NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:25.2k
Nilai: 5
Nama Author: nilam nuraeni

Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.

Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.

Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.

"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"

Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 18. 2 Pria jahat

Keesokan paginya Rere baru bangun dari tidurnya dengan tubuh yang polos tanpa sehelai benang pun.

"Aku lupa memakai pakaian ku, berapa ronde semalam? Aku lupa" Rere nampak baru merasakan pegal di tubuhnya.

Percintaan yang sangat penuh gairah dan panas membuat Rere hampir kewalahan, beruntung Rere selalu bisa tahan meski pada akhirnya tubuhnya rasanya sangat remuk.

Di lirik nya Edward yang masih tertidur di samping nya.

"Tampan sekali" Puji Rere sambil melihat wajah tampan Edward.

Bohong jika dia tidak mengatakan jika dia jatuh hati untuk melihat wajah setampan itu, tapi Rere juga sadar diri jika dia memang tidak sepadan dengan Edward.

Itu semua bisa di lihat dari berbagai sisi, dan selain itu di mata Edward juga dirinya hanyalah seorang penghangat ranjang nya saja.

"Kenapa kau menatap ku" Tiba-tiba Edward bersuara.

Hah!

Rere yang melamun sontak saja di buat kaget oleh Edward.

Rere nampak gelagapan karena Edward menangkap basah dirinya saat menatap nya.

"Aku hanya sedang melihat apa ada jerawat atau tidak di wajah mulus mu" Ucap Rere beralasan.

"Bukan karena aku tampan?" Tanya Edward.

"Iya, Ehk tidak. Aku hanya ingin memastikan ada jerawat yang mau singgah di wajah putih mulus itu atau tidak" Rere masih tidak mau jujur.

Edward melihat Rere dengan mata yang jelas tak percaya, tentu saja Edward tidak percaya karena sebelumnya dia sudah mendengar pujian Rere padanya.

Rere yang mengatai nya tampan, dan itu sedikit membuat Edward gugup.

"Jangan sampai dia mendengar suara ku tadi" Batin Rere dalam hatinya.

Nuna berniat bangkit tapi tangan nya di tahan oleh Edward.

"Kita mandi bersama" Ucap Edward.

"Tapi aku __" Rere terpotong.

"Tidak menerima penolakan, ayo" Edward menyibak kan selimut nya dan ternyata tubuh di balik selimut itu sama-sama polos dengan nya.

Sungguh membuat Rere salah tingkah melihat si rudal yang tidur, tapi lain dengan Edward yang nampak santai berjalan ke arah kamar mandi.

Rere masih malu-malu meski dia dan Edward sering kali di pertemukan dengan tubuh yang sama-sama polos, tapi tetap saja rasa nya malu.

"Pasti mau nambah ronde" Gumam Rere.

Rere berjalan dan masuk ke dalam kamar mandi, dan benar saja Edward nampak sudah menunggu nya di bawah guyuran shower.

Glek..

"So sexy, ya ampun" Batin Rere ingin menjerit.

Rere sadar jika ini salah, tapi tetap saja gairah nya tak tertahankan terlepas dari apa yang dia lakukan ini adalah dosa besar.

Pada akhirnya pagi panas pun mereka lewati dengan penuh cinta, dan setelah selesai bercinta keduanya langsung mandi bersama.

Selesai mandi saat sedang berpakaian Edward mendekat, dia memeluk Rere tanpa aba-aba.

"Aku punya kejutan untuk mu" Kata Edward.

Kejutan?

Rere nampak bingung dengan kata kejutan yang Edward maksud.

"Kejutan apa?" Tanya Rere.

"Cepat berdandan cantik, dan setelah itu turun lah temui aku di meja makan" Kata Edward berbisik.

"Kejutan nya makanan?" Tanya Rere.

Tapi Edward tak menjawab dan melepaskan pelukan nya, lalu Edward pun keluar dari kamar nya.

Rere yang di tinggalkan nampak penasaran dengan kejutan yang akan Edward berikan padanya.

"Apa dia akan mengajak ku menikah? Tapi aku belum sepenuhnya bercerai, masih butuh satu bulan lagi" Gumam Rere nampak salah tingkah.

Rere tersenyum, dia nampak berharap kejutan itu sebuah hadiah yang akan membuat kehidupan nya berubah.

Pada akhirnya Rere pun turun dari kamar, dan pergi ke meja makan.

"Makan lah" Ucap Edward sambil mulai makan.

Rere hanya mengangguk, dan mulai makan meski dalam hatinya dia bertanya-tanya akan apa kejutan yang akan di berikan Edward.

"Sabar Rere, mungkin kejutan nya setelah makan" Batin Rere dalam hatinya.

Edward melihat Rere yang sedang makan, dia tahu jika wanita itu sedang menunggu kejutan yang akan dia berikan.

****

"Kita akan kemana?" Tanya Rere karena sejak tadi mereka tak kunjung sampai.

Membuat Edward melirik ke arah Rere.

"Seperti nya kamu sudah tidak sabar" Edward berkata sambil menatap lurus ke depan.

Mereka hanya berdua, Tom tak menjemput seperti biasa nya dan itu menjadi pertanyaan besar bagi Rere.

"Bukan tidak sabar, aku hanya bingung karena jalan nya semakin ke sini semakin masuk ke jalan yang sepi" Jelas Rere sambil melihat keluar kaca mobil yang memang adalah jalanan yang sangat sepi.

Bahkan lebih ke tempat di mana banyak pepohonan dan rerumputan yang tinggi, membuat Rere sedikit takut.

"Apa kamu takut?" Tanya Edward dengan alis terangkat sebelah ke atas.

"Tidak" Balas Rere cepat.

"Kalau begitu persiapkan dirimu karena sebentar lagi kita akan sampai" Ucap Edward lagi.

Rere hanya diam dan benar saja tak lama kemudian mobil Edward berhenti di halaman sebuah rumah kosong.

Melihat rumah kosong di depan nya Rere sedikit takut, dalam hatinya dia bertanya-tanya akan apa yang akan di lakukan Edward padanya di rumah kosong.

"Kamu tidak berencana membunuh ku kan?" Tanya Rere to the point.

Tapi Edward jelas tak menjawab, membuat Rere semakin cemas.

Mata Rere melihat sekeliling nya lagi, ini rumah kosong dan jauh dari rumah penduduk. Bahkan sekeliling nya pun hanya ada rerumputan tinggi dan pohon-pohon besar.

Rere tiba-tiba tangan nya di pegang oleh Edward, dan itu sebenarnya tak nyaman untuk Rere.

"Lepaskan" Ucap Rere.

"Kamu takut?" Tanya Edward lagi.

Rere diam, hingga Edward membuka pintu dan rumah sangat kotor membuat Rere semakin takut.

Seketika Rere ingat akan sosok wanita sebelumnya yang hadir di kehidupan Edward, dia menghilang tanpa jejak membuat Rere berpikiran jika Edward adalah dalang dari menghilang nya mantan nya.

"Ayo masuk" Ajak Edward lagi.

"Aku tidak mau" Rere menepis tangan Edward.

"Kamu takut?" Tanya Edward.

"Iya, kamu pasti mau membunuh ku kan? Apa aku melakukan kesalahan. Tolong jangan bunuh aku" Rere nampak ketakutan.

"Siapa yang akan membunuh mu" Edward serasa ingin tertawa mendengar ucapan Rere.

Dan Rere yang melihat senyuman di sudut bibir Edward nampak semakin ketakutan, bahkan Rere perlahan mundur saking takutnya.

Edward melihat itu dia menggelengkan kepalanya, tangan nya kembali memegang tangan Rere.

"Jika aku mau aku akan melakukan nya sejak di rumah, jangan bertingkah ayo cepat buka kamar itu dan lihat kejutan untuk mu" Kata Edward malas melakukan banyak drama lagi.

Rere yang takut masih belum berani, tapi Rere pun akhirnya memilih mendekati kamar yang Edward tunjukkan.

Saat akan membuka pintu itu kembali Edward memegang tangan Rere.

Dengan keberanian nya yang hanya sedikit Rere pun akhirnya membuka pintu, dan alangkah terkejut nya di melihat siapa yang ada di dalam kamar yang dia masuki saat ini.

"Mereka" Suara Rere terdengar emosi.

Tapi Edward juga merasakan tangan Rere yang bergetar, menandakan jika rasa trauma wanita itu masih ada dalam dirinya.

Rere masih mematung di tempatnya, dia tahu siapa wajah dari beberapa pria yang wajahnya di tutupi oleh penutup mata itu.

"Kenapa mereka ada di sini?" Tanya Rere dengan suara bergetar nya.

"Mereka bilang ingin mendapatkan kemarahan mu, kamu bisa melampiaskan kemarahan mu sesuka mu pada mereka" Kata Edward santai.

Rere melirik Edward di samping nya, dan tanpa di sangka Rere tiba-tiba memeluk Edward.

"Aku takut, tolong bawa aku menjauh dari sini, hiks aku takut" Rere menangis sambil memeluk Edward.

Edward nampak terkejut karena Rere yang dia sangka akan berani malah sebalik nya, pada akhirnya Edward pun akhirnya memilih keluar dari rumah kosong itu dan membawa Rere menjauh dari rumah itu.

Rere masih menangis, setelah bertahun-tahun dia melupakan kejadian itu akhirnya dia kembali melihat wajah-wajah para pria bejat itu.

"Aku benci mereka Mama, mereka jahat" Batin Rere yang teringat akan sosok ibu nya.

Dan Edward melihat air mata Rere, dia yang bersemangat tiba-tiba merasa kasihan pada Rere yang nampaknya masih memiliki trauma besar dengan masa lalunya.

1
Isee
tahan smp 10 tahun Re, kalo gak dipake😂🤣
Susi Akbarini
laaaaannnnjjjuutttttt ..
❤❤❤ ❤❤❤❤
Dia Amalia
kenapa gk jujur dr awal sblm menikah dgn keadaan yg virgin Rere 😔😔😔
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭
Chacha Nunuy Chasanah
kenapa sekarang byk bgt ya teman mkan temannya sendiri 🥺
yuning
wilo
yuning
ternyata....
yuning
betul wilo, tunggu saja jodoh untukmu
yuning
hati hati art baru re
Zahraputri Putri
Smg aja art nya bukan pelakor ya...
Aprisya
tebakkanmu benar ndre, tapi sayang kamu terlalu mudah untuk dibodohi
Aprisya
selamat menikmati hidangan yang ada andre, biar kamu tertular penyakit yang diderita vanesa
Chacha Nunuy Chasanah
semoga tdk ada gangguan pelakor yachh
yuning
semoga Irt nya baik
Chacha Nunuy Chasanah
masih setia kak
yuning
beri penjelasan sama Reyhan, kasian dia
Zahraputri Putri
😭😭😭😭 janganlah
Zahraputri Putri
masih Lo aq masih disini Lo thor
keke global
jelas baca donk thor...
yuning
lanjut dong,aku setia menunggu
Zahraputri Putri
hhmmmm..... entahlah Smg aja Rere gk tau😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!