Seorang pelayan yang rela menggantikan anak majikan datang ke sebuah hotel untuk perjodohan, pelayan tersebut di nodai oleh sang pria yang tidak mau di jodohkan dan saat ini dia hamil, begitu pula sang majikan yang hamil anak dari saudara ipar yang saat itu belum menjadi ipar nya, apa hubungan antara kedua nya? dan bagiamana nasib kedua anak yang ada di dalam kandungan dua wanita tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 -Pelayan di hati sang ceo-
Anna kembali ke dalam ruangan nya, dia duduk dan menutup kedua mata nya, " apa yang harus aku lakukan? pernikahan ku dua hari lagi, apakah tidak masalah jika aku katakan ini adalah anak David? lagipula tidak akan ada yang curiga kan? "
Anna pusing sendiri dengan perbuatan nya, dia sudah mengatakan nya pada Raka, tetapi Raka selalu saja mengatakan untuk gugur kan anak itu, hari Anna tidak tega karena hari ini, dia baru saja mendengar suara detak jantung bayi itu.
Anna meminta Raka untuk bertemu dengan nya, tetapi Raka sama sekali tidak mau, karena pada malam ini sudah jelas bahwa Anna yang merayu nya, jadi Raka meninggalkan Anna begitu saja, walau anak yang di dalam kandungan nya Anna adalah anak nya.
*
*
*
Olivia yang saat ini berada di dalam taksi, dia sedang menuju butik untuk menganti baju yang akan di pakai Anna di hari pernikahan, saat dia masuk sudah ada David di sana, tidak tau mengapa ada David.
" Kenapa kau yang datang dan bukan Anna? apakah kau yang akan menjadi calon pengantin ku? " membukakan pintu untuk Olivia
Olivia masuk dan menatap David " Anna ada operasi mendadak di rumah sakit, jadi dia minta aku mengantar ini saja " memberikan nya kepada David
Namun saat Olivia memberikan nya, salah satu karyawan nya datang dan melihat mereka " baju nya sudah ada, akan lebih baik jika di coba dulu, dimana Anna? apakah dia tidak datang? " karyawan itu menatap Olivia
" Iya Anna sedang berada di rumah sakit, aku akan menelpon nya dan meminta dia untuk datang, kalian tunggu sebentar ya " masuk dan mulai menelpon Anna, tetapi Anna sama sekali tidak menjawab telpon nya
karyawan itu menatap yang berada di dinding butik " kami akan ada rapat sebentar lagi, bagaimana jika kau saya yang mencoba gaun nya, aku rasa body mu dan Anna tidak jauh beda " menatap Olivia yang sedang sibuk menelpon Anna
" Tapi Anna sedang diet saat ini, aku yakin berat badan nya pasti turun, jadi body kami tidak akan sama " menolak
David menarik nafas nya " aku juga harus kembali ke kantor, jika Anna tidak datang maka batal kan saja, kami akan datang lagi besok pagi, "
" Tidak bisa pak, baik seharusnya gaun nya sudah jadi, karena besok adalah hari kerja terkahir kami, karena gaun nya akan di pakai untuk acara lusa "
Olivia yang tidak tega melihat seorang karyawan yang sudah berusaha payah " baiklah aku akan mencoba nya, tapi aku minta tolong sesuai kan dengan apa yang Anna minta, tidak masalah jika terasa sempit bagi ku "
" Baiklah buk, ayo masuk kami akan membantu mu memakai gaun nya, " karyawan itu terlihat sangat senang karena kerja nya tidak harus dua kali
Tidak hanya karyawan itu, David juga merasa senang karena yang datang ke butik adalah Olivia bukan Anna, dia bisa menghabiskan banyak waktu bersama Olivia dan memasang wajah nya.
Olivia masuk ke ruang ganti, rambut nya yang awal di gerai, kini di sanggul rapi, karena ada bagian belakang gaun yang harus terlihat detail nya, Olivia terlihat sangat anggun dengan rambut yang di sanggul rapi dan juga gaun berwarna biru langit itu.
Olivia keluar dan di sana sudah ada David yang sedang menunggu nya dengan pakaian yang sama, mereka terlihat seperti tuan putri dan pangeran " detail nya sudah cocok dan ini sesuai dengan permintaan ibuk Anna " karyawan itu menatap mereka berdua
David menatap Olivia dengan gaun yang sangat indah itu, dia terpukau " kau sangat cocok dengan gaun nya "
Olivia merapikan gaun nya dan merasa sedikit besar di bagian lengan nya " apakah ada gaun yang harus ku coba lagi? Jika tidak maka biarkan aku pergi, karena aku ada urusan " menatap karyawan tersebut
" Masih ada dua gaun lagi, karena acara nya sampai malam, dan ada juga gaun party nya, itu yang membuat kami ragu, bagiamana jika mencoba gaun party nya saja dulu, kaku gaun untuk acara akad nya? "
Olivia yang sama sekali tidak paham " iya baiklah apa saja, ayo kita coba agar aku bisa pergi dari sini " masuk lagi ke dalam ruang ganti
Gaun party nya sangat pendek dan juga terbuka, jadi Olivia mencoba nya di dalam saja, karena takut David akan macam-macam dengan dirinya, setelah semua nya selesai, Olivia keluar dari ruangan tersebut dan David sudah menunggu nya.
" Kau mau kemana? Aku akan mengantar mu "
Olivia sama sekali tidak memperdulikan David, dia terus berjalan hingga David menarik tangan nya " kenapa kau diam saja? apakah kau tidak lihat ku? " bentak nya
" Kita tidak sedekat ini sampai aku harus mencoba gaun untuk calon istri mu, aku ingatkan sekali lagi, aku adalah pembantu dan kau adalah majikan ku, karena kau menikah dengan Anna "
" Tidak bisakah kau anggap aku sama seperti Raka? Kau sangat dekat nya dan selalu saja tertawa saat bersama, sedangkan aku? Aku sama sekali tidak masalah mau kau pembantuan atau apapun itu, intinya aku menyukai mu " kalimat yang selama ini di tahan oleh David akhirnya dia ucap kan, perasaan nya di ketahui oleh Olivia, walau sudah berusaha sangat keras ia sembunyikan akhirnya terucapkan juga
Olivia menampar wajah David hingga marah, itu di karenakan dia sangat emosi " kau tau mengapa makan itu aku tidak menampar mu? itu karena kau akan menjadi suami Anna, tapi kali ini kau melampaui batas, tolong tetap pada posisi mu, "
" Aku sama sekali tidak menyesal tentang apa yang terjadi pada malam itu, aku sudah mengatakan nga berkali-kali, jika kau meminta pada ku untuk tidak menikahi Anna, maka aku akan berhenti " jelas David
Olivia dengan perasaan nya sangat campur aduk, belum lagi anak yang berada di kandungan nya saat ini, tidak tau harus dia apakan " dengar aku baik-baik, tolong menikah dengan Anna dan jauhi aku, puas! " ucap Olivia setelah itu dia pergi
*
*
*
Olivia berada di rumah sakit, dia sendirian tak ada satupun orang yang bersama nya, dalam keadaan seperti ini dia membutuhkan sebuah pundak untuk ia sadari, dia sudah mengambil keputusan bahwa setelah hasil nya keluar dan benar dia hamil, maka dia akan pulang ke kampung halaman untuk mencari solusi bersama ibu nya.
Olivia masuk ke ruangan dokter setelah lima menit menunggu, dokter memeriksa nya, dan juga melakukan USG karena Olivia ingin melihat dengan jelas.
" Ya kau sedang hamil saat ini, tetapi kandungan mu sangat lemah, apakah kau pekerja berat? " ucap dokter yang sedang memeriksa Olivia
Olivia mengusap air mata nya " iya dokter, sudah tidak perlu periksa lebih lanjut, aku hanya ingin tau apakah aku hamil atau tidak " tidak ingin di periksa lebih lanjut
Tetapi dokter tidak sengaja menekan tombol yang membuat Olivia mendengar suara detak jantung dari bayi yang berada di dalam rahim nya " sudah aku katakan aku tidak mau di periksa lagi, kenapa kau mendengar detak jantung nya pada ku!? " Olivia berteriak dan menangis