NovelToon NovelToon
Perebut Hati Kania

Perebut Hati Kania

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Rifa Riris

satu wanita dengan empat pria sekaligus, memiliki wajah cantik sekaligus senyuman yang dapat memikat semua mata kaum adam yang melihat kearahnya.

kania ratu ovalia mempunyai wajah yang cukup terbilang sempurna, hingga tak ada cela sedikitpun untuk mengatakan kekurangan fisik yang gadis itu punya.

di sisi lain ke empat pria tampan dan menduduki pria-pria paling terpopuler di SMA internasional school. hidup ditengah huru hara persoalan yang sering dijumpai di sekolah umum biasanya, Garvin, Ervan, Danu, Alex , dan satu wanita yang bernama kania.

memperebutkan satu hati dari gadis biasa akan tetapi memiliki wajah sempurna. serta memiliki kepribadian yang berbeda, akan kah salah satu dari mereka dapat merebut hati kania atau malah tak ada satupun dari mereka yang dapat memenangkan hati kania.

semua tergantung seberapa besar perjuangan yang akan mereka lakukan dan berikan pada kania.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Kania berjalan bersama dengan Danu menuju ke pekarangan sekolah. sesekali Kania tertawa ringan oleh gelak tawa dari Danu.

"emm, Kania kotak kecil yang waktu itu aku beri udah kamu buka apa belum? "

"kotak kecil.... ya ampun, maaf yah belum. lupa aku, nanti janji deh pulang sekolah aku buka."

nafas lega Danu keluarkan. "kalau gitu nggak usah di buka, boleh nggak kamu buka nanti kalau udah lulus SMA."

"kemarin nggak boleh, sekarang nggak boleh, lah kok malah sampai lulus SMA. nanti kalau udah lulus SMA pindah lagi lulus kuliah. emangnya isi nya apaan sih? buat penasaran aja."

Danu berfikir dengan keras seakan tengah mencari sebuah alasan. "isinya itu.... pokoknya kamu nggak boleh buka sampai lulus SMA titik. "

belum sempat Kania membantah tiba-tiba Garvin datang dari arah belakang gadis itu, bahkan menyentuh pundak Kania dengan jari.

sontak Kania terkejut dan menoleh kebelakang tapi nihil tak ada siapapun.

"hay! "

Merasa ada seseorang yang menyapa dirinya dari arah samping Kania sontak menoleh kearah samping. "ya ampun." merasa terkejut karna kini jarak antara dirinya dan Garvin terlampau dekat.

Garvin terkekeh. "ya ampun Kania kamu kaget."

hanya rasa kesal tapi tak begitu serius. "ketawa terus, kalau dateng itu bisa nggak sih nggak perlu ngagetin orang."

"iyah maaf, tapi ngomong-ngomong kamu itu setiap hari berangkat bareng yah sama Da.... nu..."

Kania menggangguk.

"setiap hari gitu."

merasa terganggu dengan ucapan Garvin akhirnya Danu pun ikut angkat suara. "emang kenapa sih? kepo amat, lagian gue ama Kania itu satu rumah. wajar berangkat bareng. yang nggak wajar kalau lo berangkat bareng sama Kania."

"kenapa lo yang sewot."

"gue nggak sewot, cuman lo terlalu berisik."

"gue nanya, lagian Kania nggak keberatan ama pertanyaan gue."

Danu tersenyum remeh. "sebenarnya dia itu keberatan, cuman elo nya aja yang nggak peka."

tatapan Garvin langsung ia arahkan pada Kania. "kamu keberatan aku tanya kayak gitu? "

"nggak usah nakutin dia."

"gue cuman nanya, lo pikir gue setan. sampek nakutin dia."

Merasa tengah berada di tengah-tengah pria yang berdebat, bahkan dirinya tak faham awal mula kedua pria di sampingnya itu bertengkar.

"menurut lo tanya sampek ngelihat kayak gitu nggak nakutin orang."

"mata gue dari lahir emang kayak gini." Garvin menujuk kearah kedua matanya. "gue denger lo cuman tinggal di rumah Kania sementara, bukan kakak ataupun saudara. kenapa lo sewot kalau gue ngomong ama Kania? "

Kesabaran setipis tisu yang dimiliki oleh Danu, membuat tangannya langsung mencekram kerah baju seragam Garvin. "lo bisa nggak, nggak usah ikut campur urusan orang."

Garvin tak tinggal diam ia pun juga langsung memegang balik kerah baju Danu. "gue nggak ngurusin hidup lo, gue cuman ngurusin hidup Kania."

Kania terkejut karna perdebatan yang tadinya biasa saja, kini malah berujung dengan pertengkaran. "cukup! aduh kalian nggak malu apa? dilihatin banyak orang. cepet lepasin ayok lepasin. " Kania berusaha menarik kedua tangan yang seakan tak ingin saling mengalah.

pasalnya kini semua murid yang berlalu lalang menatap kearah Garvin dan Danu yang sedang berseteru di depan gerbang sekolah. bahkan ditengah perkelahian antara kedua pria terpopuler itu ada gadis cantik tapi terkenal pendiam yang tak lain bernama Kania.

"udah, kalian mau bikin aku jadi omongan satu sekolahan. lain kali kalau mau berantem jangan depan aku ngerti." sentak Kania, dan langsung menghentakkan kakinya masuk ke sekolah.

Sedangkan Garvin dan Danu hanya saling beradu tatapan tajam, sekaligus membenahi kerah baju mereka masing-masing.

******

Kelas Kania

"waduh, kenapa tuh muka? kok tumben nekuk kayak brokoli basi."

Kania hanya mendengus kesal. "diem, aku lagi nggak pengen diganggu. "

Ketika Tasya ingin menjawab ucapan Kania. Tiba-tiba ada lima gadis kakak kelas yang terbilang cukup cantik masuk ke kelas Kania dan berteriak. "mana yang namanya kania! "

sontak Kania yang namanya di panggil pun menoleh kearah sumber suara. begitupun Tasya meneguk ludah, meski dirinya sangat berani tapi kalau sudah berurusan dengan kakak kelas jujur Tasya akan angkat tangan.

"ada apa nyariin saya?" tanya Kania dan berdiri dari tempat duduknya.

Tasya menggigit bibir bawahnya. "aduh Kania, ngapain ngomong sih." gerutu Tasya.

Sedangkan semua murid yang memang statusnya masih murid baru tak berani ada yang ikut campur, bahkan tak sedikit yang memilih pergi ke luar kelas.

kelima kakak kelas itu pun menuju kearah Kania, dengan tatapan serasa ingin membunuh gadis itu."kalian semua keluar, gue mau ngomong sama cewek sok cantik ini." salah satu dari grombolan kakak kelas itu meraih dagu Kania.

meski ketakutan Tasya berusaha membela Kania. "emm, maaf maaf ini kak sebelumnya. tapi kenapa kakak mau ngomong sama Kania, dia cuman.... " ucapan Tasya terhenti ketika....

Brakk

Suara gebrakan meja dari salah satu kakak kelas itu membuat Tasya gelagapan.

"lo apanya? ohh cecurutnya Iyah." sontak kelima kakak kelas itu pun tertawa cukup kencang.

Tanpa sadar Tasya mengeluarkan air mata hingga membuat Kania mengepalkan kedua tangan nya. "jangan ngatain temen aku, kalian pengen ngomong sama aku kan. kenapa harus buang-buang waktu ngomong sama temen aku?" Kania melihat jam tangan yang ia pakai. "kurang 15 menit lagi bel bunyi. kalau mau ngomong cepet. "

ucapan Kania yang terdengar tengah menantang membuat ke lima gadis itu serasa tergugah untuk memberi pelajaran pada Kania.

"uhh, menarik. selain sok cantik, ternyata juga berani banget yah. kalian bawa temennya keluar, dan jangan ada yang boleh masuk sebelum gue selesai ngomong sama cewek sok cantik ini." ucap salah satu gadis yang ternyata adalah ketua dari grombolan itu.

Ke empat kakak kelas itu pun langsung melaksanakan perintah. dan membawa Tasya keluar dari kelas.

"lepasin! kak jangan sakitin Kania." teriak Tasya dengan histeris.

"yaelah, nih bocah kayak kesurupan aja. temen gue cuman mau ngobrol lo pikir dia mau ngebunuh temen lo."

Tasya tetap histeris tak karuan. "udah diem lo disini." keempat kakak kelas itu pun berhasil membawa Tasya keluar dari kelas.

Tak ingin sampai terlambat Tasya langsung berlari menuju ke kelas Danu.

"ehh mau kemana? "

"udah biarin, emang bisa apa sih tuh bocah."

Tasya berlari sekencang mungkin.

Sedangkan di kelas kini hanya ada Kania dan gadis kakak kelas.

"aku disini cuman ingin belajar, nggak ada niatan buat cari masalah." ucap Kania, karna terus mendapat tatapan tak mengenakkan dari kakak kelas yang berada di depannya.

kakak kelas itu pun tersenyum remeh. "lo pikir dengan deketin Ervan sama Garvin lo nggak cari masalah ha."

Kania tetap dengan raut wajah yang datar dan tak ada ketakutan dalam dirinya. prinsip yang selalu di pegang oleh Kania adalah selagi dirinya tak bersalah. maka ia tak akan pernah takut, ataupun diam ketika ada seseorang yang berniat buruk terhadap dirinya.

"jadi ini soal laki-laki."

"menurut lo."

"sekarang aku mau nanya kakak ini siapanya Kak Ervan dan Garvin? "

merasa geram karna Kania tak takut sama sekali, dan malah memberi pertanyaan pada dirinya. kakak kelas itu pun meraih kedua pipi Kania dengan kasar. "jangan main-main sama gue, berani banget lo tanya hal yang gak ada urusannya sama lo."

Tak ingin terlihat lemah dengan kekuatan penuh tangan kakak kelas itu pun di hempaskan oleh Kania dengan kasar. "lepasin! aku tanya karna sekarang kakak berlagak kayak pacarnya. dan kalau kakak emang pacar dari kedua pria itu. silahkan toh aku nggak ada hubungan apa-apa sama mereka."

"berani lo sama gue." tangan kakak kelas itu hampir melayang kearah pipi Kania tapi suara pria dari arah pintu masuk ke kelas Kania terdengar.

"Laura!" teriak pria itu.

Membuat kakak kelas yang hendak menampar Kania mengurungkan niatnya.

Kania menatap kearah kedua pria yang tak lain adalah Ervan dan alex sedangkan Danu dan Garvin berada di belakang pria itu.

"mereka berempat disini." ucap Kania dalam hatinya.

Bersambung.

1
Kiran Kiran
Bikin jantung berdegup kencang!
Rakko_
Keren banget! Jadi gak bisa stop baca cerita ini!
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!