itu memiringkan kepalanya, melihat ekspresi gadis itu. Dia tak mengerti sama sekali, pertengkaran mereka saja dia tidak tau seluk beluknya.

"Dia sangat lucu, biarkan saja. Cukup awasi dan beritahu apa yang dia lakukan pada ku."

"Baik."

Kelinci itu berbalik pergi, langkah nya terhenti saat gadis dibelakang nya mengatakan sesuatu.

"Dia...tidak melupakan ku bukan?"pertanyaan itu terdengar nada ragu."Ibu kelinci, kamu tau sesuatu tentang itu atau tidak?"

Hewan berbulu putih itu terdiam sejenak, membalikkan badan. Menatap gadis itu seraya berusaha mengingat sesuatu.

"Saya tidak tau, sejak awal Nona pemilik tidak pernah menanyakan anda kecuali masalah ingatan nya tentang pertengkaran."

Kekecewaan terlukis di wajah gadis itu,"saya tau kamu kecewa, kesehatan mu akan terganggu."

Ibu kelinci melompat pergi, meninggal gadis itu. Wajah pucat nya terlihat semakin pucat. Tubuh kurus nya bahkan terlihat sangat rapuh. Sampai-sampai angin bisa saja menerbangkan nya, atau patah tulang saat membentur benda keras.

Sementara itu halaman Kuil terlihat ramai, berapa warga menjulurkan kelapa lebih tinggi agar bisa mengintip. Nyonya tua keluarga Li dari desa sebelah datang, setelah mendengar cucu ke empat nya di ceraikan. Dia datang bersama ayah Li Hua, dan kepala desa menuntun mereka ke kuil terlantar.

Kuil dengan kondisi suram kini terlihat begitu hidup, tidak ada rumput liar ataupun debu yang mengotori rumah. Li Hua bersama ketiga anak sambungnya benar-benar menyulap tempat itu kembali hidup.

"Li Hua!"

"Keluar kamu, apa kamu tidak mau meminta maaf setelah mencoreng wajah Ayah mu?"

Suara nenek tua itu terdengar lantang, Li Hua merasa terganggu dengan itu. Membuka pintu aula, menatap bingung lelaki paruh baya bersama seorang Nenek.

Siapa mereka berdua? Li Hua mencoba mengingat sesuatu. Dia mengangguk kecil, tersenyum manis. Mengapa mereka datang bersama kepala desa kali ini. Jujur saja penggambaran tentang orang tua Li Hua dan Nenek nya terasa samar. Yang jelas hubungan mereka tidak terlalu bagus.

"Fu Qin, Lao Lao, kalian datang jauh-jauh kemari untuk menemui saya. Mari masuk terlebih dahulu..."

Plak...

Tubuh Li Hua membeku, menatap dada Nenek nya naik turun penuh emosi. Urat di pelipisnya menonjol, matanya menatap Li Hua nyalang.

"Bagaimana bisa kamu di ceraikan? Apa kamu tidak tau kalau itu membuat kami malu?"

"Nyonya Li anda harus tenang, tidak seharusnya anda..."Kepala Desa mencoba membujuk Nyonya Tua Li agar tidak terlalu emosi.

Akan tetapi perkataan nya di sela oleh Ayah Li Hua,"kalau dibiarkan disini dia akan semakin membuat ku kehilangan nama baik, Aniang mungkin lebih baik membawanya pulang."

Nyonya Tua Li mengangguk, meraih pergelangan Li Hua erat. Li Hua yang masih syok tak mampu menggerakkan badannya dengan benar. Tenaga Neneknya sangat kuat, nyaris membuat nya terjatuh.

"Lepaskan Hua Niang, kalian tidak boleh membawanya pergi."Da Lang muncul dari balik pintu gerbang.

Menggertakkan giginya, tak habis pikir. Orang-orang tua itu datang seenaknya dan menyeret Ibu sambung nya pergi. Bahkan tangan Nenek tua itu memukul Ibunya, tidak bisa di maafkan.

Dengan cekatan Da Lang melepaskan genggaman tangan itu, menarik Li Hua ke sisinya. Tatapan penuh permusuhan tertuju pada Ayah Li Hua dan Nenek Li.

"Jika kami tidak membawanya pulang, lalu apa kamu mau dia mati kelaparan disini?"

Pertanyaan Nenek Li membuat Da Lang terdiam, dia seakan di tampar oleh sebuah fakta. Apa dia tega membiarkan ibunya kelaparan? Tapi dia yakin, dia bisa membuat perut Ibunya selalu kenyang.

Keyakinan itu terhapus, sebuah fakta lagi menampar nya keras. Dia tidak pernah memberikan makanan layak, tidak pernah memberikan jatah makanan dari Lao Lao nya untuk Li Hua. Li Hua mencari makanannya sendiri, kalaupun Lao Lao memberinya jatah makanan. Itu akan di berikan lagi pada Siniang.

Nenek Li tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi pahit Da Lang, Li Hua yang sadar. Dia segera melepaskan tangan Da Lang yang masih menggenggam erat.

"Nenek, apa anda pantas mengucapkan itu? Setelah menampar wajah saya dan, menuduh saya mencoreng nama baik saya."

"Saya tidak memiliki kuasa untuk bertahan, ketika suami saya menggugat cerai. Apa yang bisa di lakukan oleh seorang wanita? Mereka tidak memiliki hak suara untuk menentang."

"Seharusnya kamu bersikap baik sejak awal, tidak cemburu saat suami mu menikah lagi. Kalau saja kamu tidak menyinggung nya, kamu..."Nenek Li berhenti berkata.

Ayah Li Hua membisikan sesuatu, dia mengangguk cepat dan menatap Li Hua tajam.

"Pulang lah bersama kami, kamu tidak memiliki pilihan lain. Seorang janda yang di ceraikan suaminya tentu harus kembali kekediaman keluarganya."

Memang sudah menjadi tradisi turun menurun, Nenek Li masih bisa menerima kembali Li Hua. Huang Ji tidak mengatakan kerugian apapun, bahkan tidak meminta uang transaksi pembelian dibalikkan. Lagi pula Li Hua masih bisa dinikahkan kembali. Mencari calon yang memiliki banyak harta itu tidak sulit.

Masalahnya, status janda itu membuat sulit menemukan orang yang mau.

"Saya tidak ingin pulang, kalian pasti akan menjual saya kembali. Pantaskah seorang anak menjadi sapi perah keluarga nya? Fu Qin bagaimana anda setega itu pada saya?"

Ayah Li Hua terlihat ke kelabakan, beberapa penduduk desa yang mendengar nya . Mata mereka bersinar terang, melon besar kembali mereka makan. Kalo ini melon besar tumbuh dari keluarga Li desa sebelah. Mereka akan membuang biji sebanyak mungkin agar orang-orang dapat memakan Melon yang telah di sebar.

"Kapan kami menjual mu? Pulang lah, Aniang mu sangat merindukan mu."

Dia harus membujuk putri nya, tidak ada gunanya lagi untuk tetap di desa yang sama dengan Huang Ji. Itu hanya memperburuk gosip, dan orang-orang akan memakan melonnya diam-diam.

Da Lang meraih lembut tangan Li Hua, dia berharap Hua Niang tidak pergi. Akan tetapi rasa penasaran Li Hua tidak bisa di tampung, ketika dia memikirkan tentang hubungan asli dengan keluarga Li.

1
Lismawati
trimakasih update nya thor ,selalu di tunggu lanjuuuuutanya seeeemaangaaaaaaaaaat ...💪💪💪💪💪🌹🌹
end
Mc lemah jadix q malas baca beda cerita lain
Sarifah Sarifah
thorn yg hanya upnya
Yurniati
double update thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
RJ 💜🐑
ceritanya sangat bagus, semoga Li Hua dan anak anak sambung nya dapat uang yang banyak
Lala Kusumah
rejeki tak kan kemana... semangat Lin Hua.....
trie
mungkin terasa aneh dgn buah buahan yg banyak mangfaat ny
trie
dagangan laris manis
Ita Xiaomi
Moga rejeki mereka lancar dan bs hidup berkecukupan dan bahagia.
Ita Xiaomi
Da lang sibuk nyari lapak kosong sedangkan jualan udah laku semua😁.
Enah Siti
Gak jdi di gantung di pohon tomat🤭🤭🤭🤭🤭😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏mksih thor
Enah Siti
thor gak up lgi 🙏🙏🙏🙏🙏
Enah Siti: oke ku tunggu awas klau gak ada ku gantung di pohon tomat thor 💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍👍mksih
Carrot: Hari ini up kak, baru dikirim untuk di review. Tunggu ya kak paling satu jam lagi baru tayang/Pray/
total 2 replies
RJ 💜🐑
semangat buat karya nya thor, ceritanya bagus 🤗🤗👍🏻❤
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Erha Print
semangat berkarya
Erha Print
lanjutt
Erha Print
crazy up dunk
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!