Terjebak Di Tubuh Gadis Lemah

"Aku harus melakukan sesuatu, mereka dalam bahaya" batin ryn.

"Gue maju, lo tunggu disini saja"

"RYN! APA YANG LO LAKUKAN!" teriak carla kaget ryn tiba-tiba berlari mendekati area pertarungan di depan sana.

"Kenapa dia bodoh sekali menyeret dirinya sendiri ke dalam bahaya" ucap carla ikutan dalam pertarungan itu, tapi dia hanya berniat melindungi ryn.

Bug.

Bug.

Bug.

Rian terkejut melihat musuh dari arah belakang tiba-tiba jatuh terlempar jauh dan yang lebih membuatnya kaget, ternyata orang yang melakukan itu adalah ryn yang tiba-tiba saja sudah berada di belakangnya.

"Ngapain lo disini bodoh!" pekik rian sembari menghindari serangan musuh.

"Perhatikan saja musuhmu, sedetik saja lo abaikan serangan mereka, lo bisa terbunuh" ucap ryn memberikan peringatan.

Rian berdecih lalu fokus lagi menghadapi musuh.

Carla tercengang melihat ryn ternyata jago bela diri, bahkan musuh mulai tumbang satu persatu. Gerakan perlawanan juga penyerangan yang ryn lakukan begitu lihai seperti seseorang yang sudah terlatih.

Dalam sekejap mata semua musuh berhasil di kalahkan oleh mereka berempat, lebih tepatnya ryn mengambil sebagian besar pertarungan ini.

Lagi dan lagi willy menatap ryn dengan tatapan penuh curiga. Lagi dan lagi ryn melakukan sesuatu yang berhasil membuatnya terkejut dan penasaran siapa sebenarnya ryn.

"Lo mau cari mati! Ngapain lo ikut-ikutan melawan mereka semua!" Rian benar-benar marah dengan apa yang ryn lakukan.

Carla mendekati rian berusaha untuk menenangkan amarah rian.

"Seharusnya lo bersyukur, kalau bukan karna gue, pasti tadi lo udah di tusuk dengan pisau sama musuh kalian" balas ryn sedikit terpancing emosinya.

"WOI! KENAPA KALIAN MALAH BERANTEM DEPAN GUA!" teriak carla kesal.

Rian dan ryn langsung diam, namun pandangan mereka semua tiba-tiba teralihkan ketika melihat salah satu musuh masih bisa berdiri, padahal tubuhnya sudah di penuh luka.

"Siapa sebenarnya gadis berambut panjang itu? Gerakan bertarungnya bahkan cara dia menghindari serangan seperti cara bertarung seseorang yang dulu pernah aku lawan" batin musuh itu menatap ryn dengan tatapan penasaran.

"Sepertinya dia menyadari cara bertarungku, dia pasti terkejut karna ada orang lain yang bisa mengalahkan mereka sama seperti aku(alexa) yang dulu" batin ryn menyadari tatapan itu.

Tapi tiba-tiba pria itu jatuh kembali dan kali ini dia benar-benar tidak sadarkan diri.

Ryn dan lainnya akhirnya kembali pulang ke rumah masing-masing, namun kali ini rian pulang bersama carla karna hanya carla yang bisa menenangkannya, sedangkan willy yang mengantar ryn pulang.

"Lo gk perlu masukin di hati bentakan rian tadi, dia marah karna dia gk mau lihat lo terluka karna musuh kami"

"Santai saja" jawab ryn.

"Ternyata cowok sedingin lo bisa juga memulai topik pembicaraan dengan seseorang orang?" sambung ryn dengan santainya.

Willy dengan cepat menepikan mobilnya, ryn terkejut akan hal itu dan kini willy menatap ryn dengan tatapan yang sulit diartikan yang mampu membuat seorang ryn gelagapan.

"Siapa lo sebenarnya? Kenapa setelah lo masuk sekolah lagi, keadaan mulai berubah dan lo selalu ada di setiap masalah yang muncul beberapa bulan belakangan ini?"

Ryn terdiam sejenak, bukan karena pertanyaan yang willy lontarkan melainkan jarak wajah willy dengan wajahnya cukup dekat sehingga dia merasa kesal.

"Maksud lo gue juga ingin terseret dengan semua masalah ini?"

"Gue juga gk bisa menghindarinya" jawab ryn dingin.

"Menjauh lah, wajah lo terlalu dekat" sambung ryn.

Dengan cepat willy menjauhkan wajahnya dan merutuki kebodohannya.

Kali ini willy diam menatap lurus kedepan.

"Tapi kenapa lo bantuin gue tadi?" tanya willy yang awalnya menatap lurus kedepan sekarang kembali menatap ryn.

"Coba sini tangan lo" Willy langsung menarik tangan kanan ryn

Ryn terkejut willy tiba-tiba mengangkat ke atas hoodie di bagian tangan kanannya dan ternyata benar, ada luka sayatan di tangan kanan ryn yang ternyata sengaja ryn tutupi sedari tadi.

Pertarungan tadi memang berlangsung begitu cepat, tapi willy menyadari saat tadi ryn tiba-tiba membantunya saat dia tidak menyadari ada musuh dari belakangnya dan ternyata dia melihat ryn terkena sayatan pisau musuh.

Dengan cepat ryn menarik tangannya kembali dan menutupi luka tersebut, sedangkan willy menatapnya dengan tatapan yang berbeda.

"Kita kerumah sakit sekarang, luka itu bisa infeksi jika tidak langsung mengobatinya" ucap willy kembali menjalankan mobilnya membuat ryn terkejut.

"Jangan ke rumah sakit, anterin aja gue balik ke rumah gue" Ryn menolak tawaran willy dan ingin segera pulang.

Tapi sayangnya willy mengabaikan ryn, dia terus melajukan mobilnya menuju rumah rumah sakit husein hospital milik keluarga carla.

Ryn sangat kesal karena willy terkesan seenaknya membawanya pergi tanpa persetujuan darinya. Tapi dia terpaksa karena willy yang mengemudikan mobil.

"Dia siapa?" tanya dokter wanita bernama harley pada willy dengan tatapan dingin setelah selesai mengobati dan menjahit beberapa jahitan di luka ryn.

Ryn spontan menatap dokter itu dengan willy bergantian, dia mencurigai sesuai dan kenapa dokter itu bertanya serta menatap willy seperti itu.

"Apa dia pacarmu? Willy jawab pertanyaan bunda"

Ryn terkejut mendengar panggilan wanita itu pada willy. Dia tidak menyangka ternyata dokter yang mengobati lukanya adalah bundanya willy sendiri.

"Apaan bun, dia teman sekelas willy juga sahabatnya carla, bukan pacarku" jawab willy dengan malas.

"Kamu pikir bisa membohongi bunda dengan alasan seperti itu?"

"Kalau memang dia bukan pacar kamu, trus kenapa kamu bawa dia kesini dan meminta bunda sendiri yang harus mengobatinya?"

"Apalagi dia wanita pertama yang kamu pertemukan dengan bunda selain carla" sambung harley menatap curiga.

Ryn diam saja mendengarkan pertengkaran dua orang di depannya. Dia juga tidak tau harus melakukan apa.

"Bun, bunda membuatnya ketakutan" ujar willy menatap ryn sedang diam.

Harley langsung menatap ryn dan dia langsung heboh sendiri karna dia tidak bermaksud memarahi putranya karena membawa seorang wanita bertemu dengannya.

Nyatanya semua yang dia tanyakan untuk menggoda putranya yang baru saja membawa seorang gadis di hadapannya.

"Astaga nak maafkan tante, tante tidak bermaksud seperti itu" Harley yang jadi gelagapan.

Ryn terkejut, dia menggoyangkan tangannya memberi isyarat bahwa dia tidak terusik karna hal itu.

"Tidak tante, tante tidak melakukan kesalahan apapun, jadi jangan minta maaf" ucap ryn jadi bingung.

Willy memutar bola matanya dengan malas, inilah salah satu alasan dia sangat ingin menghindari para wanita selain carla dan bundanya.

Sedangkan ryn sangat malas berbincang terlalu lama dengan orang asing. Wajar saja karena ini pertemuan pertamanya dengan harley.

Mungkin harley tidak melakukan sesuatu yang berlebihan, tapi tetap saja seorang introvert seperti ryn hanya menyukai kesendirian.