Genies mulai bermunculan dari dimensi lain, masing-masing mencari partner manusia mereka di seluruh dunia. Dalam pencarian mereka, genies yang beraneka ragam dengan kekuatan luar biasa mulai berpencar, setiap satu memiliki kekuatan unik. Di tengah kekacauan itu, sebuah genie dengan aura hitam pekat muncul tiba-tiba, jatuh di kamar seorang anak berkacamata yang dikenal aktif berolahraga. Pertemuan yang tak terduga ini akan mengubah hidup mereka berdua selamanya, membawa mereka ke dalam petualangan penuh misteri dan kekuatan yang tak terbayangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang ku rindu rumah
Setelah pertarungan sengit dengan Crokton, Beni dan teman-temannya memutuskan untuk pulang. Mereka mengambil sepeda masing-masing dan mulai mengayuh kembali menuju rumah.
Beni: “Wow, itu benar-benar pertarungan yang menegangkan! Aku tidak menyangka Crokton sekuat itu.”
Mira: “Iya, Beni. Tapi jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Setiap pertarungan adalah pelajaran, kan?”
Raka: “Betul! Kita semua belajar sesuatu hari ini. Kita bisa berlatih bersama agar lebih siap di lain waktu.”
Aira: “Aku juga belajar banyak dari kalian. Sepertinya kita perlu merencanakan latihan rutin!”
Beni mengangguk sambil mengayuh sepeda. “Setuju! Kita harus menemukan cara untuk meningkatkan kekuatan genie kita juga.”
Mira: “Dan mungkin, kita bisa mencari genie lainnya untuk menambah kekuatan tim kita!”
Beni: “Bagus sekali! Setiap genie memiliki keunikan dan kekuatan masing-masing.”
Raka: “Jangan lupa, kita juga harus mencari genie yang bisa menjadi partner yang baik untuk masing-masing dari kita.”
Aira: “Iya, dan kita harus saling mendukung satu sama lain. Seperti yang kita lakukan hari ini!”
Beni tersenyum, merasa bersyukur memiliki teman-teman yang mendukungnya. “Terima kasih, teman-teman. Aku tidak akan menyerah! Suatu saat aku pasti akan mengalahkan Crokton!”
Mira: “Kita semua yakin! Dengan kerja keras dan persahabatan, kita pasti bisa mencapainya!”
Ketika mereka bersepeda melalui jalan setapak di hutan, suasana terasa segar dan ceria. Suara kicauan burung dan angin sepoi-sepoi menemani perjalanan mereka.
Raka: “Eh, setelah kita pulang, bagaimana kalau kita ngumpul di rumahku? Kita bisa mendiskusikan rencana latihan!”
Aira: “Bagus! Aku bawa camilan! Kita bisa menikmati waktu bersama sambil berdiskusi.”
Beni: “Asyik! Aku tidak sabar untuk berbagi ide-ide baru.”
Mereka semua tertawa dan bercanda di sepanjang perjalanan, semangat persahabatan mereka semakin menguat. Saat tiba di perempatan jalan, mereka saling melambaikan tangan sebelum berpisah untuk pulang.
Mira: “Sampai jumpa nanti, teman-teman! Semangat untuk latihan!”
Raka: “Sampai jumpa! Jangan lupa bawa alat latihan!”
Beni: “Akan kutunggu! Kita akan menjadi tim yang hebat!”
Mereka melanjutkan perjalanan pulang, senyum di wajah mereka dan hati yang penuh harapan untuk petualangan selanjutnya.
Sesampainya di rumah, Raka langsung menuju kamarnya. Dengan semangat, dia mengambil buku tua yang diberikan kakeknya, yang terletak di rak buku. Buku itu berjudul “Kisah Genie Legendaris: Penjaga Alam dan Kekuatan”. Raka duduk di meja belajarnya dan mulai membuka halaman-halaman buku yang sedikit berdebu itu.
Raka: (membaca dengan suara pelan) “Dahulu kala, di zaman yang terlupakan, terdapat genie-legendaris yang memiliki kekuatan luar biasa. Mereka adalah penjaga alam dan pelindung keseimbangan di dunia ini…”
Raka terpesona saat membaca tentang berbagai genie yang disebutkan dalam buku tersebut. Setiap genie memiliki kekuatan unik dan cerita yang menarik.
Raka: (berbisik) “Wow, ternyata ada banyak genie hebat yang pernah ada. Aku ingin tahu lebih banyak tentang mereka!”
Dia melanjutkan membaca, menemukan cerita tentang Galeon, genie angin yang bisa mengendalikan badai, dan Terra, genie bumi yang bisa menumbuhkan tanaman dalam sekejap. Setiap cerita membuatnya semakin bersemangat untuk mencari genie-genie tersebut dan menjadikannya sebagai teman.
Raka: (membaca dengan suara bersemangat) “Dan di antara semua genie, ada satu yang paling kuat, yaitu Crokton, yang dikenal sebagai raja sungai. Dia memiliki kekuatan untuk mengendalikan air dan membuat badai.”
Raka teringat kembali pada pertarungan Beni melawan Crokton. Meskipun Beni kalah, pengalaman itu menjadi pelajaran berharga.
Raka: “Kalau saja aku bisa belajar dari genie-legendaris ini, pasti kita bisa mengalahkan Crokton di lain waktu!”
Dia melanjutkan membalik halaman demi halaman, dan akhirnya menemukan bab tentang cara menghubungkan diri dengan genie legendaris.
Raka: (membaca lebih fokus) “Untuk mendapatkan kepercayaan dan kekuatan dari genie legendaris, seorang partner harus membuktikan ketulusan hati dan keberanian. Hanya mereka yang siap menghadapi tantangan yang akan mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi.”
Raka merasakan semangatnya membara. Dia bertekad untuk menjadi partner yang layak bagi genie-legendaris.
Raka: “Aku akan berlatih keras! Suhara pasti akan membantuku dalam perjalanan ini.”
Dia menutup buku dengan penuh harapan, membayangkan petualangan yang akan datang. Raka mengangkat kepala dan melihat ke jendela, membayangkan semua genie yang mungkin ada di luar sana, menunggu untuk ditemukan.
Raka: “Dengan buku ini sebagai panduan, aku akan mencari cara untuk menjadi lebih kuat dan menemukan genie-legendaris lainnya. Tidak ada yang bisa menghentikanku!”
Dengan tekad yang baru, Raka menyimpan buku itu dengan hati-hati di samping meja. Dia berencana untuk mendiskusikan semua yang telah dibacanya dengan teman-temannya nanti, berbagi pengetahuan dan mempersiapkan diri untuk petualangan yang lebih besar.
