Cinta Di Ujung Nestapa

Dirga dan Freya akhirnya tidak jadi pulang ke desa, Yuda membawa keduanya kerumah mewah yang sudah Yuda siapkan, selama bertahun-tahun Yuda menjaga dan pengelola semua aset peninggalan Hutama .

Awalnya Ayah dari Yuda lah pengacara pribadi dan orang kepercayaan Hutama, setelah Wira adik Hutama.

Setelah Ayah Yuda meninggal maka Yudalah yang bertanggung jawab untuk meneruskan dan menjaga Freya sesuai amanat Hutama.

Wira menjual rumah Hutama karena tak ingin Freya larut dalam kesedihannya akan kenangan masa lalu semua hasil penjualan rumah Wira depositokan atas nama Freya.

Namun Wira tak mengetahui jika kekayaan Hutama tidak sebatas rumah saja, melainkan beberapa perusahaan dan juga tanah dan rumah megah lainnya yang dikelola almarhum Ayahnya Yuda.

Dan tanpa di ketahui Wira jika selama ini Freya dan Yuda selalu berkomunikasi dalam segala hal.

Freya menyembunyikan jati dirinya karena ia ingin hidup seperti orang lain namun kejadian yang menimpa Dirga dan dirinya membuat Freya mau tidak mau harus mengungkapkan siapa dirinya.

Dirga menghubungi Wira kalau mereka tak jadi kembali ke desa.

Wira awalnya khawatir namun begitu Dirga menceritakan bahwa Freya sudah membuka jati dirinya Wira, pun akhirnya bisa menerima dan mau mengerti.

Wira meminta Dirga untuk menjaga Freya selama tinggal di kota bersama Yuda, dan untuk sementara Wira yang akan menjalankan tugas Dirga di pabrik.

" Akhirnya semuanya terungkap dengan sendirinya" gumam Wira usai mengakhiri panggilan teleponnya dengan Dirga.

" Kenapa Yah?" tanya Nilam

Wira pun menceritakan semua yang terjadi pada Freya selama beberapa hari tinggal di kota pertemuannya dengan Arka hingga peristiwa yang menimpa Dirga karena ulah Lastri membuat Freya membuka jati dirinya.

Nilam begitu terkejut mendengar perkataan Wira suaminya itu,iapun menjadi cemas akan keadaan Freya.

Wira mencoba untuk menenangkan sang istri dan mengatakan jika semuanya sudah baik-baik saja, karena ada Yuda asisten pribadinya dan juga Dirga yang untuk sementara waktu akan menetap di kota.

" Ya Tuhan Frey, kenapa hidupmu selalu saja dalam situasi yang tak mudah " lirih Nilam

" Kita doakan saja Freya bisa selalu kuat dalam menghadapi situasi apapun "

" Iya Yah"

Ditempat lain Arka saat ini di buat uring-uringan di kediamannya Lastri tak mengira jika Arka akan semarah itu begitu juga dengan Wiratama.

" Mah, apa sebenarnya yang ada dalam pikiran Mamah, karena ulah Mamah aku kehilangan Freya dan hari ini karena Mamah juga Freya semakin membenciku, apa sih yang Mamah inginkan bukankah semuanya sudah aku turuti? aku hanya menginginkan Freya" Arka dengan kekesalannya yang memuncak.

" Arka, Mamah hanya ingin yang terbaik untukmu dan keluarga kita lagipula apa yang kau harapkan dari gadis desa itu ? dia tak sebanding dengan Raina kau bisa memiliki segalanya daripada gadis desa itu!"

" Mah, Mamah tidak tahu yang sebenarnya?"

" Apa yang Mamah tidak tahu Arka? bagi Mamah kau harus tetap menikah dengan Raina bukan gadis desa itu, atau kau mau Mamah mati di hadapanmu karena ulahmu?"

" Mamah, kenapa Mamah selalu menelanku dengan semua keinginan dan ancaman Mamah dan Papah?"

" Arka, kami hanya ingin yang terbaik untukmu dan keluarga kita" timpah Wiratama

" Kebaikan untukku atau untuk kebaikan kalian ?"

" Arka!!!"

Wiratama menatap tajam Arka dengan tangan melayang di udara ingin menampar Arka namun tertahan di udara.

" Papah!!!"

Lastri menahan tangan suaminya itu, bagaimana pun ia tak ingin sampai Arka sampai terluka ia adalah anak kesayangannya satu-satunya.

" Kau urus putramu itu dan jangan berbuat yang tidak -tidak lagi , aku tidak akan diam saja jika semuanya yang sudah kita rencanakan kacau karena cinta gilanya itu" Wiratama begitu emosi dan pergi begitu saja meninggalkan Arka yang menatap tajam ke arahnya.

" Arka, Mamah mohon jangan mencari masalah lagi dengan Papahmu, lupakan gadis itu"

" Itu tidak mungkin Mah, aku sangat menyayanginya dia gadis yang kuinginkan bukan Raina"

" Arka"

Arkapun pergi meninggalkan Lastri dengan penuh kekesalan sementara Lastri semakin kesal dan rasa bencinya terhadap Freya semakin menjadi-jadi.

" Semua ini karena kau gadis sialan" gumam Lastri.

Sementara di kediaman Hutama, Freya tengah duduk bersantai bersama Yuda dan Dirga di ruang keluarga dengan menikmati cemilan dan juga kopi kesukaannya.

" Frey, jangan terlalu banyak minum kopi tidak baik" ucap Dirga

" Ih Kak Dirga selalu saja bicara seperti itu "

" Kakak hanya mengingatkan Frey"

" Iya, Frey tahu"

Freya kembali meminum kopinya sambil menonton TV.

Yuda yang melihat sikap Dirga yang begitu menyayangi Freya, ia berpikir jika apa yang dilakukan Dirga tak jauh berbeda dengan yang ia lakukan selama ini selama bertahun-tahun.

" Kenapa kau tersenyum?" tanya Dirga pada Yuda yang sekilas tersenyum tipis.

" Tidak, aku hanya melihat kasih sayangmu terhadap Nona Muda"

Dirga terdiam dan hanya mengangguk sekilas dan hal itu dapat di lihat Freya, namun ia mencoba untuk tidak melihat dan kembali menonton TV.

" Nona, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan?'' ucap Yuda.

" Apa itu? Katakan saja!"

Yuda nampak ragu untuk mengatakannya namun ia tetap harus mengatakannya karena ini adalah amanat dan wasiat kedua orang tua Freya.

Dirga yang melihat perubahan sikap Yuda pun ikut penasaran apa yang ingin di sampaikan oleh asisten pribadi itu.

" Yuda , kenapa kau malah diam ? ayo cepat katakan , apa yang ingin kau sampaikan?" desak Dirga.

Yuda dengan ragu ia memberanikan diri untuk mengatakannya.

" Nona, ini tentang pernikahan anda!" ucap Yuda.

" APAAA?"

Freya terperanjat hingga kopi yang sedang ia minum pun tersembur keluar dari mulutnya saking terkejutnya.

Dirga meraih gelas kopi dari tangan Freya dan menaruhnya di meja.

" Yuda, apa yang kau katakan?" Dirga pun tak kalah terkejutnya.

" Seperti yang anda dengar Nona, anda harus menikah dengan jodoh yang sudah Almarhum orang tua Nona siapkan sejak lama"

" Apa maksudmu Yuda? Jangan bertele-tele katakan dengan jelas jangan main-main " Dirga kembali mendesak Yuda.

" Nona, pernikahan anda sudah diatur sejak anda masih kecil , kedua orang tua anda sendirilah yang telah mengaturnya dan keluarga pria juga sudah menanyakan kapan anda siap untuk melakukan pernikahan ini? mereka ingin segera bertemu dengan anda dan pernikahan ini kapan bisa di selenggarakan?" tutur Yuda.

Freya terdiam mendengarkan semua penuturan Yuda, ia kembali teringat akan kegagalan hubungannya dengan Arka rasa sakit hati kembali mendera dirinya tangannya meremas ujung gaunnya.

Dirga yang melihat perubahan sikap Freya segera menghampiri sang adik.

" Frey, kau baik-baik saja?" Dirga cemas

" Nona, anda tidak apa-apa?" begitu juga dengan Yuda yang ikut panik melihat sikap Freya

" Aku tidak apa-apa, kau lanjutkan saja ceritamu? ucap Freya dengan meremas kuat gaunnya

" Frey"

Dirga meraih tangan Freya untuk menenangkan dan meyakinkan bahwa ia tak sendiri ada Dirga yang akan selalu bersama dengan dirinya.

" Malam ini, keluarga pria ingin bertemu dengan anda Nona!"

" Apa ? malam ini? " Freya menatap wajah Yuda panik.

" Iya Nona, mereka bilang sudah terlalu lama menunggu, mereka ingin segera bertemu dengan anda"

Freya diam dan berpikir semua kejadian dari ia kecil hingga saat ini kembali berputar di kepalanya, semuanya terlintas bagaikan pita film yang di putar dengan jelas dihadapannya seperti nyata.

Bayangan kedua orang tuanya yang sangat menyayanginya, Wira dan Nilam juga Dirga dan beberapa kenangan baik maupun buruk kembali hadir hingga pertemuan dirinya dengan Arka dan juga penghianatan dan kebohongan yang dilakukan Arka membuat Freya kembali berpikir dan rasa sakit hatinya kembali menghujam jantungnya.

" Baiklah, asisten Yuda kau atur saja seperti rencana, malam ini aku akan menemui mereka, aku juga penasaran seperti apa calon suamiku itu" ucap Freya mantap.

" Frey, kau yakin?" tanya Dirga

" Aku yakin Kak, kedua orang tuaku tak mungkin salah dengan pilihan mereka untukku, setidaknya aku ingin melakukan sesuatu untuk mereka,aku ingin mereka bahagia melihatku di sana"

Freya dengan penuh keyakinan meskipun ada keraguan dalam hatinya akankah ia bisa membuka pintu hatinya kembali setelah luka yang di torehkan Arka.

🍁🍁🍁🍁🍁

" HALO GUYS, SEKALI LAGI AKU MOHON DUKUNGAN KALIAN SEMUA DENGAN VOTE TERUS KARYA AUTHOR, SUPAYA AUTHOR BISA SEMAKIN BERSEMANGAT MEMBUAT CERITANYA ...💛💛💛💛💛"

" HAPPY READING GUYS LOVE YOU ALL "