NovelToon NovelToon
Ninja Rian: Sang Pengantar Paket Dari Surabaya

Ninja Rian: Sang Pengantar Paket Dari Surabaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Jujutsu Kaisen
Popularitas:462
Nilai: 5
Nama Author: Ramos Mujitno Supratman

Judul: Ninja Rian dari Surabaya

(Bab 1: Kehidupan Sehari-hari Ninja Rian)

Di sebuah warung kopi pinggir jalan di Surabaya...

Rian: (meminum es teh dengan santai) “Aku ini ninja loh, tapi kok kerjaanku malah jadi kurir paket, ya?”

Farid (teman Rian): (tertawa kecil) “Ninja dari mana, Ri? Orang Surabaya kok ninja? Ninja itu dari Jepang, bukan?”

Rian: “Lah, ninjanya internasional dong! Mana ada ninja cuma di satu tempat aja. Sekarang kan eranya globalisasi. Ninja Surabaya juga ada.”

Farid: (mengangguk sambil menahan tawa) “Terus, apa jurus andalanmu?”

Rian: (bersemangat) “Jurus kiriman kilat! Paketmu pasti sampai dalam 30 menit atau gratis!”

Farid: “Itu bukan jurus ninja, Ri. Itu ekspedisi.”

Rian: “Eh, jangan salah! Ninja itu kan harus cepat, tak terlihat, dan efisien. Aku kalau kirim paket nggak pernah kelihatan sama orang, tiba-tiba aja paketnya sampai depan rumah! Aku bahkan pakai motor ninja.”

Farid: “Jadi kamu ninja yang pakai motor ninja, gitu?”

Rian: “Lah, iya. Kalau nin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Paket untuk Dukun

(Bab 22: Paket untuk Dukun)

Rian dan James, setelah berhasil menciptakan motor tenaga nuklir, kini menemukan diri mereka terlibat dalam sebuah misi yang sangat aneh. Suatu hari, mereka mendapatkan permintaan untuk mengantar paket ke rumah seorang dukun terkenal di Surabaya, yang dikenal dengan ramalan dan praktiknya yang misterius.

---

Rian dan James tiba di depan rumah dukun tersebut, yang terlihat kuno dan angker. Rian berdiri di depan pintu, sambil memegang paket yang besar.

Rian: "James, kau yakin kita harus melakukan ini? Bukankah dukun itu bisa membaca pikiran kita?"

(James menyesuaikan kacamata tebalnya dan melirik rumah itu.)

James: "Tenang, Rian. Kita hanya mengantarkan paket. Tidak ada yang aneh tentang ini. Lagipula, apa yang bisa terjadi?"

(Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari dalam rumah, membuat Rian terloncat.)

---

Rian: "Apa itu? Apakah itu suara hantu? Aku tidak mau diubah menjadi boneka voodoo!"

(James tertawa dan mencoba menenangkan Rian.)

James: "Itu mungkin hanya suara televisi. Ayo, kita ketuk pintu."

(Rian mengangguk ragu, lalu mengetuk pintu.)

---

Pintu terbuka dengan sendirinya, dan di depan mereka berdiri seorang dukun tua, mengenakan jubah hitam dan membawa tongkat yang terlihat menyeramkan.

Dukun: "Selamat datang, anak-anak muda. Apa yang kalian bawa ke sini?"

(Rian menempelkan paket itu di dada Dukun, sambil berusaha tidak menunjukkan rasa takut.)

---

Rian: "Kami mengantarkan paket untuk Anda, Pak Dukun. Dari toko ramuan di dekat sini."

(Dukun melihat paket itu dengan tatapan tajam.)

Dukun: "Hmm... Paket ini berisi ramuan untuk mengusir hantu, ya? Baiklah, silakan masuk."

(Rian dan James saling berpandangan, tidak tahu harus bagaimana.)

---

Setelah beberapa detik ragu, mereka melangkah masuk ke rumah yang gelap dan penuh aroma aneh. Rian melihat ke sekitar dan melihat berbagai benda aneh dan menakutkan.

Rian: "James, aku rasa kita harus pergi. Ini seperti adegan film horor!"

(James mengabaikan Rian dan terus berjalan.)

---

James: "Rian, berhenti berlebihan. Ini hanya dukun, bukan monster."

(Tiba-tiba, suara tawa halus terdengar dari sudut ruangan, membuat Rian hampir terjatuh.)

Suara: "Hahaha... Anak muda, jangan takut! Kami tidak akan memakanmu!"

(Rian terkejut dan melihat sekelompok boneka di sudut, semua tampak seperti mengawasi mereka.)

---

Rian: "Kau mendengar itu, kan? Mereka berbicara! Ini bukan boneka biasa!"

(Dukun tertawa lebar.)

Dukun: "Ah, mereka hanya boneka saya. Mereka suka bercanda."

(Rian mengernyitkan dahi, tidak yakin dengan jawaban Dukun.)

---

Rian: "Canda? Mereka terlihat seperti sedang merencanakan sesuatu!"

(Dukun mengabaikan Rian dan mulai membuka paket tersebut. Saat dia membuka, asap hitam keluar dari dalam paket, dan suara gemuruh terdengar lagi.)

Dukun: "Hmm... ini tidak seperti yang saya harapkan."

(Rian dan James melirik satu sama lain dengan ekspresi ketakutan.)

---

James: "Kita harus pergi sekarang! Saya tidak ingin jadi bagian dari ritual aneh ini!"

(Dukun tiba-tiba memandang mereka dengan serius.)

Dukun: "Tunggu! Saya perlu kalian untuk membantu saya dengan satu hal."

(Rian dan James saling berbisik, bingung.)

---

Rian: "Bantuan? Apa yang bisa kami bantu? Ini bukan bisnis kami!"

(Dukun meraih tongkatnya dan menunjuk ke arah boneka yang berbicara.)

Dukun: "Boneka-boneka ini sangat nakal. Mereka perlu diusir! Mereka selalu mengganggu saya saat bekerja!"

(Rian dan James terperanjat. Rian menggigit bibirnya.)

---

James: "Jadi, kami harus mengusir boneka? Sepertinya ini bukan pekerjaan kami."

(Dukun mengangkat tongkatnya.)

Dukun: "Kalian harus membantu saya. Jika tidak, kalian akan terjebak di sini selamanya!"

(Rian menjerit dan mencoba mundur, tetapi James sudah mulai mengeluarkan ide.)

---

James: "Bagaimana jika kita mengundang mereka untuk ikut balapan motor? Siapa yang bisa melawan motor tenaga nuklir kita?"

(Dukun dan boneka terdiam sejenak, lalu boneka itu mulai tertawa.)

Boneka: "Balapan? Kami suka balapan! Ayo, kita lihat siapa yang lebih cepat!"

---

Rian tidak percaya dengan situasi yang terjadi. Dukun dan boneka-boneka yang menyeramkan itu mengajak mereka untuk balapan.

Rian: "Ini gila! Tapi jika ini cara untuk keluar, aku setuju!"

(James dan Rian pun bersiap-siap untuk balapan, sementara Dukun mulai menghitung mundur.)

---

Dukun: "Satu, dua, tiga... MULAI!"

(Mereka berdua melesat keluar rumah, dengan motor mereka menggelegar, sementara boneka-boneka berusaha mengejar di belakang.)

---

Suara tawa boneka menggema di belakang mereka, tetapi Rian dan James tidak mau kalah. Mereka melaju kencang menuju jalanan Surabaya, bertekad untuk menjauh dari rumah dukun yang angker itu.

Rian: "Ini lebih seru dari yang aku kira! Kita bisa balapan melawan boneka!"

(James tertawa, dan mereka merasa lega, meskipun adrenalin mereka terus memuncak.)

---

Ketika mereka berhasil melarikan diri, Rian menghela napas lega.

Rian: "Kita berhasil! Tapi aku tidak ingin mengantarkan paket ke dukun lagi!"

(James mengangguk setuju, dan mereka berdua tertawa, meninggalkan pengalaman horor yang lucu ini.)

Tamat

Dengan keberanian dan kreativitas, Rian dan James terus menjalani petualangan konyol, menghadapi tantangan yang lebih aneh dan menarik di masa depan.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai semua...
gabung yu d Gc Bcm..
d sini ada event menarik beserta reward juga ad mentor senior yg bs bimbing
caranya mudah wajib follow aku sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Terima kasih.
anggita
ikut ng👍like aja+ hadiah ☝iklan. terus berkarya tulis moga lancar novelnya👌.
anggita
Ninjanya suroboyo.. mungkin ninja berdarah bonek 😁🙏
jamalnurcahya17
semangat 🤙🔥
Ramos Mujitno Supratman: makasih Master
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!