Axelo kembali ke masa lalu untuk memperbaiki semua kesalahan pada istrinya, tapi semua tidak mudah karena....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atika Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Delapan belas
Malam harinya mereka telah siap untuk menyerang. "Dengar kalian berdua bantu polisi untuk mengamankan orang-orang yang ada di gedung ini" ucap Lio pada Key dan Natha.
"Kenapa gue si, gue juga mau ikut nyerang" ucap Natha tak setuju dengan keputusan Lio.
"Jangan membantah" ucap Lio menatap tajam Natha.
Natha menatap kesal Lio, "Udah kita ikutin aja" ucap Key.
"30 menit waktu kalian di mulai sekarang" ucap Nuel.
"Njir" Key dan Natha mulai bergerak masuk kedalam gedung apartment, masuk dengan senjata api di tangan mereka. Key mendatangi resepsionis dengan menodongkan senjata.
"Cepat beritahu pada penghuni ini segera keluar dalam waktu sepuluh menit" ucap Key.
Resepsionis itu langsung melakukan saat akan berbicara "Kecuali kamar yang paling atas" resepsionis itu mengangguk.
Posisi Natha dia berada di lantai paling atas apartment yang di curigai oleh polisi sebagai tempat penyekapan itu. Kini Natha berada di koridor sepi, matanya melihat ke segela arah, Natha melangkah kearah jendela yang ada di ujung koridor. Menyimpan pistol di saku belakang. Menghembuskan nafas sebentar lalu mulai merayap di dinding untuk sampai di balkon kamar.
Hap!
Natha sampai di balkon kamar yang tertutup melihat ke celah gordeng, keningnya berkerut saat tidak bisa melihat apapun di dalam sana karena gelap. "Sialan" umpatnya.
Natha berusaha membuka sedikit pintu kaca itu, setalah berhasil tidak ada apapun di dalam sana, Kosong.
[Waktu kalian 15 menit lagi] ucap Lio melalui earphone yang terhubung ke semuanya.
Natha tidak memperdulikan hal itu ia terus mencari dimana tepatnya buronan ini, Natha melompat pada balkon di sebelahnya.
Di dalam sana terdengar suara isak tangis "Ini dia" ucap Natha. Mengambil bemda hitam kecil lalu ia tempelkan di bawah pintu balkon.
"Selesai" ucapnya lalu meloncat kebawah, tidak langsung ke bawah juga Natha meraih batang pohon yang ada disana. Lalu turun dengan bantuan pohon.
[Waktu kalian habis] suara Lio kembali terdengar.
[Dimana lo?] itu suara Key.
[Gue di belakang gedung, lo amankan mereka dulu, gue liat sesuatu disini] jawab Natha.
[Jangan gegabah Natha] suara Lion kembali terdengar.
Natha tidak mendengarkan ucapan Lio dia mengikuti seseorang yang sedang berjalan kearah kota dengan mencurigakan. "Siapa dia?" ucap Natha.
Natha mengikuti orang itu hingga orang itu berhenti dan berbalik memergoki dirinya "Sudah ku duga ada yang mengikuti ku" ucap orang itu.
Natha tersenyum "Pd sekali anda ini" dengan tiba-tiba orang itu menyerang Natha dan Natha pun meladeni perkelahian mereka ini. Perkelahian mereka ternyata di saksikan oleh dua pria di yang berdiri tak jauh dari mereka. "Siapa orang bertopeng itu?" tanya pria yang memakai kemeja hitam.
"Hey, sejak tadi saya disini tuan muda" jawab pria satu lagi.
Pria yang bertanya itu memutar mata malas "Kau cari tahu, dan besok pagi informasi itu sudah ada di meja saya, paham!" ucapnya.
Natha terus saja adu jotos dengan pria yang di ikutinya.
Bugh
Satu pukulan itu berhasil menumbangkan pria itu. Natha mengeluarkan pistolnya lalu
Dor
"Akhh" jerit pria itu.
Dia menembak tepat pada kaki pria itu. Natha jongkok sedangkan pria itu beringsut mundur, setelah menatap wajah pria itu, Natha menyeringai dan itu sukses membuat pria itu ketakutan "Wah wah ternyata ini buronan polisi" ucap Natha.
Meneliti dari atas sampai bawah "Apa yang membuat polisi sulit menangkap mu?" Natha bertanya-tanya dia heran sendiri, pria ini tak sekuat yang dikiran, lalu kenapa polisi sulit menangkap dia.
[Dimana lo Natha?] suara Lio terdengar di telinga Natha.
[Gue habis main sama YN] jawabnya dengan menatap pria yang sudah tak berdaya itu.
[Dimana?] kini suara Nuel yang terdengar.
[Tidak jauh dari belakang apartment]
Natha kembali menatap YN ini, yap benar ternyata yang di ikuti oleh Natha adalah YN buronan itu.
Lima menit kemudia yang lainnya datang menyusul Lio langsung memeluk Natha "Lo gak papakan?, ada yang luka?" tanya Lio memutar tubuh Natha.
"Stop gue gak papa, dan nih targetnya" ucap Natha.
"Bawa dia" ucap Lio.
Mereka pergi dari sana, tugas mereka telah selesai dan anak-anak pun sudah di bebaskan bahkan mereka dalam perjalanan pulang ke rumah masing-masing. Diantar oleh anggota Lucifer yang lainnya.
"Mau dibawa kemana dia?" tanya Zira.
"Kita akan bawa dia ke markas, kita akan selidiki lebih lanjut, karena ada yang janggal dari dia" ucap Natha.
"Janggal?" ucap Key.
"Yah dia tidak sekuat dan sepintar yang dikatakan oleh polisi, bahkan dia lebih bodoh menurut gue" jawab Natha.
"Kita pikirkan nanti, lebih baik kita pulang" ucap Nuel.
.........
Axel sejak pulang sekolah terus saja mencari Azura bahkan dia sudah datang ke rumah Rayner namun Azura tidak ada disana. Kini Axel berada di taman kota dia pikir Azura juga akan ada disini nyatanya tidak. Axel mendudukan dirinya di bangku taman. Kepalanya menunduk hingga air mata menetes "Dimana kamu Azura" lirih Axel.
Yah setelah kembali mengulang waktu Axel menjadi lemah jika mengenai Azura dia akan terbawa perasaan, pikiran-pikiran negatif selalu melintas di otaknya jika dia tidak melihat Azura. Kini Azura adalah kelemahan serta kekuatannya, hati Axel telah sepenuhnya milik Azura.
Drt...drt....
Ponsel Axel bergetar dan berbunyi, dengan terburu-buru Axel melihat siapa yang menelpon tapi harapan itu hilang dia pikir jika Azura lah yang menelpon melainkan Ayah nya.
[Hallo yah, kenapa?] tanya Axel.
[Kamu dimana?] tanya Jeandra.
[Taman]
[Pulang, ayah sudah mendapatkan data itu] mendengar ucapan Jeandra mata Axel membola.
[Beneran?] tanya Axel memastikan.
[Ck, pulang sekarang bunda kamu udah uring-uringan gara-gara kamu] marah Jeandra.
[Okey, El pulang sekarang]
Tut...
Axel berlari kecil kearah motornya lalu pergi dari taman.
Karena mengendarai dengan kecepatan setan Axel sampai di mansion dengan cepat. Axel masuk kedalam mansion di ruang tamu ternyata sudah ada ayah dan bundanya.
"Yah, mana?" tanya Axel.
"Ini dan ayah tak menyangka kalau kamu memiliki gadis yang sangat menarik" ucap Jeandra. Axel mengertikan kening.
"Baca saja" ucap Jeandra melihat raut kebingungan Axel.
Axel duduk lalu membaca lembaran itu.
"Ayah sudah meretas sistem mereka dan hasilnya ini semua lengkap tanpa ada cacat" ucap Jeandra sombong, benar Jeandra adalah seorang heacker nomor satu di dunia yang bisa meretas sistem keamanan apapun, bahkan dia bekerja sama dengan keamanan Lucifer.
Azura Putri Caesang atau Azura Nathalia Xavier adalah putri bungsu dari keluarga Caesang, namanya diubah setelah dia pergi dari keluarga itu, lebih tepatnya kabur. Dan saat diangkat menjadi adik dari seorang Freya Alira Alister nama Azura diubah. Bukan hanya itu kehidupan mereka pun berubah.
Setalah dua tahun di angkat menjadi adik Freya, Azura beserta kembaranya masuk kedalam kelompok mafia Lucifer. Kembaranya adalah ketua dari Dark Angels begitupun dengan temannya yang tak lain adalah anggota Lucifer. Mereka sering mendapatkan misi yang berbahaya bahkan mereka akan mendapatkan misi saat sekolah, dan tidak heran jika mereka selalu menghilang tiba-tiba.
Axel sangat terkejut saat mengetahui ini, dia benar-benar tidak tahu dan sangat terkejut dia istrinya adalah seorang anggota mafia. Jadi itu alasanya kenapa dia sering memergoki Azura pergi saat malam, itu bukan karena dia ingin ngejalang melainlan untuk melakukan tigasnya sebagai anggota Lucifer. Itu artinya Azura yang tiba-tiba menghilang sekarang sedang melakukan misi.
"Yah apa benar semua ini?" tanya Axel dia masih tak percaya dengan apa yang ia baca barusan.
"Benar dan satu hal yang harus kamu tahu" jawab Jeandra.
"Apa?" ucap Axel.
"Azura......"
Tbc....
Smngttt....🌹🌹🌹
ada jg yg bkl saingan sm axel....jd biarin aja dia brjuang,tnggal nnti dkung kputusan azura dia bkln mlih spa....sbg kk' sm shbtnya,yg pnting sllu dkung dia apa pun yg trjdi....ok....