#Sihir, Balas Dendam , Kehidupan kedua , Romansa , Supernatural#
Kayana Wanetta Havanah, seorang gadis malang yang di buang dan di siksa serta di bunuh oleh keluarga sahabat Papanya, hanya karena ingin menguasai harta Warisan milik Kayana.
Demikian juga Friheiko Gostha, yang tiba tiba harus dikhianati oleh kekasih hatinya.
Hingga akhirnya Kayana dan Friheiko Gostha pun masuk dalam kehidupan di dimensi lainnya, dalam lingkaran wilayah sihir yang paling kuat yang di kenal dengan Dark Magic.
Sampai jalan takdir mereka berdua pun, akhirnya berputar dalam pengalaman pengalaman supernatural.
Apakah yang akan di alami oleh kedua tokoh ini? Dan ada Rahasia apa, di balik kisah hidup mereka yang memiliki dark magic? Akankah mereka bisa menegakkan keadilan kembali saat semua telah dirampas oleh para musuhnya?
yuk ikuti kisahnya. Happy reading, jangan lupa berikan like komen subscribe vote dan rate bintang limanya. Thank you so much... ✍️📘🙏♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENUJU KE SELATAN...
Kayana dan kedua maidnya terus berlari hingga tiba di sebuah perbatasan wilayah.
Perbatasan itu sepi bak ada di makam..tak ada satu pun hewan terlihat di sana.
Kayana dan kedua maidnya jadi ragu ragu untuk masuk ke wilayah yang bagi mereka tampak aneh.
Wilayah yang sepi bagaikan di makam itu hanya di tumbuhi pohon pohon unik yang daun daunnya berwarna coklat kemerahan, seperti warna pada darah kering.
Burung yang bertengger di dahan pohon yang ada di daerah itu pun , juga memiliki warna bulu dan bentuk yang aneh.
Ada yang bulunya berwarna hitam coklat, ada yang hitam abu abu, ada yang berwaena ungu dan hitam, ada juga yang berwarna hitam mengkilat.
Paruhnya juga besar dan tajam menekuk ke bawah . Matanya merah menyala bagaikan bara api.
Suaranya yang juga kasar lebih kasar dari burung gagak.
Kayana , Belle dan Aura jadi merinding. Hati mereka langsung menciut dan nyali mereka juga sangat kecil untuk masuk ke daerah yang aneh itu.
Sepanjang jalan yang hanya di tumbuhi pohon pohon besar yang daunnya berwarna merah kecoklatan dan mirip dengan warna darah kering itu, berdiri kokoh menjulang sampai ke langit.
Tampak bayangan pohon pohon besar itu bagaikan raksasa raksasa yang sedang berjajar seperti pasukan penjaga perbatasan.
Ada rasa tak biasa yang di rasakan tiga wanita itu. Rasa yang sangat pekat dan ketakutan yang sangat mencekam, seakan menyergap hati mereka.
Dan terasa bagai di ikat oleh tali yang kuat sehingga mereka jadi sesak bernapas.
" Nyonya , apakah nyonya tidak masuk?"
" Belle mengapa hati aku tiba tiba jadi merasa sangat ketakutan begini ya? Hati aku bagaikan disergap oleh kepekatan malam yang hitam ini. "
" Kakak , Aura juga takut."
" Iya saya juga merasa kok beda ya nyonya situasi disini?"
" Belle bagaimana ini? Apakah kita tetap masuk?" tanya kayana penuh kebingungan dan kebimbangan.
" Saya juga bimbang nyonya. Tapi jika kita tidak masuk ? maka kita akan kemana dan ingat pesan tuan. Nyonya harus masuk. "
" Hah, iya Belle. Kita masuk yuk." jawab Kayana dan memberikan keputusan atas kebimbangan hatinya tadi.
" Ayo kita harus bergegas. Malam semakin tak bersahabat." ajak Kayana.
Ketiga wanita itu akhirnya masuk juga. Di perbatasan wilayah yang sangat aneh dan menakutkan juga. Yang memiliki aura misterius yang kuat.
Tak lama mereka melihat bangunan besar layaknya bangunan asrama .
Ada tulisan selamat datang di pintu gerbang mereka yang menjulang tinggi ke langit.
Tampak bangunan itu juga terlihat suram, seperti yang ada di dalam gambaran kayana, tentang rumah yang dia tempati dia bersama Belle dan Aura beberapa hari itu.
Kayana terus masuk ke halaman sangat luas dan menuju pintu utama yang besar dan kokoh di depan sana.
Tiba tiba pintu itu terbuka dengan sendirinya.
Membuat tiga orang wanita berbeda usia itu sangat terkejut.
" Selamat malam dan selamat datang. Kami sudah lama menunggu anda datang, nona white. "
Kayana semakin terkejut saat melihat seseorang itu menyambut kedatangan dia. Tapi dengan sebutan nona White.
Tapi kayana segera sadar, saat itu dia memang sedang memakai identitas Kayana White Friheiko Gostha..
" Selamat malam. Dan untuk apa kalian menunggu saya datang dengan waktu yang lama?" tanya kayana. Kebingungan. demikian juga Belle dan Aura. tidak kalah bingungnya.
" Apakah anda tidak tahu? pesan orang tua nona adalah menerima dan menunggu nona datang ke akademi sihir ini. " jelas seseorang yang menyambut kedatangan dia.
" Apaaaaa, akademi sihir? Kok bisa? Jadi ini adalah akademi sihir?" pekik kayana terkejut setengah mati.
" Ya nona. Apakah kedua orang tua anda tidak pernah bercerita hal ini ? Pada anda , nona?"
" Tidak pernah sama sekali." jawab Kayana cepat.
" Oh baiklah, jika demikian, mari saya antar anda untuk masuk ke ruangan para dekan akademi sihir di sini. " ajak sopan penerima tamu tersebut.
" Baik. Terima kasih tuan?" jawab Kayana sopan.
Akhirnya keempat orang ini, masuk dan menemui ketua dekan yang terpilih , yang menjadi kepala di akademi sihir tersebut, dengan sang asistennya.
" Selamat malam dan selamat datang pada nona white dan semua pelayan nona. Mari silakan duduk saja. " ucap sambutan kepala dekan yang sudah tahu akan ada kesana menemui dirinya.
Kayana hanya mengangguk dan tersenyum kikuk. Dia tidak mengenal laki laki , yang sudah tidak muda lagi dari segi usia , tapi di depan mata kayana dan dua maidnya itu, mereka bisa menebak jika mereka itu, sudah lanjut usia, tapi wajah dan badan mereka masih sangat gagah dan kuat.
Seperti laki laki muda pada umumnya.
Kepala dekan akademi sihir itu akhirnya mengajak Kayana untuk duduk di depan sambil berhadapan.
" Nona White, sebenarnya , kami sudah menunggu nona sejak lama. Sejak kematian tuan Friheiko Gostha dengan cara yang tragis. Tapi sayangnya, hingga saat ini kami tidak bisa menemukan identitas pembunuh tuan Friheiko Gostha yang sebenarnya."
" Loh bukankan waktu itu di daerah Wilayah DS itu, tuan masih hidup ya ?" sela kayana yang mendengar penuturan kepala dekan.
" Nona White, Tuan Friheiko Gostha ini , tidak pernah kembali lagi, sejak kejadian pembunuhan beliau yang misterius waktu itu!! Jadi jika dia kembali , maka akademi sihir ini juga akan dilanjutkan oleh Friheiko Gostha, sebagai penerus klan Friheiko sang Ahli sihir gelap , sejak turun temurun. "
Penjelasan dekan kepala itu, sungguh kembali membuat kayana syok.
" Jadi ini akademi sihir gelap keluarga Friheiko Gostha yang terkenal dan terhebat di dunia sihir gelap itu ????" pekik kayana lagi.
" Benar nona. Jadi mulai malam ini , anda bisa tinggal di ruangan tuan Friheiko Gostha yang ada di lantai paling atas. " jelas dekan kepala tersebut.
Kayana dengan kedua maidnya langsung di antar oleh seseorang yang tadi menerima mereka di depan pintu utama akademi sihir tersebut.
Dalam sekejap , mereka sudah sampai ke depan sebuah ruangan yang sangat besar dan luas sekali.
" Mari nona, ini adalah tempat pribadi tuan Friheiko Gostha yang biasa digunakan tuan muda beristirahat.."
" Baik tuan. Kami akan istirahat."
" Kalian dua maid yang nona bawa, kamar kalian ada di ruangan yang paling ujung itu. Lakukan tugas sehari-hari seperti tugas kalian di mansion tuan muda. Tapi ingat peraturan disini..Kalian tidak boleh keluar dari sini, jika tidak ada orang yang menemani kalian dari dekan kepala. " jelas seseorang yang di utus oleh dekan kepala tadi.
" Baiklah kami tidak akan berkeliling di sini." jawab Kayana patuh. Diikuti oleh kedua maid itu.
" Baik..malam ini istirahat saja. Ini kamar nona dan tuan, di sini."
" Terima kasih tuan."
" Panggil saja dengan nama saya, nona white. Saya biasa di panggil Jhon. "
" Baiklah tuan Jhon. " ucap kayana.
Saat tuan Jhon berlalu. Kayana dan kedua maidnya masuk ke ruangan masing masing.
" Kalian istirahat saja. Malam ini. Saya juga mau istirahat dulu." perintah kayana pada kedua maidnya.
Pintu kamar kayana pun dia tutup, setelah Aura menata gaun gaun milik Kayana si sebuah lemari kayu besar yang kokoh dan terkesan kuno itu. Ukiran mewah dan unik menghias pintu lemari tersebut.
Kayana memperhatikan di dalam lemari besar itu, ternyata sudah banyak baju baju juga tergantung di sana.
Kayana lagi lagi berpikir dalam benaknya.
" Apakah dulu tuan Friheiko Gostha dan Kayana white juga sudah tinggal di sini ya? " gunam Kayana.
" Tapi apakah mereka memang orang orang berkemampuan sihir kuat? Di mana sebenarnya White itu? " monolog Kayana sambil berkeliling ke semua sudut kami besarnya yang bak ruangan rapat besar di sebuah perusahaan mewah. sangat besar dan luas.
Ada rak rak buku kuno seperti pelajaran sihir di sana. Kemudian ada juga tempat duduk yang seakan memang di siapkan untuk belajar.
Layaknya perpustakaan pribadi saja.
Ada kamar mandi yang besar juga. Yang ada di kamar itu.
Semua lengkap termasuk sebuah meja sudut khusus yang terdapat banyaknya botol botol ramuan sihir, ada namanya satu satu.
kayana sungguh tidak bisa melepaskan pandangan matanya yang beredar , di sekeliling ruangan itu, menjadi sangat bahagia.
" Tuan , apakah kau dulu juga suka baca baca si sini , apakah dulu tuan suka duduk disini sambil membaca baca buku ini?" gunam lirih kayana dengan pandangan mata yang menerawang jauh.
Ada secuil rindu di hati Kayana malam itu. Rindu yang bahkan sangat menyakitkan hatinya. Rindu yang buat dia lemah dan bagai di remat remat hatinya. Sakit. Hingga tak terasa air mata kayana pun lolos dari sudut mata indahnya.
Napas itu terasa sesak. Dada itu terasa tertusuk ribuan belati. Hanya untuk menahan rindu , pada kekasih hatinya yang sudah tiada..
Dengan derai air matanya yang menganak sungai, dan jatuh membasahi tangannya, di peluknya erat guci abu sang kekasih hatinya itu.
" Akankah ada sebuah keajaiban yang membawa mu kembali padaku tuan? Apakah ada satu sihir yang bisa membuat mu bangkit kembali dan menemani aku yang harus membalaskan sakit hati aku itu ? Jika ada , maka aku yang sudah ada di sini, aku harus bisa belajar juga. Aku akan belajar sihir dari sihir turun temurun klan besar keluarga mu tuan. " jerit tangis dan kerinduan Kayana yang menusuk dan melukai hatinya itu. Mengharap sang tuan yang sudah mencuri hati dan cintanya itu bisa kembali kepadanya.
Tanpa terasa , kayana malah ketiduran di sofa di dekat meja kerja Friheiko Gostha di ruangan itu. Kayana pun tertidur disana.
Saat kayana tidur, tiba tiba guci abu yang ada dalam dekapan eratnya , dan sudah basah dengan air mata kayana itu, mengeluarkan cahaya ungu yang sangat terang.
Cahaya ungu yang bisa di artikan , sebuah kemewahan dan kemegahan paling terhormat..oleh para penyihir di sana.
Bias sihir itu menerangi semua ruangan . tiba tiba membentuk menjadi seseorang.
Cahaya ungu yang sudah menjelma menjadi seseorang itu, ternyata terlihat seperti tuan Friheiko Gostha.
Cahaya yang sudah membentuk seperti Friheiko Gostha itu mendekat dan menghampiri Kayana yang tertidur.
" Cantik... Kau sangat cantik bila tertidur seperti ini. ucap sosok itu.
" Kayana sayang, maafkan aku yang terpaksa harus meninggalkan kamu,pas lagi sayang sayangnya. Tapi aku juga tidak ada pilihan. Aku sudah di bunuh dua kali oleh orang orang yang dekat dengan aku. White, wanita yang wajahnya mirip dengan kamu itulah, yang sudah menghancurkan aku dengan mantra sihir hebatnya. Tak aku sangka dia tega membunuh aku. "
" Aku harap kau bukan dia. Tapi kamu adalah kayana Wanetta Havanah, yang aku sayangi dan cintai selalu . Jadi kamu bukan Kayana White yang menjadi kekasih aku di masa lalu aku itulah yang akhirnya mengkhianati aku. Hanya dia yang tahu titik lemah Sihir aku. Jadi memang seharusnya dialah orang yang bisa mengalahkan aku. "
" Tapi aku malah tersesat di dimensi lain di wilayah DS dan menemukan kamu sayang. Kamu lebih polos dan cantik. Awal aku melihat mu , aku jadi sangat marah , terkejut , dan benci. Tapi saat aku perhatikan, ternyata kalian berbeda. Dan herannya , aku pada saat itu jadi sangat bersyukur, kalau kamu bukan dia. Aku sangat bahagia saat itu. Sejak saat itulah, Aku jatuh cinta padamu sayang..." ucap sosok yang menyerupai tuan Friheiko Gostha tersebut.
" Aku juga rindu padamu Sayang. Tapi aku belum bisa menemukan kembali energi aku yang hilang sehingga aku tidak akan bisa berwujud. Sehingga aku, sengaja membawa mu kembali ke sini, ke tempat dimana dulu leluhur aku membangun akademi sihir gelap ini. Friheiko Dark Magic Academy. Aku juga mau kau lindungi dirimu , saat aku belum bisa sepenuhnya kembali..aku masih terlalu lemah. Aku butuh kamu menolong aku supaya kita bisa kembali bersama sayang."
" Aaah kamu wangi sekali, lembut wangimu membuat aku jadi ingin menemani dan memelukmu. Aku akan masuk ke mimpi kamu saja ya?"
Cahaya ungu itu akhirnya, masuk kembali ke guci abu itu, tapi Gostha sudah masuk dalam alam mimpi kekasihnya yang merindukan dia itu.
Gostha yang juga sama merindukan sang kekasih tanpa sungkan mencium dan melumat bibir merah menggoda itu dengan rakus.
Tampak tubuh kayana yang masih terbaring dan terpejam di sofa itu, terlihat bergetar dan mulai merasakan apa yang dia rasakan di alam mimpi nya.
Tubuhnya mulai menggelinjang , saat sang tuan mulai semakin larut dalam kerinduan dan hasratnya , yang membara, bagaikan lautan cinta yang luas dan tak terbendung itu.
Tiba tiba tubuh dan tidur kayana menjadi gelisah , saat di alam mimpinya, dia merasakan tangan besar dan hangat sang tuan, yang mulai semakin nakal, menjamah, meremas dan membelai setiap inchi tubuhnya.
Desahan kayana, terdengar di ruangan besar itu. Tapi kayana tak bisa membuka mata sama sekali.
Tubuhnya juga seakan sulit bergerak dan terkunci.
Hanya bergerak , seiring hentakan sang tuan, yang mulai mendalam , memberikan kayana kenikmatan dalam mimpinya.
" Aaah tuan... Aaah anda kembali... Aku rindu padamu tuan." desah kayana dalam lelapnya.
Badan kayana jadi terguncang seiring hentakan sang tuan yang sudah membuat pakaian Kayana lolos satu persatu begitu saja dan membuat Gostha lebih leluasa untuk membelai, meremas , dan membelah, kayana dalam nikmatnya.
Hingga lengkingan penuh gairah dan kenikmatan yang memuncak sesaat , sampai akhirnya, tubuh itu pun lemas dalam mata yang masih terpejam .. terkulai di sofa tersebut.
Tiba tiba pakaian yang berserakan di lantai itu kembali melekat satu per satu di tubuh kayana.
Meninggalkan Kayana yang lemas terbaring dengan seulas senyum bahagia di dalam tidurnya.
" Tidurlah kembali sayang ku. Aku sudah membuat kamu bisa tersenyum bahagia kembali. " ucap Gostha yang memasuki alam mimpi kayana.
Dengan rakus, sekali lagi, Gostha mencium melumat bibir mungil milik kayana itu.
" Kayana sayang.. Bantu aku untuk bisa kembali ke sisi kamu oke? Aku sungguh butuh bantuan kamu.
Karena aku juga tak mampu menahan rindu yang berat dan menyesakkan dada... Ini... Kamu semakin cantik sayang. " kecup lembut yang mendarat ke kening , kayana.
Sampai akhirnya , Gostha betul betul kembali ke dalam guci abunya.
Hening pun kembali datang di ruangan itu, hingga bunyi dentingan jarum yang jatuh pun , pasti akan terdengar gaduh di lantai ruangan itu. Karena terlalu hening dan sunyi.
...****************...
Apakah kayana akan di terima di asrama milik keturunan klan Friheiko Gostha, untuk mempelajari sihir yang tiba tiba sangat dia inginkan ?
Bersambung...